SEBARAN DAN ASOSIASI PERIFITON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN (Enhalus acoroides) DI PERAIRAN PULAU TIDUNG BESAR, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA Oleh: Yuri Hertanto C64101046 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: SEBARAN DAN ASOSIASI PERIFITON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN (Enhalus acoroides) DI PERAIRAN PULAU TIDUNG BESAR, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Agustus 2008 Yuri Hertanto C64101046
RINGKASAN YURI HERTANTO. C64101046. Sebaran dan Asosiasi Perifiton pada Ekosistem Padang Lamun (Enhalus acoroides) di Perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Dibimbing oleh MUJIZAT KAWAROE. Ekosistem padang lamun berasosiasi dengan berbagai kelompok organisme, diantaranya adalah perifiton, organisme bersel tunggal yang menempel pada daun lamun. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sebaran dan asosiasi perifiton pada ekosistem padang lamun (Enhalus acoroides) pada bagian utara dan selatan di perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Penelitian ini pada bulan Desember 2005. Menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat. Terdiri dari 3 stasiun di selatan dan 3 stasiun utara. Substasiun terdiri dari 2 bingkai kuadrat berukuran 1 x 1 m 2. Contoh lamun yang diambil dikerik perifitonnya, dimasukkan ke plastik dan diberi label untuk diidentifikasi. Jenis lamun yang paling banyak ditemui di bagian selatan dan utara adalah Enhalus acoroides. Bagian selatan dan utara memiliki kerapatan 31-46 ind/m 2 dan 37-49 ind/m 2. Persen penutupan bagian selatan dan utara yaitu 31,34-57,01 % dan 43,26-85,34 %. Substratnya adalah substrat pasir, dengan suhu berkisar antara 29 32 0 C dan salinitas 30. ph stabil yaitu 7. Kedalaman bagian selatan dan utara berkisar antara 52-96 cm dan 65-75 cm. Nitrat bagian selatan dan utara berkisar antara 0,024-0,033 mg/l dan 0,012-0,021 mg/l. Ortoposfat bagian selatan dan utara berkisar antara 0,003-0,005 mg/l dan 0,003-0,008 mg/l. DO bagian selatan dan utara berkisar antara 7-9 mg/l dan 8,5-10 mg/l. Perifiton yang ditemukan pada daun Enhalus acoroides bagian selatan sebanyak 28 genera, 5 kelas dan 21 family. Jenis perifiton yang paling banyak ditemukan adalah Nitzschia sp, Rhizosolenia sp dan Tintinnopsis sp. Bagian utara sebanyak 33 genera, 5 kelas dan 21 family. Jenis perifiton yang paling banyak ditemukan adalah Nitzschia sp, Rhizosolenia sp, Skeletonema sp dan Tintinnopsis sp. Kepadatan tertinggi pada daun Enhalus acoroides bagian selatan di stasiun 1, 2 dan 3 yaitu Rhizosolenia sp masing-masing sebesar 133.472 ind/cm 2, 116.601 ind/cm 2 dan 111.970 ind/cm 2 sedangkan bagian utara pada stasiun 4 adalah Rhizosolenia sp sebesar 153.152 ind/cm 2, stasiun 5 adalah Nitzschia sp sebesar 139.755 ind/cm 2 dan stasiun 6 yaitu Rhizosolenia sp sebesar 143.394 ind/cm 2. Kerapatan dan persentase lamun pada bagian utara lebih besar dibandingkan pada bagian selatan sehingga jumlah kepadatan dan jumlah individu perifiton pada bagian utara lebih besar dibandingkan pada bagian selatan. Kepadatan perifiton pada daun Enhalus acoroides di enam stasiun dan disetiap posisi perifiton pada daun, menunjukkan hasil bahwa faktor stasiun berbeda nyata terhadap kepadatan perifiton, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan kepadatan perifiton yang nyata pada masing-masing stasiun, serta pada bagian selatan dan utara spesies yang dominan ditemukan adalah Rhizosolenia sp dan Nitzschia sp. Sementara faktor posisi perifiton pada daun (ujung, tengah dan pangkal) menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata, yang menunjukkan bahwa di semua posisi daun terdapat jumlah perifiton yang relatif sama. Kondisi lingkungan perairan yang hampir sama menunjukan jumlah jenis perifiton yang hampir sama.
SEBARAN DAN ASOSIASI PERIFITON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN (Enhalus acoroides) DI PERAIRAN PULAU TIDUNG BESAR, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Oleh: Yuri Hertanto C64101046 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Nama NRP : SEBARAN DAN ASOSIASI PERIFITON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN (Enhalus acoroides) DI PERAIRAN PULAU TIDUNG BESAR, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA : Yuri Hertanto : C64101046 Disetujui, Pembimbing Utama Ir. Mujizat Kawaroe, M.Si NIP 132 090 871 Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M Sc NIP 131 578 799 Tanggal Lulus: 29 Agustus 2008
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana perikanan pada Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengambil judul skripsi Sebaran dan Asosiasi Perifiton Pada Ekosistem Padang Lamun (Enhalus acoroides) di Perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada : 1. Ir. Mujizat Kawaroe, M.Si selaku komisi pembimbing atas segala petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan perhatian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 2. Ir. R. Widodo atas kesediannya selaku penguji tamu. 3. Ayah dan Ibu beserta keluarga yang telah memberikan dukungan, kasih sayang serta doanya selama ini 4. Seluruh rekan ITK 38, 39, 40 dan 41. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukkan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Bogor, Agustus 2008 Yuri Hertanto
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii ix 1. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Tujuan penelitian... 2 2. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1. Perifiton... 3 2.1.1. Terminologi... 3 2.1.2. Struktur komunitas perifiton... 3 2.1.3. Eksistensi komunitas perifiton... 4 2.2. Peranan faktor-faktor lingkungan terhadap komunitas perifiton... 6 2.2.1. Suhu... 6 2.2.2. Salinitas... 7 2.2.3. Derajat keasaman (ph)... 7 2.2.4. Oksigen terlarut... 7 2.2.5. Nitrat... 8 2.2.6. Fosfat... 9 2.2.7. Tipe substrat... 9 2.2.8. Kekeruhan... 9 2.2.9. Kedalaman... 10 2.2.10. Kecepatan arus... 11 2.3. Struktur komunitas lamun... 11 2.3.1. Klasifikasi dan morfologi lamun... 11 2.3.2. Pola distribusi dan sebaran geografis lamun... 13 2.4. Fungsi dan peranan padang lamun... 15 2.4.1. Peranan lamun sebagai produsen primer... 15 2.4.2. Peranan lamun sebagai habitat biota perairan... 15 2.4.3. Peranan lamun sebagai penstabil substrat... 16 2.4.4. Peranan lamun sebagai pendaur nutrien... 17 2.5. Organisme yang berasosiasi dengan padang lamun... 17 3. BAHAN DAN METODE... 19 3.1. Waktu dan lokasi penelitian... 19
3.2. Alat dan bahan... 19 3.3. Teknik pengambilan contoh... 20 3.3.1. Lamun... 20 3.3.2. Perifiton... 20 3.3.3. Pengukuran parameter fisika dan kimia perairan... 21 3.4. Analisa perifiton... 21 3.4.1. Kepadatan jenis perifiton... 21 3.4.2. Indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi perifiton... 22 3.5. Perhitungan lamun... 23 3.5.1. Kerapatan lamun... 23 3.5.2. Persentasi penutupan lamun... 24 3.6. Pengelompokkan habitat... 24 3.7. Analisis statistik... 26 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 27 4.1. Deskripsi lokasi... 27 4.2. Komunitas perifiton... 28 4.2.1. Keragaman jenis dan kepadatan perifiton... 28 4.2.2. Keragaman kepadatan antar stasiun dan antar bagian inang... 35 4.3. Klasifikasi numerik... 47 4.3.1. Klasifikasi stasiun... 47 4.3.1.1. Pengelompokan stasiun berdasarkan parameter fisika kimia perairan... 47 4.3.1.2. Pengelompokkan stasiun berdasarkan jumlah perifiton pada daun lamun Enhalus acoroides bagian selatan dan utara... 48 4.4. Analisis statistika... 49 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 51 5.1. Kesimpulan... 51 5.2. Saran... 52 DAFTAR PUSTAKA... 53 LAMPIRAN... 56 RIWAYAT HIDUP... 65
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian... 19 2. Nilai dominansi pembobotan lamun... 20 3. Parameter fisika dan kimia perairan yang diukur... 21 4. Karakteristik parameter fisika kimia perairan di Pulau Tidung Besar, Jakarta Utara... 29 5. Pengelompokan kelas dan family pada Enhalus acoroides pada bagian selatan dan utara... 31 6. Penyebaran jumlah perifiton pada daun Enhalus acoroides per sub stasiun... 32 7. Penggolongan keanekaragaman, keseragaman dan dominansi perifiton pada daun Enhalus acoroides di bagian selatan dan utara... 35 8. Sidik ragam faktor stasiun, dan posisi pada daun terhadap kepadatan perifiton... 50 9. Sidik ragam faktor bagian terhadap kepadatan perifiton... 50
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Perairan Pulau Tidung Besar, Jakarta Utara... 27 2. Jumlah kepadatan perifiton (ind/cm 2 ) per kelas bagian selatan... 34 3. Jumlah kepadatan perifiton (ind/cm 2 ) per kelas bagian utara... 34 4. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 1... 38 5. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 2... 39 6. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 3... 41 7. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 4... 42 8. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 5... 44 9. Sebaran kepadatan genera perifiton bagian ujung daun (A), tengah daun (B) dan pangkal daun (C) pada daun Enhalus acoroides di Stasiun 6... 46