BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hamemayu Hayuning Bawana yang berarti menjaga kelestarian alam adalah slogan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kota pelajar dan budaya. Hal ini dapat dilihat dengan terdapatnya 137 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta sekaligus merupakan kota budaya yang dapat dilihat dengan adanya kebudayaan Jawa yang sangat melekat dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Oleh karenanya Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjadi salah satu kota wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Dalam rangka memperlancar aktifitas dan mobilitas keseluruhan, kebutuhan transportasi semakin lama menjadi kebutuhan yang tidak dapat dianggap gampang. Dalam sistem transportasi, masyarakat Yogyakarta relatif cenderung memilih kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum. Hal inilah yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kendaraan dan kemacetan yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Tamin (2000), salah satu penyebab kemacetan di daerah perkotaan adalah meningkatnya kecenderungan para pemakai jasa transportasi untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum. Selain membaiknya keadaan ekonomi yang menyebabkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi semakin tinggi, menurunnya peranan angkutan umum juga disebabkan oleh rendahnya kinerja pelayanan angkutan umum itu sendiri. Pada dasarnya, kinerja pelayanan yang rendah itu menyangkut sarana dan prasarana yang kurang memadai, waktu tempuh yang cukup lama, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas angkut, tingkat kenyamanan yang rendah, sistem jaringan yang kurang memadai, serta aksesibilitas yang sulit untuk beberapa daerah tertentu. Oleh karena beberapa permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta merasa perlu mengadakan perbaikan sistem transportasi umum perkotaan yaitu dengan mengoperasikan Bus Trans Jogja. Dengan peralihan sistem angkutan umum
tersebut, diharapkan sarana angkutan perkotaan pada Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menjadi lebih baik dan teratur. Terdapat tiga dimensi karakteristik yang menentukan dalam angkutan umum, yaitu dimensi evaluasi pelayanan yang akan ditentukan oleh pengguna (user), dimensi kinerja pelayanan dari sisi pemilik (operator) angkutan umum, dan (regulator) dimensi pemerintah. (Lubis et. al, Desember 2005) 1.2 Rumusan Masalah Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan tersedianya sarana transportasi angkutan umum yang baik dan memadai bagi warga masyarakatnya, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi yang saat ini mulai dirasakan dan dikeluhkan masyarakat Kota Yogyakarta. Saat inilah waktu yang tepat dimana masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta diminta untuk mengevaluasi pelayanan Bus Trans Jogja. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, antara lain sebagai berikut: Bagaimanakah persepsi pengguna terhadap kinerja pelayanan Bus Trans Jogja saat ini serta Aspek pelayanan apakah yang memiliki nilai paling baik dan nilai paling buruk berdasarkan persepsi pengguna angkutan umum Trans Jogja. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi persepsi pengguna terhadap kinerja pelayanan angkutan umum Trans Jogja, secara garis besar meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum Trans Jogja berdasarkan persepsi pengguna. 2. Mengetahui aspek pelayanan yang memiliki nilai paling baik dan nilai paling buruk berdasarkan persepsi pengguna.
3. Memberikan usulan penanganan untuk peningkatan kinerja pelayanan Trans Jogja. 1.4 Batasan Masalah Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas sesuai tujuan penelitian, batasanbatasan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Wilayah studi meliputi wilayah administrasi Kota Yogyakarta yang menjadi wilayah pelayanan Bus Trans Jogja. 2. Parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja pelayanan Bus Trans Jogja meliputi : aspek keamanan, aspek keselamatan, aspek kenyamanan, aspek keterjangkauan, aspek kesetaraan, aspek keteraturan operasi. 3. Trayek yang dievaluasi adalah: Trayek 1A: - Terminal Prambanan - Kalasan - Bandara Adisucipto - Hotel Jayakarta - Janti (bawah) - Jogja Bisnis - Mandala Bhakti Wanitatama - Empire XXI - RS. Bethesda - BOPKRI Gondolayu - Tugu - PLN - Hotel Inna Garuda - Kepatihan - Benteng Vredeburg - Taman Pintar
- Puro Pakualaman - Gedung Keuangan Negara - SGM 1 - Gedung Joang 45 - Gudeg Bu Tjitro - Janti (atas) - Carrefour Maguwo - Maguwoharjo - Bandara Adisucipto - Kedaulatan Rakyat - Pasar Kalasan - Terminal Prambanan Trayek 2A: - Terminal Jombor - Monjali - SMA 11 - Tugu - PLN - Hotel Inna Garuda - Kepatihan - Benteng Vredeburg - Taman Pintar - Purawisata - SD Percobaan 1 - RS Hidayatullah - Basen 1 - Kemenhut DIY - KRKB Gembiraloka - SGM - Cendana - Mandala Krida
- SMP 5 - RS Bethesda - RS Dr.YAP - Kosudgama - UNY - Kantor Pos Karangmalang - Gejayan - Terminal Condong Catur - Kentungan - Monjali - Terminal Jombor Trayek 3A: - Terminal Giwangan - PMI Kotagede - Kemenhut DIY - Gudeg Bu Tjitro - Janti (atas) - Maguwoharjo - Bandara Adisucipto - Makro - USD Maguwo - UPN Veteran - Terminal Condong Catur - Kentungan - MM UGM - FK UGM - Kopma UGM - Kantor Pusat UII - SMP 5 - Mirota Bakery - BOPKRI Gondolayu
- Kantor Kecamatan Jetis - SAMSAT - Jlagran - Hotel Inna Garuda - Kepatihan - Benteng Vredeburg - Yarsilk Gallery - Tempat Parkir Ngabean - SMA 7 - SD Percobaan 1 - Lowanu - Wirosaban - SD Giwangan - Terminal Giwangan Trayek 4A: - Terminal Giwangan - SMK Muhammadiyah 3 - Sultan Agung - Hayam Wuruk - SMPN 5 - Puro Pakualaman - Taman Siswa - Universitas Ahmad Dahlan - Terminal Giwangan
Tabel 1. 1 Karakteristik Trayek Evaluasi Identitas Kendaraan Panjang Trayek (km) Kecepatan Rata-rata (Km/Jam) Jumlah Armada (buah) 1A 36.065 25.428 11 2A 31.874 23.560 8 3A 38.906 25.743 8 4A 16.860 21.020 5 4. Angkutan umum yang dimaksud adalah angkutan umum dengan sistem Bus Rapid Transit yakni angkutan umum Trans Jogja. 5. Tinjauan penelitian dilakukan berdasarkan persepsi pengguna yang pernah atau sedang berada di dalam Bus Trans Jogja. 6. Pembahasan masalah penelitian ini bersifat kuantitatif berdasarkan hasil jawaban responden. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengoperasian Bus Trans Jogja baik pemilik (operator) maupun pemerintah (regulator) dalam hal ini Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta demi meningkatkan pelayanan Bus Trans Jogja pada umumnya. 2. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan (kebijakan) transportasi yang berpihak pada masyarakat pengguna (user). 3. Dapat menjadi penambah wawasan bagi penulis dan pembaca. 4. Dapat menjadi bahan atau referensi bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis dengan penelitian ini maupun penelitian lebih lanjut di bidang transportasi.
1.6 Keaslian Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan angkutan umum Trans Jogja sebagai Bus Rapid Transit. Evaluasi kinerja pelayanan angkutan umum Trans Jogja dilakukan berdasarkan Studi Penyusunan Konsep Pedoman di Bidang Transportasi Jalan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Perhubungan tahun 2012. Penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Trans Jogja Berdasarkan Persepsi Pengguna ini belum pernah dilakukan sebelumnya, hanya saja terdapat beberapa pendahulu yang melakukan penelitian mengenai kinerja pelayanan angkutan umum Trans Jogja, diantaranya Respati (2008) dengan judul Operasional Angkutan Perkotaan Trans Jogja, Gunarsih (2008) dengan judul Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Trans Jogja dengan Metode Importance Performance Analysis, Sutjahjo (2013) dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pengguna Terhadap Pelayanan Bus Trans Jogja, Syukri (2014) dengan judul Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Trans Jogja Berdasarkan Persepsi Operator. Penjabaran metode penelitian serta hasil penelitian peneliti terdahulu diuraikan dalam Tabel 1.2.
Peneliti Tabel 1. 2 Penelitian Mengenai Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Trans Jogja Objek Lokasi Judul Penelitian Pengambilan Metode Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Data Respati Trans Kota Operasional Survei Total armada yang (TA,2008) Jogja Yogyakarta Angkutan Perkotaan Langsung Permintaan/ diperlukan adalah 85 Trans-Jogja Demand termasuk di dalamnya 10% cadangan. Jumlah tersebut memberikan headway ratarata 6,7 menit. Gunarsih Trans Kota Persepsi Survei Metode Indikator yang menempati (TA,2008) Jogja Yogyakarta Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Trans Langsung Importance Performance posisi teratas prioritas penanganan adalah indikator Jogja Dengan Metode Analysis ketersediaan tempat duduk di Importance Performance halte dan persepsi pengguna Analysis menilai kinerja pelayanan adalah baik dan cukup baik.
Peneliti Objek Lokasi Judul Penelitian Pengambilan Metode Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Data Sutjahjo Trans Kota Faktor-Faktor Survei Terdapat 3 faktor baru yang (TA,2013) Jogja Yogyakarta Yang Minat Mempengaruhi Pengguna Langsung Faktor mempengaruhi minat pengguna yaitu faktor Terhadap Pelayanan Bus kualitas layanan Bus Trans Trans Jogja Jogja, faktor operasional dan faktor rute dan aksebilitas. Syukri Trans Kota Evaluasi Kinerja Survei Indikator yang menempati (TA,2014) Jogja Yogyakarta Pelayanan Angkutan Umum Trans Jogja Langsung Deskriptif nilai paling baik adalah tarif dan yang menempati nilai Berdasarkan Persepsi terendah adalah ketepatan Operator kedatangan/keberangkatan dan luas lantai di lantai halte.