BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Peramalan Merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pada bab ini, akan disajikan penjelasan mengenai analisis data dan

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin bertambah ketatnya persaingan dalam bidang perdagangan. Setiap usaha

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV METODE PERAMALAN

Bab V KESIMPULAN DAN MASALAH TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

VII. MODEL PRAKIRAAN PERMINTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB 1 PENDAHULUAN. semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu.

Membuat keputusan yang baik

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada CV. Agung Jaya Cabang Pabean diperoleh dari supplier atau

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Exponential Smoothing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB III LANDASAN TEORI

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

Universitas Gunadarma PERAMALAN

Peramalan (Forecasting)

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN DATA SAHAM DENGAN TRANSFORMASI WAVELET HAAR

PENGGUNAAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN PERSEDIAAN BERAS PADA BULOG DIVRE ACEH

BAB 4 IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

U K D W BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

ANALISIS DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Enter the Problem (Masukkan Permasalahan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Program Peramalan 4.1.1 Tampilan Layar Pada saat pertama kali menjalankan program peramalan ini, user akan dihadapkan pada tampilan program seperti Gambar 4.1. Pada kondisi tersebut user dapat langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open database. Database yang digunakan akan tampil di layar sebelah kiri seperti pada Gambar 4.2. Pada kondisi ini user dapat langsung melihat langkah-langkah peramalan hingga hasil ramalan. Pertama user dapat melihat hasil transformasi wavelet yang akan ditampilkan seperti pada Gambar 4.3. Jika user tidak ingin melihat transformasi, maka user dapat langsung menekan masing-masing tombol metode peramalan yang tersedia. Semua tombol ini akan bekerja pada satu tabel yang sama yang akan ditampilkan seiring dengan penekanan tombol tersebut. Jika semua tombol metode peramalan sudah ditekan, maka tampilan layar akan menjadi seperti Gambar 4.4. tombol terakhir yang harus ditekan adalah tombol ramal yang akan melakukan penggabungan semua nilai peramalan dan menampilkan peramalan secara keseluruhan. Pada kondisi ini tampilan layar akan seperti Gambar 4.5.

39 Gambar 4.1 Tampilan awal program Gambar 4.2 Tampilan database

40 Gambar 4.3 Tampilan hasil transformasi wavelet Gambar 4.4 Tampilan hasil peramalan dalam domain wavelet

41 Gambar 4.5 Tampilan hasil akhir peramalan 4.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Keunggulan program ini dalam hal peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika antara lain: 1. Program ini terkoneksi langsung dengan database sehingga user tidak perlu melakukan koneksi secara manual. Jika database dihubungkan dengan koneksi ke internet, maka user dapat melihat peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara langsung. 2. Program ini menggunakan metode-metode seperti metode ARMAX, metode regresi harmonik, dan metode Holt Winters yang dapat melakukan peramalan yang sesuai dengan komponen yang mungkin terdapat pada data historis yang digunakan, seperti komponen trend an komponen musiman.

42 Sedangkan kelemahan yang dimiliki program ini antara lain: 1. Program peramalan ini bekerja cukup lambat. Hal ini dikarenakan antara lain oleh jumlah data yang digunakan dalam perhitungan terlalu banyak. Peningkatan jumlah data berbanding lurus dengan peningkatan kompleksitas program yang akan mengakibatkan pada lambatnya proses perhitungan program itu. 2. Program peramalan ini memiliki tingkat keakuratan yang tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan antara lain oleh faktor non matematis dari luar data historis yang tidak dimasukan dalam perhitungan peramalan. Karena fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tidak hanya bergantung pada data historis, tetapi juga pada berbagai faktor yang terjadi di dunia. Tingkat keakuratan program juga mungkin disebabkan oleh pemilihan parameter yang digunakan dalam perhitungan setiap metodenya. Program ini memilih parameter yang digunakan secara random, sehingga hasil peramalan tidak maksimal. 4.2 Analisis 4.2.1 Transformasi Wavelet Data historis dari nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditransformasi ke dalam domain wavelet dengan metode non decimated wavelet transform (NDWT). Transformasi dilakukan menggunakan filter haar wavelet ke dalam tiga level domain transformasi wavelet. Ketiga level dalam domain wavelet tersebut akan memisahkan komponen-komponen dalam data historis sesuai dengan karakteristiknya. Level pertama adalah komponen berfrekuensi tinggi yang ada di dalam data historis yang digunakan. Pada level ini akan digunakan metode ARMAX untuk memodelkan dan meramalkan nilai selanjutnya. Level kedua adalah komponen musiman

43 yang mungkin ada di dalam data. Metode regresi harmonik akan digunakan untuk peramalan. Sedangkan level ketiga merupakan komponen berfrekuensi rendah yang ada di dalam data historis tersebut. Level ini merupakan representasi tren yang ada dalam data historis tersebut. Pada level ini akan digunakan metode Holt Winters eksponensial smoothing untuk melakukan peramalan. 4.2.2 Analisis Data Level Pertama Level pertama, jika digambarkan dalam grafik, maka grafik tersebut akan terlihat seperti Gambar 4.1. Pada level pertama, metode ARMAX dipakai dalam pemodelan dan peramalan data. adapun parameter yang digunakan untuk memodelkan data historis didapatkan dengan cara trial and error, agar peramalan yang diperoleh menjadi lebih akurat. Gambar 4.6 Data level pertama dalam domain wavelet

44 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa metode ARMAX dapat dengan baik memodelkan karakteristik data level pertama dan melakukan peramalan. hasil peramalannya juga ditunjukan oleh Gambar 4.2. 4.2.3 Analisis Data Level Kedua Level kedua merupakan komponen musiman yang mungkin terdapat pada data historis. Grafik dari level kedua tersebut ditunjukan oleh Gambar 4.3. peramalan data level kedua menggunakan metode regresi harmonik. Rumus regresi harmonik yang digunakan adalah: Gambar 4.7 Hasil peramalan dari data level pertama oleh metode ARMAX

45 Gambar 4.8 Grafik level kedua data historis Dengan = 0.000486, = 0.5244, dan nilai parameter dan yang disajikan pada Tabel 4.1, regresi harmonik mampu memodelkan karakteristik data level kedua dengan baik. Tabel 4.1 Koefisien regresi harmonik pada data level kedua n 1 1.234-0.4047 2 1.203-21.65 3 1.704-2.18 4-0.1865 0.6126 5-0.1689 0.2681 6-0.2351 0.2559 7-0.2813 0.1746 8-0.05374 0.291

46 Gambar 4.9 Hasil peramalan data level kedua 4.2.4 Analisis Data Level Ketiga Data level ketiga merepresentasikan komponen tren yang mungkin ada pada data historis yang digunakan. Metode Holt Winters dapat memodelkan trend sekaligus meramalkan nilai berikutnya. Grafik dari data level ketiga ini disajikan dalam Gambar 4.5. Dengan nilai α, β, dan γ berturut-turut adalah 0.1, 0.2, dan 0.3, metode Holt Winters dapat memodelkan level ketiga dan meramalkan nilai selanjutnya yang disajikan pada Gambar 4.6. 4.2.5 Hasil Ramalan Hasil peramalan didapatkan dengan cara menggabungkan peramalan komponen tren, musiman dan data berfrekuensi tinggi. Langkah ini melibatkan perhitungan invers transformasi wavelet. Hasil peramalan beserta data riil tersebut disajikan pada Gambar 4.7.

47 Gambar 4.10 Data level ketiga dari data historis Gambar 4.11 Hasil ramalan data level ketiga

Gambar 4.12 Grafik peramalan beserta data sebenarnya 48