PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MAKALAH OLEH: DEDE SUPRIATNA NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

MIMIN SETIAWATI NIM

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VCD UPIN DAN IPIN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PADA SISWA KELAS 5 SDN MALANGBONG 2 KECAMATAN MALANGBONG GARUT

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

MAKALAH Oleh Nur Apni Amalta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

RANI HANDAYANI NIM

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi

DANI KURNIA NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN PUISI PADA SISWA KELAS V SDN MALANGBONG 1 KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF MELALUI PEMAHAMAN CAN DO

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 31 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LANGSUNG DI KELAS XI SMA PGRI CIBATUA KABUPATEN GARUT MAKALAH.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Oleh : SALIMUDIN NIM

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari bahasa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH OLEH: DADANG ROMANSYAH NIM.10.21.0545 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT Dadang Romansyah NIM.10.21.0545 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh anggapan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio yang tepat akan meningkatkan belajar siswa. Rumusan dan penelitian ini adalah pertama bagaimana pembelajaran dengan menggunakan media audio?; kedua adalah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam mendengarkan berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media audio? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) kemampuan dengan menggunakan media audio; b) perbedaan yang signtifikan antara kemampuan siswa dalam mendengarkan berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelejaran dengan menggunakan media audio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekseperimen semua dengan desain prates dan pascates ini adalah metode eksperimen digunakan adalah tes menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak. Tes dilakukan pada sampel penelitian kelas DC SMPN 2 Malangbong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita dengan menggunakan media audio menjadi menimgkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis yang menujukan bahwa rata-rata prates 49, 4 dan rata-rata pascates 68, 27 serta nilai t hitung 9, 98 > t tabel 2, 46 artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio dapat diterima. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media audio mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita. Media audio dapat digunakan alternatip media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kata Kunci Mendengarkan/Audio PENDAHULUAN Mendengarkan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan di sekolah. Terampil berbahasa merupakan tujuan pengajaran bahasa di sekolah. Pengajaran bahasa ditujukan agar siswa memiliki kemampuan dalam empat aspek keterampilan berbahasa, mencakup keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal. Keterampilan mendengarkan merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa. Sadar atau tidak, keterampilan mendengarkan tidak begitu mendapat perhatian di sekolah selama ini. Mendengarkan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang asing bagi kehidupan manusia. Pembelajaran lisan tertua terjadi dalam keluarga dilaksanakan melalui peroses mendengarkan. Dalam segala kegiatan kehidupan, baik di luar lapangan lebih banyak ditentukan oleh yang disimak, dilihat dan dirasakan. Keterampilan mendengarkan tidak diperoleh secara instan tetapi harus dilatih terus-menerus. Mendengarkan adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

disampeikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994: 28). Pembelajaran mendengarkan di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan. Situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mendengarkan sangat diperlukan. Namun, dalam kenyataannya hal tersebut sering kali tidak terjadi. Pembelajaran mendengarkan masih dianggap pembelajaran yang tidak diminati siswa. KAJIAN TEORITIS DAN METODE Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan suatu bentuk kegiatan yang dipilih oleh seorang guru dalam usaha mengefekiifkan pengajarannya. Dalam hal ini, Udin S.Winarta Putra dan Tita Rocita (1997: 4) berpendapat bahwa : Pembelajaran adalah sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan prilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses belajar mengajar. Tidak semua proses belajar terjadi karena ada proses pembelajaran seperti belajar dari pengalama sendiri. Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran merupakan suatu bahan yang dipilih oleh guru dalam mengajar, dengan tujuan memberikan pengalaman-pengalaman tertentu, sehingga siswa dapat menangkap kesan yang lebih mendalam tentang inti pelajaran yang di berikan. Pengertian Mendengarkan Orang sering beranggapari bahwa mendengar dan mendengarkan merupakan satu kegiatan yang sama. Anggapan itu salah, sebab mendengarkan dan mendengar bukan satu kegiatan yang sama. Walaupun pada saat orang mendengarkan sebetulnya melalui proses mendengar terlebih dahulu. Orang yang sedang mendengarkan belum tentu orang itu menyimak, karena bias saja orang tersebut tidak memahami apa makna dan isi dari yang didengarnya. Mendengar pada hakekatnya memahami bunyi bahasa, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Anderson dalam Tarigan, bahwa menyimak sebagai proses mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. (Tarigan, 1994: 28) Pengertian Dialog Dialog adalah bentuk percakapan yang didasarkan pada situasi dan konteks tertentu Dalam bentuk percakapan, ini umumnya diketengahkan oleh dua orang atau lebih pembicara yang mengadakan percakapan berdasarkan situasi dan konteks tertentu. Didalam buku intisari Bahasa Indonesia definisi dialog adalah: Dialog adalah kegistan berbicara (bercakap-cakap) yang terarah dan bertujuan antara dua orang atau lebih. Pendekatan Komunikatif Pendekatan Komunikatif di kembangkan pertama kali oleh suatu badan yang beranggotakan para ahli metode dari negara-negara Eropa Barat, yakni 'The Council for Cultural Cooperation' sekitar tahun 1970 an, sebagai reaksi dan pengembangan dari metoda -metoda sebelumnya. Metoda-metoda pengajaran terdahulu seperti metoda tata bahasa, metoda langsung, metoda dengar ucap dirasakan kurang dapat menunjang tujuan pengajaran bahasa.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah penelitian yang sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian, kemudian diteliti bagaimana akibatnya dengan perkataan lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penulis dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu, eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan( Arikunto, 2006 : 3 ). Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pengaruh media audio dalam pembelajaran mendengarkan isi berita. Penelitian ini akan menggunakan kelas kelompok tunggal atau tanpa kelas pembanding. Desain yang digunakan adalah pre-test and post-test Group Pola: 0 x 1 0 2 Di dalam desain ini observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O 1 ) disebut prates, dan observasi sesudah eksperimen (O 2 ) disebut pascates.

Perbedaan antara O 1 dan O 1 yakni O 1 O 2 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Analisis Data dan Penilaian Data diperoleh dan hasil prates dan pascates kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak. Berikut adalah data hasil penilaian. Tabel 4.1 Daftar Nilai Prates dan Pascates No Hasil prates Hash pascates 1 62 88 2. 44 72 3. 44 48 4. 48 76 5, 32 48 6. 48 84 7. 40 40 8. 48 48 9. 40 78 10. 56 80 11. 40 52 12. 60 92 13. 48 60 14. 40 48 15. 56 84 16. 44 60 17. 4.4 68 18. 48 68 19. 52 64 20. 40 64 21. 80 92 22. 52 68 23. 48 72 23. 48 72 25. 48 48 26. 48 76 27. 64 88 28. 60 88 29. 44 52 30. 56 72 Jumlah 1482 2048 Berdasarkan tabel di atas diperoleh rata-rata nilai prates dan pascates, prates 49,4 dan pascates 68,27 Uji Hipotesis 1) Untuk membuktikan hipotesis pertama maka perlu ditentukan rata-rata nilai perates kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya dengan menggunakan rumus: 1482 30 49,4 Dengan rata-rata nilai prates 49,4 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio masuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel kategori penilaian (tabel3.3). Maka hipotesis dapat diterima. 2) Untuk membuktikan hipotesis kedua maka perlu ditentukan rata-rata nilai prates kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya dertgan menggunakan rumus: 2048 30 68,27 Dengan rata-rata nilai prates 68,27 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio 1 masuk kedalam kategori baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel kategori penilaian (tabel 3.3). Maka hipotesis dapat diterima. 3) Untuk membuktikan hipotesis ketiga, maka perlu diketahui seberapa besar keefektivitasan variable X (media audio) dengan menggunakan rumus t tabel. Langkah-langkah menguji hipotesis: a. Mendaftar rata-rata nilai prates, pascates dan gain tabel 4.6 Distribusi rata-rata prates dan pascates No X1 X2 d d2 1 62 88 26 676 2 44 72 28 784 3 44 48 4 16 4 48 76 28 784 5 32 48 16 256 6 48 84 36 1296 7 40 40 0 0 8 48 48 0 0 9 40 76 36 1296 10 56 80 24 576 11 40 52 12 144 12 60 92 23 1024 13 48 60 12 144 14 40 48 8 64 14 46 84 28 784 16 44 60 16 256 17 44 68 24 576 18 48 68 20 400 19 52 64 12 144 20 40 64 24 576 21 80 92 12 144 22 52 68 16 256 23 48 72 24 576 24 48 72 24 576 25 48 48 0 0 26 48 76 28 784 27 64 88 24 576 28 60 88 28 784 29 44 52 8 64 30 56 72 16 256 Jml 1482 2048 566 13812 b. menentukan rerata (mearijhasil prates dan pascates) 1482 30 49,4 2048 30 68,27 c. Menentukan Md 566 30 18,87 d. Menentukan jumlah kuadrat deviasi (X 2 d) 2 ( ) e. Menentukan 13812 (566) 30 13812 320356 30 13812 10678,53 3133,47 ( 1) 18,87 3133,47 30(30 1) 18,87 3133,47 870

18,87 360 18,87 1,89 9,98 f. Menentukan t tabel dengan menghitung kebebasan Db N 1 3 0-1 2 9 Dengan derajat kebebasan 29 dan teraf kepercayaan 99%. Maka Menujukan pada angka 2,46 (lampiran tabel 4.6). g. Pembuktian hipotesis Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio terbukti dengan perolehan t hitung > t tabel yaitu 9,98 > 2,46. Maka hipotesis diterima. Deskripsi Kemampuan Menulis Secara umum siswa kelas IX SMPN 2 Malangbong sudah dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan isi berita yang mereka simak sebelumnya. Sebelum diberi media audio, mereka dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Dalam tes kemampuan menjawab pertanyaan sebelum menggunakan media audio hanya beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan secara tepat. Selain itu, dari jawabanjawaban yang mereka kemukakan terdapat beberapa kekeliruan dalam penulisan nama tempat dan nama subjek. Penggunaan kalimat epektipun jarang ditemukan. Setelah diberi media audio hampir seluruh siswa mampu menjawab pertanyaan secara tepat, kesalahan penggunaan ejaan jarang ditemukan serta penulisan nama tempat dan nama subjek sudah tepat. Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari perbedaan rata-rata nilai pascates yang lebih tinggi dibandingka rata-rata nilai prates, yakni rata-rata nilai pascates adalah 68,27 dan rata-rata prates adalah 49,4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dan data penelitian pembelajaran mendengarkan isi berita dengan menggunakan media audio, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat kemampuan siswa dalarn mendengarkan isi berita sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio rata-rata kelas adalah 49,4. 2) Berdasarkan hasil perhitungan, tmgkat kemampuan siswa dalarn mendengarkan isi berita setelah diberi perlakuan pembelajaran nengan menggunakan media audio rata-rata kelas adalah 68,27. 3) Hal di atas menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa dalan mendengarkan isi berita sebelum dan setelah diberi pembelajaran deng menggunakan media audio DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende : Nusa Indah. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sodikin, Asep Ganda. dkk. 1998. Bahasa Indonesia untuk SLTP kelas I. Bandung : Pribumi Mekar. Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Desertasi. Bandung : Sinar Baru Algerisindo. Suparmi. 1990. Penuntun Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : Ganeca Exact. Surakhmad, Winarno. 1979. Metodologi Pengajaran Nasional. Tanpa Kota Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Tarigan, Djago. 1996. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa.