BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi baik sesama manusia maupun manusia dengan lingkungannya. Dalam kajian geografi, hal ini termasuk dalam pendekatan ekologikal, khususnya pada ekologi manusia, yang mana manusia berinteraksi dengan sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Ekologi manusia yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya (Ritohardoyo, 2006). Pengertian ekologi manusia juga ditegaskan oleh Boughey (1971 dalam Ritohardoyo, 2006) yaitu kajian interaksi antara dinamika manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkungan mereka secara keseluruhan. Interaksi dapat terwujud dengan menggunakan media sebagai alat untuk melakukan interaksi, salah satunya dengan sarana prasarana penunjang interaksi. Adanya sarana prasarana penunjang interaksi dapat digunakan oleh manusia dalam melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila suatu wilayah tidak dapat berinteraksi dengan wilayah lain, maka pertumbuhan pembangunan wilayah tersebut akan terbelakang dari wilayah lain. Oleh karena itu, prasarana transportasi menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam suatu peningkatan mutu pembangunan wilayah. Masyarakat merupakan bagian penting yang ada di dalam suatu wilayah, hal ini ditegaskan pada pengertian bahwa manusia berperan aktif dan penting dalam menentukan lingkungannya (Ritohardoyo, 2006). Oleh karena itu, masyarakat berperan penting dalam proses pembangunan wilayah. Tujuan dari pembangunan wilayah yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. Salah satu kunci keberhasilan pembangunan wilayah yaitu dengan tersedianya sarana prasarana yang mampu menunjang kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan dapat terwujud apabila pemerintah menyediakan sarana prasarana pelayanan yang baik untuk masyarakat. Salah satunya ialah sarana prasarana 1

2 pelayanan transportasi. Salah satu layanan transportasi yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah transportasi bus. Transportasi bus memerlukan prasarana infrastruktur pendukung yaitu berupa terminal bus karena apapun moda transportasi yang digunakan tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak terdapat prasarana yang mendukungnya. Oleh karena itu, Terminal bus perlu memiliki standar kualitas pelayanan yang baik dan memadai, agar nantinya masyarakat pengguna jasa transportasi bus dapat nyaman berada di terminal dan mudah dalam memperoleh pelayanan yang berkualitas. Fasilitas pelayanan yang ada di terminal harus dapat memenuhi kebutuhan hak masyarakat pengguna layanan terminal seperti halnya yang diungkapkan Triantoro (2004) warga pengguna layanan memiliki hak yang harus dihormati oleh penyedia layanan. Terminal sebagai salah satu fasilitas pelayanan publik yang disediakan oleh daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya sehingga terminal dapat melayani masyarakat yang ada disuatu wilayah dengan baik dan sesuai standar pelayanannya. Standar pelayanan di terminal dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang terdapat di terminal tersebut. Kualitas pelayanan terminal dapat diketahui dengan menggunakan tingkat kepuasan pengguna layanan terminal. Tingkat kepuasan pengguna fasilitas pelayanan perlu diketahui untuk dapat mengetahui seberapa puas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan yang ada di terminal. Pengukuran tingkat kepuasan untuk mengetahui kualitas pelayanan terminal dapat diketahui dengan lima indikator pelayanan (Tjiptono, 2008). Indikator yang pertama, Tangibles ialah kenampakan fisik fasilitas baik dari sisi gedung, peralatan, dan fasilitas lainnya. Kedua, Reliability adalah kemampuan petugas dalam menyelenggarakan pelayanan. Ketiga, Responsiveness adalah sikap petugas pemberi pelayanan dalam melayani. Keempat, Assurance adalah jaminan kepastian atau kepercayaan yang diberikan oleh petugas. Kelima ialah Emphaty merupakan perlakuan yang diberikan oleh petugas pemberi pelayanan kepada masyarakat. Jika dilihat dari aspek geografi, tingkat kepuasan pelayanan infrastruktur tersebut dapat dibandingkan dengan infrastrukur pelayanan di wilayah satu dengan wilayah yang lain. Tingkat kepuasan kualitas pelayanan terminal tersebut 2

3 dapat dibandingkan dengan tingkat kepuasan kualitas pelayanan terminal di wilayah lain. Perbandingan ini penting dalam mengetahui perbedaan infrastruktur pelayanan yang ada di wilayah satu dengan wilayah lain. Perbedaan infrastruktur pelayanan berguna untuk membandingkan kualitas pelayanan yang ada di suatu wilayah dengan wilayah lain sehingga dapat saling memberikan masukan atau saran rekomendasi tersendiri pada segi pelayanannya di masing-masing wilayah. Perbedaan kualitas pelayanan dapat digunakan untuk menganalisis dan mengetahui kekurangan-kekurangan maupun kelebihan-kelebihan infrastruktur pelayanan di wilayah satu dengan wilayah yang lain. 1.2 Perumusan Masalah Untuk mengetahui besarnya perbedaan antara kualitas pelayanan di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta maka dilakukanlah penelitian berkaitan hal tersebut. Judul penelitian ini ialah Kualitas Pelayanan di Terminal Giwangan dan Tirtonadi berdasar pada Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan (Kasus: Yogyakarta dan Surakarta). Salah satu terminal di Yogyakarta yaitu terminal Giwangan. Terminal Giwangan merupakan salah satu terminal tipe A terbesar di Yogyakarta. Terminal ini merupakan terminal pengembangan hasil perpindahan lokasi terminal sebelumnya yang terletak di jalan Veteran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang dipindahkan di kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta, tepatnya di jalan Imogiri Timur Km 6. Terminal kedua ialah terminal Tirtonadi Surakarta. Terminal Tirtonadi adalah terminal bus terbesar di Kota Surakarta. Terminal ini terletak di kecamatan Banjarsari dimana pengembangan terminal tidak mengalami perpindahan lokasi seperti pada terminal Giwangan. Letak kedua lokasi terminal tersebut sama-sama berada di wilayah perkotaan, namun kedua terminal memiliki perbedaan pada sisi keruangan yaitu lokasi terminal Giwangan di pinggiran kota yang berada pada wilayah selatan Kota Yogyakarta hasil perpindahan lokasi sedangkan terminal Tirtonadi terletak di pusat kota yang tidak mengalami perpindahan lokasi. Perbedaan lokasi tersebut di satu sisi apakah dapat mempengaruhi perbedaan kualitas pelayanan yang diberikan dikedua terminal. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat khususnya di 3

4 Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Surakarta, banyak yang cenderung untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan transportasi umum. Hal ini dapat ditunjukan pada data Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (2014) menunjukkan bahwa jumlah unit kendaraan bermotor di provinsi DIY pada tahun 2013 sebanyak unit dan untuk Kota Surakarta menurut Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (UP3AD, 2013) Kota Surakarta yaitu sebanyak unit. Berdasarkan data-data tersebut menunjukan bahwa semakin banyaknya kendaraan pribadi yang ada di wilayah perkotaan Yogyakarta dan Surakarta. Dengan keadaan tersebut, apakah dipengaruhi oleh kurang menunjangnya fasilitas pelayanan publik seperti terminal yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Sebagai terminal terbesar di wilayahnya, baik terminal Giwangan maupun Terminal Tirtonadi tentunya harus memiliki pelayanan yang berkualitas karena terminal merupakan salah satu pelayanan publik yang penting dalam menunjang aktivitas transportasi terutama transportasi darat yaitu bus. Oleh sebab itu, perlu adanya evaluasi mengenai sejauh mana infrastruktur yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut apakah telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan 5 indikator pelayanan publik. Kelima indikator tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara kualitas pelayanan di Terminal Giwangan dengan Tirtonadi. Kondisi kualitas pelayanan disetiap terminal dapat diketahui dengan kepuasan pengguna layanan sehingga nantinya peningkatan kualitas pelayanan tersebut dapat ditingkatkan sesuai penilaian publik atau aspirasi masyakarakat terhadap fasilitas pelayanan yang ada. Masing-masing pelayanan di Terminal Giwangan Yogyakarta dan Tirtonadi Surakarta dapat saling memberikan rekomendasi dan saling melengkapi kekurangan satu dengan yang lain. Oleh karena itu, permasalahan penelitian secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Seperti apa kondisi dan kelengkapan fasilitas pelayanan terminal yang ada di Terminal Giwangan dan Tirtonadi? 4

5 2. Seberapa besar perbedaan antara kualitas pelayanan di Terminal Giwangan dengan Tirtonadi berdasarkan tingkat kepuasan pengguna layanan? 3. Seperti apa keterjangkauan pelayanan di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta? 4. Seperti apa arahan pengembangan untuk peningkatan kepuasan masyarakat di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendiskripsikan perbedaan kondisi dan kelengkapan fasilitas pelayanan terminal yang ada di Terminal Giwangan dan Tirtonadi 2. Menjelaskan perbedaan antara kualitas pelayanan di Terminal Giwangan dengan Tirtonadi berdasarkan tingkat kepuasan pengguna layanan 3. Mengetahui perbedaan keterjangkauan pelayanan dari terminal Giwangan Yogyakarta dengan Terminal Tirtonadi Surakarta 4. Mengetahui arahan pengembangan untuk peningkatan kepuasan masyarakat di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak terkait masalah kualitas pelayanan publik khusunya di wilayah perkotaan. Beberapa manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta dapat dijadikan bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran tentang kualitas pelayanan publik. Manfaat Praktis Untuk dapat dijadikan rekomendasi bagi Pemerintah Daerah dalam meningkatkan infrastruktur terminal dan memberikan masukan dalam 5

6 meningkatkan mutu pelayanan publik sesuai dengan dimensi kualitas pelayanan. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat digunakan untuk membatu memberikan sumbangan informasi bagi penelitian sejenis. 1.5 Tinjauan Pustaka Geografi Geografi merupakan ilmu yang menggambarkan gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya disusun menurut letaknya dan menerangkan baik terdapatnya bersama-sama maupun hubungan timbal baliknya (Richthofen, 1883 dalam Suharyono, 2005). Menurut Gunardo (2014) fungsi kajian geografi ialah menggambarkan kondisi suatu gejala secara jelas mulai dari pengertian, lokasi, persebaran suatu wilayah, dan interaksi gejala satu dengan yang lain Geografi Transportasi Unsur geografi yang berperan dalam mengkaji ilmu transportasi ialah unsur antroposfer dimana unsur ini merupakan salah satu fenomena geosfer yang mempelajari segala kegiatan tentang manusia baik itu interaksi manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungannya. Salah satu pendekatan geografi yang mempelajari hubungan interaksi manusia dengan lingkungannya yaitu pada pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi dalam kajian geografi transportasi salah satunya pada interaksi manusia dengan lingkungan prasarana transportasi seperti terminal bus, sedangkan ntuk membandingkan dua terminal di dua wilayah yang berbeda maka dapat dianalisis dengan pendekatan keruangan. Kajian geografi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan agar dapat memberikan alternatif pemecahan masalah khususnya dalam bidang transportasi (Gunardo, 2014). Lokasi prasarana transportasi juga menjadi salah satu aspek penting dalam mengkaji geografi transportasi. Dengan kata lain lokasi dapat berpredikat strategis, terpencil atau biasa saja, dimana lokasi strategis biasanya dikaitkan dengan aksesibilitas dan keterjangkauan (Gunardo, 2014). Semakin mudah suatu tempat dijangkau maka semakin strategis. Dalam kasus ini, letak posisi 6

7 penempatan infrastruktur prasarana transportasi, seperti terminal harus memiliki posisi yang strategis agar dapat terjangkau oleh masyarakat dengan mudah. Oleh karena itu, keberadaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai akan meningkatkan tingkat keterjangkauan suatu daerah Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya atau dari tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia, hewan atau mesin (Sani, 2010). Definisi transportasi yang dipertegas dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1992, yakni pemindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Tujuan masyarakat menggunakan alat transportasi ialah untuk mempermudah masyarakat dalam melalukan perpindahan baik orang maupun barang yang berangkat dari tempat asalnya hingga ke tempat tujuan yang diinginkan. Fungsi Transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lain (Salim, 1993). Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan transportasi mulai dari awal hingga akhir dapat dikatakan sebagai sistem transportasi. Menurut Muta ali (2013) Sistem Jaringan Transportasi merupakan sistem prasarana utama yang berfungsi sebagai penghubung antar pusat-pusat kegiatan yang ada di suatu wilayah atau dengan wilayah lain. Sani (2010) menyebutkan bahwa sarana adalah wahana, yaitu alat untuk mencapai tujuan sedangkan prasarana ialah infrastruktur, benda, yang membantu agar sarana ini dapat berfungsi dengan baik sehingga sampai di tempat tujuan. Tanpa adanya infrastruktur pendukung transportasi maka kegiatan transportasi tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan sarana prasarana transportasi dengan memelihara infrastruktur transportasi yang ada di suatu wilayah dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di suatu wilayah tersebut Terminal Moda transportasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya infrastruktur prasarana yang mendukungnya. Salah satu infrastruktur transportasi 7

8 ialah Terminal. Terminal digunakan sebagai salah satu fasilitas pelayanan pendukung alat transportasi bus. Tanpa adanya terminal, bus tidak dapat beroperasi dengan baik, karena terminal merupakan bagian dari sistem transportasi bus yang artinya terminal merupakan hal penting pula untuk diperhatikan dalam pengembangan transportasi. Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem yang merupakan komponen penting dalam sistem transpor (Morlok, 1984). Terminal adalah titik awal dan akhir dari operasional pengangkutan yang sekaligus memiliki fungsi untuk pergudangan, penumpukan bongkar muatan barang-barang (Salim, 1993). Terminal sebagai salah satu infrastruktur prasarana transportasi yang penting dalam mendukung berjalannya transportasi bus ini harus memiliki kualitas pelayanan yang baik. Menurut Tamin (1997, dalam Salim, 1993) pada dasarnya, prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu pertama, sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan. Kedua, sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut Pelayanan Publik Definisi pelayanan publik yang ditegaskan dalam Kepmenpan No.63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan. Pelayanan publik adalah sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dasar sesuai dengan hak yang dimiliki oleh warga negara atas barang dan jasa yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik baik pemerintah pusat maupun daerah (LAN, 2003 dalam LAN, 2009). Pelayanan adalah serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal lainnya yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan pelanggan (Gronroos, 1990 dalam Ratminto dan Winarsih, 2005). Berdasarkan definisi tersebut pelayanan merupakan produk yang tidak tampak dan tidak berwujud secara fisik namun 8

9 dapat di rasakan oleh orang peneriman layanan tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna layanan, penting untuk memperhatikan pada segi kualitas pelayanannya. Terminal bus yang merupakan salah satu prasarana infrastruktur transportasi sebagai fasilitas pelayanan publik maka penting bagi terminal tersebut memiliki pelayanan yang baik dan memadai. Oleh sebab itu, terminal harus memiliki kualitas pelayanan yang baik dan sesuai dengan keinginan masyarakat selaku pengguna layanan transportasi, khususnya pada terminal bus Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi pelanggan (Lewis dan Booms, 1983 dalam Tjiptono, 2008). Menurut Hardiyansyah (2011), pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa pelayanan yang berkualitas diartikan sebagai suatu yang berhubungan dengan terpenuhinya kebutuhan pelanggan, dimana kualitas pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan sudah sesuai dengan harapan pelanggan atau pengguna layanan. Kualitas pelayanan penting untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat pengguna layanan, khususnya pada kualitas pelayanan terminal. Jika pelayanan di suatu terminal memiliki kualitas pelayanan yang baik, maka dapat mendukung peningkatan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan sisi kualitas pelayanan yang dapat memberikan layanan yang baik dibidang pelayanan prasarana transportasi sesuai dengan hakikat pelayanan publik. Satndar pelayanan publik merupakan tolak ukur untuk acuan dalam menilai kualitas pelayanan sebagai komitmen dari pihak penyedia layanan kepada penerima pelayanan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas (LAN, 2003 dalam LAN, 2009). Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi atau penerima pelayanan (Ratminto dan Winarsih, 2005). Standar pelayanan publik menurut Keputusan Menteri PAN nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, sekurang kurangnya 9

10 yaitu meliputi; prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana prasarana, dan kompetensi petugas pelayanan. Menurut Syukri (2009) standar pelayanan memiliki arti yang sangat penting, karena merupakan suatu komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan pelayanan dengan suatu kualitas tertentu, sesuai dengan harapan-harapan masyarakat dan kemampuan penyelenggara pelayanan Kepuasan Pengguna Layanan Kualitas pelayanan publik dapat diukur oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan karena menurut Sani (2010) harapan pelanggan merupakan perbandingan dalam mengevaluasi kualitas. Menurut Ratminto dan Winarsih (2005) kepuasan penerima pelayanan dapat dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Sani (2010) juga mengatakan bahwa kualitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan, yang mana persepsi pelanggan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu pemakaian jasa. Dalam konteks kepuasan pelanggan, ekspektasi pelanggan berperan penting sebagai standar pembanding dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan pada prasarana terminal bus dapat diukur dengan kepuasan pengguna layanan terminal tersebut. Kepuasan ini juga dapat memberikan masukan tersendiri bagi pemerintah sebagi penyedia pelayanan untuk dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan terhadap fasilitas pelayanan yang dimilikinya sehingga dapat memberikan rekomendasi dalam peningkatan pelayanan terminal, khususnya pada indikator pelayanan yang belum dapat memenuhi kepuasan pengguna layanan terminal. Kepuasan pengguna layanan terminal dapat diketahui dengan melakukan survei lapangan yang didasarkan pada indikator-indikator kualitas pelayanan. Pengukuran tingkat kepuasan untuk mengetahui kualitas pelayanan terminal dapat diketahui dengan lima dimensi utama kualitas layanan (Tjiptono, 2008). Indikator yang pertama, Tangibles ialah kenampakan atau penampilan fisik baik dari sisi gedung, peralatan, dan fasilitas lainnya. Kedua, Reliability adalah kehandalan dan kemampuan petugas dalam menyelenggarakan pelayanan. Ketiga, Responsiveness 10

11 adalah sikap atau daya tanggap petugas pemberi pelayanan dalam melayani. Keempat, Assurance adalah jaminan kepastian atau kepercayaan yang diberikan oleh petugas. Kelima ialah Emphaty merupakan perlakuan yang diberikan oleh petugas pemberi pelayanan dengan cara berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat. Kepuasan pengguna layanan yang telah sesuai dengan kelima dimensi tersebut maka dapat dikatakan bahwa pelayanan yang tersedia sudah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna layanan sesuai dengan ekspektasi pengguna layanan. Kualitas pelayanan pada prasarana terminal juga dapat dilihat pada kelengkapan dan kondisi fasilitas pelayanan yang diberikan. Kelengkapan dan kondisi fasilitas pelayanan dapat diukur sesuai dengan standar pelayanan publik. Kelengkapan dan kondisi fasilitas pelayanan yang yang sesuai dengan standar pelayanan dapat diukur berdasarkan 5 indikator kualitas pelayanan. Kelima indikator tersebut dapat dijadikan acuan penilaian kualitas pelayanan yang diberikan. Suatu pelayanan yang dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kelima indikator tersebut maka dapat memberikan kualitas pelayanan sesuai dengan standar pelayanan publik. 1.6 Penelitian Sebelumnya Kepuasan Penumpang Terhadap Sistem Pelayanan di Terminal Tirtonadi Surakarta disusun oleh Pribadi (2011). Fokus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan dalam dimensi penampilan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Tanggapan (Responsiveness), Kepastian (Assurance), dan Empaty (emphaty) dengan tingkat kepuasan customer Terminal Tirtonadi Surakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda dimana Data yang diperlukan diperoleh dengan cara mengambil data langsung ke lapangan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bebas Kinerja kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan penumpang terminal pada taraf signifikansi 5 %. Berdasarkan koefisen regresi ganda dapat diketahui bahwa terdapat beberapa dimensi Kinerja kualitas layanan yang memberikan nilai Sig. < 0,05 yaitu Reliability, Emphaty, Tangibles. Koefisien terbesar dimiliki oleh dimensi 11

12 Emphaty sehingga Emphaty merupakan dimensi penentu kepuasan penumpang terminal. Kualitas Layanan Transportasi (Studi Kasus Transjakarta Busway di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta) disusun oleh Setyawan (2012). Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat pengguna jasa layanan Trans Jakarta Busway milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menganalisis tingkat pelayanan operator Busway berdasarkan persepsi penumpangnya, mengajukan suatu rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan kepada operator Busway Trans Jakarta untuk pelayanan yang diberikan kepada penumpangnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu Diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kualitas pelayanan diukur dengan lima dimensi yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangible. Hasil penelitian ini yaitu kualitas pelayanan Trans Jakarta Busway secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi (harappan) pelanggan. Dimensi pelayanan yang menghasilkan nilai tingkat kepuasan tertinggi ialah Daya tanggap (Responsiveness) dan yang terendah ialah Bukti Langsung (Tangible). Kajian Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Trans Jogja di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya disusun oleh Kurniawati (2012). Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penumpang Trans Jogjandan Jalur Bus Trans Jogja dan mengetahui perbedaan kepuasan penumpang : umum dengan pelajar, umum dengan mahasiswa, dan pelajar dengan mahasiswa. Metode penelitian ini ialah Deskriptif Kuantitatif, namun disisi lain juga menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini ialah sebagian besar penumpang ialah pelajar dan mahasiswa dan penumpang mayoritas ialah perempan. Faktor yang dinilai puas ialah faktor keamanan, keramahan, profesionalisme karyawan, serta tarif murah. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan (pelajar, mahasiswa, dan umum) dengan tingkat kepuasan.tingkat kepuasan tertinggi dialami oleh pelajar hingga mahasiswa. Apabila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Sehingga penelitian ini mencoba untuk melihat pada sisi membandingkan pelayanan terminal yang ada di wilayah satu 12

13 dengan yang lain. Sehingga berdasarkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian sebelumnya hanya mencangkup pengukuran kualitas pelayanan yang ada di satu wilayah, namun penelitian ini lebih kepada membandingkan perbedaan kualitas pelayanan di dua wilayah yang berbeda dengan jenis infrastruktur pelayanan yang sama. Persamaan dan perbedaan pada masing-masing peneliti dapat dilihat pada tabel 1.1 Penelitian sebelumnya. Rincian Persamaan dan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya : 1. Penelitian ini dibanding dengan penelitian yang disusun oleh Pribadi (2011) sama sama mengukur kualitas pelayanan Terminal Bus. Perbedaan Penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Pribadi (2011) yaitu memiliki pengukuran di kajian wilayah yang berbeda, dan jumlah jenis infrastruktur pelayanan, penelitian Pribadi (2011) hanya mengukur kualitas pelayanan di terminal Surakarta. Sedangkan penelitian ini mengukur kualitas pelayanan dengan membandingkan kualitas pelayanan di terminal Yogyakarta dan Surakarta. 2. Penelitian ini dibanding dengan penelitian yang disusun oleh Setyawan (2012), sama sama memiliki fokus kajian meneliti kualitas pelayanan dengan menggunakan 5 (lima) Dimensi Kualitas Pelayanan. Perbedaan Penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Setyawan (2012) yaitu penelitian yang dilakukan oleh Setyawan (2012) lebih kepada kualitas pelayanan transportasi bus, sedangkan penelitian ini lebih kepada prasarana infrastruktur transportasi bus yaitu Terminal. Selain itu juga terdapat perbedaan daerah kajian. 3. Penelitian ini dibanding dengan penelitian yang disusun Kurniawati (2012) sama sama menggunakan metode penelitian denagn teknik analisis Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif. Sedangkan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Kurniawati (2012), penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2012) lebih kepada kualitas pelayanan transportasi bus, sedangkan penelitian ini lebih kepada prasarana infrastruktur transportasi yaitu Terminal. Selain itu juga terdapat perbedaan 13

14 daerah kajian. Dan menggunakan pengukuran dengan indikator yang berbeda. 4. Penelitian ini dibanding dengan penelitian yang disusun Zakaria (2013) sama sama mengkaji mengenai kepuasan pada fasilitas pelayanan publik khususnya bidang transportasi, persamaan penelitian ini juga terletak pada teknik pengambilan sampel aksidental. Sedangkan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Zakaria (2013), penelitian yang dilakukan Zakaria (2013) lebih kepada menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan sarana transportasi bus, sedangkan penelitian ini lebih kepada kualitas pada prasarana infrastruktur transportasi yaitu Terminal. 5. Penelitian ini dibanding dengan penelitian yang disusun Mulyanto (2007) sama sama mengkaji mengenai kepuasan pengguna layanan terhadap suatu pelayanan yang diberikan. Sedangkan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Mulyanto (2007), penelitian yang dilakukan oleh Mulyanto (2007) lebih kepada kepuasan pada satu jenis fasilitas pelayanan yaitu pada UPTD terminal Tirtonadi saja sedangkan penelitian ini lebih kepada prasarana infrastruktur transportasi di dua terminal, dan menggunakan pengukuran dengan indikator yang berbeda. 14

15 Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil dan Kesimpulan 1 Winanto Adining Pribadi (2011) Kepuasan Penumpang Terhadap Sistem Pelayanan di Terminal Tirtonadi Surakarta -Menganalisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan dalam dimensi penampilan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Tanggapan (Responsiveness), Kepastian (Assurance), dan Empaty (emphaty) dengan tingkat kepuasan Analisis regresi linear berganda dimana Data yang diperlukan diperoleh dengan cara mengambil data langsung ke lapangan menggunakan kuisioner terdapat beberapa dimensi Kinerja kualitas layanan yang memberikan nilai Sig. < 0,05 yaitu Reliability, Emphaty, Tangibles. Koefisien terbesar dimiliki oleh dimensi Emphaty sehingga Emphaty merupakan dimensi penentu kepuasan penumpang terminal. customer Terminal Tirtonadi Surakarta. 2 Henri Setyawan (2012) Kualitas Layanan Transportasi (Studi Kasus Transjakarta Busway di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta) -Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat pengguna Trans Jakarta Busway milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. -Menganalisis tingkat pelayanan operator Busway berdasarkan persepsi penumpangnya -Mengajukan suatu rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan Diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kualitas pelayanan diukur dengan lima dimensi yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangible. Kualitas pelayanan Trans Jakarta Busway secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi (harappan) pelanggan. Dimensi pelayanan yang menghasilkan nilai tingkat kepuasan tertinggi ialah Daya tanggap (Responsiveness) dan yang terendah ialah Bukti Langsung (Tangible). 15

16 Lanjutan tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil dan Kesimpulan 3 Betty Putri Kurniawati (2012) Kajian Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Trans Jogja di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya -Mengetahui distribusi penumpang Trans Jogjandan Jalur Bus Trans Jogja dan mengetahui perbedaan kepuasan penumpang : umum dengan pelajar, umum dengan mahasiswa, dan pelajar dengan mahasiswa. Deskriptif Kuantitatif, namun disisi lain juga menggunakan pendekatan kualitatif. sebagian besar penumpang ialah pelajar dan mahasiswa dan penumpang mayoritas ialah perempan. Faktor yang dinilai puas ialah faktor keamanan, keramahan, profesionalisme karyawan, serta tarif murah. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan (pelajar, mahasiswa, dan umum) dengan tingkat kepuasan.tingkat kepuasan tertinggi dialami oleh pelajar hingga mahasiswa. 4 Shandy Ibnu Zakaria (2013) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa Transportasi (studi kasus pada pengguna Bus Trans Jogja di Kota Yogyakarta) -Mengetahui kualitas pelayanan, pengaruh terhadap kepuasan konsumen -Menganalisis faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada objek pengguna bus Trans Jogja di Kota Yogyakarta. Analisis kuantitatif, dengan kuisoner terhadap 100 responden pengguna jasa bus Trans Jogja dengan teknik Nonprobability sampling dengan pendekatan accidental sampling Variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,407, kemudian diikuti oleh variabel persepsi harga sebesar 0,267, dan terakhir yang paling rendah yaitu variabel citra merek sebesar 0,235 16

17 Lanjutan tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil dan Kesimpulan 5 Mulyanto (2007) Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Terminal Tironadi DLLAJ Kota Surakarta -Mengetahui gambaran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan UPTD Terminal Tirtonadi DLLAJ Kota Surakarta Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dipilih secara simple random sampling dengan penetapan sampel sebanyak 150 responden dari jumlah populasi penerima pelayanan UPTD. Unsur yang dianggap paling kurang memberikan kepuasan pelanggan yaitu pengguna jasa transpotasi adalah unsur kenyamanan lingkungan kantor, termasuk unsur yang perlu adanya perbaikan yang lebih baik. Unsur yang paling besar adalah kewajaran biaya pelayanan. 17

18 1.7 Kerangka pemikiran Salah satu jenis infrastruktur pelayanan publik yang terdapat di wilayah Yogyakarta dan Surakarta ialah pelayanan terminal bis. Terminal bis yang ada di Yogyakarta ialah Terminal Giwangan, sedangkan terminal yang ada di Surakarta ialah Terminal Tirtonadi. Terminal Giwangan dan Tirtonadi yang merupakan terminal di wilayah perkotaan sebagai fasilitas pelayanan publik perlu memiliki kualitas pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. Kedua prasarana infrastruktur terminal tersebut perlu diketahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan. Karena kualitas pelayanan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana infrastruktur yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut apakah telah berjalan dengan baik. Kualitas pelayanan terminal dapat diukur dengan mengetahui kelengkapan dan kondisi fasilitas pelayanan, perbedaan kualitas pelayanan terminal berdasar pada tingkat kepuasan, dan perbedaan keterjangkauan pelayanan terminal. Kondisi fasilitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui apakah kondisi fasilitas dalam keadaan baik ataukah tidak, layak ataukah tidak, sedangkan kelengkapan fasilitas apakah telah sesuai dengan standar pelayanan publik. Kelengkapan dan kondisi fasilitas dapat dijelaskan dengan mengetahui jumlah, jenis, dan kondisi fasilitas pelayanan. Untuk perbedaan kualitas pelayanan di kedua terminal, dapat diukur dengan menggunakan indikator kepuasa pengguna layanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Kelima indikator tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna yang menghasilkan data puas, cukup puas, dan tidak puas. Perbedaan keterjangkauan pelayanan terminal, juga penting untuk menjelaskan jangkauan pelayanan dalam mengetahui kualitas pelayanan agar dapat mengetahui apakah pelayanan yang diberikan di terminal Giwangan dan Tirtonadi sudah dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat secara mudah. Data untuk mengetahui perbedaan keterjangkauan pelayanan terminal yaitu jumlah penumpang, jadwal pelayanan, retribusi terminal, jumlah tenaga kerja, asal bus yang datang. Hasil yang diperoleh tersebut, nantinya dapat digunakan sebagai saran arahan pengembangan untuk peningkatan kepuasan masyarakat di Terminal Giwangan 18

19 Yogyakarta dan Tirtonadi Surakarta. Penjelasan ini dapat dilihat pada gambar 1.1 diagram alir kerangka pemikiran. Infrastruktur Pelayanan Publik Terminal Giwangan Yogyakarta Terminal Tirtonadi Surakarta Kualitas Pelayanan Terminal Kelengkapan dan kondisi fasilitas pelayanan Perbedaan Kualitas Pelayanan di Kedua Terminal berdasar pada tingkat kepuasan Perbedaan Keterjangkauan pelayanan terminal Indikator Kepuasan Penumpang tangibles reliability responsiveness assurance emphaty Tingkat Kepuasan Pengguna Jumlah, jenis dan kondisi fasilitas pelayanan Jumlah penumpang, jadwal pelayanan, retribusi terminal, jumlah tenaga kerja, asal bus yang datang Arahan Pengembangan untuk peningkatan infrastruktur terminal Gambar 1.1 Diagram alir kerangka pemikiran 19

20 1.8 Pertanyaan Penelitian 1. Mendiskripsikan perbedaan kondisi dan kelengkapan fasilitas pelayanan terminal yang ada di Terminal Giwangan dan Tirtonadi : a. Apa saja jenis fasilitas pelayanan yang terdapat di Terminal Giwangan dan Tirtonadi? (hasil pada halaman 43) b. Seperti apa kondisi kualitas setiap fasilitas pelayanan yang terdapat di Terminal Giwangan dan Tirtonadi? (hasil pada halaman 68) 2. Menjelaskan perbedaan antara kualitas pelayanan di Terminal Giwangan dengan Tirtonadi berdasarkan tingkat kepuasan pengguna layanan : Indikator apa saja yang menjadi perbedaan kualitas pelayanan di Terminal Giwangan dan Tirtonadi berdasarkan indikator tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty? (hasil pada halaman 77) 3. Mengetahui perbedaan keterjangkauan pelayanan dari terminal Giwangan Yogyakarta dengan Terminal Tirtonadi Surakarta : a. Seperti apa keterjangkauan pelayanan yang ada di Terminal Giwangan? (hasil pada halaman 80) b. Seperti apa keterjangkauan pelayanan yang ada di Terminal Tirtonadi? (hasil pada halaman 80) 4. Mengetahui arahan pengembangan untuk peningkatan kepuasan masyarakat di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta : Seperti apa arahan pengembangan yang tepat untuk meningkatkan kepuasan masyarakat di Terminal Giwangan Yogyakarta dengan Tirtonadi Surakarta? 20

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh peran sektor transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan,

BAB I PENDAHULUAN. umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan dan rasa aman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya jaman yang semakin maju menyebabkan kebutuhan manusia semakin banyak dan beragam. Setiap tahap pembangunan pasti menimbulkan tuntutan berkelanjutan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan konsumen terhadap pembelian suatu barang atau jasa semakin bertambah. Khususnya pada jasa transportasi, kenyamanan, keamanan, pelayanan yang prima, harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kota Palembang salah satu kota besar di Sumatra Selatan. Pada pertengahan 2013 berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik Kota Palembang, jumlah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya pemakaian kendaraan baik pribadi maupun dinas, mengakibatkan permintaan layanan parkir menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Jogjakarta, Yogyakarta) dan sering kali disingkat DIY, adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan

Lebih terperinci

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran PROPOSAL SKRIPSI Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pelayanan Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi bukanlah pada keuntungan, melainkan pada kepuasan pelanggan, dalam hal ini kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang dialami oleh kota-kota besar di Indonesia khususnya. Urbanisasi tersebut terjadi karena belum meratanya pertumbuhan wilayah terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Menurut Azwar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan terhadap kualitas pelayanan KA Parahyangan dapat disimpulkan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mewujudkan keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh individu, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat.penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah, setiap manusia memerlukan kebutuhan yang berbeda-beda. maka terbukalah banyak peluang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan fasilitas layanan publik yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk perawatan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika ekonomi yang ada di Indonesia sekarang ini menuntut sebuah organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan daya saing bisnis. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu obyek dari satu tempat ke tempat lain, dimana objek tersebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu dan transportasi daerah adalah satu kesatuan yang berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian di daerah-daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Angkutan dapat di defenisikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Undang Undang No.22 Tahun 2009

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam berbagai bentuk pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berguna untuk memperlancar dan mempermudah aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan terkait aktivitas kehidupan sehari-harinya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan dan aktivitas penduduk suatu kota dapat juga dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Perpindahan penduduk tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/ 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pintu (doorto door service) menyebabkan angkutan umum kurang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. pintu (doorto door service) menyebabkan angkutan umum kurang menarik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus perkotaan merupakan angkutan umum utama diberbagai kota di Indonesia. Kenaikkan kepemilikan kendaraan pribadi harus diimbangi dengan perbaikan angkutan umum, guna

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 5.1 Hasil Temuan Deskriptif Hasil temuan deskriptif yang disajikan pada Bab IV mengenai dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa Perpustakaan Universitas Widyatama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara dengan sebaik-baiknya. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara dengan sebaik-baiknya. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai merupakan suatu upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup kearah yang lebih baik. Upaya tersebut telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Nasrah Jusmin (2003), Analisa Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo Makasar). Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama dibentuknya pemerintahan untuk menjaga suatu sistem ketertiban di dalam masyarakat agar bisa menjalani kehidupannya secara wajar. Fungsi utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan dan semakin bermutu dan merata. Dalam upaya mencapai sasaran ini,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat baik kebutuhan akan barang maupun jasa. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK Nama : Warda Nova Humaira NPM : 19213229 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ekaning

Lebih terperinci

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TAKSI KOSTI SOLO DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi Disusun Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU KEMENTERIAN PERTANIAN DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU 2014 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan daerah yang luas, dibutuhkan adanya suatu angkutan yang efektif dalam arti aman, murah dan nyaman. Setiap

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP : 0421012 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan dewasa ini. Sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu

Lebih terperinci

Nama : Rika Mandasari NPM : Kelas : 3EA11

Nama : Rika Mandasari NPM : Kelas : 3EA11 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA PLATINUM RESTO DI METROPOLITAN MALL. Nama : Rika Mandasari NPM : 10209721 Kelas : 3EA11 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jika dilihat dari lokasi yang akan diteliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Service Clinic Car sebagai tempat merawat bagi mobil terkadang tidak hanya untuk tempat perawatan mobil tapi juga untuk tempat konsultasi atau pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain adalah kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan yang prima. Seseorang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut

Lebih terperinci

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA Sonya Marliana, Rini Dharmastiti Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka makin tinggi pula tuntutan seseorang akan kebutuhannya. Dan tentunya perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern saat ini, aktivitas manusia semakin bertambah dan berkembang. Berkembangnya aktivitas manusia, maka berkembang pula sarana dan prasarana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO Juanita 1, Tito Pinandita 2* 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri penerbangan sesuai jadwal dan kemampuan membeli tiket.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri penerbangan sesuai jadwal dan kemampuan membeli tiket. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jalur transportasi udara kini selalu jadi alternatif utama bagi pengguna transportasi yang membutuhkan waktu lebih cepat untuk sampai di daerah tujuan. Dengan kebutuhan

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Bus Transjakarta Koridor X1 (Kampung Melayu-Pulo Gebang)) Nama NPM : 11208430

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

Nora Tristiana Abstrak

Nora Tristiana Abstrak PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii INTISARI... iii ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Semakin pesatnya perkembangan di masa sekarang membuat persaingan di berbagai bidang semakin ketat karena banyak perusahaan-perusahaan bermunculan. Sehingga para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan suatu wilayah, yaitu memudahkan interaksi antar wilayah yang akan membawa manfaat ekonomi dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KERETA API KELAS EKONOMI JURUSAN SURABAYA JAKARTA DI STASIUN GUBENG SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID) Nama ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID) : Idris Ardian NPM : 14213210 Pembimbing : Irfan Ardiansyah, SE., MM BAB 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sarana transportasi menjadi salah satu komponen pokok dalam kegiatan transportasi untuk memenuhi kebutuhan perjalanan manusia atau barang dari satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi telah menjadi bagian penting dalam roda kehidupan. Memindahkan manusia atau barang dalam waktu cepat dengan jarak yang cukup jauh menjadi tantangan tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis jasa saat ini memasuki proses tahap berkembang yang pesat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis jasa saat ini memasuki proses tahap berkembang yang pesat di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis jasa saat ini memasuki proses tahap berkembang yang pesat di Indonesia sejak terjadi krisis moneter yang melanda pada tahun 1998. Sektor jasa dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Tranportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan pengembangan wilayah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angkutan umum merupakan suatu bentuk transportasi kota yang sangat esensial dan komplementer terhadap angkutan pribadi, tetapi pada kenyataannya hal ini tidak dapat sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin ketatnya perkembangan di dunia bisnis saat ini, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk dapat menjaga kesetiaan para konsumennya. Salah

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan strategi perusahaan yang dijalankan. Perusahaan semakin di tuntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan

BAB I PENDAHULUAN. unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki intelektual dan unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan Perguruan Tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya untuk membangun suatu bangsa dan negara pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk kelangsungan pembangunan negara tersebut agar warga negara atau

Lebih terperinci

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan sesuai dengan kebutuhan atau harapan pelanggan maka pelanggan menjadi tidak puas. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkeretaapian Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2007, perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan suatu daerah dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi yang terjadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan lain diseluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruang merupakan kajian ilmu geografi yang meliputi seluruh aspek darat, laut maupun udara. Alasan mengapa ruang menjadi kajian dari geografi, karena ruang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan dan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Angkutan Umum Angkutan Umum dapat didefinisikan sebagai pemindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan umum adalah setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, dimana sebagian besar aktivitas tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Banyak negara sedang berkembang menghadapi permasalahan transportasi. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem prasarana transportasi yang ada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat pertumbuhan kendaraan di Indonesia khususnya di Kota Jakarta. Pada jaman yang berkembang pesat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI TERMINAL Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk atau keluar dari sistem jaringan transportasi. Ditinjau dari sistem jaringan transportasi secara keseluruhan, terminal merupakan simpul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang ketat ini, setiap perusahaan harus mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah yang sering dihadapi oleh

Lebih terperinci