PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MI NUR ILHAM SEMUNAI KECAMATAN PINGGIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 28 DESA PETANI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 15 PINGGIR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI KELAS VC SDN 42 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SDN 54 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Tabel 1 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II B pada semester ganjil SD Negeri 21 Pekanbaru TP / 2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Keywords: tari bambu,the Result Of Sosial Studies

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDS BATIN BETUAH BALAI MAKAM KECAMATAN MANDAU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Lena Sari, Zulkifli, Lazim N Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

Elmalia Rahmawita 1, Hamizi 2, Hendri Marhadi 3. Abstract

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV A SDN 69 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 21 PEKANBARU

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS II D SDN 148 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas (%) 22 61,11% Rata-rata Kelas 63,89

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 09 Minas Barat Kecamatan Minas

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 TELUK NILAP KECAMATAN KUBU

Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI 033 KAMPAR TIMUR

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Oleh ABSTRACT. Keyword: (CTL) model, increase skillfull in writing essay of students 1

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS Va SDN 182 PEKANBARU

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH

Fitria Mulia 1, Hamizi 2, H. Lazim N 3. : Cooperative Integrated Reading And Composition, reading Comprehension

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Syukri 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 ( ),

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 122 PEKANBARU.

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Suhartini & Sukanti 1-11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

Rina Sapriani 1, Hamizi 2, Lazim N 3. : contextual teaching and learning, menulis karangan deskripsi

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Oleh Annisa Fadhilah Husna 1, Syahrilfuddin 2, Lazim N 3. Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 74 PEKANBARU

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN 37 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR Oleh Sehat Maida Simamora 1, Zulkifli 2, Eddy Noviana 3 Abstrak Based on observation / teacher s exploration, student s activity during activity used percentage technique. This research used two cycle were the first cycle and the second cycle. The percentage of average increased before action : low, the first cycle was enough and excelent after the second cycle. Teacher s activity during learning on the first cycle and the second cycle had increased. The result of teacher s activity in the first cycle on the first meeting was not good category, and the second meeting was enough category. In the second cycle on the third meeting was enough category, and the fourth meeting was good category. While the third cycle on the fifth meeting was good category, on the sixth meeting was excelent category. The result of learning s passed can be seen students who pass on the first cycle there were 12 students or 60% while who not pass there were 8 students or 40%. While the second cycle the student who pass the daily test increased become 14 students or 70% and the students who not pass the daily test there were 6 students or 30%,while the third cycle the passed increased become 90% or 18 students and the students who not pass there were 2 students or 10%. Keywords: Cooperatif Learning Type Jigsaw, the result of social study PENDAHULUAN Mata pelajaran IPS mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan manusia yang bermoral semenjak dini (usia SD) hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran pengetahuan sosial di sebabkan para guru sering sekali menyampaikan materi pengetahuan sosial apa adanya, sehingga pembelajar pengetahuan sosial cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa. Dalam proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar. (Depdiknas 2006:57) mata pelajaran IPS disekolah dasar (SD) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPS yang bermamfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi dalam proses pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui kecamatan pinggir ditemukan beberapa masalah dalam penelitian: 1. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah. 2. Guru masih kurang menerapkan media pembelajaran. 3. Guru Kurang mengedepankan pembelajaran dengan diskusi. 1. Mahasiswa program studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau, NIM 0905137706 e-mail: 2. Drs. H. Zulkifli, S.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: zulkifli@yahoo.co.id 3. Eddy Noviana, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: eddy@unri.ac.id

2 4. kurangnya keaktifan belajar siswa di kelas (bertaya,menjawab pertanyaan). 5. Kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain. 6. Perhatian siswa kurang tertuju di saat guru menjelaskan. Oleh karena itu siswa tidak dapat mengingat materi pelajaran dengan baik sehingga hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui kecamatan pinggir masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil kegiatan ulangan harian kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui kecamatan pinggir dengan rata-rata kelas (60,20%). Dari 20 jumlah seluruh siswa, yang mencapai KKM 6 (30%) siswa sedangkan yang tidak mencapai KKM sebanyak 14 (70%) sedangkan nilai KKM 65. Tabel 1 Hasil Belajar Harian Semester I Siswa Kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui Jumlah KKM Siswa Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Persentase Jumlah Persentase 20 60,20 6 30,00% 14 70,00% Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 22 masih rendah. hal ini di sebabkan karena masih rendahnya penguasaan konsep pada mata pelajaran IPS oleh siswa. Untuk itu di perlukan adanya pembelajaran tertentu yang memberdayakan siswa untuk lebih aktif, bersemangat rajin dan konsentrasi dalam belajar juga dapat mengembangkan sikap kerja sama antara temannya. Salah satu alternatif yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model pembelajaran jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji cobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Lie, A,2007:69). Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson sebagai metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama Jigsaw siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Lie,A, 2007:69). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus

dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Lie, A,2007:69). Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie, A, 2007:54). Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok Asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Menurut Muhammad Jauhar (2011:161) dalam penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, yaitu sebagai berikut: 1. Siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri atas 4 siswa. 2. Tipa orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. 4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka. 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguhsungguh. 6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru memberi evaluasi. 8. Penutup. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Penerapan Model Pembelajaran tipe Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui Kecamatan Pinggir Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Meningkat hasil belajar IPS siswa kelas IV di SD Negeri 22 Titian Antui Kecamatan Pinggir dengan menerapkan model pembelajaran Model Pembelajaran tipe Jigsaw 3

4 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui Kecamatan Pinngir. Waktu penelitian dimulai semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang dimulai dari bulan Februari sampai bulan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Peneliti dan guru bekerja sama dalam merencanakan tindakan kelas dan merefleksi hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif ini, maka desain penelitian tindakan kelas adalah model siklus dengan pelaksanaannya dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I diadakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Instrumen dalam penelitian ini yaitu Perangkat Pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS kemudian instrumen pengumpul data yang terdiri dari observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui lembar pengamatan dan tes hasil belajar IPS kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah statistik deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan data tentang aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan belajar IPS siswa. Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan dari hasil lembar pengatan selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan berguna untuk mengamati seluruh aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran dan dapat dihitung dengan rumus: NR = Keterangan : NR : Persentase rata-rata aktivitas guru dan siswa JS : Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM : Maksimal aktivitas guru dan siswa Tabel 2 Interval dan kategori aktivitas guru %Interval 81-100 70-80 51-60 < 50 Kategori Amat baik Baik Cukup Kurang Baik (Purwanto, 2011:82) Hasil belajar IPS siswa dikatakan meningkatakan apabila skor ulangan siklus I dan ulangan siklus II lebih tinggi dari skor dasar terhadap KKM yang di tetapkan. Skor ulangan siklus I dan ulang siklus II dianalisis untuk mengetahui ketercapaian KKM yang ditetapkan. Hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus: 1. Ketuntasan individu dengan rumus :

5 Keterangan: PK : Persentase ketuntasan individu SP : Skor yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum Tabel 3 Interval Ketuntasan Belajar %Interval Kategori 80-100 Amat baik 70-79 Baik 60-69 Cukup 40-59 Kurang 0-49 Kurang Sekali (Purwanto, 2011:82) Dengan kriteria apabila seorang siswa (individu) telah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dikatakan tuntas secara individu. 2. Peningkatan hasil belajar dengan rumus: Keterangan: P : Peningkatan Hasil Belajar Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate : Nilai sebelum diberikan tindakan 3. Ketuntasan Klasikal Dikatakan tuntas apabila suatu kelas telah mencapai 80% dari jumlah siswa yang tuntas dengan nilai 75 maka kelas itu dikatakan tuntas. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan yaitu berupa perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari bahan ajar berupa silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan dan tes hasil belajar IPS. Pada tahap ini ditetapkan bahwa kelas yang dilakukan tindakan adalah kelas IV. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pada penelitian ini proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dilaksanakan dalam enam kali pertemuan dengan dua kali ulangan siklus. Siklus pertama dilaksanakan tiga kali pertemuan. Dua kali melaksanakan proses pembelajaran dan satu kali Ulangan Harian I. Berdasarkan data yang telah yang telah terkumpul kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan siklus kedua yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. Hasil Penelitian

6 Untuk melihat keberhasilan tindakan, data yang diperoleh diolah sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan. Data tentang aktivitas guru dan siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada pertemuan pertama, belum terlaksana sepenuhnya seperti yang direncanakan, disebabkan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran Jigsaw. Sedangkan pada pertemuan berikutnya aktivitas guru dan siswa mulai mendekati kearah yang lebih baik sesuai RPP. Peningakatan ini menunjukkan adanya keberhasilan pada setiap pertemuan. Data hasil observasi guru dapat dilihat pada Tabel Rata-rata peningkaan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II pada Tabel dibawah ini. Tabel 4 Aktivitas Guru pada siklus I dan siklus II Siklus I Siklus II Uraian P 1 P 2 P 1 P 2 Jumlah 15 18 19 22 Persentase 62,5% 75% 79,2% 91,7% Kategori Cukup Baik Baik Amat Baik Berdasarkan tabel di atas Berdasarkan tabel 3 terlihat peningkatan persentase aktivitas guru setiap pertemuan. dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 jumlah 15 dengan persentase 62,5% kategori cukup, pertemuan 2 jumlah 18 dengan persentase 75% kategori baik. Pada siklus II pertemuan 1 jumlah 19 dengan persentase 79,2% kategori baik, pertemuan 2 jumlah 22 dengan persentase 91,7% kategori amat baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 1 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru Setiap Pertemuan 100 80 60 40 20 62.5 75 79.2 91.7 0 Siklus I Siklus II pertemuan 1 pertemuan 2 Data hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II yang disajikan dalam Tabel dibawah ini.

7 Tabel 5 Aktivitas Siswa pada siklus I dan siklus II No. Uraian Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Jumlah 13 15 17 21 2 Persentase 54.17 62.50 70.83 87.50 3 Kategori Cukup Cukup Baik Baik Sekali Berdasarkan table di atas terlihat bahwa pada pertemuan pertama siklus I memperoleh kategori cukup dengan persentase 54,17 mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I berkategori baik dengan persentase 62,50. Pada siklus II pertemuan pertama juga mengalami peningkatan dengan persentase 70,83 berkategori baik, pada pertemuan kedua siklus II juga mengalami peningkatan, dengan persentase 87,50 berkategori baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap pertemuan mengalami peningkatan aktivitas siswa. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik 2 berikut ini. Grafik 2 Peningkatan Akivitas Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 100 80 60 54.17 62.5 70.83 87.50 40 20 0 Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus I Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 Siklus II Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar ulangan harian I dan ulangan harian II yang disajikan pada Tabel di bawah ini: Tabel 6 Peningkatan Hasil Belajar Siswa No Jumlah Siswa Data Rata-rata Peningkatan SD-UAS 1 SD-UAS 2 1 20 Skor Dasar (SD) 60,20 2 20 UAS 1 68,00 12,95 31.64 3 20 UAS 2 79,25 Berdasarkan table 6 terlihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar. Nilai rata-rata skor dasar siswa yaitu 60,20, meningkat menjadi 68,00 pada ulangan akhir siklus I. pada ulangan akhir siklus II kembali meningkat menjadi 79,25.

8 Peningkatan nilai rata-rata siswa dari skor dasar ke UAS I sebesar 12,95, sedangkan peningkatan dari skor dasar ke UAS II sebesar 31,64. Grafik peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik 3 berikut ini. Grafik 3 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Kelas IV SDN 22 Titian Antui 80 60 40 60.2 68 79.25 20 0 Skor Dasar (SD) UAS 1 UAS 2 Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui metode inquiri maka diperoleh hasil berupa : 1) hasil observasi, dan 2) hasil evaluasi. Hasil observasi terdiri dari atas hasil observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa. Sedangkan hasil belajar terdiri dari hasil kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS. Aktivitas guru yang diperoleh meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Dari jumlah pada setiap kegiatan ada beberapa kegiatan yang belum menunjukkan peningkatan yang cukup baik diantaranya kegiatan menyampaikan materi, membentuk kelompok dan memberikan evaluasi sedangkan pada kegiatan yang lain sudah baik. Ini berarti penelitian dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPS sudah berhasil. Pada hasil observasi aktivitas siswa dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Pada aktivitas siswa dari ketiga siklus diatas didapat hasil antara lain terjadi peningkatan kategori dari mulai siklus I sampai siklus II terdapat jumlah pada siklus I kategori cukup dan meningkat menjadi baik pada siklus II dan sangat baik. Hal ini berarti sudah mengalami peningkatan. Karena ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh peneliti bahwa 85% siswa harus mencapai nilai KKM. Untuk hasil kerja kelompok siswa meningkat dengan adanya kerjasama yakni pada Siklus I penghargaan kelompok diperoleh pada kelompok A, pada Siklus II penghargaan kelompok diperoleh pada kelompok B. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui. Data awal sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw rata-rata nilai siswa adalah 60,20 dengan

9 ketuntasan klasikal 30% (6 siswa). Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw: 1. Aktivitas guru siklus I pertemuan 1 jumlah 15 dengan persentase 62,5% kategori cukup, pertemuan 2 jumlah 18 dengan persentase 75% kategori baik. Pada siklus II pertemuan 1 jumlah 19 dengan persentase 79,2% kategori baik, pertemuan 2 jumlah 22 dengan persentase 91,7% kategori amat baik. 2. Aktivitas Siswa siklus I memperoleh kategori cukup dengan persentase 54,17 mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I berkategori baik dengan persentase 62,50. Pada siklus II pertemuan pertama juga mengalami peningkatan dengan persentase 70,83 berkategori baik, pada pertemuan kedua siklus II juga mengalami peningkatan, dengan persentase 87,50 berkategori baik sekal. 3. Ketuntasan klasikal pada UH siklus I dengan nilai rata-rata 68,00 ketuntasan klasikal 70% (14 siswa). Siklus II kembali meningkat dengan nilai rata-rata siswa 79,25 mencapai ketuntasan klasikal 90% (18 siswa). Dengan terbuktinya pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV, maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah, 1. Bagi guru harus lebih memperhatikan setiap langkah-langkah dalam pembelajaran ini agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal 2. Guru sebelum memulai pembelajaran, maka harus memperhatikan terlebih dahulu materi yang sesuai dengan pembelajaran 3. Guru harus lebih jeli dalam memperhatika setiap aktivitas siswa agar lebih terarah 4. Pelaksanaan metode kooperatif tipe jigsaw hendaknya dilaksanakan secara berkesinambungan. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan ucapan trima kasih yang setulusnya kepada: 1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau 3. Drs. H. Lazim N, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Univesitas Riau 4. Drs. Zulkifli, S.Pd. selaku Pembimbing I dan Eddy Noviana, S.Pd.,M.Pd sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasr FKIP Universitas Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti. 6. Bapak kepala sekolah, guru dan siswa kelas IV SD Negeri 22 Titian Antui Duri yang telah memberi kesempatan kepada peneliti selama penelitian berlangsung. 7. Keluarga, sahabat-sahabat, teman-teman mahasiswa seangkatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kebersamaan ini akan abadi. Semoga Allah SWT memberikan keridhoannya atas bantuan semuanya.

DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Piakem. Surabaya: Pustaka Pelajar Anita Lie, 2007. Cooperatif Learning. Jakarta : PT.Grasindo Depdiknas, 2006. Kompetensi Pembelajaran Kelas. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Dasar. Jakarta : Depdiknas. Gimin dkk,. 2009. Model-Model Pembelajaran. Pekanbaru. Cendikia Insani. Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Bumi Aksara. Jakarta. Isjoni. 2011. Cooperatif learning efektifitas pembelajaran kelompok. Bandung : Alfabeta KTSP. 2006. Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta : Depdiknas KTSP. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Kunandar. 2007. Guru Profesional (Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru), Jakarta, Rajawali Press. Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta : Bumi Aksara Mohammad Jauhar. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta, Prestasi Pustaka Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Slavin Robert E. 2010. Cooperatif Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Tim PPL.2007. Pelaksanaan Pengalaman Lapangan. Pekanbaru: FKIP UNRI Tukiran Taniredja. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung. Alfabeta. Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Gorontalo : Bumi Aksara 10