BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran


III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses mudah ditempuh. Penelitian dilaksanakan menggunakan one shot time harizone, yaitu penelitian dilaksanakan pada suatu waktu tertentu, yaitu Juni 2017. B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent variables) terhadap variable terikat (dependent variable). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh, persepsi korupsi pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak (wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga). C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh 36

37 peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi korupsi pajak, dan kualitas pelayanan pajak. Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. a. Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013:1031), kepatuhan berarti sifat patuh atau ketaatan. Kepatuhan secara terminologi berarti taat, patuh, disiplin terhadap suatu aturan yang berlaku. Dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000 menyatakan bahwa kepatuhan perpajakan merupakan tindakan yang dilakukan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan telah sesuai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara. b. Persepsi Korupsi Pajak Persepsi yang dimiliki oleh suatu individu dengan individu yang lainnya, boleh jadi berbeda. Menurut Robbins dan Judge (2015:103) persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian

38 pada lingkungannya. Menurut Jalaluddin (2016:50) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Istilah korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang KPK, korupsi ialah tindakan dengan tujuan memperkaya diri sendiri, merugikan pihak lain yang dilakukan baik perseorangan maupun korporasi. c. Kualitas Pelayanan Fiskus Menurut Sri Putri (2014) pelayanan adalah cara melayani (membantu mengurus atau menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan seseorang) dan fiskus merupakan petugas pajak. Kualitas pelayanan adalah seluruh pelayanan terbaik yang diberikan untuk tetap menjaga kepuasan bagi wajib pajak di kantor pelayanan pajak dan dilakukan berdasarkan UU perpajakan (Putu dan Ni Luh, 2016). Dari berbagai pengertian kualitas, dan juga pelayanan, maka disimpulkan bahwa arti dari kualitas pelayanan itu sendiri merupakan suatu ukuran baik atau buruknya kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam hubungannya dengan bidang perpajakan, kualitas pelayanan berarti penilaian baik atau kah buruk tentang pelayanan yang diberikan oleh fiskus kepada wajib pajak.

39 2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Variabel Pengukuran Variabel Indikator Skala Pengukuran Persepsi Korupsi Pajak (X1) Pengetahuan atas kasus korupsi pajak. Kesadaran atas terjadinya kasus korupsi pajak. Penegakan hukum atas kasus korupsi pajak. Kualitas Pelayanan Fiskus (X2) Fasilitas kantor pajak yang memadai Keramahan petugas pajak Penampilan petugas pajak yang rapih Petugas pajak cepat tanggap atas keluhan dan kesulitan wajib pajak Petugas pajak melayani dengan ketelitian dan tanggung jawab Petugas pajak memiliki kemampuan dalam pelayanan Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Mengisi formulir dengan lengkap dan jelas Tepat waktu dalam membayar pajak Tepat waktu dalam menyampaikan SPT Melakukan perhitungan pajak dengan jujur Tidak memiliki tunggakan pajak Tidak pernah mendapat sanksi administrasi Interval Interval Interval

40 D. Pengukuran Variabel Jenis skala pegukuran yang digunakan untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah skala interval, dimana pengukuran dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuan terhadap subjek, objek dan kejadian tertentu. Tabel 3.2 Skala Likert Untuk Kuisioner Jawaban Responden Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2014)

41 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian yang mempunyai kesamaan karteristik tertentu. Populasi penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Tiga yaitu sebanyak 15.880.. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya. Menurut Sugiono (2014), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi. Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode accidental sampling, dimana sampel penelitian ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014:124). Metode accidental sampling ini dipilih sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang didapat memenuhi kaidah statistik.

42 Tabel 3.3 Tabel Jumlah WPOP KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga 2011 2012 2013 2014 2015 2016 WPOP Terdaftar OP Non 4.203 4.462 4.718 2.729 2.729 2.783 Karyawan OP 9.153 9.488 9.303 11.570 12.307 13.079 Karyawan TOTAL 13.356 13.950 14.021 14.299 15.036 15.880 Sumber : KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga Berdasarkan tabel 3.3 diatas maka, sample yang diambil pada penelitian adalah 100 responden atau wajib pajak orang pribadi yang melaporkan SPT ke KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus formula Slovin yaitu: n = N 1 + N (e) 2 n = 15.880 1 + 15.880 (0,1) 2 n = 99.37 = 100 Dimana: n = jumlah sampel N = populasi e = presentase kesalahan sampel, e = 10 % (0,1)

43 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi lapangan: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan merupakan data sekunder, karena di dapat secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak luar). Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengkaji, meneliti, serta menelah buku-buku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang akan atau sedang diteliti. 2. Penelitian lapangan Data empiris yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik sebagai berikut: a. Pengamatan (Observasi) merupakan suatu proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengumpulkan dokumen, buku-buku serta surat keterangan yang mendukung penelitian. b. Angket (Kuisioner), merupakan suatu proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab, selanjutnya untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut akan ditentukan skor atas jawaban yang diberikan. Prosedur dalam mengumpulkan data penelitian ini

44 adalah dengan cara menyampaikan langsung pertanyaaan yang berupa kuisioner. Kuisioner dibagikan kepada wajib pajak yang telah terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Tiga. Kuisioner berupa beberapa pertanyaan terkait dengan penelitian ini yang diajukan kepada responden dengan menggunakan Skala Likert. G. Metode Analisis Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Statistik Deskriptif dan Verifikatif 1. Statistik Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini analisis deskriptif menggunakan analisis rata-rata hitung (mean), nilai maksimum dan nilai minimum. 2. Verifikatif Penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini untuk menjelaskan sebarapa besar pengaruh

45 variabel Persepsi Korupsi pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Dalam penelitian ini menggunakan Struktural Equation Model (SEM) dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS). Partial Least Squares (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Wold sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk laten dengan multiple indikator. PLS adalah membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variable laten untuk tujuan perdiksi (Ghozali,2014). Penggunaan metode SEM PLS dikarenakan model pengukuran dibentuk oleh variabel yang memiliki indikator yang berbentuk reflektif atau indikator dilihat sebagai efek dari konstrak yang dapat diamati. Model dalam SEM PLS meliputi outer model (model pengukuran) dan inner model (model struktural). Berikut penjelasan kedua model tersebut: b. Outer Model (Model Pengukuran) Outer model sering disebut (outer relation atau measurement model), Evaluasi pengukuran outer model Partial Least Square (PLS) adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas indikator indikator yang mengukur variabel laten atau mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya (Ghozali,2014). Kriteria uji validitas pada sebuah penelitian mengacu pada besaran outer loading

46 setiap indikator terhadap variabel latennya. Berikut adalah rincian model pengukuran yang akan digunakan : 1. Variabel persepsi Korupsi Pajak (KP) mempunyai tiga (3) indikator yaitu pengetahuan atas kasus korupsi pajak, kesadaran atas terjadinya kasus korupsi pajak, dan penegakan hukum atas kasus korupsi pajak.. Berikut gambar model pengukuran Partial Least Squares (PLS). Gambar 3.1: Model PLS Variabel Persepsi Korupsi Pajak (PKP) 2. Variabel Kualitas Pelayanan Fiskus (KPF) mempunyai enam (6) indikator yaitu fasilitas kantor pajak yang memadai, keramahan petugas pajak, penampilan petugas pajak yang rapih, petugas pajak cepat tanggap atas keluhan dan kesulitan wajib pajak, petugas pajak melayani dengan ketelitian dan tanggung jawab, dan petugas pajak memiliki kemampuan dalam pelayanan. Berikut gambar model pengukuran Partial Least Squares (PLS).

47 Gambar 3.2: Model PLS Variabel Kualitas Pelayanan Fiskus (KPF) 3. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (KWP) mempunyai enam (6) indikator yaitu mengisi formulir dengan lengkap dan jelas, tepat waktu dalam membayar pajak, tepat waktu dalam menyampaikan SPT, melakukan perhitungan pajak dengan jujur, tidak memiliki tunggakan pajak, dan tidak pernah mendapat sanksi administrasi. Berikut gambar model pengukuran Partial Least Squares (PLS). Gambar 3.3: Model PLS Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (KWP)

48 c. Inner Model Inner model yang sering disebut juga dengan (inner relation, structural model dan substantive theory) yaitu untuk menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory (Ghozali,2014). Pada penelitian ini model struktural untuk menguji hipotesis dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Persepsi Korupsi Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. 2. Kualitas Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga dalam penelitian ini spesifikasi diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.4: Model Struktural

49 Gambar 3.5: Model Partial Least Squares (PLS) Lengkap d. Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran) 1. Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score yang diestimasi dengan Soflware PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut Chin, 1998 (dalam Ghozali, 2014) untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai.

50 2. Ukuran yang digunakan untuk membangun validitas konvergen pada tingkat konstruk adalah AVE (Average Variance Extracted). Indikator akan dipertahankan jika nilai AVE lebih besar dari 0,5. 3. Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit (composite reliability) adalah 0,7, walaupun bukan merupakan standar absolute. 4. Untuk menguji validitas diskriminan dengan melihat nilai akar kuadrat AVE harus lebih besar daripada korelasi antar variabel laten. (Ghozali,2015) e. Evaluasi Inner Model (Model Struktural) Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dengan rumus Q 2 = 1 (1-R1 2 ) (1-R2 2 ) (1-Rp 2 ). Dimana R1 2, R1 2 Rp 2 adalah R square variable endogen dalam model. f. Analisis Regresi Linier Berganda Metode regresi linier berganda menghubungkan satu variable dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Metode regresi liniear berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu persepsi korupsi pajak (X1), dan kualitas pelayanan fiskus (X2) terhadap variabel dependen kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang

51 melakukan kegiatan usaha (Y), dengan menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = α + ß1X1 + ß2X2 + e Keterangan: Y α ß X1 X2 e = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi = Konstanta = Slope atau koefisien regresi = Persepsi Korupsi Pajak = Kualitas Pelayanan Fiskus = Error g. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis didasarkan pada nilai yang terdapat pada analisis structural model, tingkat signifikansi path coefficient didapat dari nilai t muatan faktornya (factor loading) lebih besar dari 1,96.