BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam proses pengajaran dilakukan oleh peneliti dan guru. Observer adalah guru kelas III dan kelas V. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. 3.1.2 Subjek Penelitian Tempat penelitian di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kota Salatiga Semester 2 tahun ajaran 2015-2016. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 berjumlah 40 orang dengan jumlah 18 siswa laki-laki dan 22 perempuan. 3.2 Variabel Penelitian Sugiyono (2010:38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y) 3.2.1 Variabel Bebas (X) Sugiyono (2010:39), mendifinisikan Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran berbasis masalah. Siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran karena akan dituntut tanggung jawab setiap individu dan tanggung jawab kelompok Setiap siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar 22

23 yang optimal. Dengan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, lebih bisa bekerjasama dengan teman lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Sehingga dengan model pembelajaran berbasis masalah akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada materi Energi Panas Dan Energi Bunyi siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 05. 3.3 Prosedur Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting (refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggat

24 Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut: Siklus1 a. Tahap Perencanaan 1. Menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas. 2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah 3. Menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi. b. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model PBM yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. 1) Kegiatan Awal : a) Membuka pelajaran dengan salam b) Mengecek kehadiran siswa c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d) Melakukan apersepsi e) Guru mengatur tempat duduk siswa 2) Kegiatan Inti : Eksplorasi : a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA tentang energi panas. b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi panas.yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari hari. c) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa.

25 Elaborasi : a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran berbasis masalah b) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajari temannya. c) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Konfirmasi : a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai degan tujuan yang ingin dicapai. c) Bertanya jawab tentang materi energi panas yang belum dipahami 3) Kegiatan Penutup : a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu c) Guru menutup pembelajaran d) Salam penutup c. Tahap Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

26 Pelaksanaan Siklus 2 a. Tahap Perencanaan 1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas. 3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah 4. Menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi. 5. Pengembangan program tindakan 2. b. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan model PBM pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model PBM yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. 1) Kegiatan Awal : a) Membuka pelajaran dengan salam. b) Mengecek kehadiran siswa. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Melakukan apersepsi. e) Guru mengatur tempat duduk siswa. 2) Kegiatan Inti : Eksplorasi : a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA tentang energi panas. b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi bunyi yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari hari. c) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa.

27 Elaborasi : a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran berbasis masalah. b) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajari temannya. c) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Konfirmasi : a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. c) Bertanya jawab tentang materi energi panas yang belum dipahami 4) Kegiatan Penutup : a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu. c) Guru menutup pembelajaran. d) Salam penutup d. Tahap Refleksi Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil observasi yang terkumpul. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2,evaluasi tindakan siklus2. 3.4 Data dan Teknik Pengumpulannya Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar siswa dalam pembelajaran berbasis masalah pada setiap akhir pembelajaran. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan

28 hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.5.1. Teknik Tes Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran. a. Soal tes tertulis Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan pada Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 akhir pertemuan siklus. Kisi- kisi Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus I Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsi kan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya. Item soal Indikator No item Jumlah item Mendemonstrasikan perambatan 1,2,8, 4 panas (konduksi, konveksi dan 12 radiasi) Menyebutkan sumber energi panas 15 1 Menggolong-golongkan benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan. Membuat tabel hasil percobaan. Menyebutkan contoh-contoh benda-benda yang dapat menghantarkan panas dan tidak dapat. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan. Mempresentasikan hasil percobaan. 17,21 2 23,25, 26,27, 29,31 6 34,38 2

29 Tabel 3.2 Kisi- kisi Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus 2 Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan penggunaan ya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar Indikator 8.1 Mendeskrips ikan energi panas dan bunyi yang terdapat Di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya. Menuliskan kembali macam-macam sumber energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi sumbersumber energi bunyi Menjelaskan fungsi bunyi ultrasonik, audiosonik, dan infrasonic, amplitudo Menjelaskan bunyi dapat dipantulkan dan diserap Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas Membuat kesimpulan presentasi hasil percobaan Item soal No Jumlah item item 3,6,10, 4 11 13, 18, 22, 24 6 28, 30 4 32,33 2 35,36 3 40 1 3.5.2. Teknik Non Tes a. Observasi Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung guru dalam proses pembelajaran berbasis masalah kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

30 b. Dokumentasi Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalahmulai dari kegiatan awal,inti dan akhir kegiatan pembelajaran berupa foto. 3.6. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM 75 tuntas sebanyak kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 2015/2016. 3.7. Teknik Analisis Data 80% dari jumlah keseluruahan siswa Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil setiap perolehan nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka. Adapun rumus yang digunakan adalah: 1. Menghitung ketuntasan belajar Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: jumla h siswa yang tuntas belajar Ketuntasan = jumlah seluruh siswa 2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja x 100 Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan = jumlah nilai siswa yang tuntas belajar individu jumlah siswa x 100 Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan 75

31 3. Menghitung hasil observasi guru Untuk menghitung kinerja guru dalam melaksanakan model pembelajaran maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 3.8. Analisis Data Hasil observasi guru = observer 1 1 Sebelum melakukan peneliti terlebih dahulu peneliti menguji instrumen/soal yang diujikan pada siswa kelas IV SDN 12 Salatiga. Instrument yang harus diuji yaitu : uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. 3.8.1. Uji Validitas Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa kelas IV SDN 12. Sugiyono (2012:121) mengtakan bahwa validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Pengukuran dilakukan untuk menguji sebuah soal itu valid dan tidak valid. Uji validitas dilakukan pada siswa kelas 4 SDN 12 Salatiga dengan peserta tes sebanyak 38 siswa. Valid jika memiliki koefisien corrected item-total 0,30 (Sugiyono 2012:126), uji coba item tes untuk uji coba soal sebanyak 40 soal. Untuk menghitung Nilai Corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 20.

32 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Siklus I dan II Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted SOAL1 25.42 86.521.719.922 SOAL2 25.45 87.389.617.923 SOAL3 25.39 86.191.764.921 SOAL4 25.42 93.169.004.929 SOAL5 25.42 91.818.145.928 SOAL6 25.37 86.834.701.922 SOAL7 25.34 93.258 -.003.929 SOAL8 25.18 88.749.616.923 SOAL9 25.37 92.185.110.928 SOAL10 25.37 85.861.812.921 SOAL11 25.45 87.713.582.923 SOAL12 25.37 87.482.627.923 SOAL13 25.42 86.521.719.922 SOAL14 25.37 95.644 -.253.931 SOAL15 25.37 89.915.357.925 SOAL16 25.45 93.767 -.058.930 SOAL17 25.37 88.563.506.924 SOAL18 25.39 85.975.788.921 SOAL19 25.42 94.791 -.162.931 SOAL20 25.37 91.536.180.927 SOAL21 25.32 88.330.554.923 SOAL22 25.45 87.551.600.923 SOAL23 25.26 87.388.704.922 SOAL24 25.37 86.834.701.922 SOAL25 25.32 87.844.611.923 SOAL26 25.37 85.861.812.921 SOAL27 25.39 88.786.474.924 SOAL28 25.42 88.358.516.924 SOAL29 25.39 87.218.648.922 SOAL30 25.34 86.772.721.922 SOAL31 25.37 85.861.812.921 SOAL32 25.11 91.340.340.925 SOAL33 25.26 87.713.664.922 SOAL34 25.18 88.857.601.923 SOAL35 25.26 88.902.518.924 SOAL36 25.34 88.231.553.923 SOAL37 25.34 93.258 -.003.929 SOAL38 25.18 88.749.616.923 SOAL39 25.24 92.942.040.928 SOAL40 25.37 85.861.812.921 Dari tabel Item-Total Statistcs menunjukkan bahwa Corrected Item-Total Correlation setelah uji validitas soal pilihan ganda pada siswa kelas IV SDN 12 Salatiga terdapat beberapa soal yang valid 0.30 diantaranya adalah soal nomor 1, 2, 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38 dan 40. Sedangkan yang tidak valid adalah soal nomor 4, 5, 7, 9, 14, 16, 19, 20, 37, 39.

33 3.8.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliable sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68) Pengukuran koefisien instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen Rentang Kriteria 0,80-1,00 Sangat Reliabel < 0,80-0,60 Reliabel <0,60-0,40 Cukup Reliabel <0,40-0,20 Agak Reliabel <0,20 Kurang Reliabel Hasil uji reliabilitas dilakukan pada kelas IV SDN 12 Salatiga diuji menggunakan SPSS versi 20 for windows sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I dan Siklus I Bentuk Instrumen Koefisien Realibilitas Kategori Pilihan Ganda 0,926 Sangat Reliabilitas Berdasarkan kriteria reliabilitas di atas, maka instrumen soal pada siklus I, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai 0, 926 3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 82) menyatakan bahwa, tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab benar. Semakin besar tingkat kesukaran

34 butir soal, berarti butir soal semakin mudah, demikian juga sebaiknya semakin rendah tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal itu semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P = B N Keterangan : P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar N = Jumlah peserta didik Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran burir soal yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 83) dapat disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Skor Tingkat Kesukaran 0,00 0,25 Sukar 0,26 0, 75 Sedang 0,76 1,00 Mudah Sumber : Naniek S. Wardani dan Slameto (2012: 92) Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.8 distribusi tingkat kesukaran butir soal berikut ini:

35 Tabel 3.7 Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II Siklus I Skor Tingkat Kesukaran No Soal F % 0,00 0,25 Sukar 4,6,9,14,15,16,17,19, 20,37 0,26 0, 75 Sedang, 1,2,5,7,8,9, 11,12,13, 22,23,24, 25,26,27, 28,29,30, 32,23,34, 35,36,38, 39 10 25 25 62.5 0,76 1,00 Mudah 3,10,18,31,40 5 12,5 Jumlah 40 100 Hasil uji tingkat kesukaran pada siklus I dan II dari 40 soal, menunjukkan 10 soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,6,9,14,15,16,17,19,20,37), 25 soal menunjukkan tingkat kesukaran sedang (1,2,5,7,8,9, 11,12,13, 22,23,24, 25,26,27, 28,29,30, 32,23,34, 35,36,38, 39) dan 5 soal menunjukkan tingkat kesukaran mudah (3,10,18,31,40).