PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI

Prosiding Teknik Industri ISSN:

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

Performance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality Service

: IRWAN PURNOMO H

PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU DENGAN MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan Pendekatan MBCFPE Pada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *

BAB II KAJIAN LITERATUR...

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015

Pengukuran Performansi di PTXYZ dengan Pendekatan MBCFPEP ada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H

PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis *

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H

ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI HASIL KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA DI YAYASAN X *

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA KERJA DAN KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI HOTEL X *

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

BAB I PENDAHULUAN. atau membantu pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan.

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kinerja Pengertian Kinerja

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

: IRWAN PURNOMO H

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis *

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Kepemimpinan dan Kategori Hasil Item Kepemimpinan Di Perguruan Tinggi X *

Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional 2015

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang telah melakukannya.

PENGUKURAN MALCOLM BALDRGIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENT KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN DAN HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI HOTEL X *

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN SERTA KATEGORI HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI YAYASAN X *

PENGGUNAAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI (STUDI KASUS DI EKS JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNS)

ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka

Sistem Perangkat Lunak untuk Internal Assessment Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence (kriteria 1 - kepemimpinan) *

BAB II KAJIAN LITERATUR

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

Rancangan Sistem Perangkat Lunak Untuk Internal Assessment Pengukuran Kinerja MBCfPE Berbasis KPKU - BUMN

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

RANCANGAN PENILAIAN MANAJEMEN KINERJA BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE UNTUK KINERJA TERBAIK (STUDI DI PT. INDONESIA POWER) PROJEK AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Reka Integra ISSN : Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian Peran Aset Owner, Aset Manager dan Aset Operator (PT PLN UPJB, 2014)

ANALISIS KINERJA ORGANISASI BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE DI UNIT RAWAT INAP RSUD DR. H. MOH. ANWAR SUMENEP

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Upaya Peningkatan Kinerja Puskesmas di Kota Surabaya Berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

Key Performance Indicators Perusahaan

USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Abstrak

Program Reguler Mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

ANALISA IMPLEMENTASI KRITERIA BALDRIGE

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penilaian Kinerja Suatu Jurusan Dengan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award dan Penentuan Ranking Menggunakan Analytic Network Process

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

JURNAL ANALISIS DATA dan STANDAR KUALITAS UNTUK SITUS WEB PEMERINTAHAN INDONESIA BIDANG KEPENDUDUKAN ABSTRAK

TESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE ABSTRAK

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI PENGUKURAN, ANALISIS, DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI YAYASAN X

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Reka Integra ISSN : Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

DETERMINATION OF COMPANY COMPETITIVE STRATEGY BASED ON PERFORMANCE MEASUREMENT WITH MALCOLM BALRIDGE NATIONAL QUALITY AWARD (MBNQA)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA Ir. Herlina KN, MT 1, Dian Eko Adi Prasetio, ST 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam As-Syafiiyah linanurtjahyo@gmail.com, dianeko11@gmail.com Abstrak Salah satu model yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas suatu perusahaan atau organisasi adalah Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Pendekatan Baldrige ini telah menjadi pilihan standar di Amerika Serikat, dan pengakuan berkaitan dengan pendekatan Baldrige merupakan penghargaan paling bergengsi dalam industri Amerika. Kriteria Baldrige dan nominasi penghargaan dapat diterapkan di berbagai industri dan organisasi dalam perusahaan. PT. Daido Metal Indonesia menginginkan produktifitas terus meningkat, tetapi di satu pihak perusahaan tidak memberikan motivasi kepada karyawan sehingg perusahaan sangat perlu memberi rangsangan atau motivasi kepada karyawan. Tujuan dari penelitian ini menilai kinerja perusahaan dengan pendekatan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence pada PT. Daido Metal Indonesia dan menentukan prioritas perbaikan dengan metode Analitycal Hierarchy Process. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode MBCfPE, hasil skor yang diperoleh perusahaan mendapat nilai 377,85 poin. Mengindikasikan posisi kelas kinerja perusahaan saat ini berada pada level early improvement. Penilaian kelas perusahaan berada pada level average. Untuk mencapai posisi excellent perusahaan perlu banyak melakukan perbaikan. Integrasi program kerja antar unit kerja perlu dilakukan agar setiap unit kerja mempunyai persepsi yang sama dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan manajemen. Dari lima alternatif usulan perbaikan kinerja perusahaan, setelah dilakukan pembobotan menggunakan metode AHP maka alternatif production manager mendapat prioritas utama dalam usulan perbaikan yang mendapat bobot prioritas 0,487. Kata Kunci : Kinerja Perusahaan, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, Bobot Kriteria, Analitycal Hierarchy Process, I. Pendahuluan Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peranan manusia yang terlibat didalamnya sangat penting. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisas, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja di dalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dalam motivasi. Akibat dari persaingan antar perusahaan yang semakin tajam, sehingga sumber daya manusia dituntut untuk terus-menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif. SDM harus menjadi manusia-manusia pembelajar 1

yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensinya berkembang maksimal. Salah satu model yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas suatu perusahaan atau organisasi adalah Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Pendekatan Baldrige ini telah menjadi pilihan standar di Amerika Serikat, dan pengakuan berkaitan dengan pendekatan Baldrige merupakan penghargaan paling bergengsi dalam industri Amerika. Kriteria Baldrige dan nominasi penghargaan dapat diterapkan di berbagai industri dan organisasi dalam perusahaan. Banyak perusahaan dan organisasi merasa pendekatan Baldrige ini merupakan pendekatan yang efektif untuk mengukur kinerja suatu organisasi atau perusahaan, karena kriteria Baldrige menawarkan suatu pengukuran komitmen terhadap kualitas dan suatu kerangka untuk diskusi dan langkahlangkah perbaikan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah menilai kinerja perusahaan dengan pendekatan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence pada PT. Daido Metal Indonesia dan menentukan prioritas perbaikan dengan metode Analitycal Hyerarchi Proses. II. Kerangka Teori Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebijakan operasional (Mink, 1993) Robert L. Mathias dan John H. Jackson (2001) mengatakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja adalah : 1. Kemampuan mereka 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi Evaluasi kinerja adalah suatu sistem dan cara penilaian pencapaian hasil kerja suatu perusahaan atau organisasi dan penilaian pencapaian hasil kerja setiap individu yang bekerja di dalam dan untuk perusahaan tersebut. Evaluasi atau pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan memalui dua pendekatan. Pertama, membandingkan hasil yang dicapai dengan standar atau tolok ukur hasil atau tujuan yang harus dicapai. Kedua, terutama untuk mengukur kinerja yang hasilnya non fisik, yaitu dengan membandingkan pekerjaan atau tugas yang nyata-nyata dilakukan dengan uraian jabatan atau uraian tugas yang selayak-layaknya dikerjakan dengan benar dan tepat. Standar hasil dan uraian jabatan dapat dirumuskan atau ditetapkan melalui analisis jabatan. Dengan demikian evaluasi atau pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui beberapa tahapan : Merumuskan dan menetapkan standar tolok ukur Mengumpulkan dan menyeleksi informasi Mendeskripsikan dan menginterprestasikan data Mengembangkan dan mengkaji informasi Menarik kesimpulan Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang 2

kukuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok (Cascio, 1992). Tujuan penilaian kinerja menurut Syafarudin Alwi (2001) dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development. Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi. The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) atau sering disebut secara singkat sebagai Baldrige National Quality Program adalah, Sistem manajemen kualitas formal yang berlaku di Amerika Serikat. Diciptakan pertama kali oleh U.S. Congress pada tahun 1987 dibawah Public Law 100-107, sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldrige, Commerce Departement Secretary, yang meninggal dunia dalam kecalakaan olahraga berkuda pada tahun 1987. Sampai tahun 2007, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) telah diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lebih dari 70-an negara di dunia, termasuk Indonesia yang mengadopsi MBNQA mennjadi Indonesian Quality Award (IQA) for BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Tujuan dari Malcolm Baldrige National Quality Award adalah Membantu meningkatkan praktekpraktek kinerja organisasi, kemampuan, dan hasil-hasil. Memudahkan komunikasi dan sharing informasi tentang praktek-praktek terbaik di antara organisasi-organisasi, Berfungsi sebagai alat manajemen untuk memahami dan mengelola kinerja serta untuk pedoman perencanaan dan kesempatan. Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) tahun 2007 untuk kategori bisnis (manufaktur, jasa, dan usaha kecil) terdapat tujuh ketegori yang dinilai yaitu : 1. Kepemimpinan (120 poin) 2. Perencanaan strategis (85 poin) 3. Fokus pasar dan pelanggan (85 poin) 4. Pengukuran, analisis dan menajemen pengetahuan (90 poin) 5. Fokus sumber daya manusia (85 poin) 6. Manajemen proses (85 poin), dan 7. Hasil-hasil (450 poin) Pendekatan yang digunakan untuk implementasi kriteria MBCfPE yaitu ADLI, suatu akronim untuk : Aproach (Pendekatan), Deployment (Penyebarluasan), Learning (Pembelajaran), dan Intergration (Integrasi). Menurut IQAF (2007), istilas hasil mengacu pada output dan outcomes perusahaan dalam mencapai persyaratan setiap kriteria tujuh. Posisi/Kelas Perusahaan menurut MBCfPE Posisi/Kelas Perusahaan Skor Total Early Development 0 275 Early Result 276 375 Early Improvement 376 475 Good Performance 476 575 Emegging Industry Leader 576 675 Idustri Leader 676 775 Benchmark Leader 776 875 World Leader 876 1000 3

III. Metodologi Penelitian Pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Selain itu juga diperoleh dengan melakukan kunjungan langsung ke lapangan sebagai konfirmasi terhadap data hasil wawancara yang didapat. Data sekunder dikumpulkan berdasarkan pengkajian terhadap arsip data laporan perusahaan serta melakukan studi kepustakaan terhadap literature dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Selain itu juga data sekunder juga diperoleh melalui penelusuran internet. Setelah fakta dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pemetaan menggunakan matriks bantu pemetaan kinerja. Hasil pemetaan yang diperoleh merupakan gambaran kondisi kinerja perusahaan yang kemudian dapat dipakai untuk membantu penentuan strength dan OFI (Opportunity for Inprovement) perusahaan. Tahap berikutnya, data hasil pemetaan, ditansformasikan kedalam bentuk skor menggunakan table bantu penilaian setiap item kriteria kinerja skor yang diperoleh dikalikan bobotnya masing-masing kemudian hasilnya dijumlahkan, sehingga akan didapat skor total perusahaan. Skor total perusahaan digunakan untuk menentukan posisi kelas kinerja perusahaan berdasarkan kerangka kelas kinerja dunia MBCfPE, selanjutnya usulan alternatif faktor yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Tahap terakhir menyusun rekomendasi atau saran perbaikan kepada perusahaan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dan dilengkapi kinerjanya. Analisis ini meliputi penggunaan metode MBCfPE untuk menentukan kelas perusahaan dan metode AHP untuk memilih alternatif kriteria yang paling berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan IV. Hasil Penelitian PT. Daido Metal Indonesia mempunyai visi yaitu menjadikan perusahaan dapat memenuhi tuntutan pasar Indonesia baik domestik dan ekspor, mampu menunjang Daido s Global Strategy sekaligus menjadi no 1 diantara Daido s Joint Venture. Sedangkan misi PT. Daido Metal Indonesia yaitu mengembangkan faktor MSQDE (Management, Safety, Quality, Cost, Delivery dan Environment) untuk menunjang Costumer, Employee dan Share Holder Satisfaction Kuesioner Kriteria MBCfPE bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan dari 7 (tujuh) kriteria MBCfPE. Oleh karena itu kuesioner ini disebarkan kepada personel perusahaan yang dianggap menguasi fungsi yang dipertanyakan dalam kuesioner ini yaitu Supervisor dan Staff. Skor tiap kategori berdasarkan kriteria MBCfPE No Poin Pertanyaan Poin Point Point Skor Maksimal Item Kategori 1 Kepemimpinan (120) 54 Kepemimpinan Senior 70 45% 31.5 Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat 50 45% 22.5 2 Perancangan Strategi (85) 44.25 Pengembangan Strategi 40 60% 24 Penyebarluasan Strategi 45 45% 20.25 3 Fokus pada Steakeholder (85) 41.07 4

No Poin Pertanyaan Poin Point Skor Maksimal Item Pengetahuan tentang Stakeholder 40 40% 16 Hubungan dan Kepuasan Pelanggan 45 56% 25.07 Point Kategori 4 Pengkuran, Analisis dan Pengetahuan Manajemen (90) 32.34 Pengukuran, Analisa dan Peningkatan Kinerja Organisasi Manajemen Informasi, Teknologi Informasi dan Pengetahuan 45 38% 17.04 45 34% 15.30 5 Fokus pada Sumber Daya Manusia (85) 27.38 Pemberdayaan SDM 45 38% 15 Lingkungan Kerja SDM 40 28% 12.38 6 Proses Manajemen (85) 29.35 Perancangan Sistem Kerja 35 36% 12.69 Manajemen Proses Kerja dan Peningkatannya 50 33% 16.67 7 Hasil-hasil (450) 149.47 Hasil Pengetahuan Stakeholder 100 30% 30 Hasil Fokus pada Stakeholder 70 33% 22.75 Hasil Anggaran Belanja, Keuangan dan Pasar 70 30% 21 Hasil Fokus pada SDM 70 32% 22.17 Hasil Kepemimpinan 70 43% 29.75 Hasil Proses Efektif 70 34% 23.8 TOTAL 1000 377.85 Kelas/Posisi PT. Daido Metal Indonesia berdasarkan MBCfPE Posisi/Kelas Perusahaan Skor Total Posisi Perusahaan Early Development 0-275 Early Result 276 375 Early Improvement 376 475 PT. Daido Metal Indonesia Good Performance 476 575 Emegging Industry Leader 576 675 Idustri Leader 676 775 Benchmark Leader 776 875 World Leader 876-1000 5

Hasil akhir dari pengolahan data berdasarkan metode AHP adalah Bobot Prioritas Setiap Kriteria Kriteria Bobot Prioritas Leadership 0,13 Strategic Planning 0,07 Stakeholder Focus 0,05 Measurement Analysis and Knowladge Management 0,31 Human Focus 0,15 Process Management 0,22 Result 0,07 Consisteny Ratio = 0,082 Rekapitulasi bobot prioritas Tujuan Kriteria Bobot Prioritas Alternatif Bobot Prioritas Leadership 0,13 Production Manager 0,488 Strategic Planning 0,07 Engginering Manager 0,167 Stakeholder Focus 0,05 Production Manager 0,488 Mesurement Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan Analysis and Knowladge Management 0,31 PPIC Manager 0,382 Human Focus 0,15 Sales & Marketing Process 0,22 Manager Management Result 0,07 0,284 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang perlu mendapat perhatian dan pertimbangan keputusan dalam hal meningkatkan kinerja perusahaan adalah faktor Production Manager karena mempunyai nilai atau skor tertinggi. Perbaikan yang harud dilakukan adalah: 1. Sebaiknya dibuatkan display jadwal produksi yang menyeluruh agar lebih mudah mengontrol dan mengevaluasi proses produksi, sehingga produk yang dibuat dapat selesai dan dikirim tepat waktu kepada pelanggan. 2. Pengecheckan setiap proses perlu lebih ditingkatkan guna mengurangi terkirimnya barang yang tidak sesuai spesifikasi yang diminta. Penerapan bahwa proses selanjutnya adalah pelanggan kita perlu lebih di tingkatkan. 3. Perusahaan perlu menciptakan harmonisasi terhadap rencana, proses, hasil, analisa dan tindakan antar proses dan unit kerja. Dapat dengan memaksimalkan penerapan Total Quality Management (TQM). Setiap unit harus saling bersinergi agar tujuan perusahaan dapat tercapai maksimal. 4. Gaya kepemimpinan sebaiknya dievaluasi apakah sudah efektif dan tepat. 5. Perusahaan perlu mengevaluasi terhadap sistem evaluasi kinerja, apakah sistem yang diterapkan sudah objektif dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. 6

6. Total Preventive Maintenance agar lebih ditingkatkan untuk menjaga kestabilan proses produksi. 7. Perlunya dilakukan pelatihan proses produksi kepada operator untuk meminimalisir human error. V. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode MBCfPE, hasil skor yang diperoleh perusahaan mendapat nilai 377,85 poin. Mengindikasikan posisi kelas kinerja perusahaan saat ini berada pada level early improvement. 2. Kelas perusahaan berada pada level average. Untuk mencapai posisi excellent perusahaan perlu banyak melakukan perbaikan. Integrasi program kerja antar unit kerja perlu dilakukan agar setiap unit kerja mempunyai persepsi yang sama dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan manajemen. 3. Dari lima alternatif usulan perbaikan kinerja perusahaan, setelah dilakukan pembobotan menggunakan metode AHP maka alternatif production manager mendapat prioritas utama dalam usulan perbaikan yang mendapat bobot prioritas 0,487. VI. Daftar Pustaka Gaspersz, V. 2011, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BSC dengan Malcolm Baldridge dan Lean Six Sigma Supply Chain Management. Vinchristo Publication, Bogor. Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, New Jersey: Prentice Hall Inc., 7 Edition. Terjemahan Indonesia oleh PT. Prenhallindo. Sadikin, I. 2009. Self-Assessment Berbasis MBNQA. Pekanbaru. Sadikin, I. 2009. Bunga Rampai Kriteria MBNQA, Edisi 6. Pekanbaru. Sadikin, I. 2009. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldridge Criteria for Performance Excellence. Pekanbaru. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung. 7