PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PENGEMAS DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

APLIKASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM MENENTUKAN KRITERIA PENILAIAN SUPPLIER

Technology Science and Engineering Journal, Volume 1 No 2 June 2017 E-ISSN:

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk terus berusaha meningkatkan produktivitasnya dalam melayani

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS KRITERIA DAN SUBKRITERIA DALAM PEMILIHAN PEMASOK BANGUNAN BERTINGKAT. Robby Cahyadi 1 dan Jane Sekarsari 2

PENERAPAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN JAKET PADA CV. WIDIA PRATAMA KREASI

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PEWARNA KAIN DI PT KURNIA MAS TEXTILE

ANALISIS RANTAI PASOK PADA PT ADHIMIX PRECAST INDONESIA DENGAN METODE AHP

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pemilihan supplier sebelumnya juga banyak dilakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

Oleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) pada PT Putra Gunung Kidul

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sistem seleksi dan evaluasi supplier bahan baku dan komponennya.

Rr. Rochmoeljati Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK

Pengukuran Performansi Perusahaan dengan Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA KOMPONEN LAMP CORD ASSY UNTUK SPEEDOMETER HONDA BLADE DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kepuasan Konsumen, Pentingnya Kepuasan Konsumen Dalam Pemasaran,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang

Pemilihan Pemasok Bahan Baku Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III SOLUSI BISNIS

PEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

Penerapan Model Traffic Light System dalam Melakukan Evaluasi Kinerja Pemasok PT XYZ

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDY KASUS: PT. NARA SUMMIT INDUSTRY, CIKARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus berkompetisi satu sama lain khususnya dalam bidang industri. Dalam

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOK UKM BATIK DENGAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR)

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE AHP STUDY KASUS PT. NARA SUMMIT INDUSTRY, CIKARANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMASOK UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELIAN KAYU LAPIS DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PADA CV. GARUDA

ANALISIS PERFORMANSI KINERJA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN DENGAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR)

Transkripsi:

Widya Teknika Vol.20 No.2; Oktober 2012 ISSN 1411 0660: 32-38 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang 32 PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Chauliah Fatma Putri 1) ABSTRAK Supplier merupakan pihak yang berperan penting dalam terjaminnya ketersediaan bahan yang diperlukan perusahaan. Penilaian supplier perlu dilakukan dengan cermat karena dapat memberikan resiko kerugian apabila terjadi kesalahan dalam memilih supplier. Penelitian ini bertujuan untuk memilih supplier bahan baku kertas pada perusahaan percetakan dengan menggunakan model kriteria Quality, Cost, Delivery, Flexibilty, dan (QCDFR). Pemilihan supplier dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis menunjukkan bahwa percetakan CV. GD Malang menempatkan Cost dengan bobot 0,291 sebagai kriteria terpenting, diikuti oleh (0,189), Delivery (0,188), (0,180), dan Quality (0,153). Tiga sub kriteria terpenting adalah pemberian diskon untuk dalam jumlah besar, dapat merespon masalah dengan baik, ketepatan spesifikasi kertas yang dikirim order. Sedangkan warna kertas merupakan subkriteria dengan bobot terendah dari 10 sub kriteria yang ada. Supplier B (UD. SK) merupakan alternatif terpilih sebagai supplier yang tepat bagi CV. GD Malang, dengan bobot tertinggi yaitu 0,365. Kata Kunci: Supplier, QCDFR, Analytical Hierarchy Process (AHP) PENDAHULUAN Supplier merupakan salah satu bagian rantai supply yang sangat penting dan berpengaruh kelangsungan proses produksi. Sebagai sistem yang menjalankan kegiatan produksi pastilah membutuhkan bahan baku (raw material) yang tentunya didatangkan dari supplier. Supplier yang cukup banyak dengan karakteristik yang berbedabeda memerlukan proses pemilihan yang mampu mengatasi kompleksitas permasalahan tersebut. CV. GD Malang merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang percetakan. Percetakan tersebut mengerjakan berbagai pesanan baik cetak undangan, buku, kartu nama, pamflet, brosur, dan sebagainya. Kebutuhan akan bahan baku kertas merupakan bahan baku utama. Banyak supplier yang ada memiliki berbagai kinerja yang unggul pada satu sisi, namun lemah dalam hal lain. Penelitian ini bertujuan untuk memilih supplier bahan baku kertas yang memenuhi kriteria QFDCR sebagai model kriteria. Dengan sub kriteria yang ditentukan, dan dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan diharapkan dapat memberikan hasil pilihan yang lebih tepat dan proporsional. Analitycal Hierarchy Process (AHP) Analitycal Hierarchy Process (AHP), pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pitssburg, Amerika Serikat pada tahun 1970-an. AHP merupakan analisis yang dipakai untuk pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem, di mana pengambil keputusan berusaha memahami suatu kondisi sistem dan membantu melakukan prediksi dalam mengambil keputusan. Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP. Pengambilan keputusan dengan model AHP didasarkan pada 3 prinsip pokok, yaitu: a. Penyusunan Hirarki Penyusunan hirarki permasalahan mendefenisikan masalah rumit dan kompleks menjadi lebih jelas dan detail. Hirarki keputusan keputusan disusun berdasarkan pandangan pihak-pihak yang memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang yang bersangkutan. b. Penentuan Prioritas AHP melakukan analisis prioritas elemen dengan metode perbandingan berpasangan antara 2 elemen hingga semua elemen yang tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan pengambilan keputusan, baik secara langsung (diskusi) maupun tidak langsung (kuesioner). c. Konsistensi Logis Konsistensi jawaban para responden dalam menentukan prioritas elemen merupakan prinsip pokok yang akan menentukan validitas data dan hasil pengambilan keputusan. Secara umum, responden harus memiliki konsistensi dalam melakukan perbandingan elemen berdasarkan nilai-nilai numerik dari Saaty. Supplier Supplier merupakan salah satu mitra bisnis yang berperan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam menilai supplier, diperlukan berbagai kriteria yang bisa menggambarkan kinerja supplier secara keseluruhan, yang menambah value saat ini (current value) maupun masa yang akan datang (future value). Pemilihan supplier dapat memerlukan dan sumberdaya yang tidak sedikit terutama untuk supplier kunci. Perlu dilakukan evaluasi awal, presentasi, survey dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar dapat terhindar dari kerugian karena berbagai kesalahan. Supplier terpilih juga harus dipantau dan dinilai kinerjanya secara berkala,

PEMILIHAN SUPPLIER... PROCESS (AHP) [CHAULIAH F. P.] agar kinerjanya terjaga dan bahkan dapat meningkat. Kriteria supplier akan berbeda untuk setiap perusahaan, tergantung tujuan dari perusahaan. Menurut Pujawan, 2005, hubungan proporsional antara kepentingan strategis dengan supplier dirancang oleh dua faktor yaitu: 1. Tingkat kepentingan strategis item yang dibeli bagi perusahaan/supply chain. Semakin strategis posisi suatu item dalam perusahaan, makin perlu untuk menciptakan hubungan yang dekat dan berorientasi jangka panjang dengan supplier dari item trsebut. 2. Tingkat kesulitan menggelola item. Semakin tinggi tingat kesulitannya, semakin banyak di perlukan investasi dari manajemen. Dengan menggunakan dua faktor tersebut dihasilkan empat klasifikasi supplier yang tingkat kepentingannya rendah dan relatif mudah untuk ditangani diklasifikasikan sebagai non critical suppliers. Sebaliknya, critical strategic suppliers merupakan kelompok suppliers yang memasok barang atau jasa yang strategis bagi perusahaan. Ketidaktersediaannya bisa mengakibatkan masalah yang serius bagi kelangsungan perusahaan. Kelompok supplier yang memasok item-item yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi perusahaan dan nilai transaksinya juga relatif rendah, namun barang dan jasa tersebut tidak mudah diperoleh di klasifikasikan sebagai bottleneck suppliers. Sebaliknya, supplier yang memasok item yang tingkat kepentingannya tinggi bagi perusahaan namun item-item tersebut relatif mudah diperoleh karena standard dan banyak, supplier yang bisa memasok di klasifikasikan sebagai Leverage Supplierr (Pujawan, 2005) Model QCDFR Model evaluasi dan seleksi supplier yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi kriteria (financial dan non financial) yang mengacu pada metode Analitichal Hierarchy Process (AHP ). Sebagaimana dalam Prasuraman, Zithaml, Bery, 1985, dan Tjiptono, 2005, lima kriteria QCDFR yaitu: Quality, Cost, Delivery, flexibility,. 1. Quality. Kriteria ini menilai supplier dari segi kualitas produk yang dihasilkan oleh supplier. Bahan baku (raw materials) merupakan salah satu input bagi perusahaan manufaktur (pabrik) yang mutlak dibutuhkan. Bagi sebuah pabrik yang tidak membuat sendiri bahan bakunya dalam artian bahan baku diperoleh dari pihak ketiga (suppliers), maka kualitas material dari supplier harus menjadi pengawasan yang utama demi menghasilkan produk yang bermutu. 2. Cost. Kriteria biaya material yang dipasok oleh supplier merupakan kriteria finasial yang menjadi pertimbangan utama setiap pabrik dalam memilih supplier. 3. Delivery. Kriteria ini menilai supplier dari segi pelayanan bahan baku. 4.. Kriteria ini menilai supplier dari segi kemampuan supplier memenuhi permintaan perubahan jumlah dan. 5.. Kriteria ini menilai supplier dari segi kemampuan supplier dalam merespon problem maupun permintaan. METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan dalam adalah sebagaimana dalam diagram alir berikut ini. Penetapan Kriteria-kriteria Supplier Model QCDFR Penetapan Indikator Kinerja Supplier Penetapan Bobot Kriteria dan Indikator dengan AHP Pemilihan supplier Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 1. Penetapan Kriteria-kriteria Supplier Model QCDFR, yaitu: Quality, cost, delivery, flexibility, responsiveness. 2. Penetapan indikator kinerja supplier, yaitu mengidentifikasi kriteria-kriteria ke dalam indikator-indikator kinerja supplier agar lebih rinci dan jelas. 3. Penetapan Bobot Kriteria dan Indikator kinerja supplier dengan menggunakan AHP 4. Pemilihan supplier dengan AHP. Pengisian matriks perbandingan berpasangan menggunakan nilai numerik skala Saaty. Tabel 1. Skala Perbandingan Saaty Tingkat kepentingan Definisi Keterangan 1 Sama Kedua elemen pentingnya mempunyai pengaruh yang sama. 3 Sedikit lebih penting Penilaian lebih sedikit memihak pada salah satu elemen dibandingkan pasangannya. 5 Lebih penting Penilaian sangat memihak pada salah satu elemen dibandingkan pasangannya. 33

WIDYA TEKNIKA Vol.20 No.2; OKTOBER 2012: 32-38 7 Sangat penting Salah satu elemen sangat berpengaruh dan dominasinya tampak secara nyata. 9 Mutlak lebih Bukti bahwa penting salah satu elemen lebih penting daripada pasangannya pada tingkat keyakinan 2, 4, 6, 8 Nilai tengah diantara judgement diatas Kebalikan a ij = 1/a ij (jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding i. tertinggi. Nilai ini diberikan jika terdapat keraguan diantara 2 penilaian yang berdekatan. Bobot penilaian untuk penilaian berkelompok menggunakan rata-rata geometrik ( Geometric Mean). Rata-rata geometrik ini dirumuskan dengan: GM = n (x 1 )(x 2 ) (x n ) Dimana: GM = Geometric Mean x1 = Penilaian orang ke-1 xn = Penilaian orang ke-n n = Jumlah penilai Nilai performa dihitung mulai dari hirarki tingkat terbawah sampai dengan hirarki teratas ( goal). Nilai performa ini diperoleh dari hasil mengalikan hasil pengukuran dengan bobot variable/ kriteria pengukuran. Nilai performa dihitung dengan rumus : Dimana : Qi = bobot masing-masing elemen (Q 1,Q 2,.,Q n ) Yi = nilai pengukuran untuk elemen/kriteria dalam suatu sub sistem hirarki adalah (Y 1,Y 2,..Y n ). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penetapan kriteria-kriteria Supplier Model QCDFR, yaitu: Quality, Cost, Delivery,,. i. Quality. Kualitas kertas yang sesuai dengan yang diperlukan oleh percetakan. ii. Cost. Harga kertas yang relatif murah karena adanya diskon oleh supplier merupakan kriteria yang menjadi pertimbangan pada perusahaan percetakan dalam memilih supplier. iii. Delivery. Kriteria ini menilai supplier dari segi pelayanan kertas. iv.. Supplier memiliki kemampuan memenuhi permintaan perubahan jumlah dan. v.. Supplier dari segi kemampuan supplier dalam merespon problem maupun permintaan. 2. Hasil penetapan indikator kinerja supplier Hasil identifikasi kriteria-kriteria QFDCR kedalam indikator-indikator kinerja supplier secara lebih rinci dan jelas pada tabel kriteria dan sub-subkriteria supplier berikut ini. Tabel 2. Kriteria dan Sub Kriteria Supplier No Kriteria Sub- Sub Kriteria Supplier 1 Quality Kondisi kertas tidak cacat (sobek, kusut) Warna kertas 2 Cost diskon untuk dalam jumlah besar Jumlah 3 Delivery spsifikasi kertas yang dikirim order 4 pengurangan jumlah perubahan. 5 Dapat merespon masalah dengan baik jaminan barang Alternatif-alternatif meliputi 3 supplier yaitu supplier A (UD.AK), Supplier B ( UD. SK), dan Supplier C (UD. KJ). Berikut rancangan struktur hirarki pemilihan supplier kertas pada percetakan CV. GD Malang. 34

PEMILIHAN SUPPLIER... PROCESS (AHP) [CHAULIAH F. P.] Pemilihan supplier Kertas Quality Cost Delivery Kondisi kertas tidak cacat (sobek, kusut, kotor) Warna kertas diskon untuk dalam jumlah besar Jumlah spsifikasi kertas yang dikirim order pengurangan jumlah Kemudah ahan perubaha n pengirim an Dapat merespon masalah dengan baik Pemberia n jaminan barang Supplier A (UD. AK) Supplier B (UD. SK) Supplier C (UD. KJ) Gambar 2. Stuktur Hierarki Pemilihan Supplier Kertas 3. Penetapan Bobot Kriteria dan Indikator kinerja supplier dengan menggunakan AHP. Penetapan bobot untuk masing-masing kriteria dan indikator kinerja supplier adalah dengan menggunakan metode Analitychal Hierarchy Process (AHP) Tabel 3. Data Perbandingan Kriteria Tabel 4. Data Perbandingan SubKriteria Level Kriteria Perbandingan Subkriteria Quality Kondisi kertas tidak cacat (sobek, kusut) dan Warna kertas Respond en Pr M g Geometric Mean 4 2 2,8284 Level Level 2 (Kriteria) Perbandingan Kriteria Responden Pr Mg Geometric mean Quality Cost 2 1 1,4142 Quality - Delivery 1 2 1,4142 Quality - Quality 2 3 2,4495 2 3 2,4495 Cost Delivery 2 1 1,4142 Cost 3 2 2,4495 Cost - Delivery - Delivery Responsaveness 2 5 3,1623 2 1 1,4142 1 1 1,0000 1 2 1,4142 Level 3 sub Kriteri a Cost Delivery diskon untuk dalam jumlah besar dan Jumlah spsifikasi kertas yang dikirim order pengurangan jumlah perubahan 3 2 2,4495 2 3 2,4495 1 1 1,0000 35

WIDYA TEKNIKA Vol.20 No.2; OKTOBER 2012: 32-38 Dapat merespon masalah 4 2 2,8284 dengan baik jaminan barang Tabel 5. Data Perbandingan Alternatif Level Subkriteria Perbandingan Alternatif Responden Geometric Pr Mg Mean Kondisi kertas tidak Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 3 1 1,7321 cacat (sobek, kusut) Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 1 1 1,0000 Warna kertas diskon untuk dalam jumlah besar Supplier B (UD. KJ) - Supplier C (UD. KJ 2 2 2,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 2 2 2,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 1 1 1,0000 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 6 3,4641 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 5 3 3,8730 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 4 2 2,8284 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 4 2,8284 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 3 2 2,4495 Level 4 Alternatif Jumlah spesifikasi kertas yang dikirim order pengurangan jumlah perubahan Dapat merespon masalah dengan baik jaminan barang Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 3 4 3,4641 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ) 1 1 1,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 1 2 1,4142 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 5 2 3,1623 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 2 2,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 4 6 4,8990 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 1 1 1,0000 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 6 4 4,8990 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 5 3 3,8730 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 2 5 3,1623 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 5 3,1623 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 4 3 3,4641 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 2 6 3,4641 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 2 2,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 1 1 1,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 3 1 1,7321 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 2 1 1,4142 Supplier A (UD. AK) - Supplier B (UD. SK) 2 2 2,0000 Supplier A (UD. AK) - Supplier C (UD. KJ) 4 2 2,8284 Supplier B (UD. SK) - Supplier C (UD. KJ 5 2 3,1623 Hasil pengolahan data yang di lakukan dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) menggunakan software Expert Choice 9.0 di peroleh bobot tingkat kepentingan kriteria tertinggi cost sebesar 0,291, kriteria flexibility sebesar 0,189, kriteria delivery sebesar 0,188, kriteria responsiveness sebesar 0,180, dan kriteria quality sebesar 0,153. Berikut hasil pengolahan dengan software Expert Choice. 36

PEMILIHAN SUPPLIER... PROCESS (AHP) [CHAULIAH F. P.] Gambar 3. Hasil Pembobotan Kriteria Pemilihan Supplier Kertas Tabel 6. Hasil Pembobotan Subkriteria No Kriteria Sub Kriteria Supplier Bobot 1 Kondisi kertas tidak cacat 0,750 (sobek, kusut) Quality 2 Warna kertas 0,250 3 diskon untuk 0,667 Cost dalam jumlah besar 4 Jumlah 5 spsifikasi kertas yang dikirim Delivery order 6 7 pengurangan jumlah 0,333 0,667 0,333 0,500 5 6 7 8 9 10 spsifikasi kertas yang dikirim order pengurangan jumlah perubahan. Dapat merespon masalah dengan baik jaminan barang Supplier A (UD. AK) 0,443 Supplier B (UD. SK) 0,387 Supplier C (UD. KJ) 0,169 Supplier A (UD. AK) 0,143 Supplier B (UD. SK) 0,714 Supplier C (UD. KJ) 0,143 Supplier A (UD. AK) 0,117 Supplier B (UD. SK) 0,614 Supplier C (UD. KJ) 0,268 Supplier A (UD. AK) 0,122 Supplier B (UD. SK) 0,558 SupplierC (PT.S) 0,320 Supplier A (UD. AK) 0,260 Supplier B (UD. SK) 0,327 Supplier C (UD. KJ) 0,413 Supplier A (UD. AK) 0,157 Supplier B (UD. SK) 0,249 Supplier C (UD. KJ) 0,594 4. Pemilihan supplier dengan AHP. Dari tiga supplier kertas pada percetakan CV. GD Malang yaitu supplier A (UD.AK), Supplier B (UD. SK), dan Supplier C (UD. KJ), diperoleh hasil akhir Supplier B (UD. SK) yang terpilih dengan bobot tertinggi sebesar 0,365. Berikut hasil bobot keseluruhan, baik kriteria, subkriteria, maupun alternatif. 8 perubahan. 9 Dapat merespon masalah Responsivene dengan baik ss 10 jaminan barang 0,500 0,750 0,250 Tabel 7. Hasil Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria N o Subkriteria Alternatif Bobot Kondisi kertas Supplier A (UD. AK) 0,400 tidak cacat 1 (sobek, kusut) Supplier B (UD. SK) 0,200 Supplier C (UD. KJ) 0,400 2 3 4 Warna kertas Supplier A (UD. AK) 0,387 diskon untuk dalam jumlah besar Jumlah Supplier B (UD. SK) 0,169 Supplier C (UD. KJ) 0,443 Supplier A (UD. AK) 0,614 Supplier B (UD. SK) 0,117 Supplier C (UD. KJ) 0,268 Supplier A (UD. AK) 0,169 Supplier B (UD. SK) 0,387 Supplier C (PT. S) 0,443 Gambar 4. Hasil Bobot Kriteria, Subkriteria, dan Alternatif Berdasarkan hasil perhitungan bobot sub criteria, secara keseluruhan percetakan CV. DG Malang menilai bahwa pemberian diskon untuk dalam jumlah besar merupakan hal yang terpenting. Sedangkan warna kertas merupakan hal yang terakhir diperhatikan dari 10 sub kriteria yang ada. Secara berturut-turut tingkat kepentingan sub kriteria adalah 37

WIDYA TEKNIKA Vol.20 No.2; OKTOBER 2012: 32-38 pemberian diskon untuk dalam jumlah besar, dapat merespon masalah dengan baik, ketepatan spesifikasi kertas yang dikirim order, kondisi kertas baik/ tidak cacat (sobek, kusut, kotor), jumlah, kemudahan pengurangan jumlah, kemudahan perubahan, ketepatan, pemberian jaminan barang, dan warna kertas. Gambar 5. Hasil Akhir Pemilihan Supplier Kertas Alternatif terpilih yaitu Supplier B (UD. SK) dapat relatif memiliki keunggulan terutama dalam ketepatan, kemudahan dalam perubahan jumlah, dan kemudahan perubahan. Dua sub kriteria yaitu kemudahan dalam perubahan jumlah dan kemudahan perubahan merupakan criteria. Dimana bagi percetakan CV. GD Malang, kriteria merupakan kriteria terpenting kedua setelah Cost. KESIMPULAN 1. Model QCDFR, yaitu Quality, Cost, Delivery,, dan Responsaviness dapat dipergunakan sebagai kriteria dalam pemilihan supplier bahan baku kertas pada perusahaan percetakan CV. GD Malang. 2. Lima kriteria tersebut masing-masing memiliki dua subkriteria, sehingga keseluruhan terdapat 10 sub kriteria. 3. Kriteria yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi hingga tingkat kriteria yang terendah adalah kriteria cost sebesar 0,291, kriteria flexibility sebesar 0,189, kriteria delivery sebesar 0,188, kriteria responsiveness sebesar 0,180, dan kriteria quality sebesar 0,153. 4. Tiga sub kriteria terpenting bagi CV. GD Malang adalah pemberian diskon untuk dalam jumlah besar, dapat merespon masalah dengan baik, ketepatan spesifikasi kertas yang dikirim order. Sedangkan warna kertas merupakan sub kriteria terendah dari 10 sub kriteria yang ada. 5. Supplier B (UD. SK) merupakan alternatif terpilih sebagai supplier yang tepat bagi CV. GD Malang, dengan bobot tertinggi yaitu 0,365. DAFTAR PUSTAKA [1] Ballou, R.H, 1992, Business Logistics Management, Third Edition, Prentice Hall International Edition, New Jersy United Stated Beradasarkan Of Amerika. hasil bobot sub criteria, secasecara [2] Bowersox, Donald, J., 2000, Manajemen Logistik.Jakarta: Bumi Aksara. [3] Bilal Muslim & Yani Iriani, 2010, Pemilihan Supplier Bahan baku Tinta dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process. Jurnal Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Widyatama [4] Dwiantara, Lukas & Rumsari, 2004, Manajemen Logistik, Jakarta: PT Gresindo. [5] Mauizhoh & Zabidi, 2007, Perancangan Sistem Penilaian dan seleksi supplier dengan Multi Kriteria, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 5 No. 3 April 2007, sekolah Tinggi Teknologi Adisujipto, Yogyakarta. [6] Pujawan, I Nyoman, 2005, Supply Chain Management, Guna Widya, Surabaya [7] Saaty, Thomas L., 1993, Pengambilan keputusan bagi para pemimpin: Proses Hirarki Analitik untuk pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks. Penerbit: PT. Pustaka Binaman, Presindo, Jakarta. [8] Siagian, Y. M., 2005, Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Widyasarana Indonesia, Jakarta. [9] Wirdianto, Eri & Unbersa, Elpira, 2008, Aplikasi Metode Analytichal Hierarchy Process Dalam Menentukan Kriteria Penilaian Supplier. Jurnal Teknik Industri, Vol. 2 No. 29 April 2008 Fakultas Teknik Universitas Andalas 38