A = log P dengan A = absorbans P 0 = % transmitans pada garis dasar, dan P = % transmitans pada puncak minimum

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Hidrolisis Kitosan A dengan NaOH

Bab III Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

Metode Penelitian. 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Daftar alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

No Parameter R 1 R 2 Rv 1 Rv 2 1 CDW (g/l) 0,3580 0,2923 0,3325 0, PHA (g/l) 0,0160 0,1164 0,0669 0, %PHA(CDW) 4, ,822 20,12 40,564

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

3. Metodologi Penelitian

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

3 Metodologi Penelitian

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

4. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Gambar 2 Penurunan viskositas intrinsik kitosan setelah hidrolisis dengan papain.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Formulir organoleptik

PERILAKU DIFUSI KETOPROFEN MELALUI MEMBRAN KITOSAN-GOM GUAR FERI NATA

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex. Beaker glass 100 ml pyrex

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

Temu Putih. Penyortiran Basah. Pencucian. Pengupasan. Timbang, ± 200 g. Pengeringan sesuai perlakuan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

PERILAKU DIFUSI KETOPROFEN MELALUI MEMBRAN GEL KITOSAN-CMC FEBY FERDIANSYAH

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

III. METODOLOGI PENELITIAN

SINTESIS DAN OPTIMALISASI GEL KITOSAN-GOM XANTAN DWI WAHYU UTOMO

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

III. METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Nopember 2013

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

PEMBAHASAN. mengoksidasi lignin sehingga dapat larut dalam sistem berair. Ampas tebu dengan berbagai perlakuan disajikan pada Gambar 1.

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

4 Hasil dan Pembahasan

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

Kata Kunci : styrofoam, polistyren, polistyren tersulfonasi, amilosa, polibled

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Prosedur uji

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga sukar kering. Setelah kulit

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Bahan Baku Cat

Transkripsi:

LAMPIRAN

12 Lampiran 1 Prosedur pencirian kitosan Penelitian Pendahuluan 1) Penentuan kadar air (AOAC 1999) Kadar air kitosan ditentukan dengan metode gravimetri. Sebanyak kira-kira 1.0000 g kitosan dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya, kemudian cawan beserta isinya dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 C selama 3 jam. Setelah itu, dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulangi setiap jam sampai diperoleh bobot konstan. Kadar air kitosan dihitung dengan persamaan Bobot sampel awal - bobot sampel kering Kadar air = 100% Bobot sampel awal 2) Penentuan kadar abu (AOAC 1999) Kadar abu kitosan juga ditentukan secara gravimetri. Cawan porselen dibersihkan dan dipanaskan dalam tanur untuk menghilangkan sisa kotoran yang menempel pada cawan, kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Sebanyak kira-kira 0.5000 g kitosan dimasukkan ke dalam cawan tersebut dan dipanaskan sampai tidak berasap, kemudian dibakar dalam tanur pengabuan dengan suhu 600 ºC sampai diperoleh abu berwarna putih. Setelah itu, cawan beserta isinya didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Kadar abu kitosan dihitung dengan persamaan bobot abu Kadar abu = 100% bobot sampel 3) Penentuan DD (Domszy & Robert 1985 dalam Khan et al. 2002) Derajat deasetilasi kitosan ditentukan dengan metode garis dasar menggunakan FTIR. Kitosan dibuat pelet dengan KBr 1%, kemudian dilakukan penyusuran pada daerah frekuensi 4000 400 cm -1. Derajat deasetilasi ditentukan dengan rumus P0 A = log P dengan A = absorbans P 0 = % transmitans pada garis dasar, dan P = % transmitans pada puncak minimum A % DD = 1 1 1655 100% A 1.33 3450 dengan A 1655 = absorbans pada bilangan gelombang 1655 cm -1 (serapan pita amida) A 3450 = absorbans pada bilangan gelombang 3450 cm -1 (serapan gugus hidroksil), dan 1.33 = A1655 untuk kitin yang terdeasetilasi sempurna (100%) 4) Penentuan bobot molekul kitosan (Tarbojevich & Cosani 1996) Bobot molekul kitosan ditentukan dengan menggunakan metode viskometri. Sebanyak kira-kira 0.1000 g kitosan dilarutkan dalam 100 ml asam asetat 0.5 M, kemudian diambil sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald-Cannon-Fenske untuk ditentukan waktu alirnya. Pengukuran

13 juga dilakukan untuk beberapa konsentrasi kitosan lainnya dan waktu alir dibaca sebanyak tiga kali ulangan. Bobot molekul kitosan dihitung dengan menggunakan persamaan Mark- Houwink: Viskositas relatif η r = η/η o t/t o Viskositas spesifik η sp = η r -1 Viskositas intrinsik [η] = (η sp /c) c η = KM α dengan K = 3.5 x 10-4 ml/g α = 0.76 T = waktu alir zat t 0 = waktu alir pelarut η = viskositas zat η 0 = viskositas pelarut M = bobot molekul zat Seluruh pencirian di atas dilakukan dengan mengambil sampel secara acak pada 3 titik dengan 3 kali ulangan.

14 Lampiran 2 Diagram alir penelitian utama Penelitian Utama: Pembuatan dan Uji Difusi Membran Gel Kitosan-CMC Pembuatan gel kitosan-cmc: kitosan 3% (b/v) dalam asam asetat 1% (v/v) + CMC 1% (b/v) + glutaraldehida 6% (v/v) Pencirian membran (SEM) Uji difusi: Sel 1: ketoprofen 25, 50, atau 75 mg/l dalam etanol-air (1:1) Sel 2: pelarut dalam penangas air suhu 37 atau 42 C; alikuot diambil setiap 30 menit sampai tercapai konsentrasi kesetimbangan (C s ); [ketoprofen] diukur dengan spektrofotometer UV/Vis pada λ 258 nm Pemodelan C s, D dan J dengan metode RSM untuk mempelajari pengaruh h, A, dan T.

15 Lampiran 3 Hasil pencirian kitosan 1) Kadar air dan abu Ulangan ke- Sampel Kadar air (%) Kadar abu (%) 1 Kitosan 1 7.76 0.08 2 Kitosan 2 7.31 0.14 3 Kitosan 3 7.43 0.12 Rerata 7.50 0.11 2) Derajat deasetilasi A 1655 = log 7.5615 = 0.6208 1.8105 A 3450 = log 10.65 0.1597 = 1.8239 0.6208 1 % DD = 1 100% 1.8239 1.33 = 74.41 %

16 3) Bobot molekul Waktu alir larutan kitosan Konsentrasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 t (det) Rerata t (det) Rerata t (det) Rerata 0 62.93 63.01 62.93 63.01 62.93 63.01 62.9 62.9 62.9 63.19 63.19 63.19 0.02 66.75 66.61 67.51 67.45 67.96 67.81 66.54 67.55 67.85 66.55 67.3 67.62 0.04 71.46 71.52 72.61 72.73 73.25 73.35 71.56 72.88 73.46 71.55 72.71 73.34 0.06 76.92 77.09 78.85 78.61 79.37 79.4 77.24 78.93 79.45 77.1 78.04 79.38 0.08 82.39 82.53 84.9 85.13 86.52 86.38 82.68 85.19 86.57 82.52 85.31 86.06 0.1 87.96 87.93 91.13 91.63 91.97 91.77 88.07 91.78 91.68 87.77 91.99 91.65 Contoh perhitungan untuk sampel 1: Dibuat kurva hubungan antara lnη sp /c dan c, sesuai dengan persamaan: lnη sp /c =ln [η] + k [η] 2 c y a b x Kurva penentuan bobot molekul sampel 1 1.5 ln (nsp/c) 1 0.5 y = 3.9429x + 1.0255 R 2 = 0.8712 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 konsentrasi Diperoleh [η] = 3.9429 yang jika dimasukkan dalam persamaan [η] = KM α menghasilkan M = 63.1553 10 5 g/mol Kisaran bobot molekul kitosan adalah (24.3894 x 10 5 63.1553 10 5 ) g/mol

17 Lampiran 4 Hasil uji difusi No h (µm) A (mg/l) T ( C) C s (mg/l) t (jam) D (cm 2 /det) 10-8 J(g/cm 2 det) 10-9 12 30.4 50 37 7.3711 9 0.0830 2.1728 11 30.6 50 37 5.5582 10 0.1043 2.0069 17 33.2 75 37 10.8214 10.5 0.0869 3.0560 18 33.8 75 37 10.0173 9.5 0.1089 3.4586 5 36 25 37 3.8185 7 0.1436 1.6493 6 36 25 37 6.2454 8 0.0689 1.3673 15 95 75 37 10.7629 11 0.6842 8.3507 16 95 75 37 8.7454 12 0.7944 7.7657 10 96 50 37 6.3916 11 0.7976 5.6732 9 96.6 50 37 5.4266 9.5 1.1243 6.6782 4 97.4 25 37 3.4091 8.5 0.9870 3.7075 3 97.8 25 37 3.8477 8.5 0.8652 3.6876 13 144 75 37 12.1371 14 1.0738 9.8473 14 144 75 37 10.5436 14.5 1.2212 9.6177 8 150.6 50 37 17.3272 14 0.4438 6.1758 7 150.8 50 37 7.0202 11 1.7679 8.8519 2 154.8 25 37 3.6138 10.5 1.8873 4.7491 1 159.4 25 37 5.0173 9.5 1.4981 5.2414 36 34 25 42 3.6576 9 0.1047 1.2158 35 35.4 25 42 3.1167 9 0.1364 1.2806 30 35.8 50 42 6.0406 8.5 0.1530 2.7482 29 36.2 50 42 5.9384 9 0.1506 2.6273 23 37.2 75 42 9.8126 10 0.1283 3.6215 24 37.2 75 42 12.4295 10 0.0976 3.5539 27 83.4 50 42 8.4091 11 0.4380 4.8224 21 87 75 42 10.2219 9.5 0.7050 8.8894 28 89.4 50 42 8.4384 11.5 0.4795 4.9430 33 93.2 25 42 2.6050 10.5 0.9907 2.9214 22 94.2 75 42 13.1459 11 0.5321 8.1387 34 94.2 25 42 3.2921 11 0.7425 2.7777 26 131.6 50 42 5.7482 12 1.5488 7.1779 25 135.4 50 42 5.5144 11.5 1.7923 7.7254 20 136.8 75 42 12.6781 11.5 1.1206 11.3439 32 142 25 42 3.0875 11.5 1.7358 4.0227 31 142.6 25 42 3.0875 11 1.8302 4.2233 19 147.4 75 42 10.7044 14 1.3023 10.1846

18 Lampiran 5 Analisis keragaman C s, D, dan J Analysis of Variance for Cs Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 8 331.111 331.111 41.389 31.97 0.000 Linear 3 317.144 6.089 2.030 1.57 0.221 Square 2 5.377 5.425 2.712 2.09 0.143 Interaction 3 8.589 8.589 2.863 2.21 0.111 Residual Error 26 33.662 33.662 1.295 Lack-of-Fit 22 23.988 23.988 1.090 0.45 0.900 Pure Error 4 9.674 9.674 2.419 Total 34 364.773 Analysis of Variance for D Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 9 643,757 643,75658 71,52851 294,21 0,000 Linear 3 626,174 2,76402 0,92134 3,79 0,093 Square 3 14,407 3,59869 1,19956 4,93 0,059 Interaction 3 3,176 3,17576 1,05859 4,35 0,074 Residual Error 5 1,216 1,21560 0,24312 Total 14 644,972 Analysis of Variance for J Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 8 0.000000 0.000000 0.000000 261.51 0.000 Linear 3 0.000000 0.000000 0.000000 7.75 0.001 Square 2 0.000000 0.000000 0.000000 6.19 0.008 Interaction 3 0.000000 0.000000 0.000000 41.64 0.000 Residual Error 21 0.000000 0.000000 0.000000 Lack-of-Fit 18 0.000000 0.000000 0.000000 4.68 0.115 Pure Error 3 0.000000 0.000000 0.000000 Total 29 0.000000