BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

II. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN PRODUK BARU : BAN R24 DI PT GTR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BEBERAPA PERTANYAAN YANG PERLU MENDAPAT JAWABAN DARI ASPEK TEKNIK

A. Kerangka Pemikiran

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

METODOLOGI PENELITIAN

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

BAB I PENDAHULUAN. Di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PROYEK. Oleh Budi Sulistyo

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

STUDI KELAYAKAN USAHA

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

IV. METODE PENELITIAN

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

IV. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB II TINJAUAN TEORI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spare parts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa (Sofjan Assauri, 2008). Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi (Sri Adiningsih, 1999). Sedangkan menurut Sukanto dan Indriyo, produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha (Sukanto dan Indriyo, 1992). 6

7 Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk. Fungsi produk menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu (Sugiarto dkk, 2002), sedangkan menurut Ari Sudarman, produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia (Ari Sudarman, 2004). Ada tiga cara proses produksi untuk memperoleh hasil produksi yaitu : 1. Proses produksi yang kontinyu dimana peralatan produksi yang digunakan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk, serta arus proses telah distandarisasi. 2. Proses produksi yang terputus-putus, dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standard. Dilakukan dengan keluwesan (flexible) menurut berbagai produk dan ukuran. 3. Produksi yang bersifat proyek, dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda. 2.2 Sistem Produksi Menurut Gasperz (2012) sistem produksi memiliki beberapa karakteristik, diantaranya : 1. Mempunyai komponen-komponen atau elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun sistem produksi tersebut.

8 2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk berkualitas yang dapat dijual dengan harga bersaing di pasaran. 3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien. 4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimasi pengalokasian sumber-sumber daya. Sistem produksi memiliki komponen atau elemen struktural dan fungsional yang berperan penting menunjang kontinuitas operasional sistem produksi itu. Komponen atau elemen struktural membentuk sistem produksi terdiri dari : material, mesin, tenaga kerja, modal, energi, informasi, teknologi dan lain-lain. Sedangkan komponen atau elemen fungsional terdiri dari : supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek lingkungan seperti : perkembangan teknologi, sosial, ekonomi serta kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi keberadaan sistem produksi itu. Secara skematis sederhana, sistem produksi dapat digambarkan pada bagan dibawah ini.

9 Gambar 2.1 Skema sistem produksi 2.2.1 Elemen-Elemen Utama Dalam Sistem Produksi Menurut Gasperz (2012) elemen-elemen utama dalam sistem produksi adalah : input, proses dan output, serta adanya suatu mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu agar mampu meningkatkan perbaikan terus-menerus (continous improvement). 1. Elemen input dalam sistem produksi Pada dasarnya input dalam sistem produksi dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu :

10 a. Input tetap, didefinisikan sebagai suatu input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaan input itu tidak tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi. b. Input variabel, didefinisikan sebagai suatu input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaan input itu tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi. 2. Elemen proses dalam sistem produksi Suatu proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Suatu proses mengkonversi input terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah yang terorganisasi. 3. Elemen output dalam sistem produksi Output dari proses dalam sistem produksi dapat berbentuk barang ataupun jasa, yang disebut sebagai produk. Pengukuran karakteristik output seharusnya mengacu pada kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam pasar yang sangat kompetitif sekarang ini. Pengukuran output yang paling mudah dan bersifat klasik adalah unit output yang diproduksi oleh sistem produksi itu. - Kuantitas produk sesuai pesanan konsumen atau permintaan pasar, diukur dalam satuan unit.

11 - Tingkat efektivitas dari sistem produksi, yang merupakan rasio output aktual terhadap output yang direncanakan sesuai permintaan pasar, diukur dalam satuan persen, nilai ideal adalah 100%. - Banyaknya produk cacat diukur dalam satuan unit atau persentase dari output total yang diproduksi sesuai permintaan pasar. - Biaya per unit output diukur dalam satuan mata uang. - Karakteristik kualiatas produk sesuai keinginan pelanggan (pasar). 4. Lingkungan Terdapat dua area utama dari lingkungan yang bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam analisa sistem produksi, yaitu kondisi ekonomi dan keadaan teknologi. Kondisi ekonomi akan sangat mempengaruhi biaya dari input dan nilai output yang akan dipasarkan, sehingga analisa terhadap sistem produksi perlu dipertimbangkan faktor kondisi ekonomi tertetntu. Dengan kata lain, analisa dilakukan pada kondisi ekonomi yang konstan pada suatu waktu tertentu, sehingga apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi maka analisa terhadap perilaku sistem produksi pada kondisi ekonomi yang telah berubah itu. Keadaan teknologi juga sangat mempengaruhi perilaku sistem produksi, yaitu apabila keadaan teknologi berubah akan mengubah proses dan meningkatkan produk rata-rata (average product) dari input yang digunakan dalam sistem produksi tersebut.

12 2.3 Studi Kelayakan Proyek 2.3.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu (Umar, 2003).. Studi kelayakan proyek adalah studi kelayakan atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak tidaknya proyek investasi yang akan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis (Drs. Suratman, 2001). Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Husnan, 2000). Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang akan dikerjakan di masa mendatang. Penilaian di sini tidak lain adalah memberikan rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan atau tidak (Suratman, 2003). Mengingat kondisi di masa mendatang penuh ketidakpastian, maka studi yang dilakukan tentunya meliputi berbagai aspek seperti aspek hukum, aspek sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keuangan. Ini menunjukan bahwa dalam melakukan studi kelayakan akan melibatkan tim gabungan dari berbagai ahli sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti ekonom, hukum, keuangan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Jika proyek yang akan dilakukan merupakan proyek investasi yang berorientasi akan laba, maka studi kelayakan proyek yang dimaksud adalah studi atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak atau tidaknya proyek investasi

13 yang bersangkutan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Sementara itu jika proyek yang dilakukan adalah proyek investasi yang tidak berorientasi laba seperti proyek investasi untuk lembaga-lembaga sosial maka studi kelayakan proyek yang dilakukan adalah studi tentang layak tidaknya proyek tersebut dikerjakan dan dilaksanakan tanpa mempertimbangkan keuntungan ekonomis. 2.3.2 Tujuan Studi Kelayakan Beberapa hal yang harus kita sadari bahwa Tujuan analaisis kelayakan proyek adalah (Kadariah, Lien Karlina dan Clive Gray. 1999): a. Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai dari investasi suatu proyek. b. Menghindari pemborosan sumber-sumber dengan jalan menghindari pelaksanaan proyek yang tidak menguntungkan. c. Menganalisis dan memilih alternative proyek yang paling menguntungkan. d. Menentukan prioritas investasi. Selain itu studi kelayakan ini juga bertujuan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang relatif besar untuk proyek yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar (Husnan dan Suwarsono, 1996). Bila dilihat dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, peranan studi kelayakan menjadi lebih penting lagi untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha atau proyek yang mempunyai sumber dana dari lembaga tersebut

14 dan juga dapat mengetahui jaminan keselamatan dari modal yang ditanam dan berdasarkan studi ini pula mereka akan mengambil keputusan terhadap penanaman investasi. Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu diketahui adalah : a. Ruang lingkup kegiatan proyek. b. Cara-cara kegiatan proyek dilakukan. c. Evaluasi tehadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek. d. Sarana yang diperlukan oleh proyek. e. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut. f. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dengan adanya proyek tersebut. g. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan. 2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran Kajian aspek pasar berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar dan peluang pasar atas suatu produk yang akan diluncurkan di masa yang akan datang. Sementara itu kajian aspek pemasaran berkaitan dengan bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam rangka untuk meraih sebagian pasar potensial atau peluang pasar yang ada tersebut. Dengan kata lain seberapa besar pangsa pasar yang ditentukan dapat diraih sangat bergantung pada penerapan

15 strategi pemasaran yang dipilih. Sedangkan untuk mengetahui peluang pasar bisa menggunakan metoda peramalan yang didasarkanpada jumlah penjualan produk sejenis yang sudah ada. Metode peramalan yang umum digunakan adalah Peramalan Konstan, Peramalan Linier dan Peramalan Siklus. Selanjutnya peluang pasar bisa dilihat dengan membandingkan apakah hasil perhitungan peramalan berada di bawah permintaan. 2.4.1 Peramalan Konstan Kecenderungan data sebelumnya apabila diplotkan akan cenderung berbentuk garis lurus, tanpa perubahan permintaan yang mencolok. Sehingga besarnya permintaan di masa yang akan datang dianggap sama dengan jumlah permintaan di masa sebelumnya. d t = n t=1 d t n Dimana : d t = Jumlah perkiraan ke i di masa mendatang d t = Jumlah permintaan ke i berdasarkan permintaan n = Periode 2.4.2 Peramalan Linier Diasumsikan bahwa terdapat hubungan antara veriabel yang ingin diramalkan(variable dependen) dengan variable lain (variable independen).selanjutnyaperamalan ini didasakan pada asumsi bahwa pola pertumbuhan dari data historis bersifat linier.pola pertumbuhan ini didekati dengan suatu model yang menggambarkan hubungan-hubungan yang terkait

16 dalam suatu keadaan. Model tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: d t = a + bt Dimana : d t = fungsi terhadap waktu a dan b = parameter yang akan ditentukan dalam perhitungan a = Σd t. Σt 2 Σd t. Σt nσt 2 (Σt) 2 b = n. Σd t. t Σd t. Σt nσt 2 (Σt) 2 2.4.3 Peramalan Siklus adalah : Persamaan matematis yang digunakan untuk data dengan pola siklis ini d t = a + u. cos 2π n (t) + v. sin 2π n Dimana : a, b dan c adalah konstanta yang didapat dari persamaan sebagai berikut a = Σd t n u = 2Σd t. cos 2π n. t n v = 2Σd t. sin 2π n. t n

17 Setelah potensi pasar dan peluang pasar ditentukan langkah berikutnya adalah mengkaji strategi bersaing atau strategi pemasaran dalam rangka untuk meraih pangsa pasar yang telah ditentukan tersebut. Strategi pemasaran juga tidak terlalu sulit bagi perusahaan yang sudah eksis, karena kondisi pasar dan perilaku konsumen sudah lebih dikenal, sehingga strategi pemasarannya dapat langsung menggunakan metoda Marketing Mix, yakni dengan mengkombinasikan 4 jenis bauran pasar (Product, Place, Promotion dan Price) sesuai kebutuhan, untuk memperoleh laba yang optimal. 2.5 Aspek Teknis dan Teknologi Setelah kajian aspek pasar dan pemasaran dinyatakan layak, selanjutnya akan dilakukan kajian aspek teknis dan teknologi, adapun kajian yang dilakukan diantaranya: 1. Penentuan Lokasi Proyek Lokasi yang dipilih sebaiknya telah diteliti dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya terlebih dahulu sehingga dikemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya pembangunan proyek. Untuk menentukan lokasi proyek yang strategis banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik primer maupun sekunder. Faktor primer yang secara teknis harus dipertimbangkan antara lain sebagai berikut : a. Ketersediaan bahan baku utama dan pembantu b. Ketersediaan tenaga kerja langsung c. Ketersediaan sarana transportasi

18 d. Ketersediaan sarana telekomonikasi, air dan tenaga listrik e. Kedekatan dengan letak pasar yang dituju Sedangkan faktor sekunder mencakup : a. Iklim dan keadaan tanah b. Kemungkinan pengembangan di masa yang akan datang c. Strategi kebijakan pemerintah Tentunya pertimbangan faktor-faktor yang akan dikaji tersebut diharapkan dapat meminimumkan biaya-biaya yang diakibatkan oleh keputusan terpilihnya lokasi tertentu. Biaya-biaya tersebut meliputi : biaya pembangunan gedung, biaya pengadaan peralatan lainnya serta kebutuhan modal kerjanya. 2. Penentuan Model Bangunan Bentuk / model bangunan dewasa ini dapat dikembangkan pada beberapa jenis seperti : bangunan tidak bertingkat, bangunan bertingkat, bangunan bawah tanah dan bangunan bertipe kampus Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan model bangunan adalah : a. Biaya-biaya b. Keamanan dan kenyamanan c. Kebutuhan ruangan d. Sistem Komunikasi 3. Pemilihan Mesin, Peralatan lain dan Teknologi Pedoman umum yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan pemilihan teknologi adalah seberapa jauh tingkat manfaat ekonomi yang diharapkan

19 yang didasarkan pada derajat mekanisme yang diinginkan. Beberapa kriteria lain antara lain sebagai berikut : a. Kemampuan tenaga kerja dalam mengimplementasi teknologi b. Kesesuaian dengan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi c. Keberhasilan Teknologi di tempat lain d. Kemungkinan untuk mengantisipasi alih teknologi lanjutan 4. Penentuan Lay-out Lay-out harus didisain untuk memungkinkan perpindahan yang ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi perusahaan. Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk menilai lay-out pabrik menurut Suad Husnan dan Suwarsono sebagai berikut : a. Adanya konsistensi dengan teknologi produksi b. Adanya arus produk dalam proses yang lancer dari proses satu ke proses yang lain c. Penggunaan ruangan yang optimal d. Terdapat kemungkinan untuk dengan mudah melakukan penyesuaian maupun ekspansi e. Meminimasi biaya produksi dan memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja 5. Penentuan Skala Operasi Penentuan skala operasi adalah bergantung pada kemungkinan perkembangan pangsa pasar (market share) yang dapat diraih, kapasitas mesin dan yang dimiliki perusahaan. Disamping itu beberapa model / alat untuk membantu

20 menganalisis penentuan skala operasi antara lain: analisa BEP, konsep MC dan MR dan Linier Programming. 2.6 Aspek Manajemen Konsep dasar manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumberdaya sehingga mempunyai nilai tambah. Aspek manajemen perlu dikaji agar proyek yang didirikan dan dioperasikan nantinya dapat berjalan secara lancar. 1. Penentuan Waktu Pelaksanaan Pembangunan Proyek Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dalam kaitannya dengan manajemen saat pembangunan proyek adalah sampai seberapa lamakah waktu pembangunan proyek selesai dilaksanakan dan siap dioperasikan.penentuan waktu ini penting karena terkait langsung dengan peluang bisnis yang ditentukan. Perlu diingat bahwa peluang bisnis tidak selamanya tersedia, sehingga jika terlambat maka pemrakarsa akan kehilangan peluang tersebut. Sehubungan dengan itu pemrakarsa ingin mengetahui kelayakan waktu pembangunan proyek dalam rangka untuk menggapai peluang usaha tersebut. Data-data yang harus diketahui meliputi : jenis pekerjaan, urutan pengerjaan, lama waktu masing-masing pekerjaan dan biaya masing-masing pekerjaan. Adapun untuk menganalisis kelayakannya, teknik yang banyak diterapkan oleh berbagai pihak di antara teknik-teknik yang ada adalah Gant Chart.

21 2. Pelaksana Pembangunan Proyek Setelah mengetahui waktu pelaksanaan pembangunan proyek, untuk selanjutnya perlu menentukan siapa yang harus melaksanakan pembangunan proyek tersebut.hal tersebut dimaksudkan agar dalam pengimplementasian rencana pembangunan proyek dalam bentuk kegiatan kerja proyek dapat diawasi secara cermat. Tujuannya adalah agar apa yang dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat (Umar, 2003). 3. Manajemen dalam Operasi Aspek manajemen dalam studi kelayakan untuk katagori proyek baru mencakup manajemen dalam pembangunan phisik proyek dan manajemen saat operasi perusahaan.pengkajian aspek manajemen dalam pembangunan fisik proyek mencakup waktu pelaksanaan pembangunan proyek siapa yang melaksanakan pembangunan proyek. 2.7 Aspek Keuangan Untuk mengambil suatu keputusan dalam memilih suatu investasi diperlukan perhitungan dan analisis yang tepat untuk menilai dan menentukan investasi yang menguntungkan ditinjau dari segi ekonomis. Ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian suatu investasi: 2.7.1. Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomis jika nilai NPV positif (lebih besar dari nol), dan jika sebaliknya maka proyek ditolak karena dinilai tidak menguntungkan.

22 A t NPV = A 0 + (1 + r) t n t=0 Dimana : A 0 = Pengeluaran investasi pada tahun ke 0 A t = Pengeluaran investasi pada tahun ke t r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal dengan memperhatikan resiko usaha n = Jumlah tahun / usia ekonomis proyek (atau periode studi) 2.7.2. Internal Rate of Return (IRR) Perhitungan tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Suatu rencana investasi dikatakan layak jika memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku (Minimum Attractive Rate of Return / MARR ). Jika terjadi sebaliknya, maka rencana investasi tersebut dianggap tidak layak untuk direalisasikan. Rumus untuk menghitung IRR adalah : NPV t IRR = i r + (i t i r ) NPV t NPV r Dimana: NPV t = NPV pada tingkat bunga tertinggi NPV r = NPV pada tingkat bunga terendah i t = tingkat suku bunga tertinggi i r = tingkat suku bunga terendah

23 2.7.3. Payback Period (PP) Membandingkan antara waktu pengembalian jumlah dana untuk investasi dengan umur ekonomi proyek. Bila PP lebih pendek/kecil ketimbang jangka waktu umur ekonomi proyek, usulan proyek dinyatakan layak dan sebaliknya jika lebih panjang/besar dinyatakan tidak layak.