HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh Yayan Antono

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK FILM REMAJA TELEVISI GANTENG-GANTENG SERIGALA

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

Dwi Viora Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN KLIRONG

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN ARTIKEL E-JOURNAL

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN MINAT MEMBACA SISWA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI 1 SAMBIRATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG PARIT MALINTANG ARTIKEL ILMIAH

KEEFEKTIFAN STRATEGI WEBBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Nur Aeni 1, Imam Suyanto 2, Joharman 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang 67 A Kebumen

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

Edu Geography

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Lingua IX (1) (2013) LINGUA.

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan

Transkripsi:

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh USWATUN CHASANAH NIM 08201244045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

ii

. HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Oleh Uswatun Chasanah NIM 08201244045 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kebiasaan membaca cerpen; (2) mendeskripsikan keterampilan menulis narasi; (3) menguji hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi. Populasi dalam penelitian ini ada 8 kelas dengan jumlah siswa 228 orang. Sampel penelitian ini diambil sebesar 50% sehingga didapat sampel sebesar 4 kelas dengan jumlah siswa 111. Teknik penyampelan yang digunakan adalah proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan tes tulis. Uji persyaratan analisis digunakan uji normalitas dan linearitas. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan: (1) kebiasaan membaca cerpen siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah siswa 111 dapat diketahui bahwa sebanyak 96 siswa (82,88%) berada pada kategori sedang, 13 siswa (11,71%) berada pada kategori tinggi, dan 6 siswa (5,41%) berada pada kategori rendah; (2) keterampilan menulis narasi siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah siswa 111 dapat diketahui bahwa sebanyak 65 siswa (58,56%) berada pada kategori sedang, 19 siswa (17,12%) berada pada kategori tinggi, dan 27 siswa (24,32%) yang berada pada kategori rendah; (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta sebesar 9,43 dengan r hitung 0,943 dan r tabel (n= 111) adalah 0,241 pada taraf koefisiensi 1%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi mempunyai hubungan timbal balik. Hal ini dikarenakan dalam cerpen pasti terdapat narasi yang menjadi dasar dalam sebuah cerpen. iii

Kata kunci: hubungan, kebiasaan membaca cerpen, menulis narasi THE CORRELATION OF SHORT STORY READING HABIT WITH NARRATIVE WRITING SKILLS OF X GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Written by Uswatun Chasanah NIM 08201244045 ABSTRACT This research purpose are to (1) describe short story reading habit, (2) describe narrative writing skills, and (3) to test the correlation of short story reading habit with narrative writing skills of X grade students of SMA Negeri 6 Yogyakarta. The populations in this research there are 8 classes with amount of students 228 peoples. The research sample is taken by 50% in order to get sample of 4 classes with 111 students enrolled. Sampling technique used is proportional random sampling. In collecting data uses two methods, they are questionnaires and writing test methods. The normality and the linearity test are used in requirement analysis test. Analysis technique used is correlation product moment. Based on the data analysis can be concluded that (1) the short story reading habits of X grade students of SMA Negeri 6 Yogyakarta with 111 students there are 96 (82.88%) students in middle category, 13 (11.71%) students in high category, and 6 (5.41%) students in low category; (2) the narrative writing skills of X grade students of SMA Negeri 6 Yogyakarta with 111 students there are 65 (58%) students in middle category, 19 (17.12%) students in high category, and 27 (24.32%) students in low category; (3) there is significant correlation between short story reading habit with narrative writing skills of X grade students of SMA Negeri 6 Yogyakarta at 9.43 in r count and 0.943 in r table at the level of coefficient on 1%. Thus, it can be concluded that short story reading habit and narrative writing skills have a reciprocal correlation because in a short story there must be narration that becomes the basis for a story. Keywords: correlation, short story reading habit, narrative writing iv

1 A. PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Farris (1993: 20) mengatakan bahwa kemampuan berpikir merupakan dasar bagi semua keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Keempat keterampilan tersebut saling terkait, yang satu berhubungan dengan yang lainnya. Dalam pembelajaran, guru tidak dapat menyajikan satu keterampilan saja melainkan dikaitkan dengan keterampilan lainnya. Seorang guru dalam pembelajaran menulis selalu mengadakan tanya jawab, menjelaskan konsep menulis, meminta siswa membaca materi. Demikian halnya dalam pembelajaran berbicara seperti membaca teks pidato atau mendengarkan cerita. Pada kegiatan pembelajaran, siswa membuat teks pidato berupa tulisan atau ketika menjawab pertanyaan terkait cerita yang telah diperdengarkan, baik secara lisan ataupun tertulis. Hal itulah yang mendukung pendapat Farris bahwa keterampilan yang satu berkait dengan keterampilan lainnya. Nurgiyantoro (2010: 422) menegaskan bahwa kemampuan menulis merupakan aspek bahasa yang paling rumit. Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai dibandingkan tiga keterampilan bahasa yang lain. Hal ini disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan, baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Pandangan umum mengatakan bahwa ada hubungan positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan menulis. Oleh karena itu, agar dapat menulis sebuah karangan atau teks, membaca teks atau karangan terkait sangat membantu untuk mengembangkan ide. Dengan terbiasa membaca,

2 perbendaharaan kosakata yang dimiliki akan semakin bertambah. Demikian pula dengan terbiasa memahami kalimat-kalimat yang ditulis orang lain dapat memudahkan dalam memahami berbagai jenis tulisan sebagai pengayaan dalam menulis. Pengalaman-pengalaman yang tertuang dalam tulisan orang lain dapat menambah informasi dan memberikan dorongan untuk menulis. Ide dan pengetahuan baru dapat diperoleh ketika membaca. Oleh karena itu, kebiasaan membaca dan kemampuan menulis memiliki hubungan yang erat. Narasi adalah salah satu jenis tulisan fiksi atau sastra yang dalam pengembangannya menggabungkan pengetahuan atau pengalaman dengan hasil imajinasi atau inspirasi. Oleh karenanya, membaca karangan-karangan fiksi seperti cerpen atau novel dapat membantu menubuhkan ide. Selain itu, dalam pengembangan kemampuan menulis baik fiksi maupun ilmiah, mengetahui lebih banyak tentang bahasan yang akan ditulis semakin baik. Hasil tulisan dari orang yang berpengalaman dibidangnya akan lebih berkualitas. Kebiasaan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta, terutama kebiasaan membaca cerpen yang masih rendah menyebabkan siswa kesulitan menemukan ide. Siswa memerlukan waktu yang lama untuk menemukan kalimat pertama dan kesulitan memilih kosakata yang tepat. Hal itu terjadi karena kebiasaan membaca siswa yang masih kurang, sehingga pengetahuan dan ide mereka terbatas. Oleh karena itu, untuk membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan kemampuan menulis narasi dilakukan penelitian pada siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Yogyakarta. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto, yaitu jenis penelitian yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu variabel dapat berhubungan dan mempengaruhi variabel lain (Sugiyono, 2006: 7). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan

3 kemampuan menulis narasi. Mengacu pada tujuan penelitian, maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian survei dengan analisis korelasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu kebiasaan membaca cerpen dan variabel terikat keterampilan menulis narasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 228 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu teknik proporsional random sampling yang menghasilkan sampel sebesar 50% dari jumlah kelas yaitu sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa 111 orang. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu kebiasaan membaca cerpen dan kemampuan menulis narasi. Instrumen berupa angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kebiasaan membaca cerpen. Instrumen berupa tes kemampuan menulis narasi siswa menggunakan tes uraian. Tes uraian dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Sebelum dilakukan analisis data menggunakan analisis product moment, terlebih dahuli dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji noralitas dan uji linearitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linear atau tidak. Pengujian uji normalitas dan uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 13.0. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Kebiasaan Membaca Cerpen dengan Keterampilan Menulis Narasi Penelitian ini dimulai dengan melakukan tes kebiasaan membaca cerpen dengan menggunakan angket. Siswa diminta untuk mengisi angket kebiasaan

4 membaca dengan memberikan tanda cek ( ) pada setiap pernyataan yang terdapat pada kolom angket sesuai dengan kondisi kebiasaan membaca siswa. Jumlah butir pernyataan dalam angket sebanyak 40 butir pernyataa dengan skor antara 4-1. Skor tertinggi yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 160 dan skor terendah yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 40. Skor tertinggi yang diperoleh dari data adalah 143 dan skor terendah yang diperoleh dari data adalah 73. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.Distribusi Frekuensi Data Kebiasaan Membaca Cerpen Interval Kategori F fr% fk frh% 117 ke atas 83 117 83 ke bawah Tinggi Sedang Rendah 13 92 6 11.71% 82.88% 5.41% 13 105 111 11.71% 94.59% 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat skor tinggi dan berada pada kategori tinggi sebanyak 13 siswa, 92 siswa berada pada kategori sedang, dan 6 orang siswa berada pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca cerpen siswa berada pada kategori sedang. Setelah siswa selesai mengisi angket kebiasaan membaca dengan kondisi kebiasaan membaca cerpen masing-masing, siswa diminta untuk membuat sebuah karangan narasi. Tes menulis karangan narasi ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis narasi. Tema dan topik karangan narasi ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa bebas memilih tema atau topik cerita sesuai pengalaman dan pengetahuan yang mereka ketahui. Skor tertinggi yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 100 dan skor terendah yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 53. Dari data penelitian,skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan skor terendah adalah 62. Dari data

5 diperoleh pula rata-rata (M) sebesar 82, 54, median (Me) 71,65, dan modus 82,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Menulis Narasi Interval Kategori f fr% fk frh% 84 ke atas 69 84 69 ke bawah Tinggi Sedang Rendah 19 65 27 17.12% 58.56% 24.32% 19 84 111 17.12% 75.68% 100% Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori tinggi sebanyak 19 siswa (17.12 %), siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori sedang sebanyak 65 siswa (58,56%) dan siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori rendah sebanyak 27 siswa (24,32%). Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan menulis narasi siswa berada pada kategori sedang pada interval 69-84. Setelah data hasil kebiasaan membaca cerpen dan keterampilan menulis narasi diperoleh, data diolah dengan bantuan komputer program SPSS 13.0 untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut. Data tersebut diolah dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment seperti pada tabel berikut. Tabel 3.Hasil Analisis Product Moment Correlations Kebiasaan Membaca Cerpen Keterampilan Menulis Narasi Kebiasaan Membaca Cerpen Pearson Correlation 1.943 ** Sig. (2-tailed).000 N 111 111 Keterampilan Menulis Narasi Pearson Correlation.943 ** 1 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sig. (2-tailed).000 N 111 111

6 Dari perhitungan tersebut diperoleh rxy = 0,943. Nilai r tabel dengan n=111 pada taraf koefisiensi 0,01 adalah 0,241. Nilai r hasil perhitungan koefisiensi lebih besar dari r tabel dengan taraf koefisiensi 0,01. Berdasarkan hasil pengujian di atas, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilanmenulis narasi siswa Kelas X SMANegeri 6 Yogyakarta dapat diterima. 2. Hubungan Kebiasaan Membaca Cerpen dengan Keterampilan Menulis Narasi Meninjau pembahasan pada tiap variabel di atas, dapat diketahui bahwa kebiasaan membaca cerpen siswa berada pada kategori sedang. Hal tersebut sesuai dengan kerangka pikir pada bab sebelumnya. Apabila kebiasaan membaca cerpen tinggi, maka keterampilan menulis narasi siswa juga akan tinggi dan sebaliknya. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis dengan bantuan komputer program SPSS, dalam penelitian ini ditemukan hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi siswa Kelas X SMA Negeri Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis korelasi product moment pada tabel berikut. Tabel 4.Rangkuman Hasil Analisis Kebiasaan Membaca Cerpen Keterampilan Menulis Narasi R R Square.943.889 Dari perhitungan tersebut diperoleh rxy = 0,943. Nilai r tabel dengan n=111 pada taraf sigifikansi 5% dan 1% masing-masing adalah 0,187 dan 0,246. Nilai r hasil perhitungan koefisiensi lebih besar dari r tabel dan koefisien korelasi

7 yang diperoleh signifikan baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi dapat diterima. Artinya, berdasarkan data empirik pengujian sampel, terbukti bahwa ada hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi. Hal ini sesuai dengan teori uji hubungan yaitu, tinggi rendahnya skor suatu variabel akan diikuti secara sistematis oleh tinggi rendahnya skor variabel yang lain yang secara teoretis mempunyai kaitan karakteristik (Nurgiyantoro, 2012: 131). Selain itu, cerpen mempunyai hubungan yang positif dengan narasi dikarenakan cerpen merupakan salah satu aplikasi dari karangan narasi. Cerpen merupakan ulasan naratif atas perihal atau kejadiaan yang terjadi di masyarakat berdasarkan sudut pandang penulis. Dalam sebuah cerpen pasti terdapat tulisan narasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca cerpen mempunyai hubungan dengan keterampilan menulis narasi siswa. Hal itu berarti dapat diperkirakan jika kebiasaan membaca cerpen siswa tinggi, akan tinggi pula keterampilan menulis narasi siswa. Demikian juga sebaliknya, jika kebiasaan membaca cerpen siswa rendah, akan rendah pula keterampilan siswa dalam menulis narasi. D. SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian serta hasil analisis statistik yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagaiberikut. Pertama, ingkat membaca cerpen siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta menunjukkan berada dalam kategori sedang. Sebanyak 13 siswa (11,71%) memiliki kebiasaan membaca tinggi, 92 siswa (82,88%) memiliki kebiasaan membaca cerpen dengan kategori sedang, dan siswa yang memiliki

8 kebiasaan membaca cerpen dengan kategori rendah sebanyak 6 siswa (5,41%). Dengan demikian, kebiasaan membaca cerpen siswa belum maksimal. Kedua, ingkat keterampilan menulis narasi berada dalam kategori sedang. Siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori tinggi sebanyak 19 siswa (17,12%), siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori sedang sebanyak 65 siswa (58,56%), serta siswa yang memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori rendah sebanyak 27 siswa (24,32%). Hal ini tidak berbeda jauh dengan kebiasaan membaca cerpen, bahwa keterampilan menulis narasi belum maksimal. Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi siswa. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,943 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, makin tinggi kebiasaan membaca cerpen, akan semakin tinggi pula keterampilan menulis narasi siswa. Dari hasil penelitian, hubungan antara kebiasaan membaca siswa dengan keterampilan menulis narasi terbukti signifikan. Akan tetapi, penelitian ini masih memiliki kekurangan karena penelitian ini hanya menggunakan dua variabel, sehingga hasilnya tidak mencakup semua hal yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Selain kebiasaan membaca, masih ada faktor lain, seperti minat baca, motivasi, dan kematangan emosi. Kebiasaan membaca hanya salah satu yang menjadi faktor dalam peningkatan hasil menulis siswa. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan menulis narasi. Cerpen merupakan salah satu sarana yang berhubungan dengan menulis narasi.

9 DAFTAR PUSTAKA Farris, Pamela J. 1993. Language Art A Process Approach. Wisconsin: Brown & Benchmark. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-imu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ---------------------------- 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Press.