BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 Metodologi Penelitian

study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan yang valid, dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Bab III. Metodologi penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo. 2002, p.10). Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini Peneliti melakukan pengamatan-pengamatan terhadap kosekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta secara masuk akan sebagai faktorfaktor penyebabnya. Penelitian dengan menggunakan desain kausal dapat dikatakan tipe penelitian ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu peristiwa atau fakta. Peneliti dapat mengidentifikasikan fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi (variabel independen). Dalam tabel di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing tujuan penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T 1 Kausal-Survei Individu konsumen Cross-sectional T 2 Kausal-Survei Individu konsumen Cross-sectional T 3 Kausal-Survei Individu konsumen Cross-sectional 41

42 Keterangan: T 1 untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi konsumen dan pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian T 2 untuk mengetahui bagaimana hubungan antara motivasi konsumen dengan keputusan pembelian dan pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian T 3 untuk mengetahui variabel mana yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keputusan pembelian 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct (konsep) yang lebih baik. (Nur Indrianto, 2002, p69). 1. Motivasi Konsumen (X 1 ) Tabel 3.2 Instrumen Motivasi Konsumen Variabel/ Subvariabel Dimensi Indikator Utama Ukuran Skala Penggunaan Motivasi 1.Motivasi Keputusan memilih Ordinal Skala likert Konsumen internal asuransi (X 1 ) Solusi pemecahan masalah melalui asuransi Kebutuhan akan

43 asuransi Kepuasan konsumen akan asuransi yang sekarang digunakan 2.Motivasi Kebutuhan asuransi Ordinal Skala likert Eksternal sebagai sarana ekspresi keamanan kendaraan Kebutuhan kepercayaan asuransi dengan banyaknya orang yang menggunakan Pemilihan asuransi melalui banyaknya diskon premi Kebutuhan pemilihan asuransi yang menguntungkan bagi banyak orang

44 2. Pengetahuan Konsumen (X 2 ) Tabel 3.3 Instrumen Pengetahuan Konsumen Variabel/ Dimensi Indikator Ukuran Skala Subvariabel Utama Penggunaan Pengetahuan Konsumen (X 2 ) 1. Pengetahuan produk Premi Ordinal Skala likert Kelengkapan jaminan Harga polis Pelayanan Merk dan logo asuransi Event-event pemasaran Ordinal Skala likert Cabang terdekat Ordinal Skala likert 2. Pengetahuan pembelian 3. Pengetahuan pemakaian Kemudahan bertransaksi Kemudahan dalam proses ganti rugi

45 3. Keputusan Pembelian (Y) Tabel 3.4 Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Variabel/ Subvariabel Dimensi Indikator Utama Ukuran Skala Penggunaan Keputusan 1. Pengenalan a. Kebutuhan yang Ordinal Skala likert Pembelian (Y) kebutuhan timbul dan rangsangan internal b. Kebutuhan yang timbul dari rangsangan eksternal pencarian informasi melalui beberapa sumber 2. Pencarian a. Pencarian Ordinal Skala likert informasi informasi melalui beberapa sumber

46 3. Evaluasi a. Konsumen Ordinal Skala likert Alternatif berusaha memenuhi kebutuhannya b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk c. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda 4. Keputusan Keputusan untuk Ordinal Skala likert Pembelian membeli produk yang dipilih 5. Perilaku a. Kepuasan pasca Ordinal Skala likert Pasca pembelian Pembelian b.tindakan pasca pembelian

47 3.3 Skala Likert Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. (Supranto, 2001, p.240). Istijanto (2005, p.88) mengemukakan skala likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan sebagai skala interval. Riduwan dan Kuncoro (2007, p.20) mengemukakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. Dimensi dijabarkan menjadi sub variabel dan dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Rata-rata nilai= (X i Y i ) N Keterangan : (X i Y ) i : nilai total responden, X i : nilai pernyataan Y i : jumlah responden, N : jumlah total responden Dengan rumus statistik Range dan Software SPSS versi 11.0, dihitung range dari rata-rata nilai responden, membentuk kelas dari range tersebut, dan mengetahui letak pernyataan tersebut berdasarkan kelasnya masing-masing. Range = Rata-rata nilai maksimum rata-rata nilai minimum Jumlah kelas

48 Contoh: Menurut anda bagaimana pelayanan staf penjualan PT. XYZ 1. Sangat setuju / sangat puas / sangat penting (5) 2. Setuju / puas / penting (4) 3. Ragu-ragu / netral / sedang (3) 4. Tiidak setuju / tidak puas / tidak penting (2) 5. Sangat tidak setuju / sangat tidak puas / sangat tidak penting (1) 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian bisnis terdapat tiga macam jenis data yaitu Data Subyek (self Report Data), Data Fisik (Physical Data) dan Data Dokumenter (Documentary Data). Dalam penelitian ini penulis menggunakan data subjek dan data fisik. Data Subyek adalah Jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Data Subyek selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, yaitu: lisan (verbal), tertulis dan ekspresi. Respon verbal diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam wawancara. Respon tertulis diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuisioner) yang diajukan oleh peneliti. Respon ekspresi diperoleh peneliti dari proses observasi. Data Fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, antara lain dalam bentuk: bangunan atau bagian dari bangunan, pakaian, buku, dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam penelitian bisnis ini dikumpulkan melalui metode observasi. (Nur Indrianto,2002, p145)

49 Sumber data penelitian terdiri atas: sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer (primary data) merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer penelitian ini berupa opini subyek (orang) secara individual, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan. Penulis menggunakan metode survei dan metode observasi. Sumber data sekunder penelitian ini berupa penelitian arsip (archival research) yang memuat kejadian masa lalu berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dekumenter) yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung Penulis dalam menyusun skripsi ini, Penulis melakukan kegiatan riset untuk mengumpulkan data dan menganalisa hubungan antar variabel. Penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber primer dan sekunder. A. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung meluli wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara (interview) yaitu penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. 2. Kuesioner yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden B. Sumber data sekunder Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi literature dengan

50 cara melihat, membaca dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topic penelitian skripsi serta data-data penulis dapatkan melalui internet dan media cetak. 3.6 Teknik Pengambilan Sampel Metode pemilihan sampel yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah metode non probabilitas. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002,p.120), metode non probabilitas adalah pemilihan sampel secara tidak acak, elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Jenis metode non probabilitas yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu memilih elemen populasi yang tidak terbatas sehingga Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih yang paling cepat dan murah. Oleh karena itu sample yang dipilih adalah responden yang merupakan calon pembeli asuransi kendaraan Wahana Tata dan telah memiliki merek asuransi kendaraan lainnya. 3.7 Teknik Pengolahan Sampel Berdasarkan hasil penelitian yang telah Penulis lakukan, Penulis mengambil sampel para pengguna kendaraan bermotor di seluruh Jakarta. Mengingat keterbatasan waktu yang ada, Penulis hanya mengambil sampel sebanyak 109 responden karena dilihat dari kurang lebih 30 orang per hari yang mengunjungi kantor cabang Wahana Tata di Kuningan Jakarta Selatan. 3.8 Metode Analisis 3.8.1 Teknik Analisis Data 3.8.1.1 Uji Validitas Menurut Sugiyono (2007, p.109) perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat persamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

51 Langkah-langkah dalam uji validitas adalah : a. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang akan diukur dari literatur b. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba. c. Menentukan hipotesis H 0 : skor per pertanyaan berkorelasi positif dengan skor factor (r hitung) H 1 : skor butir berkorelasi positif dengan skor factor d. Menentukan nilai R tabel Dalam table r, untuk df ( degree of freedom) = jumlah responden e. Mencari r hasil Disini r hasil untuk tiap item (variable) dapat dilihat dalam kolom corrected item total correction. Riduwan dan Kuncoro (2007, p.216) menjelaskan uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan ( 2004: 109-110) menjelaskan bahwa validitas yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung r hitung: R hitung = n (ΣXiYi (ΣXi) (ΣYi) n Σ Xi² - (Σ Xi)². (n Σ Yi² - (n Σ Yi)²) Dimana : r hitung = koefisien korelasi Σ Xi Σ Yi = jumlah skor item = jumlah skor total ( seluruh item)

52 N = jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus = t hitung r n 2 / 1 - r² Dimana = r n-2 1 - r² t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden 3.8.1.2 Uji Reliabilitas Riduwan dan Kuncoro (2007, p.220) menjelaskan uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Sugiyono (2007, p.109) menjelaskan instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Beberapa teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah ( Umar, 2002, p.89) a) Teknik pengukuran ulang Teknik ini meminta responden untuk menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak 2 kali. b) Teknik belah dua Teknik ini digunakan jika alat ukur yang disusun memiliki cukup banyak item (50-60 item) yang mengukur aspek yang sama. c) Teknik paralel Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat 2 jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat ukur itu diberikan kepada responden yang sama kemudian dicari validitas nya untuk masing-masing alat ukur

53 d) Teknik alpha Merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang dapat dihasilkan dari berbagai cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0,6/kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. e) Metode Hoyt Metode ini dipakai pada instrument yang memiliki bentuk pertanyaan yang hanya terdiri dari 2 pilihan jawaban, seperti ya dan tidak. Butir pertanyaan dapat berjumlah ganjil dan genap. 3.8.1.3 Perhitungan Nilai Koefisien Korelasi dan Regresi 1.Korelasi Ganda Penelitian ini menggunakan korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lain. Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersamasama antara variabel X1 (motivasi konsumen) dengan X2 (pengetahuan konsumen) dengan Y (keputusan pembelian ). Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan pada rumus berikut: R yx1x2 = r 2 yx1 + r 2 yx2 2 (r yx1 ) (r yx2 ) (r x1x2) 1 - r 2 x1x2 Dimana : R yx1x2 r x1y r x2y : Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama- sama dengan variabel Y : Korelasi Product Momen antara X 1 dengan Y : Korelasi Product Momen antara X 2 dengan Y r x1x2 : Korelasi Product Momen antara X 1 dengan X 2

54 Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada table dibawah ini: Tabel 3.5 Interpestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat berikut: Sumber: Sugiyono (2005, p216) Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus Fh= R 2 / K (1 R 2 ) / (n k 1 ) Dimana : R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel Nilai F hitung > t-tabel, berarti H 0 ditolak, H 1 diterima 2. Regresi Ganda Analisis regresi ganda dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor preditor dimanipulasi (dinak turunkan nilainya). (Sugiono, 2005, p250).

55 Persamaan regresi untuk 2 prediktor adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 3.9 Rancangan Uji Hipotesis Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antar variabel dalam populasi, melalui data hubungan variabel dalam sampel (Sugiono, 2005, p209). Maka Model Statistik Hipotesanya Ho : 1. ρ X 1 y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X 1 dengan Y 2. ρ X 2 y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X 2 dengan Y 3. ρ X 1, X 2 y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X 1, X 2 dengan Y sedangkan alternatifnya, H 1 : 1. ρ X 1 y 0 artinya ada hubungan antara X 1 dengan Y 2. ρ X 2 y 0 artinya ada hubungan antara X 2 dengan Y 3. ρ X 1, X 2 y 0 artinya ada hubungan antara X 1, X 2 dengan Y 3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis, maka dapat diketahui bahwa variabel Motivasi Konsumen (x 1 ) dan variabel Pengetahuan Konsumen (x 2 ) memiliki pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Besarnya pengaruh di antara kedua variabel tersebut yang perbedaannya tidak terlalu jauh menandakan bahwa keduanya saling mendukung demi terciptanya suatu proses keputusan pembelian konsumen perusahaan (PT.Asuransi Wahana Tata). Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian yang sama besarnya terhadap Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen tersebut. Berdasarkan hasil penelitian juga diharapkan dapat diketahui hubungan antara variabel Motivasi kosumen (x 1 ) dan variabel Pengetahuan Konsumen (x 2 ) memiliki hubungan dengan

56 variabel Keputusan Pembelian (Y), dan juga diharapakan dapat mengetahui variabel mana yang memberikan kontribusi yang lebih kuat terhadap variabel Keputusan Pembelian.