JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya Megasari Prasetya, Cahya Buana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: kartika@ce.its.ac.id Abstrak Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya melengkapi fasilitasnya dengan membangun Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo yang terletak di kawasan Kampus B Universitas Airlangga. Pembangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo tersebut akan menimbulkan tarikan lalu lintas yang berdampak pada lalu lintas di beberapa simpang dan ruas jalan disekitar rumah sakit. Selain itu juga akan berdampak langsung akibat keluar masuknya kendaraan pada lokasi rumah sakit. TUgas Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh beroperasinya Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo terhadap jaringan jalan disekitarnya dan memberikan masukan untuk menejemen lalu lintas yang sesuai dengan menganalisa kondisi lalu lintas sebelum beroperasinya rumah sakit dan setelah beroperasinya rumah sakit, dengan tolak ukur (derajat kejenuhan). Jika > 0,8 maka perlu adanya alternatif untuk memperbaiki kinerja simpang dan ruas jalan yaitu dengan memanajemen lalu lintas yang sesuai untuk jaringan jalan di sekitar SOTC RSUD Dr. Soetomo yaitu pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo, pada simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa Airlangga, pada simpang 3 Jalan Raya Karang Menjangan Airlangga, pada simpang 3 Raya Karang Mustopo. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Dharmawangsa Airlangga, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada masing-masing ruas pada pendekat Dharmahusada (sisi utara). Dan melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada pendekat Raya Prof doktor Mustopo. Soetomo memiliki luas bangunan 5600 m 2 dan dibangun pada tahun 2011 serta memiliki 5 lantai dan atap. Pembangunan Gedung Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo selain menimbulkan dampak positif juga bisa mempunyai dampak negatif. Letaknya yang berada di sisi Jalan Airlangga bisa berakibat pada bertambahnya volume lalu lintas di Jalan Airlangga terutama pada jam besuk rumah sakit sebagai akses keluar masuk kendaraan, dari dan ke RSUD Dr. Soetomo. Jalan Airlangga merupakan jalan yang berfungsi sebagai penerus jalur transportasi dari Jalan Kalidami, jalan Karang Menjangan, dan jalan Dharmawangsa. Selain itu jalan Airlangga berfungsi juga sebagai jalan kolektor sekunder dan mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan dan perkembangan kota Surabaya selama ini. Karena pusat kegiatan administrasi, pendidikan, bisnis, dan pemukiman tersebar disepanjang koridor jalan Dharmawangsa, jalan Kalidami, dan jalan Karang Menjangan. Sehingga mobilitas kendaraan lebih banyak dijumpai di sini. Oleh karena itu diperlukan sebuah manajemen lalu lintas yang sesuai dengan masalah yang ada. II. METODOLOGI Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1. Kata kunci: manajemen lalu lintas, ruas jalan, simpang bersinyal, analisa tarikan. I. PENDAHULUAN alam bidang kesehatan, Kota Surabaya telah memiliki banyak rumah sakit serta fasilitas medis untuk melayani D warga Kota Surabaya dan sekitarnya. Salah satunya RSUD Dr. Soetomo yang merupakan rumah sakit pemerintah yang menjadi tempat rujukan bagi warga Kota Surabaya dan Indonesia Timur. Pembangunan Gedung Transplant Center RSUD Dr. Gambar 1. Metodologi Tugas Akhir Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [1].
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Survey Kondisi Eksisting Geometri Jaringan Jalan Dalam pengambilan data primer, yaitu dengan survey dan pengamatan langsung pada jalan dan jaringan lalulintas li lokasi yang ditinjau. Dalam Tugas Akhir ini lokasi tersebut yaitu simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo, simpang 3 Raya Karang Mustopo, simpang 3 Raya Karang Menjangan Airlangga, Simpang 3 Raya Dharmawangsa Airlangga, dan weaving pada jalan Dharmawangsa. Data ini merupakan data masukan yang diperlukan dalam menggunakan program, KAJI. Hasil survey geometri dari lokasi yang ditinjau, yaitu : 1. Data geometri simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo - Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo. - Jumlah lengan : 4 lengan - Tipe persimpangan : persimpangan bersinyal 2. Data geometri weaving 1 Dharmawangsa Ruas Jalan Dharmawangsa - Lebar jalan : 21 m - Tipe jalan : 6 lajur/ 2 arah dengan pembagi Ruas Jalan Airlangga - Lebar jalan : 10,5m - Tipe jalan : 4 lajur / 2 arah tanpa pembagi 3. Data geometri simpang simpang 3 Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 4. Data geometri simpang 3 Raya Karang Menjangan Airlangga - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 5. Data geometri Simpang 3 Raya Dharmawangsa Airlangga - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 6. Data geometi ruas Jl. Airlangga - Lebar jalan : 10,5 m - Tipe jalan : 4 lajur/2 arah tanpa pembagi Survey Data Trafiic Counting Survey traffic counting ini dimaksudkan untuk mengetahui volume lalu lintas kendaraan yang melewati lokasi yang ditinjau yang telah disebutkan diatas. Pengambilan data dilakukan secara serempak dalam satu hari dengan menempatkan surveyor pada titik-titik yang ditinjau. Survey ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2012, yaitu pada hari Selasa, dengan waktu pelaksanaan pada jam 06.00-08.00 (waktu puncak pagi), 11.00-13.00 (waktu puncak siang) dan jam 16.00-18.00 (waktu puncak sore). Jenis kendaraan yang digunakan, yaitu : a. Kendaraan tak bermotor (UM) b. Sepeda motor (MC) c. Mobil penumpang (LV) d. Kendaraan berat (HV) Dari data-data lalu lintas itu maka didapatkan kinerja jalan dan persimpangan. Hasil Survey Traffic Counting Simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo. Titik 10A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang belok ke kanan ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 10B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang lutrus ke Jalan Dharmawangsa. Titik 10C : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang belok ke kiri ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 11A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo yang belok kanan ke Jalan Dharmawangsa. Titik 11B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo yang lurus ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 12A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Raya Prof Doktor Mustopo yang lurus ke Jalan Raya Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 12B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prapen Raya Prof Doktor Mustopo yang belok kiri ke Jalan Dharmawangsa. Titik 13A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmawangsa yang belok kiri ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 13B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmawangsa yang belok kanan ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Untuk hasil survey dan analisa pada persimpangan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Hasil Survey dan Analisa Simpang 4 Jalan Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo 10A 21 875 334 1 510 697 0.73 10B 55 788 189 0 347 487 0.71 10C 42 1078 335 0 0 0 0.00 11A 30 884 331 4 690 939 0.73 11B 12 897 227 0 1261 1622 0.77 12A 13 939 322 4 515 789 0.65 12B 9 603 347 0 0 0 0.00 13A 35 2804 520 0 0 0 0.00 13B 49 166 64 1 147 192 0.76 10A 5 628 276 0 402 701 0.57 10B 63 865 115 2 291 485 0.60 10C 58 699 269 0 0 0 0.00 11A 10 747 347 6 654 954 0.68 11B 9 614 290 12 1071 1623 0.66 12A 7 915 237 0 420 791 0.53 12B 17 513 230 2 0 0 0.00 13A 34 2114 596 1 0 0 0.00 13B 59 130 60 5 119 163 0.73 10A 37 481 175 1 273 438 0.62 10B 41 886 149 2 329 537 0.61 10C 58 459 310 4 0 0 0.00 11A 6 921 337 11 720 1579 0.46 11B 0 1069 586 11 1028 2024 0.50 12A 10 1082 305 13 538 818 0.66 12B 18 272 107 0 0 0 0.00 13A 47 2728 604 0 0 0 0.00 13B 2 102 75 1 117 164 0.71 Berdasarkan hasil analisa dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan () yang masuk dalam kondisi kritis, adalah pada kode pergerakan 13B (Jalan Dharmawangsa Jalan Raya Prof Doktor Mustopo ) baik pada puncak pagi, puncak siang ataupun puncak sore. Hasil Survey Traffic Counting Simpang 3 Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo Keterangan : Keterangan : Titik 7A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmahusada lurus ke Jalan Raya Raya Prof doktor Mustopo.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 Titik 7B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmahusada belok ke kiri Jalan Karang Menjangan. Titik 8A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok ke kiri Jalan Raya Prof Doktor Mustopo Titik 8B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok ke kanan Jalan Dharmahusada Titik 9A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo belok ke kanan Jalan Karang Menjangan Titik 9B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada. Untuk hasil survey dan analisa pada simpang 3 ini dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : Hasil Survey dan Analisa Simpang 3 Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo 7A 81 947 623 7 822 1356 0.60 7B 25 2424 407 2 0 0 0.00 8A 47 2317 1432 4 0 0 0.00 8B 21 660 231 2 366 688 0.53 9A 28 2475 429 1 925 1247 0.74 9B 32 608 287 3 413 586 0.71 7A 24 849 355 15 544 1378 0.40 7B 89 879 338 25 0 0 0.00 8A 12 900 773 13 0 0 0.00 8B 43 715 214 6 365 680 0.54 9A 17 1130 807 7 811 1212 0.66 9B 65 979 234 4 435 580 0.75 7A 52 1332 381 5 654 956 0.68 7B 52 1005 338 5 0 0 0.00 8A 17 1130 807 7 0 0 0.00 8B 65 979 234 4 435 700 0.62 9A 69 1335 519 9 798 1747 0.46 9B 101 715 296 27 474 806 0.58 Berdasarkan hasil analisa dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan () yang masuk kondisi kritis yakni pada kode pergerakan 9B (Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada). Keterangan : Titik 4A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami belok ke kiri Jalan Airlangga Titik 4B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami belok ke kiri Jalan Airlangga Titik 4C : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami lurus ke Jalan Karang Menjangan Titik 5A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Airlangga belok ke kiri Jalan Karang Menjangan Titik 5B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Airlangga belok ke kanan Jalan Kalidami Titik 6A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan lurus ke Jalan Kalidami Titik 6B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok kanan ke Jalan Airlangga. Untuk hasil survey dan analisa pada simpang 3 ini dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini : 4B 4 765 219 0 0 0 0.00 4C 73 1265 301 2 557 891 0.63 5A 38 891 103 0 0 0 0.00 5B 13 691 69 0 207 656 0.32 6A 8 797 397 2 559 1130 0.50 6B 49 1000 226 8 436 565 0.77 4B 16 490 217 1 0 0 0.00 4C 39 761 365 8 528 896 0.59 5A 27 594 257 2 0 0 0.00 5B 79 751 307 1 459 637 0.72 6A 14 942 498 6 694 1129 0.62 6B 37 528 312 11 432 564 0.76 4B 6 163 68 2 0 0 0.00 4C 17 1042 411 8 630 907 0.70 5A 16 665 198 4 0 0 0.00 5B 39 842 228 4 402 649 0.62 6A 15 356 69 0 140 1114 0.13 6B 26 770 272 18 449 569 0.79 Hasil Survey dan Analisa Ruas Jalan Airlangga Berdasarkan hasil analisa dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan () yang masuk kondisi kritis yakni pada kode pergerakan 9B (Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada). Tabel Hasil Survey dan Analisa Ruas Jalan Airlangga 14 58 1403 454 0 2387 4568 0.52 15 46 3683 659 2 2387 4568 0.52 14 48 1070 348 3 2154 4568 0.47 15 85 2935 753 9 2154 4568 0.47 14 54 1438 395 9 1375 4811 0.29 15 42 1376 229 7 1375 4811 0.29 B. Prediksi Lalu Lintas untuk Tahun 2012 Setelah dilakukan analisa kondisi eksisting, langkah selanjutnya, yaitu melakukan prediksi terhadap volume lalu lintas di tahun mendatang, berdasarkan asumsi bahwa SOTC RSUD Dr. Soetomo akan beroperasi penuh pada tahun 2012. Pada Tugas Akhir ini digunakan pendekatan dengan menggunakan data rata-rata jumlah kendaraan bermotor di Surabaya. Berikut adalah data tabel rata-rata jumlah kendaraan bermotor mulai tahun 2005 2009 berdasarkan data dari buku Statisik Perhubungan 2009 Surabaya. Data diatas diperoleh pertumbuhan rata-rata per tahun untuk kendaraan ringan (LV) sebesar 12.38%, kendaraan berat (HV) sebesar 10.92%, dan untuk sepeda motor (MC) sebesar 16.04%. C. Data Bangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo Lokasi rencana pembangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo berada pada wilayah tata ruang dan tata guna lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan komersial. Berikut data-data terkait untuk SOTC RSUD Dr. Soetomo : Nama : SOTC RSUD Dr. Soetomo Tempat : Jl. Airlangga Surabaya Data bangunan : Basement : Parkir Kendaraan Lantai 1 : Lobby lounge, Restaurant Lantai 2 4 : Ruang konsultasi dokter, ruang operasi, ICU. Luas Total Bangunan : 5600 m2 Luas Tanah : 1822 m 2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 D. Tarikan Perjalanan Dengan mengambil asumsi adanya hubungan antara intensitas tata guna lahan dengan jumlah kendaraan yang keluar masuk lokasi, maka dapat ditentukan hubungan matematis yang menggambarkan tingkat tarikan perjalanan ke lokasi tersebut. Secara teori perencanaan transportasi ada 3 (tiga) pilihan untuk menghitung lalu-lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan suatu kawasan : 1. Dari instansi transportasi setempat untuk jenis kawasan serupa dan mengasumsikan bahwa kawasan yang akan dibangun akan membangkitkan jumlah perjalanan yang relatif sama. 2. Dari kawasan serupa di daerah lain. 3. Dari referensi atau manual yang tersedia. Adapun asumsi yang digunakan untuk menghitung lalu lintas yang dibangkitkan SOTC RSUD Dr. Soetomo adalah dengan asumsi dari bangunan yang sudah beroperasi dan juga hampir sama karakteristiknya, yaitu Rumah Sakit Bedah Surabaya, Rumah Sakit Mata Undaan dan Rumah Sakit Onkologi. Alasan pemilihan bangunan analog tersebut, adalah dilihat dari jenis bangunannya dimana semua rumah sakit tersebut diatas merupakan rumah sakit khusus, serta fasilitas yang dimiliki oleh ketiga rumah sakit tersebut yang hampir sama. Sesuai data RS Bedah Surabaya, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 26 kendaraan roda 4 dan 39 kendaraan roda 2 atau sebesar 38,75 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 27 kendaraan roda 4 dan 33 kendaraan roda 2 atau sebesar 37 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Sesuai data RS Mata Undaan, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 21 kendaraan roda 4 dan 57 kendaraan roda 2 atau sebesar 37.5 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 28 kendaraan roda 4 dan 43 kendaraan roda 2 atau sebesar 37,25 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Sesuai data RS Onkologi, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 20 kendaraan roda 4 dan 50 kendaraan roda 2 atau sebesar 38,25 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 25 kendaraan roda 4 dan 50 kendaraan roda 2 atau sebesar 37,5 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Data Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog Nama jumlah dokter jumlah kamar Rata- Rata Harga RS BEDAH 45 40 Rp890,000 RS MATA UNDAAN 14 20 Rp750,000 RS ONKOLOGI 11 25 Rp1,200,000 Data Tarikan Kendaraan, Jumlah Dokter, dan Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog Nama jumlah dokter Rata- Rata Harga tarikan RS BEDAH 45 Rp890,000 38.75 RS MATA UNDAAN 14 Rp750,000 37.50 RS ONKOLOGI 11 Rp1,200,000 38.25 SOTC DR SOETOMO 63 Rp395,000 70.59 28.38 Dari data-data bangunan analog di atas, dengan menggunakan analisa regresi linier berganda, dapat diambil suatu fungsi matematis yang menghubungkan antara jumlah dokter, rata-rata harga kamar dengan jumlah bangkitan dan tarikan kendaraan. Hasil dari analisa regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y (tarikan LV) 2.707310823x (jumlah dokter))+(4.775187532x(jumlah kamar))+(0.0000755508x (rata-rata harga kamar))+29.06171775 Y (tarikan MC) 8.121115152x (jumlah dokter))+(13.31089454x (jumlah kamar))+(0.0002175951x( rata-rata harga kamar))+ 67.6740848484849 Jumlah dokter SOTC RSUD Dr.Soetomo adalah 63 dokter, jumlah kamar sebanyak 45 kamar dan harga kamar Rp.395.000,-, sehingga lalu lintas yang ditarik oleh kendaraan LV adalah sebesar 68 kend/jam dan oleh kendaraan MC adalah sebesar 41 kend/jam. Tarikan lalu lintas ini nantinya akan dibebankan pada ruas jalan dan persimpangan disekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo. E. Pembebanan Kawasan Untuk memodelkan distribusi lalu-lintas yang terjadi maka diperlukan pembagian bangkitan yang terjadi terhadap ruas jalan di sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo, dimana distribusi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 4.5 Pembebanan Ruas Jalan di Sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo Penjelasan dari Distribusi Pembebanan adalah : 1. Keluar dari SOTC RSUD Dr.Soetomo diasumsikan 100% 69 kendaraan 2. Terbagi menjadi 4 rute pergerakan, yakni : Untuk persimpangan Jalan Karang Menjangan menerima beban sebesar : 994 ) 100 = 56.25% 994 + 773 39 kendaraan Untuk persimpangan Dharmahusada menerima beban sebesar :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5 3800 ) 56.25 = 45.35% 3800 + 914 32 kendaraan Untuk persimpangan Prof Dr Moestopo menerima beban sebesar : 959 ) 45.35 = 19.44% 959 + 1278 14 kendaraan Untuk persimpangan Dharmawangsa menerima beban sebesar : 910 ) 19.44 = 9.16% 910 + 1022 7 kendaraan F. Analisa Kinerja Jalan pada Tahun 2012 Analisa ini menggambarkan tentang arus lalu lintas di sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo, dengan memasukkan hasil pembebanan dan tarikan yang terjadi akibat beroperasinya SOTC RSUD Dr.Soetomo. Hasil dari analisa tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa pada Simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo Tahun 2012 10A 21 875 334 1 510 697 0.73 10B 55 799 200 0 347 487 0.71 10C 42 1078 335 0 0 0 0.00 11A 30 897 344 4 690 939 0.73 11B 12 897 227 0 1261 1622 0.77 12A 13 950 340 4 523 789 0.66 12B 9 621 371 0 0 0 0.00 13A 35 2804 520 0 0 0 0.00 13B 49 166 64 1 147 192 0.76 10A 5 628 276 0 402 701 0.57 10B 63 876 126 2 291 485 0.60 10C 58 699 269 0 0 0 0.00 11A 10 760 360 6 654 954 0.68 11B 9 614 290 12 1071 1623 0.66 12A 7 922 249 0 425 791 0.53 12B 17 528 248 2 0 0 0.00 13A 34 2114 596 1 0 0 0.00 13B 59 130 60 5 119 163 0.73 10A 37 481 175 1 273 438 0.62 10B 41 901 164 2 329 537 0.61 10C 58 459 310 4 0 0 0.00 11A 6 939 355 11 720 1579 0.46 11B 0 1069 586 11 1028 2024 0.50 12A 10 1087 313 13 542 818 0.66 12B 18 281 118 0 0 0 0.00 13A 47 2728 604 0 0 0 0.00 13B 2 102 75 1 117 164 0.71 Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa pada Ruas Jl. Raya Airlangga Tahun 2012 14 58 1444 523 0 2466 4585 0.53 15 46 3683 659 2 2387 4568 0.52 14 48 1111 417 3 4568 2197 0.48 15 85 2935 753 9 4568 2154 0.47 14 54 1479 464 9 1422 4790 0.30 15 42 1376 229 7 1375 4811 0.29 Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa pada Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo Tahun 2012 7A 81 951 627 7 822 1356 0.60 7B 25 2424 407 2 0 0 0.00 8A 47 2343 1471 4 0 0 0.00 8B 21 665 239 2 373 688 0.53 9A 28 2475 429 1 925 1247 0.74 9B 32 608 287 3 413 586 0.71 7A 24 853 359 15 544 1378 0.40 7B 89 879 338 25 0 0 0.00 8A 12 919 799 13 0 0 0.00 8B 43 722 225 6 370 680 0.54 9A 17 1130 807 7 811 1212 0.66 9B 65 979 234 4 435 580 0.75 7A 52 1335 384 5 654 956 0.68 7B 52 1005 338 5 0 0 0.00 8A 17 1144 829 7 0 0 0.00 8B 65 990 251 4 443 700 0.63 9A 69 1335 519 9 798 1747 0.46 9B 101 715 296 27 474 806 0.58 Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa pada Karang Menjangan Airlangga Tahun 2012 4B 4 765 219 0 0 0 0.00 4C 73 1272 308 2 557 891 0.63 5A 38 915 142 0 0 0 0.00 5B 13 709 99 0 220 656 0.33 6A 8 797 397 2 559 1130 0.50 6B 49 1000 226 8 436 565 0.77 4B 16 490 217 1 0 0 0.00 4C 39 768 372 8 528 896 0.59 5A 27 612 287 2 0 0 0.00 5B 79 775 346 1 476 637 0.74 6A 14 942 498 6 694 1129 0.62 6B 37 528 312 11 432 564 0.76 4B 6 163 68 2 0 0 0.00 4C 17 1045 414 8 630 907 0.70 5A 16 684 229 4 0 0 0.00 5B 39 865 267 4 418 650 0.64 6A 15 356 69 0 140 1114 0.13 6B 26 770 272 18 449 569 0.79 Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa pada Dharmawangsa Airlangga Tahun 2012 1A 42 1095 255 2 477 895 0.53 1B 23 782 235 0 349 898 0.63 2A 97 770 165 3 477 582 0.82 2B 35 694 261 0 448 694 0.64 3A 56 820 247 4 382 505 0.76 3B 42 451 124 0 0 0 0.00 1A 37 1451 130 5 427 898 0.48 1B 16 613 206 2 289 450 0.64 2A 43 540 201 14 431 612 0.70 2B 33 576 183 1 301 689 0.44 3A 31 648 267 6 404 511 0.79 3B 69 460 289 2 384 0 0.00 1A 26 1186 275 8 523 686 0.76 1B 21 730 160 2 271 342 0.79 2A 18 649 266 13 540 718 0.75 2B 33 779 307 7 500 650 0.77 3A 42 490 303 10 414 675 0.61 3B 20 613 101 0 0 0 0.00 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dengan dibangunnya SOTC Dr. Soetomo, maka menyebabkan terjadinya bangkitan perjalanan pada jalan disekitar lokasi yang akan berdampak pada bertambahnya volume lalu lintas di sekitar lokasi. Dari hasil survey data dan analisa perhitungan, didapat: 1. Kondisi jarigan jalan eksisting menurut hasil analisa didapatkan bahwa < 0,8, yaitu pada:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6 a. Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.73, dan pada puncak sore sebesar 0.71. b. Ruas jalan Airlangga. c. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 0.8, puncak siang 0.79, dan puncak sore 0.79. d. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.79. e. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Mustopo dengan pada puncak pagi sebesar 0.74, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.68. 2. Besarnya tarikan yang ditimbulkan oleh SOTC Dr. Soetomo adalah sebesar 29 smp/jam. Jumlah tarikan tersebut nantinya akan didistribusikan pada jalan di sekitar lokasi. 3. Kondisi jaringan jalan : Kondisi jaringan jalan pada tahun 2012 setelah SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa didapat bahwa < 0.8, pada : a. Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.73, dan pada puncak sore sebesar 0.71. b. Ruas jalan Airlangga. c. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 0.8, puncak siang 0.79, dan puncak sore 0.79. d. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.72, dan puncak sore 0.69. e. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Mustopo dengan pada puncak pagi sebesar 0.74, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.68. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2015 setelah 3 tahun SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa didapat bahwa < 0.8, pada : Ruas jalan Airlangga. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2015 setelah 3 tahun SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa tidak didapat bahwa < 0.8, pada : Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil pada puncak pagi sebesar 1.6, puncak siang 1.6, dan pada puncak sore sebesar 1.32. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 1.11, puncak siang 1.06, dan puncak sore 1.18. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan Airlangga dengan pada puncak pagi sebesar 1.14, puncak siang 1.10, dan puncak sore 1.02. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Mustopo dengan pada puncak pagi sebesar 1.11, puncak siang 1.23, dan puncak sore 1.00. 4. Masukan Manajemen Lalu Lintas sebagai antisipasi ketika SOTC RSUD Dr.Soetomo beroperasi, yaitu : a. Pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 85 pada fase 2, 40 pada fase 3, 45 pada fase 4, 90 pada fase 5, dan 50 pada fase 6. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 85 pada fase 2, 40 pada fase 3, 45 pada fase 4, 90 pada fase 5, dan 50 pada fase 6. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 72 pada fase 1, 87 pada fase 2, 60 pada fase 3, 70 pada fase 4, 125 pada fase 5, dan 100 pada fase 6. b. Pada simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa Airlangga, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 40 pada fase 2, 70 pada fase 3, dan 40 pada fase 4. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 40 pada fase 2, 70 pada fase 3, dan 40 pada fase 4. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 50 pada fase 1, 50 pada fase 2, 82 pada fase 3, dan 50 pada fase 4. c. Pada simpang 3 Jalan Raya Karang Menjangan Airlangga, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 35 pada fase 2 dan 50 pada fase 3. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 35 pada fase 2 dan 50 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 55 pada fase 1, 45 pada fase 2, dan 55 pada fase 3. d. Pada simpang 3 Raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof doktor Mustopo, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 30 pada fase 1, 45 pada fase 2 dan 45 pada fase 3. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 30 pada fase 1, 45 pada fase 2 dan 45 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 35 pada fase 1, 47 pada fase 2, dan 65 pada fase 3. e. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Dharmawangsa Airlangga, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada masing-masing ruas pada pendekat Dharmahusada (sisi utara). f. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 raya Karang Menjangan Raya Dharmahusada Raya Prof Doktor Mustopo, yakni menjadi sebesar 1,5 m pada pendekat Raya Prof Doktor Mustopo V. DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat Jenderal Bina Marga, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. [2] Direktorat Jenderal Bina Marga, (1992), Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Jakarta. [3] Dinas Perhubungan. (2009). Statistika Perhubungan 2009 Surabaya. Dinas Perhubungan. Jakarta. [4] Hari, Bayu. (2003). Manajemen Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Adityawarman Sebagai Antisipasi Pembangunan Kawasan Superblok Ciputra World Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan S- 1 Teknik Sipil ITS, Surabaya.