BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendukung hasil penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat (listing) di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bertujuan untuk mensejahterakan pemegang saham, dengan cara

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan yang di ambil adalah tahun 2012 2016. Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purpose sampling (kriteria), sampel yang digunakan sebanyak 55 dengan kriteria perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara konsisten pada tahun 2012 2016 dan bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service. B. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskriptif suatu data. Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi suatu data. Diketahui jumlah sampel (N) adalah 55 data perusahaan disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service, variabel yang diteliti adalah intellectual capital, kinerja keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan nilai perusahaan. Pengujian statistik deskriptif pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 yang memberikan deskripsi variabel-variabel secara statistik dalam penelitian ini. 58

59 Minimum adalah nilai terkecil suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dalam suatu rangkaian pengamatan. Sedangkan mean adalah nilai rata-rata pada rangkaian pengamatan atau merupakan pembagian nilai seluruh data dengan jumlah data yang diamati. Standar deviasi merupakan akar dari jumlah kuadrat dari nilai selisih data dengan nilai rata-rata dibagi dengan banyaknya data. Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAHU 55 -,900 25,400 6,11273 5,224127 ROA 55,000,200,06909,074219 AG 55-16,400 141,700 25,62727 29,783133 PBV 55,300 7,400 2,26909 1,663650 Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan Tabel 4.1 terdapat jumlah sampel 55 dari 11 Perusahaan selama 5 tahun sehingga diperoleh data sebagai berikut : 1. Variabel VAHU (Value added capital employeed) Value Added Human Capital (VAHU) menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA (value added) dengan HC (human capital) mengindikasikan kemampuan HC (human capital) untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Dari tabel 4.1 VAHU memiliki

60 nilai rata-rata sebesar 5,224, nilai minimum -0,9 yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2015 dan nilai maksimum 25,4 yang dimiliki oleh PT Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2014. 2. Variabel ROA (Return on Asset) Menurut Munawir (2010: 30), kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Kinerja keuangan yang diproyeksikan dengan ROA memiliki rata-rata sebesar 0,069 dengan nilai minimum sebesar 0,00 yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk tahun 2015 dan maksimum sebesar 0,2 yang dimiliki oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk tahun 2012. 3. Variabel AG (Asset Growth) Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati

61 keuntungan dari citra positif yang diperoleh. Pertumbuhan perusahaan yang diproyeksikan oleh AG memiliki nilai rata-rata sebesar 25,6 dengan nilai minimum sebesar -16,4 yang dimiliki oleh PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk ditahun 2015 dan nilai maksimum sebesar 141,7 PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2015. 4. Variabel PBV (Price to Book Value Ratio) Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya, jika nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat memberikan keuntungan kepada pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset. Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan

62 nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang diproyeksikan oleh PBV (Price to Book Ratio) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,26 dengan nilai minimum sebesar 0,3 yang dimiliki oleh PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk pada tahun 2012 dan nilai maksimum sebesar 7,4 yang dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk pada tahun 2014. C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan model analisis jalur dengan menggunakan pendekatan PLS. Hasil pengujian model dengan PLS diperoleh sebagaimana gambar berikut : Gambar 4.1 Model Pengaruh Sumber : Data sekunder yang diolah

63 1. Uji Outer Model Analisis outer model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Pengujian outer model menjelaskan bagaimana hubungan antar variabel dengan indikator-indikatornya atau dapat didefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Sebelumnya akan dilihat terlebih dahulu mengenai pengujian goodness of fit model dari analisis model tersebut. Karena masing-masing variabel hanya terdiri dari satu buah pengukuran maka pengukuran outer model tidak diperlukan. 2. Uji Inner Model Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-Square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R- Square untuk konstruk dependen, uji t, serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

64 T table untuk α = 1% = 2,58 T table untuk α = 5% = 1,96 T table untuk α = 10% = 1,64 Dimana apabila nilai t hitung < t tabel maka hipotesis alternatif (H 1 ) akan ditolak atau dengan kata lain menerima hipotesis nol (H 0 ). Tebel 4.2 memberikan output estimasi untuk pengujian model struktural. Intellectual Capital -> Kinerja Keuangan Perusahaan Intellectual Capital -> Nilai Perusahaan Intellectual Capital -> Pertumbuhan Perusahaan Original Sample (O) Tabel 4.2 Result For Path Coefficients Sample Mean (M) Sumber : Data sekunder yang diolah Standard Deviation (STDEV) T Statistics ( O/STDEV ) P Values 0,351 0,336 0,151 2,329 0,010-0,038-0,039 0,101 0,372 0,355 0,277 0,299 0,098 2,819 0,003 Berdasarkan hasil inner model diatas dapat diketahui hasil antar masing masing variabel independen terhadap dependen yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

65 a. Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh variabel intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2,329. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel 5% (1,96). Hasil ini berarti bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti Hipotesis 1 diterima. b. Pengaruh intellectual capital terhadap pertumbuhan perusahaan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh variabel intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2,819. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel 5% (1,96). Hasil ini berarti bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini berarti Hipotesis 2 diterima.

66 c. Pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh variabel intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 0,372. Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel 5% (1,96). Hasil ini berarti bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti Hipotesis 3 ditolak. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Model dianggap memberikan pengaruh R 2 lebih besar dari 0 (nol). Besarnya nilai koefisien determinasi dari model tersebut diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil R-Square R-Square Intellectual Capital -> Kinerja Keuangan 0,123 Perusahaan Intellectual Capital -> 0,076 Pertumbuhan Perusahaan Intellectual Capital -> 0,001 Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah

67 Tabel diatas menunjukkan hasil pengujian nilai R-Square pada ketiga hipotesis yang diajukan. Hasil pengujinan hipotesis 1 yaitu pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan perusahaan mempunyai nilai R-Square sebesar 0,123. Hal tersebut mengindikasikan bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan sebesar 12,3% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan pada penelitian ini. Hasil ini juga mencerminkan bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja keuangan perusahan. Nilai R-square dalam sebuah model eksplorasi sebesar 0,1 dapat dianggap memuaskan dan pantas untuk pelaporan (Bellman, 2003dalam Tan et al, 2007). Hasil pengujian hipotesis 2 yaitu pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap pertumbuhan perusahaan mempunyai R-square yaitu sebesar 0,076. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) mampu menjelaskan variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 7,6% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

68 Pengujian hipotesis 3 adalah pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap nilai perusahaan dengan nilai R-square 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel capital mampu menjelaskan variabel nilai perusahaan sebesar 0,1% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. D. Pembahasan 1. Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan Hipotesis 1 pada penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun pengamatan 2012-2016. Hipotesis 1 menunjukkan bahwa pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan perusahaan berpengaruh signifikan dengan nilai t-statistik sebesar 2,329 yang lebih besar dari t tabel 5% (1,96). R-Square sebesar 0,123 yang berarti variabel intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) mampu menjelaskan kinerja keuangan perusahaan sebesar 12,3% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan penjelasan pada hasil tersebut, maka hipotesis 1 dapat diterima.

69 Hasil dari penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan penelitian Chan et al (2005), Tan et al (2007), dan Ulum (2008) yang menyatakan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dengan PLS diketahui semua nilai t-statistik dan R-square pada hipotesis terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan kerena lebih besar dari t tabel 1,96. Hasil penelitian ini sesuai dengan resource based theory yang menjelaskan bahwa sumber daya perusahan terdiri dari sumber daya fisik, sumber daya manusia dan organisasional yang memberikan nilai tambah dalam memperoleh profitabilitas (Suhendah, 2012). 2. Pengaruh intellectual capital terhadap Pertumbuhan perusahaan Hipotesis 2 pada penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap pertumbuhan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun pengamatan 2012-2016. Hipotesis 2 menunjukkan bahwa pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan dengan nilai t-statistik sebesar 2,819 yang lebih besar dari t tabel 5% (1,96). R-Square sebesar 0,076 yang berarti variabel intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) mampu menjelaskan pertumbuhan

70 perusahaan sebesar 7,6% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan penjelasan pada hasil tersebut, maka hipotesis 2 dapat diterima. Pada penelitian ini intellectual capital yang diproyeksikan dengan VAHU. VAHU menunjukkan berapa banyak value added dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara value adde dengan human capital mengindikasikan kemampuan human capital untuk menghasilkan nilai didalam perusahaan, penelitian ini juga menjelaskan bahwa intellectual capital dapat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama dalam artian dapat memantapkan posisi diera persaingan global. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size (Kallapur dan Trombley, 1999). Tingkat pertumbuhan perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi, di antaranya adalah peningkatan aktiva, peningkatan laba, peningkatan ekuitas maupun peningkatan laba. Peningkatan pendapatan biasanya merupakan sinyal bagi perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang (Chen et al., 2000). Weston dan Copeland mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (dalam Solikhah, 2010). Pertumbuhan menunjukkan

71 kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk memperoleh value added yang merupakan salah satu faktor yang menentukan perusahaan untuk tetap survive. 3. Pengaruh intellectual capital terhadap Nilai perusahaan Hipotesis 3 pada penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun pengamatan 2012-2016. Hipotesis 3 menunjukkan bahwa pengaruh intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) terhadap nilai perusahaan negatif dan signifikan dengan nilai t-statistik sebesar 0,372 yang lebih kecil dari t tabel 5% (1,96). Dengan demikian hipotesis 3 ditolak yang menyatakan bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan VAHU (Value Added Human Capital) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan pnelitian Chen et. al. (2005) yang membuktikan bukti empiris bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian Solikhah (2010) yang menyimpulkan bahwa intellectual capital tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Secara teori, kekayaan intelektual yang dikelola secara efisien oleh perusahaan akan meningkatkan apresiasi pasar terhadap nilai pasar perusahaan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaaan.

72 Akan tetapi, faktanya dalam mengapresiasi nilai pasar investor kurang mempertimbangkan adanya pengaruh kekayaan intelektual yang dimiliki perusahaan. Minimnya informasi mengenai intellectual capital yang dimiliki perusahaan di Indonesia mungkin menjadi salah satu sebabnya. Sehingga dalam menilai perusahaan investor hanya melihat dari harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham, investor akan menempatkan nilai yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.