SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR

dokumen-dokumen yang mirip
Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

BAB VI SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Penyerapan Energi Radiasi

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

Berlaku Perbandingan. A. Konsep Suhu

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979

MATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Termometri dan Kalorimetri

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Fisika EBTANAS Tahun 1988

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen, Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

Fisika EBTANAS Tahun 1995

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

BAB 2 LANDASAN TEORI

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

KALOR DAN KALOR REAKSI

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

IR. STEVANUS ARIANTO 1

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

Integral dan Persamaan Diferensial

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

5. Kumparan tipis terdiri dari 4 lilitan diletakkan horisontal kemudian diberi arus listrik 5A. Jika jari-jari lingkaran 4cm,

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

9/17/ KALOR 1

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

BAB II TEORI DASAR ANTENA

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

BAB III METODE PENELITIAN

Darpublic Nopember 2013

Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

B a b 1 I s y a r a t

DAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Transkripsi:

SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR OLEH : Ir. ARIANTO PENGERTIAN SIFAT TERMAL ZAT PENGUKURAN SUHU MACAM TERMOMETER JENIS TERMOMETER PEMUAIAN PANJANG PEMUAIAN LUAS PEMUAIAN VOLUME ANOMALI AIR CONTOH SOAL 1 CONTOH SOAL 2 CONTOH SOAL 3 CONTOH SOAL 4 CONTOH SOAL 5 CONTOH SOAL 6 CONTOH SOAL 7 PEMUAIAN MASSA JENIS K A L O R KAPASITAS PANAS KALOR JENIS KALOR LATEN PERUBAHAN WUJUD AZAZ BLACK RAMBATAN PANAS IR. STEVANUS ARIANTO 1

PENGERTIAN SIFAT TERMAL ZAT Sifa ermal za ialah bahwa seiap za yang menerima aaupun melepaskan kalor, maka za ersebu akan mengalami : - Perubahan suhu / emperaur / deraja panas. - Perubahan panjang aaupun perubahan volume za ersebu. - Perubahan wujud. PENGUKURAN SUHU Ala unuk mengukur suhu suau za disebu TERMOMETER. Secara umum ada 3 jenis ermomeer, yaiu : - Termomeer celcius, mempunyai iik beku air 0 0 iik didih air 100 0 - Termomeer reamur, mempunyai iik beku air 0 0 iik didih air 80 0 - Termomeer Fahrenhei, mempunyai iik beku air 32 0 iik didih air 212 0 Tiik Didih 100 80 212 373 C R F K Tiik Beku 0 0 32 273 IR. STEVANUS ARIANTO 2

LANJUTAN PENGUKURAN SUHU Jadi 100 bagian C = 80 bagian R = 180 bagian F 0 C & 0 R dimulai pada angka nol dan 0 F dimulai pada angka 32 Maka C : R : (F-32) = 100 : 80 : 180 C : R : (F-32) = 5 : 4 : 9 R 4 5 C F 9 5 C 32 R 4 ( F 32) 9 Selain 3 jenis ermomeer di aas, deraja panas sering dinyaakan dengan deraja mulak aau deraja KELVIN ( 0 K ) K C 273 MACAM TERMOMETER Macam macam ermomeer. Termomeer alkohol. Karena air raksa membeku pada 400 C dan mendidih pada 3600, maka ermomeer air raksa hanya dapa dipakai unuk mengukur suhu-suhu dianara inerval ersebu. Unuk suhu-suhu yang lebih rendah dapa dipakai alkohol (Tiik beku 1300 C) dan penana (Tiik beku 2000 C) sebagai za cairnya. Termoelemen. Ala ini bekerja aas dasar imbulnya gaya gerak lisrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila sambungan ersebu berubah suhunya. Piromeer Opik. Ala ini dapa dipakai unuk mengukur emperaur yang sanga inggi. Termomeer maksimum-minimum Six Bellani. Adalah ermomeer yang dipakai unuk menenukan suhu yang eringgi aau erendah dalam suau waku erenu. Termosa. Ala ini dipakai unuk mendapakan suhu yang eap dalam suau ruangan. Termomeer diferensial. Dipakai unuk menenukan selisih suhu anara dua empa yang berdekaan. IR. STEVANUS ARIANTO 3

JENIS TERMOMETER 6"&9" Adjusable Angle Thermomeer Enclosed-Scale Glass Thermomeer Indoor & Oudoor Thermomeer Digial Thermomeer Indusrial Bimeal Thermomeer Pocke Bimeal Thermomeer Pressure Gauge Vapor Acuaed Dial Thermomeer PEMUAIAN PANJANG Bila suau baang pada suau suhu erenu panjangnya Lo, jika suhunya dinaikkan sebesar, maka baang ersebu akan berambah panjang sebesar L yang dapa dirumuskan sebagai beriku : L L.. o = Koefisien muai panjang = koefisien muai linier didefinisikan sebagai : Bilangan yang menunjukkan berapa cm aau meer berambahnya panjang iap 1 cm aau 1 m suau baang jika suhunya dinaikkan 1 0 C. Panjang baang pada suhu 1 0 C adalah : L L (1. ) o LL Lo IR. STEVANUS ARIANTO 4

PEMUAIAN LUAS Bila suau lempengan logam (luas A o ) pada 00, dipanaskan sampai 10, luasnya akan menjadi A, dan perambahan luas ersebu adalah : A A.. o adalah Koefisien muai luas ( =2) Bilangan yang menunjukkan berapa cm 2 aau m 2 berambahnya luas iap 1 cm 2 aaum 2 suau benda jika suhunya dinaikkan 1 0 C. Luas baang pada suhu 1 0 C adalah : A Ao A A Ao(1. ) 2 PEMUAIAN VOLUME Bila suau benda berdimensi iga (mempunyai volume) mula-mula volumenya V o pada suhu o, dipanaskan sampai 1, volumenya akan menjadi V, dan perambahan volumenya adalah : V V.. o adalah Koefisien muai Volume ( =3) Bilangan yang menunjukkan berapa cm 3 aau m 3 berambahnya volume iap-iap 1 cm 3 aau1m 3 suau benda jika suhunya dinaikkan 1 0 C. Volume baang pada suhu 1 0 C adalah : V V (1. ) o V V Vo 3 IR. STEVANUS ARIANTO 5

ANOMALI AIR Namun idak semua benda menuru hukum pemuaian ini, misalnya air. Didalam inerval 0 0-4 0 C air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, eapi seelah mencapai 4 0 C volume air akan berambah (Seperi pada benda-benda lainnya). Hal ersebu diaas disebu ANOMALI AIR. Jadi pada 4 0 C air mempunyai volume erkecil, dan karena massa benda selalu eap jika dipanaskan maka pada 4 0 C ersebu air mempunyai massa jenis erbesar. PEMUAIAN MASSA JENIS Misalkan : *V o dan o beruru-uru adalah volume dan massa jenis benda sebelum dipanaskan. * V dan beruru-uru adalah volume dan massa jenis benda seelah dipanaskan. * m adalah massa banda. m o V o m V sedang V (1. ) Vo o o V (1. ) (1. ) o IR. STEVANUS ARIANTO 6

KALOR / ENERGI PANAS Kalor dikenal sebagai benuk energi yaiu energi panas dengan noasi Q Sauan Kalor : Sauan kalor adalah kalori (kal) aau kilo kalori (k kal) 1 kalori/kilo kalori adalah : jumlah kalor yang dierima/dilepaskan oleh 1 gram/1 kg air unuk menaikkan/menurunkan suhunya 1 0 C. Kesearaan anara sauan kalor dan sauan energi. Kesearaan sauan kalor dan energi mekanik ini dienukan oleh PERCOBAAN JOULE. 1 kalori 4,2 joule 1 joule 0,24 kalori Harga perbandingan di aas disebu TARA KALOR MEKANIK. HARGA AIR / KAPASITAS KALOR Kapasias kalor suau za ialah banyaknya kalor yang diserap/dilepaskan unuk menaikkan/menurunkan suhu 1 0 C Jika kapasias kalor/nilai air = H maka unuk menaikkan/menurunkan suhu suau za sebesar diperlukan kalor sebesar : Q H. Q dalam sauan k kal aau kal H dalam sauan k kal / 0 C aau kal / 0 C dalam sauan 0C IR. STEVANUS ARIANTO 7

KALOR JENIS (c) Kalor jenis suau za ialah : banyaknya kalor yang dierima/dilepas unuk menaikkan/menurunkan suhu 1 sauan massa za sebesar 1 0 C. Jika kalor jenis suau za = c, maka unuk menaikkan/menurunkan suau za bermassa m, sebesar 0 C, kalor yang diperlukan/dilepaskan sebesar : Qmc.. Q dalam sauan k kal aau kal m dalam sauan kg aau g c dalam sauan k kal/kg 0 C aau kal/g 0 C dalam sauan 0 C Dari persamaan di aas dapa diarik suau hubungan : H. = m. c. H = m. c KALOR LATEN Kalor laen suau za ialah kalor yang dibuuhkan unuk merubah sau sauan massa za dari suau ingka wujud ke ingka wujud yang lain pada suhu dan ekanan yang eap. Jika kalor laen = L, maka unuk merubah suau za bermassa m seluruhnya ke ingka wujud yang lain diperlukan kalor sebesar : Q ml. Q dalam kalori aau k kal m dalam gram aau kg L dalam kal/g aau k kal/kg Kalor lebur ialah kalor laen pada perubahan ingka wujud pada menjadi cair pada iik leburnya. Kalor beku ialah kalor laen pada perubahan ingka wujud cair menjadi pada pada iik bekunya. Kalor didih (kalor uap) ialah kalor laen pada perubahan ingka wujud cair menjadi ingka wujud uap pada iik didihnya. IR. STEVANUS ARIANTO 8

PERUBAHAN WUJUD AIR 100 O 0 O Q1 mc.. Q Q 3 cair Mencair Q 1 Q 2 pada mk Membeku es 2. l Q 5 Menguap uap Q 4 Mengembun Q3 mc. air. Q4 mk. u Q5 mc. uap. Pada berubah jadi gas disebu menyublim sebaliknya menghablur HUKUM KEKEKALAN ENERGI PANAS (AZAZ BLACK) Jika 2 macam za pada ekanan yang sama, suhunya berbeda jika dicampur maka : za yang bersuhu inggi akan melepaskan kalor, sedangkan za yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor. Kalor yang diserap = kalor yang dilepaskan Pernyaaan di aas disebu Asas Black yang biasanya digunakan dalam kalorimeer, yaiu ala pengukur kalor jenis za. IR. STEVANUS ARIANTO 9

RAMBATAN KALOR Panas dapa dipindahkan dengan 3 macam cara, anara lain : Secara konduksi (Hanaran) Secara konveksi (Aliran) Secara Radiasi (Pancaran) KONDUKSI Pada perisiwa konduksi, aom-aom za yang memindahkan panas idak berpindah empa eapi hanya bergear saja sehingga menumbuk aom-aom disebelahnya, (Misalkan erdapa pada za pada) Banyaknya panas per sauan waku yang dihanarkan oleh sebuah baang yang panjangnya L, luas penampang A dan perbedaan suhu anara ujung-ujungnya, adalah : L A o 1 1 o HkA. L k adalah koefisien konduksi panas dari bahan dan besarnya erganung dari macam bahan. Bila k makin besar, benda adalah kondukor panas yang baik. Bila k makin kecil, benda adalah isolaor panas. IR. STEVANUS ARIANTO 10

KONVEKSI Pada perisiwa ini parikelparikel za yang memindahkan panas iku bergerak. Kalor yang meramba per sauan waku adalah : H h. A. h = koefisien konveksi RADIASI Adalah pemindahan panas melalui radiasi energi gelombang elekromagneik. Energi panas ersebu dipancarkan dengan kecepaan yang sama dengan gelombang-gelombang elekromagneik lain di ruang hampa (3 x 10 8 m/de) Banyaknya panas yang dipancarkan per sauan waku menuru Sefan Bolzman adalah : W e.. T W = Inensias radiasi yang dipancarkan per sauan luas, dinyaakan dalam : J/m 2.de aau wa/m 2 e = Emisivias (Daya pancaran) permukaan = 4 wa m Konsana umum = 5,672 x 10 8 2 ( K) T = Suhu mulak benda 4 IR. STEVANUS ARIANTO 11

NILAI EMISIVITAS Besarnya harga e erganung pada macam permukaan benda 0 < e < 1 e = 1 Permukaan hiam sempurna (black body) -Sebagai pemancar panas ideal. -Sebagai penyerap panas yang baik. -Sebagai pemanul panas yang jelek. e = 0 Terdapa pada permukaan yang lebih halus. -Sebagai pemancar panas yang jelek. -Sebagai penyerap panas yang jelek. -Sebagai pemanul yang baik. CONTOH SOAL 1 Termomeer skalax Termomeer skalay Es melebur Air mendidih. - 40 0 160 0 20 0 180 0 a. Maka 200 X =. Y b. X + Y = 880, maka = o C IR. STEVANUS ARIANTO 12

JAWABAN CONTOH SOAL 1 a. X : Y 200 :160 5 : 4 Y 4 4 {200 ( 40)} 20 Y 240 20 212 5 5 b. X : Y : C 200 :160 :100 10 :8: 5 X Y 880 10 8 C 40 C 20 880 5 5 18 5 0 C 900 C.900 250 C 5 18 CONTOH SOAL 2 Kawa besi dan seng pada 10 0 C panjangnya 158,21 cm. Berapa selisih panjang keduanya pada 100 0 C jika muai panjang besi dan seng masing-masing 12 x 10-6 / 0 C dan 29 x 10 6 / 0 C. IR. STEVANUS ARIANTO 13

JAWABAN CONTOH SOAL 2 L (1. ) Lo L L L L besi besi seng besi 6 158,21{1 12.10 (100 10)} 158,21(1 0,00108) 158,2808668 cm 6 158, 21{1 29.10 (100 10)} 158, 21(1 0,00261) 158, 6229281 cm L L L 158, 6229281158,1808668 seng besi L 0, 2420613 cm CONTOH SOAL 3 Bejana dari gelas penuh berisi air raksa sebanyak 124,7 cm 3 pada 0 0 C. Berapa gram air raksa umpah jika bejana besera isinya dipanaskan sampai 50 0 C. Muai ruang air raksa 0,000181 / 0C dan muai panjang gelas adalah 8 x 10 6 / 0 C. Massa jenis air raksa 13,6 g/cm 3 pada ssa iu. IR. STEVANUS ARIANTO 14

JAWABAN CONTOH SOAL 3 V V V (1. ) Vo gelas gelas V V H g Hg VHg umpah m 124,7{1 3.0,000008 50 0 } 124,7(1,0012) 124,84964 cm 124,7{1 0,000181 50 0 } 124,7(1,00905) 125,828535 cm Hg umpah 125,828535 124,84964 0,978895 cm m 0,978895.13, 6 13,312972 gram V 3 3 3 CONTOH SOAL 4 Ke dalam kalorimeer dengan kapasias kalor 12 kal/ 0C diambahkan 114 gram air dari 12 0 C. Kemudian diambahkan 50 gram logam dari 99 0 C dan ernyaa emperaur akhir 15 0 C. Berapa kalor jenis logam? IR. STEVANUS ARIANTO 15

JAWABAN CONTOH SOAL 4 15 o akhir 99 o Q dilepas logam Q dierima Q dilepas Q Q Q kalorimeer air log am H. m. c. m. c. air air log am logam 12 o Q dierima Air dan kalorimeer 12(15 12) 114.1(15 12) 50. c (99 15) 50. c.84 36 342 c log am log am o 0,09 kal / gram C log am CONTOH SOAL 5 Berapa kalor diperlukan unuk mengubah 20 gram es dari 8 0 C menjadi air dari 40 0 C. Kalor lebur es 80 kal/gram. Kalor jenis es 0,5 kal/g 0 C. IR. STEVANUS ARIANTO 16

JAWABAN CONTOH SOAL 5 40 o C es 0 Q 1-8 o C Q 2 Q 3 0 Q 1 = m. c es = 20.0,5.8 = 80 kal Q 2 = m K l = 20. 80 = 1.600 kal Q3 = m. C air. = 20. 1. 40 = 800 kal + Kalor yang dibuuhkan = 2.480 kal CONTOH SOAL 6 100 gram es suhunya -10 o C dicampur dengan air 200 gram bersuhu 60 o C, jika idak ada kalor yang hilang selama erjadi perukaran panas, Hiunglah suhu akhir campuran. IR. STEVANUS ARIANTO 17

JAWABAN CONTOH SOAL 6 Q 1 es -10 o C Q 2 Q 3 akhir Air 40 o C Q Q Q Q Q Q Q 4 dierima dilepas 1 2 3 4 m. c. m. Klm. c. m. c. es es es es air air air 100.0,5.10 100.80 100.1.( ) 200.1(60 ) akhir 500 8000 100 12000 200 akhir akhir 3500 2 o 300akhir 3500 akhir 11 C 300 3 akhir CONTOH SOAL 7 Permukaan dinding bagian erluar emperaurnya 20 0 C dan bagian dalam 20 0 C. Tebal dinding 40 cm. Hiung koefisien konduksi ermal bahan dinding jika elah dikonduksikan kalor sebanyak 110 k kal lewa penampang 1 m 2 iap jam. IR. STEVANUS ARIANTO 18

JAWABAN CONTOH SOAL 7 H 110.000 k. A. L 100k 110.000 k.1.{20 ( 20)} 0,4 o k1.100 kal/ mc PROFICIAT SELAMAT ANDA TELAH MENYELESAIKAN MATERI SUHU KALOR - PERAMBATAN BERLATIHLAH DENGAN : SOAL-SOAL URAIAN TESTLAH KEMAMPUANMU DENGAN SOAL TEST YANG TERSEDIA IR. STEVANUS ARIANTO 19