50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk kedalam kriteria penelitian dan diuji selama 3 tahun (2009-2011), dengan demikian data observasi yang digunakan berjumlah 75 data. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Descriptive Statistic Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Penelitian Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation IE 75 1 0 1.28.452 ROA 75 41.33000.29000 41.62000 14.1202667 12.30749661 LEV 75.80000.09000.89000.3764000.17527307 SIZE 75 2.73000 5.00000 7.73000 6.1400000.67509559 Valid N (listwise) 75 Sumber: Output SPSS 21.00 Dari hasil deskriptif data pada tabel 4.2 nilai Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA memiliki nilai minimum sebesar 0.29 dan nilai maksimum 41.62. Nilai standar deviasi sebesar 12.30749661 lebih kecil dari nilai mean sebesar 14,1202667 hal ini 50
51 menunjukkan adanya variasi antara nilai maksimum dan minimum data observasi, atau terdapat kesenjangan yang cukup besar dari profitabilitas terendah dan tertinggi, artinya penyebaran data kurang merata di seluruh nilai jangkuan data observasi. 2. Leverage diukur dengan DTA memiliki nilai mean sebesar,3764000 yang menunjukkan rata-rata perusahaan memiki hutang sebanyak 37,64% dari seluruh total aktiva, ini menunjukkan cukup tingginya nilai leverage pada data observasi. Nilai standar deviasi sebesar,17527307 yang lebih kecil dari nilai mean, hal ini menunjukkan tingginya variasi antara nilai maksimum dan minimum data observasi, atau terdapat kesenjangan yang cukup besar dari perusahaan dengan leverage terendah dan tertinggi, artinya ada kemungkinan penyebaran data tidak merata di selurih nilai jangkuan data observasi. 3. Ukuran Perusahaan (Size), memiliki rentang nilai 2,73 triliyun rupiah dengan nilai total aktiva terkecil perusahaan sebesar 5 triliyun rupiah dan nilai total aktiva terbesar sebesar 7,73 triliyun rupiah, artinya di dalam sampel penelitian rata-rata terdapat perusahaan menengah keatas. Nilai standar deviasi yang rendah sebesar 67 milyar rupiah lebih kecil daripada nilai mean sebesar 6,14 triliyun rupiah, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang mencolok antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Artinya ada kemungkinan data tidak merata tersebar dalam nilai jangkuang data observasi.
52 B. Analisis Regresi Logistik Penelitian ini menggunakan model regresi logistik dengan metode pada signifikan (α) 5%. Regresi logistic digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas (ROA), Leverage (DTA) dan Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap tindakan praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan. 1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Hosmer and Lameshow s Goodness of Fit Test digunakan untuk menguji kelayakan model regresi logistik. Jika nilai Hosmer and Lameshow s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan observasinya.berikut disajikan hasil pengujian atas kelayakan model regresi (goodness of fit test) pada uji Hosmer and Lameshow s Test: Tabel 4.2 Hasil Pengujian Hosmer and Lameshow s Goodness of Fit Hosmer and Lameshow s Test Step Chi-square df Sig. 1 8.503 7.121 Sumber:Output SPSS 21.00 Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai Chi-Square sebesar 8,503 dan nilai signifikansi sebesar 0,121 lebih besar dari pada α (0,05) sehingga H O diterima yang berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi
53 dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian keseluruhan model dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block number= 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block number= 1). Adanya penurunan nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Hasil pengujian Likelihood adalah sebagai berikut: Tabel 4.3-2 Log Likelihood Block 0 (Awal) Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Step 0 Constant 1 89.006 -.880 2 88.943 -.944 3 88.943 -.944 Sumber: Output SPSS 21.00 Tabel 4.4-2 Log Likelihood Block -1 (Akhir) Iteration History a,b,c,d Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant ROA LEV SIZE 1 85.531 1.427 -.022 -.616 -.287 2 85.041 2.076 -.032 -.949 -.370 Step 1 3 85.034 2.143 -.034-1.009 -.375 4 85.034 2.144 -.034-1.010 -.375 5 85.034 2.144 -.034-1.010 -.375 Sumber: Output SPSS 21.00
54 Pada tabel 4.3 di atas menunjukkan angka -2LL (-2 Log Likelihood) pada kondisi awal adalah sebesar 88,943 sedangkan pada tabel 4.4 menunjukkan angka -2LL (-2 Log Likelihood) pada blok 1 adalah sebesar 85,034 artinya terjadi penurunan sebesar 3,909 (88,943-85,034). Sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih penurunan -2LL signifikan dengan adanya penurunan nilai dari log likelihood dan menunjukkan model regresi semakin baik. 3. Menguji Koefisien Regresi (Uji Wald) Tahap uji koefisien regresi dilakukan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel independen (Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan) berpengaruh terhadap variabel dependen (Perataan Laba) dengan menggunakan wald statistic dan nilai probabilitas. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika ρ-value < α (0,05) maka H O ditolak Jika ρ-value > α (0,05) maka H O diterima Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) ROA -.134.027 6.594 1.006.967 Step 1 a LEV -1.010 1.657 5.372 1.042.064 SIZE -.375.449 1.699 1.403.687 Constant 2.144 2.593.684 1.408 8.532 a. Variable(s) entered on step 1: ROA, LEV, SIZE. Dari tabel di atas diketahui nilai wald test untuk profitabilitas sebesar 6,594 dengan nilai probabilitas ROA sebesar 0,006 dan berada di bawah tingkat
55 signifikansi 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang menyatakan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba ditolak, artinya hipotesis pertama berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Untuk variabel leverage, hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai wald test sebesar 5,372 dengan nilai probabilitas leverage sebesar 0,042 dan berada di bawah tingkat signifikansi 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage yang menyatakan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba ditolak, artinya hipotesis kedua berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Hasil perhitungan statistik untuk variabel ukuran perusahaan (size) sebesar 1,699 dengan nilai probabilitas ukuran perusahaan sebesar 0,403 dan berada di atas tingkat signifikansi 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (size) yang menyatakan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba diterima, artinya hipotesis ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. 4. Estimasi Parameter Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan hasil regresi logit dengan melihat beta (β) dan e dari masing-masing variabel pada tabel 4.5 sehingga diperoleh hasil persamaan regresi logit sebagai berikut: Ln( 2,144 0,134ROA-1,010LEV 0,375SIZE Dari persamaan di atas dapat disimpulkan:
56 a. Konstanta (α) sebesar 2,144 menjelaskan bahwa perataan laba dalam penelitian sebesar 2,144 jika variabel independen bernilai nol (0). Namun jika nilai signifikansi konstanta berada di atas 0,05 maka variabel profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap perataa laba. b. Koefisien regresi (β 1 ) = -0,134 menyatakan bahwa semakin tinggi ROA maka akan terjadi penurunan tindakan Perataan Laba sebesar - 0,134 dengan asumsi variabel lain tetap. c. Koefisien regresi (β 2 ) = -1,010 menyatakan bahwa semakin tinggi Financial Leverage maka akan menyebabkan tindakaan Perataan Laba akan terjadi penurunan sebesar -1,010 dengan asumsi variabel lain tetap. d. Koefisien regresi (β 3 ) = -0,375 menyatakan bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan (total aktiva) maka akan menyebabkan tindakan Perataan Laba akan terjadi penurunan sebesar -0,375 dengan asumsi variabel lain tetap. Pengaruh dari masing-masing variabel profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap perataan laba dapat dilihat dari nilai wald dan p-value. Berdasarkan hasil uji koefisien regresi pada tabel di atas, maka pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis 1 menyatakan variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai wald sebesar 6,594 dengan p-value 0,006 lebih kecil dari 0,05 dengan
57 demikian H 1 ditolak artinya variabel profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan perataan laba. 2) Hipotesis 2 menyatakan variabel leverage (LEV) memiliki nilai wald sebesar 5,372 dengan p-value 0,042 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian H 2 ditolak artinya variabel leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan perataan laba. 3) Hipotesis 3 menyatakan ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai wald sebesar 1,699 dengan p-value 0,403 lebih besar dari 0,05 dengan demikian H 3 diterima artinya variabel ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan perataan laba. C. Pembahasan Hasil pengujian variabel profitabilitas terhadap tindakan perataan laba, variabel profitabilitas memiliki nilai sebesar 0,006 berada dibawah taraf signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Suranta & Merdistusi (2004) bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap perataan laba. Hasil pengujian variabel leverage terhadap perataan laba, variabel leverage memiliki nilai sebesar 0,042 berada dibawah taraf signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel leverage secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Suranta & Merdistusi (2004) dan Masodah (2007) bahwa leverage mempunyai pengaruh positif terhadap tindakan perataan laba.
58 Hasil pengujian ukuran perusahaan terhadap perataan laba, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai 0,403 berada diatas taraf signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Jatiningrum (2000), Agus (2004) dan Suwito dan Arleen 2005) bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tabel 4.6 Hasil Pembahasan Hipotesis Pengujian Uji Statistik Sig Keputusan H 0 & H a Secara Parsial: Hipotesis 1 H a ditolak Uji Regresi Logistik 0,006 < 0,05 Keterangan Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan Perataan Laba Hipotesis 2 Hipotesis 3 Uji Regresi Logistik Uji Regresi Logistik 0,042 < 0,05 0,403 > 0,05 H a ditolak Leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan Perataan Laba H a diterima Size secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan Perataan Laba