mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

dokumen-dokumen yang mirip
II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Perkembangan PPM Bulan April 2017

I. Bagasi tenghpendahuluan

Pengaduan tiap provinsi

Status Pengaduan bulan Sept 16

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Capaian pengaduan tiap provinsi

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah.

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

Status Pengaduan bulan Juni 2016

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

2

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 21 Januari 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 25 Februari 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

I. Capaian Pengaduan status April 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Progres PPM P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Periode Mei 2015 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

Capaian Kegiatan Pencairan Dana BLM Pengembangan Kapasitas Masyarakat. Pembentuk an Panitia Pelaksana (Jml Desa/Kel) Berkas Pencairan (Jml Desa/Kel)

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

ALOKASI TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pada bulan Nopember 2015 pengaduan yang masuk mencapai 58.075 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani 57.687 pengaduan (99,33%), dengan pengaduan status proses sebanyak 388 pengaduan(0,67%). Pengaduan yang status proses bertambah pada bulan Nopember 2015 sebanyak 55 pengaduan dari bulan sebelumnya (330 pengaduan). Pengaduan pada bulan Nopember 2015 yang status proses bertambah di beberapa Provinsi, seperti : Provinsi Jawa Barat 10 aduan, Provinsi Sumatera Utara 79 aduan dan Provinsi Jambi sebanyak 1 aduan. Sebaliknya terjadi pengurangan jumlah pengaduan status proses di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 13 pengaduan, Provinsi Sumatera selatan 1 pengaduan, Provinsi Banten 3 pengaduan, Provinsi Babel 3 pengaduan, Provinsi Riau 2 pengaduan, Provinsi Bengkulu 5 pengaduan. Penambahan pengaduan pada bulan Nopember 2015 bila dilihat asal pengaduan terdapat di tingkat kelurahan sebanyak 63 kelurahan, dari tingkat kecamatan 1 pengaduan dan kota/kabupaten sebanyak 1 pengaduan. Sedangkan berdasarkan kategori penambahan terjadi pada kategori saran 21 aduan (temuan BPKP), Mekanisme prosedur 15 pengaduan (temuan BPKP), 23 pengaduan kategori kode etik dan 4 penyimpangan dana. Berdasarkan media pengaduan penambahan terjadi cukup signifikan terdapat pada temuan ITDA sebanyak 28 pengaduan, BPKP sebanyak 16 pengaduan dan surat sebanyak 16 pengaduan. Sedangkan temuan kasus hasil pelaksanaan uji petik sebanyak 26 kasus tidak

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara. II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA A. Capaian Penanganan Pengaduan Pengaduan sampai dengan Nopember 2015 mencapai 58.075 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani sebanyak 57.687 pengaduan (99,3%). Pengaduan yang masuk pada bulan Nopember 2015 berjumlah 679 pengaduan. Pengaduan tersebut telah selesai ditangani sebanyak 669 (98,5%). Pengaduan status proses di bulan Nopember 2015 sebanyak 10 pengaduan. Pengaduan yang tertinggi pada bulan Nopember 2015 terdapat di Provinsi Sumatera barat, Provinsi Jawa barat dan Sumatera utara. Pengaduan dengan status proses tertinggi sampai dengan bulan Nopember 2015 terdapat di Provinsi Jawa barat dan Sumatera utara. Pengaduan status proses di Provinsi Sumatera utara sebanyak 142 kasus merupakan temuan BPKP/ITDA dan 29 kasus berasal dari hasil uji petik. Sedangkan di Provinsi Jawa barat jumlah pengaduan status proses sebanyak 64 kasus temuan BPKP dan 61 kasus merupakan temuan ITDA.

B. Pengaduan berdasarkan kategori Pengaduan tertinggi berdasarkan kategori masih pada kategori pertanyaan sebanyak 41.095 (70,7%). Pengaduan yang berstatus proses tertinggi terdapat pada kategori Mekanisme dan Prosedur 184 kasus (47,4%). Pengaduan dengan status proses terendah pada kategori intervensi negatif. Pengaduan status proses tertinggi pada kategori mekanisme prosedur sebanyak 72 kasus temuan BPKP, 73 kasus merupakan temuan ITDA dan sisanya yang dilaporkan masyarakat. Bila dilihat dari bidang kegiatan sebanyak 92 kasus tersebut pada bidang kegiatan infrastruktur, 18 kasus bidang ekonomi, 19 kasus bidang kegiatan sosialisasi, dan bidang kegiatan lainnya. Pengaduan kategori pertanyaan, saran dan kritik terdapat pengaduan yang masih status proses sebanyak 84 pengaduan. Kategori pertanyaan tersebut sebanyak 72 pengaduan dari temuan BPKP dan 17 pengaduan dari temuan ITDA. Kategori tertinggi ketiga yang berstatus proses dari penyimpangan dana sebanyak 43 pengaduan. Status proses tersebut berasal dari bidang infrastruktur sebanyak 19 kasus, 16 kasus berasal dari kegiatan ekonomi, sisanya berasal dari kasus BOP BKM, kegiatan sosial, dan lainnya bidang keuangan.

C. Pengaduan berdasarkan bidang kegiatan Berdasarkan bidang kegiatan pengaduan lainnya (adm), pelaksanaan kegiatan infrastruktur dan kegiatan ekonomi merupakan pengaduan yang tertinggi yang sering diadukan dimasyarakat, maupun temuan BPKP dan ITDA. Berdasarkan bidang kegiatan pengaduan lainnya (adm), pelaksanaan kegiatan infrastruktur dan kegiatan ekonomi merupakan pengaduan yang tertinggi yang sering diadukan dimasyarakat, maupun temuan BPKP dan ITDA. Pengaduan berdasarkan kegiatan infrastruktur pada temuan BPKP sebanyak 842 kasus dan sebanyak 77 kasus sedang dalam proses. Pada bidang ekonomi terdapat 250 kasus dan sebanyak 24 kasus dalam proses. Pada bidang kegiatan sosial terdapat 53 kasus dan sebanyak 5 kasus sedang dalam proses. Pada temuan ITDA bidang kegiatan ekonomi terdapat 167 kasus dan 15 kasus dalam proses. Bidang kegiatan infrastruktur ada 446 kasus dan 30 kasus dalam proses. Pada kegiatan sosial terdapat 67 kasus dan 5 kasus dalam proses. D. Pengaduan berdasarkan asal aduan Pengaduan berdasarkan asal aduan yang tertinggi berada pada tingkat kelurahan mencapai 50.550 aduan(87%). Pengaduan berasal dari kelurahan terdapat 268 kasus yang masih

berstatus proses dari 388 kasus yang berstatus proses. Pengaduan berdasarkan dengan status pengaduan proses terendah terdapat pada tingkat kecamatan sebanyak 4 pengaduan. Pengaduan pada tingkat/ derajat kelurahan yang berasal dari temuan BPKP sebanyak 1.945 kasus. Pada derajat tersebut yang berstatus proses 124 kasus. Di tingkat kota/kabupaten terdapat 619 kasus dengan status proses 51 kasus. Temuan BPKP yang berasal dari tingkat kecamatan 31 kasus dengan status proses 2 kasus. Serta pada tingkat provinsi sebanyak 301 kasus dengan status proses sebanyak 12 kasus. Kasus temuan ITDA yang berasal dari tingkat kelurahan 767 kasus dengan status proses 79 kasus. Temuan ITDA pada tingkat kota/kabupaten sebanyak 379 kasus dengan status proses 22 kasus. Pada tingkat kecamatan terdapat 22 kasus dengan status proses 1 kasus. Pada tingkat provinsi terdapat 5 kasus dengan status proses 1 kasus. Pengaduan pada tingkat kelurahan yang berstatus proses sebanyak 268 kasus, 73 kasus merupakan temuan ITDA dan 124 kasus merupakan temuan BPKP. Jadi hampir 73,50% pengaduan status proses merupakan temuan BPKP/ ITDA. Demikian juga dengan pengaduan status proses pada tingkat kecamatan 3 kasus merupakan temuan ITDA/BPKP dan sisanya merupakan laporan masyarakat. Begitu pula dengan pengaduan pada tingkat kota/kabupaten sebanyak 99 pengaduan yang berstatus proses. Sebanyak 51 kasus merupakan temuan BPKP dan 22 kasus merupakan temuan ITDA. Sisanya sebanyak 26 kasus merupakan pengaduan melalui media lainnya.

Sebagian besar pengaduan yang berstatus proses pada tingkat kota/kabupaten merupakan temuan ITDA/BPKP atau mencapai 73% kasus merupakan temuan BPKP/ITDA. E. Pengaduan berdasarkan Media aduan Pengaduan tertinggi berdasarkan asal aduan terdapat pada media tatap langsung sebanyak 50.042(86%). Pengaduan terendah terdapat pada media faksimili sebanyak 5 pengaduan (0,1%). Pengaduan yang masih berstatus proses tertinggi berdasarkan media aduan terdapat pada laporan BPKP (49%) dan laporan ITDA (27%). Pengaduan berdasarkan media aduan yang tidak berstatus proses terdapat pada media telehphone, lainnya, kotak pengaduan,pengaduan online dan faximili. Sedangkan pengaduan yang masih berstatus lainnya terdapat di media surat, uji petik, tatap langsung, mimbar bebas, email dan SMS. F. Penyimpangan dana 1. Penyimpangan Hasil Temuan BPKP 1.1. Status Penangan Penyimpangan Dana Temuan BPKP berdasarkan Kasus Nopember 2015

Temuan BPKP yang masuk kategori penyimpangan dana sebanyak 173 kasus. Kasus tersebut telah selesai sebanyak 172 kasus. 1 kasus yang berstatus proses terdapat di Provinsi Bengkulu. Temuan BPKP pada periode tahun 2001-2013 sebanyak 1982 kasus dan telah selesai sebanyak 1980 kasus (99,9%). Sedangkan temuan BPKP periode tahun 2014 sebanyak 379 kasus, dengan kasus yang telah diselesaikan sebanyak 379 kasus (100%). 1.2. Nilai Penyimpangan Dana Temuan BPKP Tiap Provinsi

Nilai penyimpangan dana temuan BPKP sampai dengan Nopember 2015 mencapai 9,97 Milliar. Dana yang telah dikembalikan mencapai 8,86 Milliar (89,10%). Provinsi dengan nilai penyimpangan tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera selatan mencapai 2,7 Milliar, dengan dana yang telah dikembalikan mencapai 2,7 Milliar.(100%). Sedangkan provinsi yang terendah temuannya terdapat di Provinsi Babel 1,4 juta dan telah dikembalikan 100%. Sedangkan provinsi dengan sisa dana terbesar yang belum dikembalikan terdapat di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 496 juta. 2. Penyimpangan dana Temuan ITDA Penyimpangan dana temuan ITDA 2.1. Status Penangan Penyimpangan Dana Laporan Masyarakat Nopember 2015 Kasus temuan ITDA sampai bulan Nopember 2015 berjumlah 1.086 kasus, dengan kasus telah selesai sebanyak 1.083 kasus (99,7%). Provinsi dengan kasus terbanyak terdapat di Provinsi Jawa barat sebanyak 559 kasus. Kasus terendah terdapat di Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 3 kasus. Provinsi dengan kasus temuan yang status proses terdapat di Provinsi Jawa barat sebanyak 103 kasus. Kasus penyimpangan dana temuan ITDA sebanyak 48 kasus. Kasus yang masih status proses terdapat 6 kasus seluruhanya di Provinsi Jawa Barat. Nilai penyimpangan dana

yang belum dikembalikannya mencapai 210 juta dari nilai temuan penyimpangan dananya sebesar 361 juta. 2.2. Nilai Penyimpangan dana temuan ITDA Nopember 2015 Nilai penyimpangan dana temuan ITDA seluruhnya mencapai 1,83 Milliar. Dana yang telah selesai dikembalikan mencapai 1,52 Milliar.(88,8%). Provinsi dengan nilai penyimpangan dana tertinggi terdapat di Provinsi Banten sebanyak 1,21 Milliar. Dana yang telah dikembalikan sebesar 1,21 Milliar (100%). Nilai penyimpangan terendah terdapat di Provinsi Sumatera selatan dengan nilai 6,4 juta dan telah 100% kembali. Provinsi yang belum mengembalikan nilai penyimpangan dana terdapat di Provinsi Bengkulu sebanyak 67,9 juta. 3. Penyimpangan dana Laporan Masyarakat Kasus penyimpangan dana yang dilaporkan masyarakat mencapai 124 kasus. Kasus tersebut terdapat 8 kasus status proses. Pada bulan Nopember 2015 ini terdapat panambahan 2 kasus penyimpangan dana hasil uji petik di Provinsi Sumatera Utara.Kasus tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 37 kasus dan Provinsi Sumatera Utara. Kasus penyimpangan yang terendah yang hanya terjadi 1 kasus penyimpangan terdapat pada beberapa provinsi seperti, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta dan Kalimantan barat.

Nilai penyimpangan yang dilaporkan masyarakat mencapai 2,5 Milliar dengan dana yang telah kembali sebanyak 1,4 Milliar (56%). Nilai penyimpangan dana tertinggi terdapat di Propinsi Banten mencapai 851 juta, dengan Nilai dana yang telah dikembalikan sebesar 256 juta dan diselesaikan melalui jalur hukum sebanyak 595 juta. Nilai penyimpangan terendah terdapat di Provinsi Bengkulu dengan nilai penyimpangan 17 juta dan telah kembali 100%. Terdapat beberapa provinsi yang belum mengembalikan dana 100% berada di Provinsi Sumatera utara, Jawa Barat, Sumatera selatan, Riau, Jambi dan Sumatera barat.

III. Kesimpulan 1. Pengaduan sampai bulan Nopember 2015 mencapai 58.075 pengaduan dengan pengaduan telah selesai ditangani sebanyak 57.687 (99,3%). Pengaduan yang masuk pada bulan Nopember 2015 sebesar 679 pengaduan dengan status proses sebanyak 10 pengaduan. 2. Pengaduan status proses pada bulan Nopember 2015 sebanyak 388 kasus. Kasus yang status proses tersebut sebanyak 49% merupakan temuan BPKP dan 27% dari kasus tersebut merupakan temuan ITDA. 3. Penyimpangan dana temuan BPKP sd Nopember 2015 mencapai 173 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 9,97 Milliar, dengan dana yang telah dikembalikan 8,86 Milliar (89,10%) 4. Kasus temuan ITDA sampai bulan Nopember 2015 berjumlah 1.086 kasus, dengan kasus telah selesai sebanyak 1.083 kasus (99,7%). Nilai penyimpangan dana temuan ITDA seluruhnya mencapai 1,83 Milliar yang telah dikembalikan mencapai 1,52 Milliar.(88,8%). 5. Penyimpangan dana temuan masyarakat mencapai 124 kasus dengan nilai penyimpangan dana 2,5 Milliar, dengan nilai penyimpangan dana yang telah dikembalikan 1,4 Milliar atau 8 kasus yang telah berstatus proses sebanyak 8 kasus. Jakarta, 15 Nopember 2015 PPM KMP PNPM WILAYAH-1