Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge
|
|
- Farida Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge Oleh : Desita Silvia D. Sistem manajamen kualitas MBPE (Malcolm Baldridge Performance Excellence) diperkenalkan dan diterapkan sebagai guidline bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang unggul atau excellence dalam era persaingan global ini. Sistem ini pertama kali diciptakan ole US Congress pada tahun 1987 dibawah Public Law , sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldrige, Commerce Department Secretary, yang meninggal dunia pada tahun Di Negara asalnya, Amerika Serikat, Malcolm Baldrige Award diberikan setiap tahun dan diberikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat. Sampai Tahun 2007, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence (MBCfPE) telah diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lebih dari 70-an Negara, termasuk Indonesia yang mengadopsi MBCfPE menjadi Indonesia Quality Awards (IQA) for BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Saat ini MBNQA dibawah tanggung jawab The National Institute of Stadards and Technology (NIST), departemen Perdanggangan AS. Dalam bukunya Prof. Dr. Vincent Gazpers, CMQOE, CQE, CQA, SSMBB, CFPIM, mendesain implementasi sistem kerja Metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence (MBCfPE) menjadi suatu bagan.
2 Ada 7 kriteria yang dinilai dan dijadikan acuan dalam mengelola kinerja perusahaan, yaitu : 1. Kepemimpinan Kriteria ini menjelaskan bagaimana para pemimpin senior mengarahkan dan menopang organisasi dalam hal visi, nilai-nilai, dan ekspektasi kinerja. Pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan para karyawan, mengembangkan pemimpin untuk masa depan, dan mengukur kinerja organisasinya. Bagaimana mereka menetapkan visi dan tujuan organisasi; dan kemudian mengkomunikasikannya kepada setiap anggota. Juga apakah pemimpin di organisasi Anda memiliki kecakapan untuk mengelola dan menginspirasi anak buahnya untuk mencapai keunggulan kinerja. Kriteria ini dibagi lagi menjadi dua item : Item 1.1 : Senior Leadership Item ini menjelaskan tanggung jawab pemimpin senior mengatur dan mengkomunikasikan visi, nilai-nilai organisasi, dan mempraktekkannya. Item ini berfokus pada tindakan pemimpin senior dalam menciptakan stabilitas organisasi dan kinerja organisasi yang tinggi dengan berfokus kepada bawahan (tenaga kerja) dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Item 1.2 : Governance and Social Responsibilities Item ini menjelaskan sistem organisasi dan bagaimana organisasi memenuhi tanggungjawabnya kepada publik, menjamin bahwa setiap individu dalam organisasi memiliki perilaku yang sesuai dengan norma dan etika. 2. Perencanaan strategis Kriteria ini menjelaskan perencanaan pelaksanaan dan strategi; penyebarluasan rencana-rencana; sumber-sumber daya mampu untuk menjalankan rencanarencana; perubahan rencana jika memang dibutuhkan adanya perubahan. Kriteria ini juga menguji bagaimana organisasi menentukan kekuatan, kelemahan, kesempatan, hambatan, dan kemampuan untuk menjalankan strategi; mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya, menjamin tersedianya para staf/karyawan yang terlatih; dan menjembatani kebutuhan jangka pendek/panjang yang memerlukan modal dan pengembangan teknologi. Kriteria ini dibagi menjadi dua item, yaitu : Item 2.1 : Strategy Development Item ini menjelaskan bagaimana organisasi menentukan keunggulan dan tantangan serta bagaimana menetapkan strategi untuk memenuhi tantangan tersebut. Tujuannya adalah untuk memperkuat kinerja organisasi secara keseluruhan.
3 Item 2.2 : Strategy Deployment Item ini menjelaskan bagaimana organisasi mengubah obyektivitas strategi menjadi rencana tindakan untuk memenuhi obyek tersebut. Tujuannya adalah untuk menjamin strategi disebarluaskan dengan baik untuk tujuan akhir organisasi. 3. Fokus pelanggan dan pasar Kriteria ini beserta kriteria pertama dan kedua dikenal sebagai driver triad. Dalam kriteria ini dijelaskan bagaimana organisasi dapat mengerti kebutuhan pelanggan dan pangsa pasar yaitu dengan berfokus kepada kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi pelanggan dan pihak-pihak lainnya. Kriteria ini juga menekankan pada hubungan sebagai bagian penting strategi keseluruhan organisasi. Kriteria ini dibagi menjadi dua item, yaitu : Item 3.1 : Customer and Market Knowledge Item ini menjelaskan bagaimana suara konsumen organisasi membantu mengumpulkan pengetahuan mengenai kebutuhan dan hasrat pelanggan masa kini dan masa mendatang. Tujuannya adalah mengerti kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Item 3.2 : Customer Relationship and Satisfaction Item ini menjelaskan bagaimana proses organisasi untuk membangun pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan; menentukan tingkat kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tujuannya adalah untuk menambah pelanggan baru, menjaga pelanggan yang sudah ada, serta mengembangkan kesempatan pasar baru. 4. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan Kriteria ini dikenal sebagai brain center karena mensyaratkan pengukuran dan analisis data untuk diolah menjadi informasi dan dipergunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya digunakan untuk peninjauan ulang kinerja perusahaan, bahan pengambilan keputusan para pemimpin senior, dan menentukan keunggulan kualitas (quality excellence) serta keunggulan kinerja (competitive performance). Ketepatan dan realibilitas data juga menentukan seberapa jauh keabsahan kesimpulan yang dibuat oleh perusahaan. Kategori ini juga membahas tentang pengelolaan pengetahuan, baik pengelolaan yang terkait dengan aset-aset pengetahuan perusahaan, maupun sharing (saling berbagi) pengetahuan antar karyawan, antar unit kerja dalam suatu perusahaan. Kriteria ini dibagi menjadi dua item : Item 4.1 : Measurement, Analysis, and Review of Organizational Performance Dalam item ini dijelaskan bagaimana organisasi menyeleksi, mengatur, dan menggunakan data dan informasi untuk pengukuran kinerja, analisa, dan mengkaji ulang untuk mendukung kinerja organisasi secara keseluruhan.
4 Tujuannya adalah membantu mengarahkan manajemen proses organisasi dalam rangka mencapai tujuan utama organisasi. Item 4.2 : Management of Information, Information Technology, and Knowledge Item ini mejelaskan bagaimana organisasi menjamin ketersediaan dan kualitas dari data, informasi, software dan hardware yang dibutuhkan untuk para staf/karyawan, mitra kerja, pelanggan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan mendorong adanya penemuan inovasi. 5. Fokus sumber daya manusia (Workforce Focus) Kriteria ini mensyaratkan bagaimana pengelolaan sistem kerja, pengelolaan pendidikan dan pelatihan serta karier karyawan, juga mensyaratkan bagaimana kesejahteraan dan keuntungan-keuntungan yang diterima oleh karyawan dikelola sehingga tingkat kepuasan mereka semakin baik dari waktu ke waktu. Kriteria ini dibagi menjadi dua item, antara lain : Item 5.1 : Workforce Environment Item ini menjelaskan bagaimana lingkungan para staf/karyawan di dalam organisasi, kebutuhan kapasitas dan kapabilitas para staf/karyawan, menjamin keamanan dan iklim kerja yang kondusif. Tujuannya adalah untuk membangun lingkungan yang efektif untuk mendukung pekerjaan. Item 5.2 : Workforce Engagement Dalam item ini dijelaskan bahwa bagaimana sistem organisasi untuk menggunakan, mengembangkan, dan memakai para staf/karyawan. Tujuannya adalah untuk mendorong para staf/karyawan untuk mendukung secara efektif dengan memberikan kemampuan terbaik mereka. 6. Menajamen proses Kriteria ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatur core competencies untuk mencapai efektifitas dan efisiensi manajemen proses. Manajemen proses terdiri atas proses penciptaan value (nilai) bagi pelanggan dan stakeholder lainnya, serta proses-proses pendukung seperti keuangan, sumber daya manusia dan organisasi, pembelian barang dan logistik. Kriteria ini dibagi menjadi dua item, antara lain : Item 6.1 : Work System Item ini menjelaskan bagaimana kompetensi organisasi, sistem kerja, dan desain dari proses kerja. Tujuannya adalah menciptakan nilai-nilai untuk pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, mempersiapkan untuk situasi genting, dan mencapai kesuksesan dan stabilitas organisasi.
5 Item 6.2 : Work Process Item ini menjelaskan bagaimana implementasi, manajemen, dan peningkatan proses kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai-nilai untuk pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dan mencapai kesuksesan dan stabilitas organisasi. 7. Hasil-hasil bisnis Kriteria ini sangat penting dalam kerangka kerja Kriteria Malcolm Baldrige, karena semua proses pada kriteria 1 sampai 6 bermuara pada kriteria ini, dan dengan pertimbangan inilah dikatakan bahwa Kriteria Baldrige berfokus pada hasil-hasil bisnis. Ada 6 item yang ditampilkan dalam kriteria ini, yaitu hasil-hasil yang berkaitan dengan pelanggan, produk dan layanan, keuangan dan pasar, sumber daya manusia, efektivitas organisasi, serta tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. Kriteria ini dibagi menjadi lima, antara lain : Item 7.1 : Product and Service Outcomes Item ini menjelaskan bagaimana hasil kinerja organisasi. Tujuannya adalah untuk mencapai hasil kinerja, kualitas proses, dan nilai-nilai kepuasan dan kesetiaan pelanggan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan. Item 7.2 : Customer Focused Outcomes Item ini menjelaskan bagaimana hasil kinerja yang berfokus kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan sejauh mana organisasi telah memberi pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, serta mengembangkan kepuasan dan kesetiaan. Item 7.3 : Financial and Market Outcomes Item ini menjelaskan bagaimana finansial organisasi dan hasil pasarnya. Tujuannya adalah mengetahui dan mengerti kestabilan finansial, tantangan, dan kesempatan pasar. Item 7.4 : Workfoce Focused Outcomes Item ini menjelaskan bagaimana hasil kinerja yang berfokus kepada para staf/karyawan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan seberapa jauh organisasi telah menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang peduli, bersatu, dan produktif bagi semua staf/karyawan yang ada dalam organisasi. Item 7.5 : Leadership Outcomes Item ini menjelaskan bagaimana hasil kinerja organisasi dalam area kepemimpinan, pemenuhan rencana strategis, dan tanggung jawab sosial. Tujuannya adalah untuk menjaga etika organisasi itu sendiri.
6 Ketujuh kriteria MBPE tersebut sesungguhnya dibangun berlandaskan pada 11 nilai inti (core value) dan konsep. Pertama, Visionary Leadership Nilai ini terkait dengan bagaimana para pemimpin senior membimbing perusahaan dalam menetapkan dan menyebarluaskan nilai-nilai perusahaan, menentukan arah perusahaan, ekpetasi kinerja, berfokus pada pelanggan dan stakeholder yang lain, menciptakan iklim inovasi, pemberdayaan dan pembelajaran. Juga bagaimana perusahaan menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan sosial responsibility, dengan indikator misalnya akuntabilitas fiskal (intenal dan eksternal), ethical behavior, tingkat kepercayaan stakeholder pada pengelolaan perusahaan, dan dukungan terhadap komunitas kunci. Kedua, Customer-Driven Excellence Nilai dan kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari pengalaman pembelian, kepemilikan, dan pelayanan yang diterima. Kualitas dan kinerja perusahaan karenanya akan dinilai oleh pelanggan. Oleh karena itu kita harus bertanggungjawab agar ciri serta karakteristik produk dan pelayanan dapat memberikan kontribusi nilai kepada pelanggan (customer value). Karena itu bagaimana fokus kita pada pasar dan pelanggan serta pengetahuan tentang pasar dan pelanggan perlu terus ditingkatkan. Ini akan menunjukkan bagaimana kita memahami suara pasar dan pelanggan, bagaimana kita membangun hubungan untuk memperoleh, memuaskan dan mempertahankan pelanggan, menangani keluhan, serta mengembangkan kesempatan-kesempatan baru. Hal ini semua perlu secara terus menerus kita tingkatkan. Ketiga, Organizational and Personal Leraning Pembelajaran organisasi mencakup peningkatan terus - menerus dari pendekatan pendekatan yang ada dan adaptasi terhadap perubahan, memimpin kearah sasaran baru dan atau pendekatan-pendekatan baru. Pembelajaran adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk terus meningkatkan kompetensi. Ini akan sangat berguna untuk meningkatkan nilai kepada pelanggan, menurunkan kesalahan, cacat, dan pemborosan serta dapat memunculkan kesempatan-kesempatan bisnis baru. Program pembelajaran ini perlu dilekatkan kuat terhadap cara perusahaan beroperasi. Ini artinya : 1. Pembelajaran harus jadi bagian pekerjaan sehari-hari 2. Harus dipraktekkan oleh semua orang dan seluruh unit kerja. 3. Pembelajaran dilakukan langsung pada sumber atau akar penyebab masalah.
7 4. Pembelajaran berfokus pada penyebarluasan atau sharing pengetahuan di seluruh organisasi, dan 5. Pembelajaran di dorong untuk dapat mempengaruhi perubahan secara signifikan agar bekerja menjadi lebih baik. Sumber-sumber pembelajaran dapat berupa ide-ide kreatif dari karyawan, riset dan pengembangan, masukan-masukan pelanggan dan penyebarluasan praktek-praktek kerja terbaik dan benchmarking. Empat, Valuing Employees and Partners Keberhasilan perusahaan juga akan sangat bergantung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan motivasi dari karyawan dan para mitra kerja. Lima, Agility Kesuksesan dalam meraih kemenangan dalam pasar yang hiperkompetitif ini memang memerlukan ketangkasan, yaitu sebuah kapasitas untuk mampu berubah cepat dan fleksibilitas. Hal ini jelas membutuhkan struktur organisasi yang lebih sederhana dan debirokratisasi dalam proses pengambilan keputusan, disamping juga akan amat membutuhkan karyawan yang kompeten yang memiliki keterampilan multifungsi yang diperoleh melalui pelatihan lintas fungsi dan terberdayakan. Beberapa nilai yang harus terus kita perbaiki, antara lain kurangnya penghargaan kita terhadap nilai dan terhadap waktu. Ini bisa berakibat pada cara kerja kita yang kurang profesional, seperti : lambat, reaktif, tidak peduli pada efisiensi, masa bodoh, tidak mau tahu, dan semua terserah nasib. Enam, Focus on the Future Ini berarti membutuhkan pemahaman tentang faktor-faktor jangka pendek dan jangka panjang yang mempengaruhi bisnis dan pasar. Visi perusahaan jelas membutuhkan orientasi yang sangat kuat pada masa depan dan keinginan memberikan komitmen jangka panjang kepada pihak-pihak kunci yang berkepentingan (stakeholder). Tujuh, Managing for Innovation Perusahaan mesti dikelola dan diarahkan sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari kultur kerja dan terintegrasi ke dalam pekerjaan sehari-hari. Inovasi dapat diartikan disini sebagai perubahan-perubahan bermakna untuk meningkatkan produk, pelayanan dan proses-proses dari organisasi serta menciptakan nilai-nilai baru untuk stakeholder. Inovasi-inovasi ini akan memimpin organisasi menuju dimensi baru performance kita, dan berkaitan dengan seluruh aspek penting dari organisasi secara keseluruhan.
8 Delapan, Management by Fact Sukses tidaknya perusahaan diukur dan dianalisa hasilnya, yang akan memberikan data dan informasi penting tentang proses-proses kunci, output, dan hasil-hasil bisnis. Pengukuran kinerja ini akan mencakup pelanggan, produk, dan kinerja pelayanan; pembanding-pembanding operasional pasar, dan kinerja kompetitif, serta pemasok, karyawan, biaya dan finansial. Sembilan, Public Responsibility and Citizenship Para pemimpin organisasi harus menekankan tanggungjawab mereka kepada publik dan perlu mempraktekkan perilaku sebagai warga negara yang baik. Perencanaan efektif harus mampu mencegah penyebab terjadinya masalah, memberikan tanggapan yang cepat jika terjadi masalah dan membuat informasi menjadi selalu tersedia dan mendukung serta mempertahankan kesadaran, keselamatan dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Sepuluh, Focus on Result and Craeting Value Pengukuran kinerja perusahaan perlu memfokuskan pada hasil-hasil kunci untuk menciptakan dan menyeimbangkan nilai bagi para stakeholder pelanggan, karyawan, pemasok dan mitra, pemegang saham, dan masyarakat. Sebelas, Systems Perspective Kriteria MBPE memberikan suatu perspektif sistem untuk pengelolaan perusahaan menuju keunggulan kinerja (Performance Excellence). Perspektif sistem berarti mengelola perusahaan secara keseluruhan, juga komponen-komponennya menuju keunggulan dan kesuksesan. Berdasarkan peninjauan secara seksama terhadap 20 perusahaan yang memiliki skor tertinggi untuk kriteria MBPE ini, diperoleh kesimpulan bahwa ada 6 faktor kunci yang sangat besar kontribusinya pada peningkatan performa atau keunggulan kinerja perusahaan, yaitu antara lain: (1) Fokus pelanggan, (2) Kepemimpinan manajemen senior, (3) Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, (4) Kultur perusahaan yang terbuka, (5) Pembuatan keputusan berdasarkan fakta, dan (6) Kemitraan dengan pemasok Keseluruhan kriteria tersebut ditampilkan dalam bentuk kerangka kerja yang memberikan gambaran sebuah struktur dan sistem pengelolaan yang terintegrasi dan kesisteman. Sementara itu, 11 (sebelas) nilai inti perusahaan yang telah diuraikan diatas melekat pada kriteria-kriteria Baldrige (Gambar 1.1)
9 Baldrige Criteria for Performance Excellence Frameworks Systems Perspective Organizational Profile : Environment, Relationships, and Challenges 2 Strategic Planning 5 Human Resource Focus 1 Leadership 3 Customer and Market Focus 6 Process Management 5 Business Result 4 Measurement, Analysis, and Knowledge Management Gambar 1.1: Kerangka Kerja Kriteria Baldrige (Versi Bisnis) Secara umum, Kerangka Kerja Kriteria Baldrige memiliki elemen-elemen: Profil Organisasi, Sistem Operasi, dan Sistem Dasar. Profil Organisasi Profil organisasi memuat tentang bagaimana perusahaan dijalankan. Juga menunjukkan lingkungan bisnis, hubungan kemitraan, dan tantangan strategis yang secara keseluruhan berfungsi untuk menggambarkan sistem pengelolaan kinerja suatu perusahaan. Sistem Operasi Sistem operasi terdiri atas enam kategori yang menunjukkan operasional dan hasil bisnis yang dicapai oleh suatu perusahaan. Semua proses diarahkan untuk mencapai hasil bisnis sebuah gabungan dari kinerja pelanggan, kinerja produk dan jasa, kinerja keuangan dan operasional, kinerja SDM, kinerja tata kelola perusahaan, dan kinerja tanggung jawab sosial. Tanda panah horisontal dalam bagian tengah pada kerangka kerja menghubungkan segitiga penggerak (kepemimpinan, perencanaan strategis, dan pelanggan serta pasar) dengan segitiga pendukung. Selanjutnya tanda panah horisontal mengindikasikan hubungan yang sangat penting dan langsung antara Kepemimpinan (kriteria 1) dan Hasil-hasil Bisnis (kriteria 7). Tanda panah dua arah menunjukkan pentingnya umpan balik dalam sistem pengelolaan kinerja yang efektif.
10 Sistem Dasar Pengukuran, analisis, dan pengelolaan pengetahuan (kriteria 4) merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan pengelolaan perusahaan yang efektif dan dilakukan dengan berbasiskan fakta (pengukuran dan analisis), serta pengelolaan pengetahuan digunakan sebagai pendorong peningkatan kinerja dan kompetensi perusahaan. ASPEK PENILAIAN KRITERIA BALDRIGE Dalam Kriteria Baldrige, baik bagi perusahaan yang melakukan self asessment maupun bagi yang mendaftar untuk memperoleh Malcolm Baldrige National Quality Award, penilaian dilakukan pada dua dimensi evaluasi, yaitu proses dan hasil. Proses merupakan metode yang digunakan perusahaan untuk pemenuhan persyaratan-persyaratan yang ada pada kriteria 1 sampai 6. Sementara, hasil mengacu pada outputs dan outcomes perusahaan yang ditampilkan di kariteria 7 (Hasil-hasil Bisnis). Penilaian terhadap proses-proses (kriteria 1 sampai 6) menitikberatkan pada 4 (empat) aspek, yaitu : Approach (Pendekatan), Deployment (Penerapan), Learning (Pembelajaran), dan Integration (Integrasi), atau disingkat dengan ADLI. 1. Penilaian terhadap aspek pendekatan meliputi : 1) Penggunaan metode untuk menjalankan proses, 2) Keterkaitan antara metode yang digunakan dengan persyaratan yang diminta oleh masing-masing item, 3) Efektivitas dari metode yang digunakan, 4) Sejauh mana suatu pendekatan dapat dilakukan secara berulang dan sistematis. 2. Penilaian terhadap aspek penerapan mencakup : 1) Seberapa jauh jangkauan suatu pendekatan tersebut diterapkan untuk menjawab persyaratan yang relevan dan penting bagi perusahaan, 2) Pendekatan telah diterapkan secara konsisten dan 3) Pendekatan telah diterapkan oleh unit kerja yang sesuai. 3. Penilaian terhadap aspek pembelajaran mencakup : 1) Penyempurnaan pendekatan melalui siklus evaluasi dan perbaikan, 2) Mendorong perbaikan yang bersifat terobosan melalui inovasi, 3) Saling berbagi hasil perbaikan dan inovasi antar unit kerja dan antar proses yang relevan. 4. Penilaian terhadap aspek integrasi mencakup : 1) Pendekatan yang digunakan selaras dengan kebutuhan perusahaan, 2) Sistem-sistem untuk pengukuran, analisis dan perbaikannya saling melengkapi,
11 3) Harmonisasi antara rencana, hasil, analisis, pembelajaran dan tindakan untuk mendukung tujuan perusahaan. Penilaian terhadap hasil-hasil bisnis dilakukan dengan mengevaluasi empat aspek, yaitu : 1. Tingkat kinerja perusahaan saat ini 2. Tren (kecenderungan) perbaikan kinerja 3. Posisi tingkat pencapaian kinerja dibandingkan dengan kinerja pesaing atau data benchmark yang sesuai 4. Hubungan kinerja yang diukur dengan pernyataan-pernyataan pada profil perusahaan dan proses-proses pendekatan serta penerapan pada kriteria 1 sampai 6. Referensi : Digilib.petra.ac.id/kriteria malcolm baldrige Pustakanilna.com/Sistem manajemen kualitas Malcolm Baldridge Haris, Abdul Pilar Perusahaan Unggul:Implementasi Kriteria Baldrige Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Young, Richard D Public Policy & Practice - Usc Institute For Public Service And Policy Research
BAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinci- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE
PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar
Lebih terperinci03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional
Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam suasana persaingan yang semakin ketat dan aktivitas perusahaan yang semakin kompleks, setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan laba seoptimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciAGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to Performance Excellence dengan judul Alignment of Baldrige with Six Sigma, Lean Thinking,
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka
ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Itenas Jl. PHH Mustofa
Lebih terperinciTOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU
TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system
KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)
28 PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG) Agus Prasetyo Utomo, Hari Murti Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA
PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA Ir. Herlina KN, MT 1, Dian Eko Adi Prasetio, ST 2 Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
PENGUKURAN KINERJA PERBANKAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD (STUDI KASUS PADA PT. BANK XYZ) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MUHAMMAD HARY
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1. Kajian Deduktif 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan bisnis di era globalisasi, kompetisi pasar semakin meningkat. Hal tersebut menuntut seluruh pihak yang terkait untuk dapat menghasilkan
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Pengukuran Kinerja Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence Performance Measurement Faculty
Lebih terperinciKRITERIA SNI AWARD 2015
Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di era globalisasi seiring dengan semakin ketatnya tingkat kompetisi yang dihadapi. Kemajuan teknologi
Lebih terperinci- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Kriteria Proses KPKU Kriteria Hasil KPKU - Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - - Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal - Kriteria Proses
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Kerangka Konseptual Perjalanan menuju kinerja kelas dunia selalu memiliki hambatan dan tantangan, oleh karena itu perlu diciptakan kerjasama dari semua tingkat manajemen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi tuntutan masyarakat terhadap pengelolaan organisasi sektor publik. Hal ini dipicu oleh munculnya berbagai
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciPENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE
PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE Sugih Arijanto ST., MM., Ir. Ambar Harsono MT Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Itenas Jl. PHH Mustofa 23 Bandung 40124 Telp.
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)
PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA) Sugih Arijanto, ST., MM., s_arijanto@itenas.ac.id Ir.
Lebih terperinciThe Balanced Scorecard. Amalia
The Balanced Scorecard Amalia Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems] Merupakan mekanisme untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan organisasi dalam menerapkan strategi Tujuan SPK
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kinerja Pengertian Kinerja
19 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kinerja Kinerja merupakan hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat individu, kelompok maupun organisasi yang bersangkutan. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pembangunan fisik (infrastruktur dalam berbagai sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara pelaksanaan proyek
Lebih terperinciANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H
ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR Oleh JURIAWATI H24076065 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciNon Financial Measures
Non Financial Measures Modul ke: Keluaran Organisasi, Proses Internal, Kemampuan Sumber Daya Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dan organisasi pada umumnya menginginkan kualitas terbaik bagi pelanggannya, baik itu dalam bisnis manufaktur ataupun jasa. Berbagai macam alat atau metode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI
EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION (STUDI KASUS DI EKS-JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI RUPA FKIP UNS) JURNAL Oleh: RIRIN ROHMA WIJAYANTI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan Pendekatan MBCFPE Pada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis
Reka Integra ISSN:2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan Pendekatan MBCFPE Pada Kriteria Kepemimpinan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mensyaratkan perusahaan untuk berjalan sejalan dengan kemajuan tersebut. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI PENDIDIKAN Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR BARANG Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung Kemenko Kemaritiman Lantai 11 Jl. MH
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
Seminar Nasional ENAO - 2017 SSN: 2337-4349 PENGUKURAN KNERJA PERUSAHAAN ENGAN MENGGUNAKAN KRERA MAOM BARGE GUNA MENENUKAN EVE KEUNGGUAN PERUSAHAAN Risma Adelina Simanjuntak 1, Kadek Agus Budiastawa 2
Lebih terperinciStandart Operating Procedure
Standart Operating Procedure Pengertian SOP : Instruksi sederhana, untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang paling efektiv dalam rangka memenuhi persyaratan operasional. (EMS departement, 1998)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciKerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja
VARIABEL KINERJA Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja TAHAP 2: PERANCANGAN KELUARAN ORGANISASI PROSES INTERNAL VARIABEL KINERJA SISTEM MANAJEMEN KINERJA KEMAMPUAN SUMBER DAYA SEBAB AKIBAT KERANGKA KERJA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE ABSTRAK
PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE Kuspijani, DR. Ir. Indung Sudarso, MT Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES PERENCANAAN
Lebih terperinciBEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto
BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),
Lebih terperinciPerformance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality Service
Penilaian Kinerja dengan Menggunakan Malcolm Baldrige National Quality Award untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Performance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT KRITERIA PERENCANAAN STRATEGIS
Lebih terperinciANALISA IMPLEMENTASI KRITERIA BALDRIGE
ANALISA IMPLEMENTASI KRITERIA BALDRIGE ( STUDI KASUS : PT TELKOM DIVRE IV JAWA TENGAH dan DIY ) TESIS Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 2 Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE ABSTRAK
PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE Kuspijani, Indung Sudarso Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. TELKOM CDC PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR BARANG Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciStrategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.
Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, munculnya pesaing, perubahan kondisi lingkungan,
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT MALCOLM BALDRIGE CRITERIA
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciPENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI HASIL KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA DI YAYASAN X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT KRITERIA FOKUS PELANGGAN
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016
KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Gedung l BPPT Lantai 10 Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan
Lebih terperinciBAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu
BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan
Lebih terperinciPengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *
Reka Integra ISSN : 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciPENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN SERTA KATEGORI HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI YAYASAN X *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 205 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN
Lebih terperinciyang memiliki peran penting dalam perusahaan karena mereka akan berhubungan dengan para pelanggan. Dalam masyarakat, karyawan pemasaran sering kali
2 structural equation model (SEM) to examine the relationship and the effects of independent variable to the dependent variable by the presence of mediator variable. The result of this research was that
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciE-Government Capacity Check
EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciPengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Kepemimpinan dan Kategori Hasil Item Kepemimpinan Di Perguruan Tinggi X *
Reka Integra ISSN : 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Kepemimpinan
Lebih terperinciPENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA KERJA DAN KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI HOTEL X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk
Lebih terperinci