ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (TAI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GULING SENAM LANTAI

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Kadek Astrawan

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh I Putu Winasa NIM

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLAVOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIPITAS DAN HASIL BELAJAR TEHNIK LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh. I Gusti Ayu Putu Raka Ekawati NIM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh I Made Satria Budi NIM 0816011176 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013 1

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH I Made Satria Budi Nim. 0816011176 PENJASKESREK, FOK, Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja- Bali Tlp (0362) 32559 e-mail: madesatria57@yahoo.com ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dimana guru sebagai peneliti yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja berjumlah 35 orang terdiri dari 14 orang putra dan 21 orang putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data pada siklus I aktivitas belajar lompat jauh secara klasikal sebesar 7,91 (aktif), dan pada siklus II sebesar 9,4 (sangat aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,49. Persentase hasil belajar lompat jauh secara klasikal pada siklus I sebesar 62,86% (cukup baik), dan pada siklus II sebesar 85,71% (sangat baik). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 22,85%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru penjasorkes agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam proses pembelajaran sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh. Abstract: This study aims to improve the activity and results learning basic techniques in broad jump VIII A-1 grade students of SMP Negeri 6 Singaraja school year 2012/2013". This study classified as class action research conducted in two cycles. Each cycle consists of an action plan, action, observation and reflection. The subject of research is the VIII A-1 grade students of SMP Negeri 6 Singaraja, amounting to 35 people consisting of the 14 boys and girls 21 students. Data were analyzed using statistical data analysis deskriptif. The result of analysis data activity cycle I learned the basic techniques of broad jump at 7.91 (active), and on the second cycle of 9.4 (quite active). From cycle I to cycle II has increased by 1.49. Percentage yield learning the basic techniques of broad jump in the first cycle of 62.86% (good), and on the second cycle of 85.71% (excellent). From cycle I to cycle II an increase of 22.85%. Based on the data analysis and discussion, it is concluded that the activity and the results of learning the basic techniques of broad jump through the implementation of cooperative learning model type TGT the VIII A-1 grade students of SMP Negeri 6 Singaraja school year 2012/2013. Penjasorkes suggested to teachers to implement cooperative learning model type TGT in the learning process as an alternative to improve the activity and results of learning the basic techniques of broad jump. Kata-kata kunci: Model TGT, aktivitas dan hasil belajar. 2

PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006: 163). Penjasorkes merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang (Depdiknas, 2006: 163). Berdasarkan hasil refleksi setelah melaksanakan observasi awal di SMP Negeri 6 Singaraja pada siswa kelas VIIIA-1 tahun pelajaran 2012/2013 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2012, pada pukul 06.00 07.30 wita, yang bertempat di lapangan lompat jauh GOR Bhuana Patra Singaraja, khususnya pada pembelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung), model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang inovatif, guru masih lebih banyak menggunakan model ceramah dan model demonstrasi. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada saat observasi pada siswa kelas VIIIA-1 yang berjumlah 35 orang, masalah yang diamati dalam proses pembelajaran adalah: aktivitas belajar siswa yang meliputi indikator: kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan audio, kegiatan metrik, kegiatan mental dan kegiatan emosional dimana aktivitas siswa saat menerima pelajaran tergolong rendah ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar siswa, yang terbagi menjadi 5 kategori yaitu: siswa dalam kategori sangat aktif 1 orang (2,86%), kategori aktif 7 orang (20%), kategori cukup aktif 23 orang (65,71%), kategori kurang aktif 4 orang (11,43%) dan siswa dalam kategori sangat kurang aktif (0%). Data aktivitas belajar lompat jauh secara klasikal sebesar 5,78% dan angka ini berada pada rentang 5 < 7 dalam kategori cukup aktif. Data observasi hasil belajar lompat jauh dilihat dari sikap awal, tumpuan, sikap badan di udara dan mendarat diperoleh data yang sesuai dengan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di kelas 3

VIIIA-1 SMPN 6 Singaraja yaitu sebesar 7,2 khususnya pada mata pelajaran penjasorkes materi lompat jauh (gaya jongkok), dimana dari jumlah siswa sebanyak 35 orang, 7 orang (20.0%) yang tuntas, dan yang tidak tuntas sebanyak 28 orang (80,0%). Sedangkan, untuk lompat jauh (gaya menggantung) siswa yang tuntas sebanyak 7 orang (20.0%), dan yang tidak tuntas sebanyak 28 orang (80.0%). Maka persentase rata-rata hasil belajar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) sebesar 20.0% dan berada pada kategori tidak tuntas. Berdasarkan data hasil belajar yang didapat, diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIIIA-1 SMPN 6 Singaraja dalam mata pelajaran Penjasorkes khususnya pada materi lompat jauh berada pada katagori sangat kurang yaitu berada di rentang 0-49%. Berdasarkan hal tersebut muncul beberapa permasalahan yang ditemukan dikelas VIIIA-1 yang menyebabkan rendahnya potensi belajar Penjasorkes, yaitu: (1) dalam proses pembelajaran peran guru lebih dominan, interaksi cenderung satu arah yaitu dari guru ke siswa dan siswa juga mengangap guru merupakan satusatunya sumber belajar sehingga menyebabkan siswa kurang kreatif, (2) aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah, ini disebabkan karena jumlah siswa yang terlalu banyak, (3) kemampuan siswa dalam satu kelas heterogen, dapat terlihat dari adanya siswa yang berbakat dalam menerima materi dan ada yang kurang berbakat, (4) siswa yang lebih pintar jarang sekali ada yang mau membantu temannya yang kurang mampu kecuali diminta oleh guru, akibatnya tujuan dan proses pembelajaran tidak dapat dicapai dengan maksimal. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk mengadakan suatu penelitian dan mencari solusi dalam perbaikan proses pembelajaran khususnya pada penjasorkes yaitu dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau yang diarahkan oleh guru (Suprijono, 2009: 54). Model ini diterapkan dalam kelas yang heterogen, dimana siswa yang memiliki kemampuan kurang akan dibantu oleh siswa yang memiliki kemampuan lebih baik, yang dikerjakan dalam suatu kelompok. Dimana pembelajaran kooperatif memerlukan pendekatan pengajaran melalui 4

penggunaan kelompok kecil dan siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan belajar. Dalam penelitian ini peneliti mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Menurut Slavin (dalam Chotimah, 2009: 269) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh peserta didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tife TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran dalam hal ini, siswa dituntut untuk interdepedensi secara positif, bertanggung jawab baik dalam individu maupun kelompok, aktif belajar dan memiliki keinginan belajar yang tinggi. Dengan pengimplementasian model pembelajaran seperti ini, aktivitas belajar siswa akan lebih baik, dan ini juga akan memperbaiki hasil belajar khususnya pada materi lompat jauh serta tujuan dari pembelajaran penjasorkes akan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Bertolak dari uraian diatas maka peneliti mencoba mengangkat dan melaksanakan penelitian ini dengan judul: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Siswa Kelas VIIIA-1 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Jenis penelitian tergolong penelitian tindakan kelas dimana guru sebagai peneliti. Menurut Oja SN (dalam Kanca, 2010: 115) terdapat empat bentuk penelitian tindakan kelas yaitu : (a) Guru sebagai peneliti, (b) Penelitian tindakan kolaboratif, (c) Simultan terintegrasi, dan (d) Administrasi sosial eksperimental. Dalam penelitian ini, bentuk PTK yang akan digunakan adalah guru sebagai peneliti. Karena peneliti belum menjadi seorang guru, maka peneliti berposisi sebagai guru. Artinya peneliti dalam hal ini sangat mempunyai peran penting dalam proses PTK. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan pemberian materi serta observasi aktivitas belajar siswa sedangkan pertemuan kedua dengan pemberian materi yang bersifat pengulangan dan pemantapan serta 5

dilakukan observasi aktivitas belajar sekaligus dilakukan evaluasi hasil belajar. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran teknik dasar lompat jauh di lapangan lompat jauh GOR Bhuana Patra Singaraja dengan jumlah siswa 35 orang yaitu 14 orang putra 21 orang putri. HASIL PENELITIAN Pada observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 ditemukan data aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah. Hasil penelitian siklus I pada aktivitas belajar yaitu: pada kategori sangat aktif 3 orang (8,57%), aktif 31 orang (88,57%), cukup aktif 1 orang (2,86%) dan kurang aktif tidak ada serta sangat kurang aktif tidak ada. Ratarata aktivitas belajar pada siklus I yaitu 7,91 yang berada pada kategori aktif. Tabel 4.1 Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh pada Siklus I No Kriteria Jumlah Siswa Persentase Kategori 1 X 9 3 8,57% Sangat Aktif 2 7 X < 9 3 5 X < 7 4 3 X < 5 5 X < 3 0 0% 31 88,57% Aktif Total 35 100% 1 2,86% Cukup Aktif 0 0% Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Pada data hasil belajar didapatkan siswa yang tuntas yaitu: tidak ada siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik, 22 orang (62,86%) dengan kategori baik, 12 orang (34,28%) dengan katagori cukup baik, 1 orang (2,86%) dengan katagori kurang baik dan tidak ada siswa dalam katagori sangat kurang baik. Ketuntasan siswa keseluruhan mencapai 70,62%. Tabel 4.2 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh pada Siswa Kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. No 1 2 3 4 5 Rentang Skor Kategori 85-100 Sangat Baik 75-84 Baik 65-74 Cukup baik 55-64 Kurang baik 0-54 Sangat Kurang baik Jumlah siswa 0 persentase 0% 22 62,86% 12 34,28% 1 2,86% 0 0% 35 Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar. Pada data aktivitas belajar siswa dapat disampaikan pada kategori sangat aktif sebanyak 25 orang (71,43%), pada kategori 6

aktif sebanyak 10 orang (28,57%), tidak ada yang mendapatkan kategori cukup aktif, kurang aktif, dan sangat kurang aktif. Tabel 4.3 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Teknik Dasar lompat Jauh pada Siswa Kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013 No Kriteria Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan 1 X 25 71,43% Sangat Aktif 9 2 7 X < 9 3 5 X < 7 4 3 X < 5 5 X < 3 0 0% 10 28,57% Aktif Jumlah 35 100% 0 0% Cukup Aktif 0 0% Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Pada data hasil belajar didapatkan siswa yang tuntas yaitu: 5 orang siswa (14,29%) dengan kategori sangat baik, 25 orang siswa (71,42%) dengan kategori baik, 5 orang siswa (14,29%) dengan katagori cukup baik, tidak ada siswa dengan katagori kurang baik dan tidak ada siswa dalam katagori sangat kurang baik. Ketuntasan siswa keseluruhan mencapai 85,71%. Tabel 4.4 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh pada Siswa Kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013 No 1 2 3 Rentang Skor 85-100 75-84 65-74 Jumlah Siswa Persentase 5 14,29% 25 71,42% 5 14,29% Kategori Sangat Baik Baik Cukup 4 55-64 0 0% Kurang 5 0-54 PEMBAHASAN 0 0% 35 100% Sangat Kurang Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Berdasarkan hasil analisis data selama pelaksanaan kedua siklus dilakukan refleksi melalui diskusi dengan siswa dan guru. Pada penelitian ini ditemukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 pada setiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi secara bertahap dan dapat dilihat pada Tabel 4.6 halaman berikut ini. 7

Tabel 4.6 Katagori Penggolongan Aktivitas Belajar Per Siklus Tahapan Observasi awal Ketuntasan belajar Peningkatan Katagori 5,78 0 - Siklus I 7,91 2,13 Aktif Siklus II 9,4 1,49 Sangat aktif Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa, pengelompokan aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja mengalami peningkatan sebesar 2,13 dari 5,78 pada obsevasi awal yang berada pada katagori cukup aktif menjadi 7,91 siklus I yang berada pada katagori aktif dan 1,49 dari 7,91 pada siklus I yang berada pada kategori aktif menjadi 9,4 pada siklus II yang berada pada kategori sangat aktif. Tabel 4.7 Katagori Penggolongan Hasil Belajar Per Siklus. Tahapan Observasi awal Ketuntasan Belajar Peningkatan Katagori 20 % 0 % Sangat kurang Siklus I 62,86 % 42,86 % Cukup baik Siklus II 85,71 % 22,85 % Sangat baik Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa, pengelompokan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja mengalami peningkatan sebesar 42,86 dari 20% pada observasi awal yang berada pada katagori sangat kurang menjadi 62,86% pada siklus I yang berada pada katagori cukup baik dan 22,85% dari 62,86% pada siklus I yang berada pada kategori cukup baik menjadi 85,71% pada siklus II yang berada pada kategori sangat baik. Dari hasil analisis data siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh secara klasikal ( X ) pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,49 dari 7,91 pada siklus I yang berada 8

dalam kategori aktif menjadi menjadi 9,4 pada siklus II yang berada dalam kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil dari skor rata-rata siklus I dan II didapatkan rata-rata aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh sebesar 8,66 yang berada pada kategiori aktif. 2. Hasil belajar teknik dasar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal untuk teknik dasar lompat jauh mengalami peningkatan sebesar 22,85% dari 62,86% pada siklus I yang tergolong pada kategori cukup baik menjadi 85,71% pada siklus II yang tergolong pada kategori sangat baik. Rata-rata hasil belajar dari kedua siklus pada siswa kelas VIII A-1 SMP Negeri 6 Singaraja adalah 74,29% yang tergolong pada kategori baik. SARAN Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) 2. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan materi yang akan diberikan. 3. Bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya pada materi pembelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung). DAFTAR PUSTAKA Kanca, I Nyoman. 2010. Metodelogi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Undiksha Singaraja. Chotimah Husnul, dkk. 2009. Startegi- Strategi Pembelajaran Untuk PTK. Jawa Timur: Surya Pena Gemilang. Depdiknas, 2006. Stndar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Sutama, Made. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Singaraja: Departemen Pendidikan Nasional Uneversitas Pendidikan Ganesha. Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 9