BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selalu berkebutuhan dan selalu memiliki keinginan untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masa kerja maupun karena di putus masa kerjanya. Hukum ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULULAN. lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah da rah Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan pertahanan keamanan. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk. dapat dilakukan yaitu pembangunan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh gabungan orang yang bukan badan hukum sekalipun. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara. pernyataan tersebut menjelaskan bahwa negara wajib memberikan

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mereka harus

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat yang sejahtera adil dan makmur berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Salah satunya UU No.

BAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan

I. PENDAHULUAN. Dengan adanya hukum, hak-hak serta kewajiban-kewajiban anggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sosial, tidak akan lepas dari apa yang dinamakan dengan tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka waktu pendek atau panjang, perjanjian sudah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. pekerja, perusahaan tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia merupakan proses dari kelangsungan hidup yang. uang yang digunakan untuk memenuhi tuntutan hidup mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya dapat meraih keberhasilan. Selain itu pemanfaatan pasar kerja

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Tujuan pembangunan itu dapat tercapai, bila sarana-sarana dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terperinci dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar baik dalam

I. PENDAHULUAN. Kehadiran bank sebagai penyedia jasa keuangan berkaitan dengan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong manusia untuk berbondong-bondong memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. maupun hukum tidak tertulis. Hukum yang diberlakukan selanjutnya akan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mempunyai peran paling pokok dalam setiap perbuatan-perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. diakui eksistensinya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Pokok-

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana dari masyarakat secara efektif dan efisien. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa. berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilar-pilar utama dalam penegakan supremasi hukum dan atau. memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam bidang hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut juga termasuk mengatur hal-hal yang diantaranya hubungan antar

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. menggembirakan. Perbankan Syariah mampu tumbuh +/- 37% sehingga total

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaanya kedua belah pihak mengacu kepada sebuah perjanjian layaknya

BAB I PENDAHULUAN. sosial guna mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, pertama-tama memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan untuk bekerja. Bekerja dilakukan untuk memenuhi. langsung atau uang untuk membeli kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama yang mengikat antara dua individu atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. Hukum ketenagakerjaan merupakan keseluruhan peraturan baik tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan outsourcing (= alih daya) di Indonesia. Bahkan aksi ini disambut aksi serupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan bangun perusahaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perikatan merupakan hubungan hukum yang tercipta karena adanya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) menentukan secara tegas bahwa negara Republik

I. PENDAHULUAN. ini merupakan persoalan bagi setiap perusahaan agar dapat bersaing dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi hal yang tidak terelakkan, terutama dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah permukaan bumi yang dalam penggunaannya meliputi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemerintah. Prinsip negara hukum menjamin kepastian, ketertiban dan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara-negara yang sedang berkembang khususnya di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menimbulkan suatu hubungan hukum yang dikategorikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan industrial menurut Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam rangka pembangunan nasional untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya. Dana atau permodalan merupakan salah satu inti utama

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat oleh pihak bank. Salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), hal 1.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam ketentuan umum Pasal 1 ayat (1) Undang undang Nomor 2 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan Industrial adalah kegiatan yang mendukung terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu perusahaan memiliki peraturan dan tata tertib yang mengatur jalannya suatu perusahaan tersebut. Dengan kata lain setiap perusahaan diwajibkan adanya kepemilikan peraturan perusahaan. Maksud dan tujuan diadakannya peraturan perusahaan itu sendiri adalah untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis, kelancaran usaha, ketentraman, dan kepastian kerja pekerja. Selain itu peraturan perusahaan juga mengatur mengenai tata tertib perusahaan yang mengikat semua pekerja sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku. Agar terciptanya suatu hubungan kerja yang harmonis diantara pekerja dengan perusahaan maka setiap pihak yang terikat oleh peraturan perusahaan tersebut harus sama-sama saling menghormati dan mengindahkan pelaksanaan dari apa yang telah diatur di dalam peraturan perusahaan. Selain adanya suatu peraturan perusahaan pekerja yang bekerja di suatu perusahaan juga harus mematuhi aturan-aturan lain yang juga mengikat dalam pelaksanaan usaha, yaitu adanya suatu perjanjian kerja. Pada dasarnya disetiap perusahaan diwajibkan memiliki suatu perjanjian kerja. Perjanjian kerja yang dibuat tidak boleh menguntungkan

2 salah satu pihak saja namun harus dapat melindungi kepentingan para pihak yang terkait dengan pelaksanaan kerja. Perjanjian kerja pada dasarnya dibuat untuk mencegah terjadinya perselisihan atau sengketa yang dapat terjadi antara pihak yang terlibat dalam suatu hubungan kerja yakni pihak perusahaan dan pihak pekerja. Perjanjian kerja yang dibuat pun harus memenuhi ketentuanketentuan yang sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan dimana didalamnya memuat adanya hak dan kewajiban. Hak kewajiban tersebut tidak hanya bagi pekerja namun juga selaku pelaku usaha. Di Indonesia selain adanya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, hal yang revelan dengan ketenagakerjaan juga telah disebutkan secara tersirat didalam batang tubuh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 28 D ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia juga mengatur bahwa setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Hal tersebut kemudian diimplementasikan dengan disusun dan diterapkannya peraturan mengenai hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha yang mana keduanya harus ditaati oleh kedua belah pihak.

3 Tujuan dibentuknya Undang-undang Ketenagakerjaan ini sendiri adalah untuk memenuhi hak, kewajiban, dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja/buruh serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengemban dunia usaha. 1 Pengertian dari perjanjian kerja sendiri berdasarkan Pasal 1 ayat (14) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Pembuatan suatu perjanjian kerja tidak dipersyaratkan harus dalam bentuk tertulis. Perjanjian kerja sama seperti perjanjian lainnya yang bebas, artinya dapat berbentuk lisan maupun tertulis. Apabila suatu perjanjian kerja dibuat secara tertulis akan lebih memiliki manfaat karena dapat dinyatakan rumusan tertentu dengan jelas. Terlebih seperti di era globalisasi seperti saat ini sangatlah dibutuhkan sekali adanya suatu bentuk perlindungan hukum yang berbentuk riil guna melindungi para pihak baik pelaku usaha maupun pekerja. Kemudian yang menjadi suatu permasalahan adalah apabila terjadi perselisihan antara pelaku usaha dengan pekerja atau adanya suatu pelanggaran-pelanggaran baik yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja oleh para pihak yang terikat dalam perjanjian kerja tersebut. 1 Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4 PT. Anugerah Sejahtera Putera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. PT. Anugerah Sejahtera Putera merupakan salah satu authorized dealer resmi mobil Honda di Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan perusahaan ini selain penjualan juga melayani service. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ini memiliki peraturan perusahaan yang isinya selain memuat peraturan-peraturan juga diatur mengenai tata tertib jalannya perusahaan. Peraturan perusahaan tersebut juga menjadi acuan perusahaan ini dalam membuat dan melaksanakan perjanjian kerja. Di PT. Anugerah Sejahtera Putera ini terdapat hubungan hukum antara pekerja dengan pelaku usaha dengan terikat adanya suatu perjanjian kerja. Adanya hubungan hukum tersebut maka kemudian menimbulkan suatu akibat hukum dan adanya akibat hukum tersebut melahirkan adanya hak dan kewajiban diantara para pihak. Hak dan kewajiban yang dimiliki para pekerja dan pengusaha pada dasarnya wajib dipenuhi oleh keduanya, namun pada prakteknya tidak selalu berjalan dengan sempurna, sebagai contoh terkadang timbul adanya suatu pelanggaran baik tidak dipenuhi salah satu dari keduanya. Salah satu bentuk akibat tidak dipenuhi hak dan kewajiban adalah timbulnya wanprestasi. Wanprestasi berasal dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda wanprestatie, artinya tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban yang

5 telah ditetapkan terhadap pihak-pihak tertentu di dalam suatu perikatan, baik perikatan yang dilahirkan dari suatu perjanjian ataupun perikatan yang timbul karena undang-undang. 2 Pada dasarnya di perjanjian kerja sendiri wanprestasi ditemui ketika unsur-unsur dari wanprestasi itu terpenuhi. Di setiap perusahaan biasanya ditemui beberapa bentuk wanprestasi, termasuk di PT. Anugerah Sejahtera Putera. Adanya wanprestasi tersebut membuat adanya akibat hukum, selain itu dapat juga menimbulkan kerugian baik bagi salah satu pihak maupun dapat juga keduanya. Oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut mengenai pelaksanaan perjanjian kerja serta akibat-akibat hukum yang timbul serta penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan apabila terjadi hal yang demikian. Bertitik tolak dari latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka penulis terdorong untuk membuat sebuah penulisan hukum berbentuk tesis dengan judul : ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PADA PT. ANUGERAH SEJAHTERA PUTERA (HONDA ANUGERAH) YOGYAKARTA. 2 Abdulkadir Muhammad, 1990, Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 20.

6 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah, sebagai berikut: 1. Apa sajakah bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerja di PT. Anugerah Sejahtera Putera? 2. Bagaimanakah penyelesaian yang ditempuh para pihak dalam hal terjadinya wanprestasi terhadap perjanjian kerja di PT. Anugerah Sejahtera Putera? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Tujuan Obyektif a. Mengetahui dan mengkaji bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dalam Perjanjian Kerja pada PT. Honda Anugerah Sejahtera Putera Yogyakarta. b. Mengetahui dan mengkaji upaya penyelesaian yang ditempuh oleh para pihak dalam hal terjadi wanprestasi pada Perjanjian Kerja PT. Honda Anugerah Sejahtera Putera Yogyakarta. 2. Tujuan Subyektif Memperoleh data guna menyusun tesis sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister Kenotariatan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

7 D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan hukum. Adapun manfaat tersebut antara lain : 1. Secara Teoritis Manfaat untuk ilmu pengetahuan atau teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pengetahuan hukum, khususnya hukum ketenagakerjaan dan hukum perjanjian. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi semua pihak yakni pengusaha dan pekerja serta dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk menelaah peraturanperaturan yang telah ada, terutama Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta peraturan-peraturan pelaksana lainnya yang terkait dengan hukum ketenagakerjaan. E. KEASLIAN PENELITIAN Dari hasil penelusuran dan pengamatan kepustakaan yang penulis lakukan di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, ada beberapa penelitian yang membahas tentang perjanjian kerja antara lain dilakukan oleh:

8 1. Tinjauan tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada PT. Palmdale Agroasia Lestari Makmur di Kota Pontianak 3, yang ditulis oleh Devi Suharti tahun 2014. Rumusan masalahnya adalah: a. Bentuk wanpretasi apa yang terjadi dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara pihak PT. Palmdale Agroasia Lestari Makmur dengan pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut? b. Bagaimana Upaya Penyelesaian yang ditempuh oleh para pihak dalam hal terjadinya wanprestasi dalam Perjanjian Kerja waktu tertentu? Kesimpulan dari penulisan ini adalah pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT. Palmdale Agroasia Lestari Makmur ini belum secara optimal dijalankan karena dalam pelaksanaannya masih ditemukan adanya wanprestasi yang dilakukan oleh para pihak baik pengusaha maupun pekerja. Dalam hal penyelesaian terhadap wanprestasi dilakukan dengan cara musyawarah mufakat secara kekeluargaan. 3 Devi Suharti, 2014, Tinjauan tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada PT. Palmdale Agroasia Lestari Makmur di Kota Pontianak, Tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

9 2. Tinjauan Mengenai Perlindungan Hukum bagi Pekerja dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara Pengusaha dengan Pekerja di SPBU 44.552.09 Yogyakarta 4, yang ditulis oleh Marina Herwita Haris tahun 2011. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan oleh pengusaha bagi pekerja di SPBU 44.552.09 Yogyakarta? Kesimpulan dari penulis ini adalah Perlindungan Hukum yang belum diterima oleh pekerja di SPBU 44.552.09 Yogyakarta adalah perlindungan cuti tahunan, perlindungan jaminan sosial tenaga kerja, serta perlindungan atas hak pemutusan hubungan kerja. Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penulisan-penulisan yang ada sebelumnya. Persamaannya adalah membahas pelaksanaan perjanjian kerja. Hal yang membedakan dengan penulisan sebelumnya adalah objek dan pokok bahasan yang terkandung di dalamnya dimana objek penulisan hukum yang dilakukan adalah di PT. Anugerah Sejahtera Putera di Yogyakarta. Berdasarkan lokasi penelitian serta perumusan masalah yang berbeda dengan yang penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penulisan mengenai ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PADA PT. ANUGERAH SEJAHTERA PUTERA (HONDA ANUGERAH) YOGYAKARTA 4 Marina Herwita Haris, 2011, Tinjauan Mengenai Perlindungan Hukum bagi Pekerja dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara Pengusaha dengan Pekerja di SPBU 44.552.09 Yogyakarta, Skripsi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

10 sampai saat ini belum pernah dilakukan, akan tetapi apabila ternyata sudah pernah dilakukan penelitian yang sama atau sejenis maka penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya.