PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Oleh: DWI NURHIDAYAH K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMPAH PEMUDA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

3

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

Transkripsi:

1 PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN Dwi Nurhidayah 1), Riyadi 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126 Email: dwi.nurhidayah18@gmail.com Abstract: The purpose of this research is improve reading comprehension skills by using KWL strategy in the fifth grade student of SD Negeri Badran No. 123 Surakarta at 2015/2016 academic year. The type of this research was Classroom Action Research (CAR) with (Know - Want to Know - Learned) strategy for two cycles. Each cycle consisted of four phases: planning, action, observation, and reflection. The subjects were fifth grade teacher and 40 students of SD Negeri Badran No. 123 Surakarta at 2015/2016 academic year. Data colection tecniques used were test observation, interviews, and triangulation tecnique. The data analysis tecnique used was a interactive analysis model consisted of three components comprise data reduction, data display, dan conclution. Based the research thet has been done with two cycles, it can be concluded that the trough the (Know -Want to Know-Learned) strategy can increase the reading comprehension skills. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi KWL (Know - Want to Know Learned)dapat meningkatkan pada siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun ajaran 2015/2016. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan strategi KWL yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 40 siswa kelas V dan guru kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dua siklus dapat disimpulkan bahwa melalui strategi KWL dapat meningkatkan siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Kata kunci: strategi KWL, keterampilan, membaca pemahaman. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hardini dan Puspitasari, (2011: 182) memaparkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa bukan hanya alat komunikasi antarmanusia, tetapi sebagai alat pengembangan intelektual untuk mencapai kesejahteraan sosial manusia. Bangsa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sesuai UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003 pasal 33 yang menyebutkan bahwa bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar mempunyai tujuan untuk mengembangkan empat aspek keterampilan berbahasa yang saling terkait satu sama lain. Menurut Tarigan, H. G. (2008: 1), menyatakan bahwa keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writting skills). Seseorang dapat dikatakan berhasil apabila telah menguasai keempat keterampilan berbahasa dengan baik. Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikembangkan di tingkat Sekolah Dasar adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek yang penting dalam dunia pendidikan. Namun, kenyataan saat ini sikap malas membaca cenderung menghinggapi lapisan masyarakat Indonesia dari orang dewasa sampai anak-anak. Padahal, pada kenyataannya sebagian besar ilmu pengetahuan dan informasi penting yang lain disampaikan lewat sarana tertulis. Sumber yang diperoleh data dari harian Jogja.com Selasa, 22 Maret 2016 yang menyatakan bahwa hasil penelitian internasi- 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2) 3) Dosen PGSD FKIP UNS 1

2 onal, Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 tentang kemampuan membaca siswa juga menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari 76 negara yang disurvei. Hasil itu lebih rendah dari Vietnam yang menduduki urutan ke-12 dari total negara yang disurvei. Menurut Abidin (2012: 147) membaca juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Membaca jenis ini dapat dikatakan sebagai membaca pemahaman. Dengan demikian, membaca disini mempunyai tujuan untuk memperoleh isi bacaan yang telah dibaca. Tujuan seperti itu ternyata belum dapat sepenuhnya dicapai oleh siswa. Jenis membaca yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh seseorang khususnya dalam bidang akademik salah satunya adalah membaca pemahaman. Menurut (Dalman 2013: 70) menjelaskan bahwa membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau normanorma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks pembaca dapat menyampaikan hasil membacanya dengan membuat ringkasan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri baik lisan ataupun tulisan. Kemampuan seseorang memahami isi bacaan sangat berkaitan erat dengan cara atau strategi seseorang dalam membaca. Strategi membaca berpengaruh terhadap keterampilan membaca seseorang khususnya pelajar. Menurut (Hamdani 2011: 18) strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal. Penggunaan strategi dalam pembelajaran khususnya membaca mempunyai peranan penting. Guru hendaknya menggunakan strategi yang menarik siswa agar siswa lebih aktif. Masalah tentang keterampilan membaca pemahaman ditemukan pula pada siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta. Berdasarkan wawancara dan observasi diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang malas membaca karena minat bacanya yang cenderung kurang sehingga kesulitan memahami isi bacaan. Kecepatan siswa membaca juga masih kurang. Banyak dari siswa belum dapat menjawab dengan cepat dan tepat mengenai isi bacaan. Kesulitan memahami bacaan tidak terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia saja namun untuk mata pelajaran yang berupa deskriptif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi beberapa siswa diperoleh fakta bahwa mereka pandai membaca tetapi menganggap membaca adalah kegiatan membosankan. Siswa-siswa hanya membaca sekilas dan mengabaikan isi bacaan secara keseluruhan. Selain itu dalam pembelajaran bahasa, guru cenderung menggunakan strategi yang kurang menarik. Selain hasil wawancara dan observasi dikuatkan dengan hasil nilai pratindakan yang menunjukkan data dari 40 siswa 27.5% siswa, yaitu sebanyak 11 siswa telah men-capai kriteria ketuntasan minimal dan 72.5% siswa, yaitu sebanyak 29 belum mencapai kriteria ketuntasan minimal siswa. Rata-rata yang didapat hanya mencapai 56.5. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sebuah solusi agar minat membaca siswa meningkat yaitu strategi yang tepat dengan tujuan meningkatkan keterampilan membaca pemahaman terhadap suatu bacaan. Salah satu strategi yang tepat menurut peneliti adalah dengan menggunakan strategi Know Want to know Learned yang selanjutnya disebut dengan KWL. Menurut Rahim (2007: 41) memaparkan bahwa Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Kegiatan pembelajaran dalam strategi KWL ini membentuk langkahlangkah: hal yang diketahui (K), hal yang ingin diketahui (W), dan yang telah dipelajari (L). Strategi KWL memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat dan sesudah membaca. Kegiatan dimulai dengan mengajak siswa untuk menyampaikan berbagai hal yang mereka ketahui mengenai topik yang akan dibaca. Jawaban kemudian dicatat pada kolom K pada tabel KWL oleh tiap individu. Siswa kemudian mencatat pertanyaan-perta-

3 nyaan yang ingin mereka ketahui tentang topik. Mereka menuliskan pertanyaan di kolom W pada tabel KWL tersebut. Saat atau setelah selesai membaca, setiap siswa kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kolom L. Strategi ini dikembangkan untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa pada suatu topik. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Pertama, apakah penerapan strategi KWL (Know-Want to know-learned) dapat meningkatkan siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016? Kedua, bagaimanakah penerapan strategi KWL (Know-Want to know-learned) dapat meningkatkan siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016? METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V dan siswa yang berjumlah 40 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama II siklus dengan siklus I dan II masing-masing dilaksanakan selama dua pertemuan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa dan guru. Bentuk data yang didapatkan berupa arsip dokumen, seperti silabus, RPP, daftar siswa, dan hasil nilai. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan yaitu validitas isi dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif. Teknik analisis ini terdiri dari tiga alur, yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (verification). HASIL Berdasarkan hasil observasi, wawancara dengan guru kelas V, dan hasil uji pratindakan, dapat diketahui bahwa pada kondisi awal siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil pratindakan yang menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 27,5% atau sejumlah 11 siswa dari 40 siswa, sedangkan 72,5% siswa atau sejumlah 29 siswa tidak mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Data hasil uji pratindakan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pratindakan No Nilai Frekuensi Persentase (%) Relatif Kumulatif 1 20 2 5 5 2 25 1 2,5 7,5 3 35 1 2,5 10 4 40 4 10 20 5 45 2 5 25 6 50 3 7,5 32,5 7 55 9 22,5 55 8 60 7 17,5 72,5 9 75 8 20 92,5 10 80 2 5 97,5 11 85 1 2,5 100,00 Jumlah 40 100 100 Nilai Rata-Rata 56,5 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 20 Siswa tuntas 11 Siswa tidak tuntas 29 Ketuntasan klasikal (11:40) x 100% = 27,5% Berdasarkan data hasil pratindakan keterampilan membaca pemahaman pada Tabel 1. di atas maka dapat diketahui bahwa ratarata kelas hanya 56,5 dengan ketuntasan klasikal 27,5% artinya dari 40 siswa hanya 11 siswa yang tuntas dari KKM dan 72,5% atau 29 siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Pada pratindakan ini diperoleh nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah 20. Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh pada pratindakan direfleksi lagi, kemudian dilaksanakan tindakan pada siklus I dengan menerapkan strategi KWL Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

4 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Siklus I No Nilai Frekuensi Persentase (%) Relatif Kumulatif 1 56 1 2,5 2,5 2 59 1 2,5 5 3 60 2 5 10 4 61 1 2,5 12,5 5 62 2 5 17,5 6 63 3 7,5 25 7 64 3 7,5 32,5 8 66 1 2,5 35 9 68 2 5 40 10 70 1 2,5 42,5 11 71 1 2,5 45 12 72 2 5 50 13 74 5 12,5 62,5 14 75 2 5 67,5 15 77 3 7,5 75 16 78 5 12,5 87,5 17 79 2 5 92,5 18 81 2 5 97,5 19 86 1 2,5 100 Jumlah 40 100 100 Nilai Rata-Rata 70,7 Nilai tertinggi 86 Nilai terendah 56 Siswa tuntas 24 Siswa tidak tuntas 16 Ketuntasan klasikal (24: 40) x100 % = 60% Berdasarkan Tabel 2. di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta pada siklus I yaitu pertemuan I dan II sebesar 70,2. Siswa yang mendapat nilai keterampilan membaca pemahaman di atas KKM yaitu 24 siswa atau 60%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 80% siswa mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70, sehingga dapat disimpulkan keterampilan membaca siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 masih perlu ditingkatkan lagi dan dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II setelah diadakannya refleksi pada siklus I. Refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus I yang kemudian diperbaiki pada siklus II. Hasil nilai keterampilan membaca pemahaman pada siklus II dengan dapat disajikan dalam Tabel 3. sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Siklus II No Nilai Frekuensi Persentase (%) Relatif Kumulatif 1 66 1 2,5 2,5 2 67 2 5 7,5 3 68 4 10 17,5 4 70 1 2,5 20,0 5 72 1 2,5 22,5 6 75 2 5 27,5 7 76 3 7,5 35 8 77 2 5 40 9 78 4 10 50 10 79 3 7,5 57,5 11 80 3 7,5 65 12 81 3 7,5 72,5 13 82 4 10 82,5 14 83 3 7,5 90 15 84 3 7,5 97,5 16 90 1 2,5 100 Jumlah 40 100 100 Nilai Rata-rata 77,42 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 66 Siswa Tuntas 33 Siswa Tidak Tuntas 7 Ketuntasan Klasikal (33:40) x 100%= 82,5 % Berdasarkan Tabel 3. bahwa nilai ratarata siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta pada siklus II yaitu pertemuan I dan II sebesar 77,42. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 33 siswa atau 82,5%. Diartikan bahwa ketuntasan klasikal sudah memenuhi ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 80% siswa mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak melanjutkan ke siklus selanjutnya. Peningkatan pada nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan ketuntasan klasikal yang dicapai siswa pada saat pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini: Tabel 4. Data Peningkatan Nilai No Keterangan 1 Nilai Terendah 2 Nilai Tertinggi 3 Nilai Ratarata 4 Ketuntasan (%) Pratindak Siklus Si- -an I klus II 20 56 59 80 86 89 56,5 70,7 77,4 27,5 60 82,5

5 Pada pratindakan dilihat bahwa nilai terendah adalah 20, nilai tertinggi 80, nilai rata-rata kelas 56,5, dan ketuntasan klasikal sebesar 27,5% atau 11 siswa yang mencapai KKM dan 72,5% atau 29 siswa yang belum tuntas KKM. Pada siklus I, nilai terendah adalah 56, nilai tertinggi adalah 86, rata-rata kelasnya 70,7, dan ketuntasan klasikal sebesar 60%, terdapat 40% atau 16 siswa belum tuntas KKM. Selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan lagi. Nilai terendah meningkat menjadi 59, nilai tertinggi menjadi 89, rata-rata kelas menjadi 77,4 dan ketuntasan klasikal menjadi 82,5% atau 33 siswa sudah mencapai nilai KKM. PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan dan data hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Peningkatan terlihat dari nilai rata-rata dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan KKM sebelum dilakukannya dan setelah dilakukannya tindakan dengan strategi KWL. Setelah dilakukannya tindakan, nilai rata-rata dan jumlah siswa mencapai ketuntasan KKM mengalami peningkatan tiap siklus dan berakhir pada siklus II karena indikator kerja yang telah ditetapkan telah tercapai. Sehingga disimpulkan bahwa ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 sudah mencapai indikator kerja yang ditetapkan. Hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor Fitriani (2015) bahwa penggunaan strategi KWL meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No. 02 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dari pratindakan hingga siklus II. Nilai ratarata siswa pratindakan adalah 61,61, kemudian siklus I meningkat menjadi 70,78, dan siklus II meningkat lagi menjadi 76,7. Dengan melihat hasil penelitian, disimpulkan bahwa nilai siswa mengalami peningkatan dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan Tabel 4. diketahui bahwa nilai siswa meningkat dari pratindakan sampai siklus II. Hal ini dikarenakan penerapan strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Berdasarkan hasil observasi pada saat pratindakan, guru cenderung menggunakan metode konvensional sehingga interaksi berlangsung satu arah saja. Dengan diterapkannya strategi KWL mempermudah pemahaman siswa tentang teks bacaan yang akan dibacanya. Dari bantuan penggunaan tabel KWL tersebut memiliki tujuan seperti yang dijelaskan oleh USAID (2015:101) yang dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan tabel KWL diantaranya: 1) mengaktifkan pengetahuan awal siswa, 2) memperkenalkan tujuan membaca, 3) membantu siswa memonitor pemahaman bacaan. Rasyid dan Asrori (2008: 56) menjelaskan bahwa strategi KWL sangat efektif untuk menambah kapasitas dan kemampuan siswa sekolah Dasar dalam membaca dan memahami teks bacaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi kurang efektif untuk mata pelajaran Sains Dasar. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan tiap siklusnya pada pembelajaran dengan penerapan strategi KWL siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan strategi KWL dapat meningkatkan siswa kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta tahun ajaran 2015/2016, sedangkan cara menerapkan strategi KWL yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman adalah dilakukan sesuai dengan prosedur langkah-langkah strategi KWL dengan perbaikan yaitu memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran kepada guru, yaitu hendaknya guru menerapkan strategi KWL khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan langkah yang benar dan sesuai.

6 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Dalman. (2013). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajagrafindo Persada FOKUSMEDIA. (2010). Undang-Undang Sisdiknas. Bandung: Fokusmedia Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hardini, I. & Puspitasari, D. (2011). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia. Harian Jogja. (2016, 22 Maret). Penelitian Terbaru : Dari 76 Negara, Minat Baca Siswa Indonesia Peringkat Ke-69. Diperoleh pada 22 Juni 2016, dari http://www.harianjogja.com/baca/2016/03/22/penelitian-terbaru-dari-76-negaraminat-baca-siswa-indonesia-peringkat-ke-69-703442 Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Rasyid, H. dan Asrori. (2008). Efektivitas Strategi Pembelajaran KWL Teaching Model Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi. 11 (1), 55-72. Diperoleh 22 Mei 2016, dari http://staff.uny.ac.id. Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. USAID. (2015). Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar/Ibtidaiyah.Jakarta: USAID