PENGARUH TAYANGAN IKLAN GENERASI PEMILIH CERDAS PEMILU 2014 TERHADAP MINAT MEMILIH BAGI PEMILIH PEMULA

dokumen-dokumen yang mirip
TAYANGAN IKLAN PEMILU 2014 DAN MOTIVASI PEMILIH PEMULA SKRIPSI AULIANI NUR ISLAMI

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama :

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

Muhammad Ghozali

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

JESSICA LARA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

Lampiran 1 KUESIONER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA ( Studi Kasus Konsumen di Depok) : Ridha Raudah Husni NPM :

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

KREATIVITAS DESAIN DAN TINDAKAN MEMBELI PELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli. Merni Rifma Desti Tanjung. Abstrak

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis ini

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

Lampiran 1. Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha

menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

ABSTRAK. Nama : Ezra Karamang, dengan judul skripsi : Pengaruh Bauran Pemasaran Politik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan

Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENGARUH TAYANGAN IKLAN GENERASI PEMILIH CERDAS PEMILU 2014 TERHADAP MINAT MEMILIH BAGI PEMILIH PEMULA (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di Televisi Terhadap Minat Memilih dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe) Auliani Nur Islami 100904096 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 Terhadap Minat Memilih dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang bertujuan untuk mengetahui minat memilih pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Lhokseumawe dalam mengikuti pemilu dengan menggunakan metode korelasional. Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Komunikasi Massa, Komunikasi Pemasaran dan Pemasaran Sosial, Teori AIDDA dan Minat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang berjumlah 308 orang.penentuan sampel menggunakan rumus dengan presisi 15% dari jumlah populasi keseluruhan dan diperoleh 46 siswa. Teknik penarikan sampel menggunakan Propotional Statified Sampling,Purposive Sampling dan Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dalam menganalisis data penelitian menggunakan tabel tunggal dan tabel silang. Penelitian juga menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk menguji hipotesa penelitian menggunakan tes Statistic Spearman Rank dengan hasil nilai rho sebesar 0,443 yang berarti hipotesa diterima dan berarti terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Setelah melakukan uji determinasi maka diperoleh hasilnya kekuatan pengaruh tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 terhadap minat memilih dalam pemilu pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe adalah 19,62% sedangkan sisanya 80,38 di pengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Kata kunci : iklan, iklan pemilu 2014, minat, pemilih pemula PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat terlepas dari kehidupan makluk hidup, khususnya manusia. Dalam dunia pemasaran, komunikasi merupakan salah satu hal terpenting. Dengan kata lain, keberhasilan pemasaran sangat berlangsung pada keberhasilan komunikasinya. Saat ini cakupan ruang lingkup pemasaran telah meluas. Kegiatan pemasaran tidak lagi hanya menyangkut proses penjualan produk atau jasa, namun juga ide-ide sosial maupun politik. Muncul beberapa cabang pemasaran baru seperti marketing notfor-profit organization (pemasaran organisasi nirlaba) dan social marketing (pemasaran sosial). Bentuk dari pemasaran sosial ini ialah Political Marketing yangbertitik tolak dari konsep meaning yang dihasilkan oleh stimulus politik berupa komunikasi politik baik lisan maupun non lisan dan baik secara langsung 1

maupun melalui perantara.kegiatan pemilihan umum yang merupakan salah satu bentuk dari political marketing. Dalam pemilihan umum tahun 2009 dimana 72.271.209 suara golput ditambah suara tidak sah dari 176.367.056 yang seharusnya memilih dalam pemilu legislatif. Angka ini melebihi suara terbanyak yang diraih oleh Partai Demokrat yakni hanya 21.703.137 suara (Cangara, 2011:208). Golongan putih tidak hanya berasal dari masyarakat dewasa namun jadi para pemilih pemula.data Badan Pusat Statistik tahun 2010 menyebutkan penduduk usia 15-19 tahun berjumlah 20.871.086 orang, usia 20-24 tahun berjumlah 19.878.417 orang. Dengan demikian jumlah pemilih muda sebanyak 40.749.503 orang. Besarnya angka pemilih pemula di Indonesia yang membuat Komisi Pemilihan Umum melakukan sosialisasi khusus kepada pemilih pemula, salah satunya dengan membuat iklan anjuran menggunakan hak suara kepada para pemilih pemula (dalam hal ini pelajar). Kota Lhokseumawe yang merupakan salah satu bagian dari propinsi Aceh ternyata memiliki jumlah golongan putih yang tinggi. Hal ini terlihat jelas pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kota Lhokseumawe 10 April 2012. Hampir 63% dari total pemilih tidak menggunakan hak suaranya.pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian berfokus kepada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe kelas XII yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Umum 2014. SMA Negeri 1 Lhokseumawe terpilih sebagai lokasi penelitian karena sekolah ini merupakan sekolah favorit dan sempat menjadi satu-satunya rintisan sekolah bertaraf Internasional di Kota Lhokseumawe. Rumusan Masalah Sejauh mana Pengaruh Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di Televisi Terhadap Minat Memilih Dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe? Tujuan Penelitian Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran tentang tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi. 2. Untuk mengetahui tanggapan pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe terhadap tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi. 3. Untuk mengetahui sejauh mana tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi dapat mempengaruhi minat memilih pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe dalam memilih. URAIAN TEORITIS Komunikasi & Komunikasi Massa Banyak definisi komunikasi yang telah dibuat oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu mengenai Komunikasi. Aristoteles membuat defisini komunikasi dengan menekan pada siapa mengatakan apa kepada siapa. Namun ternyata definisi sederhana ini telah mengilhami Harold D. Laswell pada 1948, dengan membuat definisi komunikasi yang lebih sempurna dengan menanyakan 2

siapa mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya (Nimmo, 1989:7). Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol). Komunikasi memiliki beberapa cabang ilmu lainnya, diantaranya ialah komunikasi massa.pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Pool (Wiryanto, 2003:3) menjelaskan : Komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi. Komunikasi Pemasaran & Pemasaran Sosial Komunikasi pemasaran merupakan salah satu cabang ilmu dalam komunikasi. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Salah satu bentuk social marketing adalah political marketing. Pada dasarnya political marketing atau pemasaran politik adalah serangkaian aktivitas terencana strategis tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Tujuannya ialah untuk membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku pemilih. Perilaku pemilih yang diharapkan adalah ekspresi mendukung dengan berbagai dimensinya, khususnya menjatuhkan pilihan pada partai atau kandidat tertentu (Nursal, 2004:5). Iklan sebagai bagian dari komunikasi, dapat digunakan untuk mentransfer makna politis dari lingkungan masyarakat ke dalam partai politik. Dalam sebuah iklan, selain pesan-pesan verbal yang mengandung substansi program, dapat pula diselipkan ritual-ritual, simbol-simbol, kata-kata, obyek-obyek tertentu yang hidup dalam masyarakat untuk menunjukkan makna politis yang hidup di dalam masyarakat. Iklan, Iklan Layanan Masyarakat & Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di TV Iklan bukanlah media massa, tetapi ia mengandalkan pada media untuk menyampaikan pesannya.adapun definisi pesan iklan menurut Bovee ialah sebagai berikut: Pesan iklan ialah apa yang direncanakan perusahaan untuk disampaikan dalam iklannya dan bagaimana perencanaan penyampaian pesan itu secara verbal dan non verbal (Sumartono, 2002:14). 3

Adapun Definisi Iklan Layanan Masyarakat menurut Cromton dan Lamb (Kasali, 1995:201) ialah sebagai berikut : Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis iklan yang dibuat dengan biaya yang tidak besar dan tidak komersial yang bertujuan untuk mempromosikan program program ; kegiatan kegiatan yang diadakan oleh pemerintah atau digunakan oleh organisasi organisasi kemasyarakatan yang non profit dan sebagai iklan yang berfungsi untuk kepentingan masayarakat, tidak termasuk acara prakiraan cuaca dan iklan promosi produk. Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 merupakan iklan yang diproduksi oleh Kalingga Romansa Film. Iklan ini merupakan salah satu produk iklan layanan masyarakat yang dicanangkan oleh divisi Hubungan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (HUPMAS KPU) untuk mengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pemilihan Umum yang diadakan pada tanggal 9 April dan 9 Juli 2014. Minat Minat merupakan suatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang secara sadar. Minat tersebut mendorong seseorang untuk memperoleh subyek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian ataupun pencapaian yang diinginkan oleh seseorang tersebut. Minat sebagai pemusatan perhatian, motivasi, ketertarikan, rasa senang yang timbul dalam diri seseorang dan adanya hasrat/keinginan untuk melakukan sesuatu yang muncul akibat adanya objek tertentu. Teori AIDDA Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action (kegiatan/aksi).proses pentahapan ini mengandung makna bahwa komunikasi dimulai dengan membangkitkan perhatian (Attention), apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan harus disusul dengan upaya menumbuhkan minat (Interest), minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya keinginan (Desire) komunikan untuk melakukan hal yang diinginkan komunikator. Setelah timbul keinginan harus diikuti oleh keputusan (Decision) yakni keputusan untuk mengambil sikap atau tindakan (Action) (Effendy, 2000:305). Kerangka Konsep Tayangan Iklan Generasi Pemilih Minat Memilih Dalam Pemilu Cerdas Pemilu 2014 Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe 4

Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Variabel Bebas (X) a. Faktor Bentuk : Tayangan Iklan Generasi Pemilih Penggunaan bahasa/kata-kata Cerdas Pemilu 2014 di Televisi Gambar b. Faktor Isi : Daya tarik pesan Waktu penayangan Frekuensi penayangan c. Pilihan Media TV yang disenangi 2. Variabel Terikat (Y) a. Perhatian (attention) b. Ketertarikan (interest) Minat Memilih Dalam Pemilu Pada c. Keinginan (desire) Pelajar SMA Negeri 1 d. Keputusan (decision) Lhokseumawe e. Tindakan (action) 3. Karakteristik Responden a. Karakteristik Individual : Jenis Kelamin Usia Jurusan b. Karakteristik Berdasarkan Lingkungan : Fasilitas yang digunakan Uang saku METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian SMA negeri 1 Lhokseumawe merupakan salah satu sekolah menengah atas tertua di Provinsi Aceh yang didirikan pada tahun 1957. SMA Negeri 1 Lhokseumawe beralamat di Jalan Darussalam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Aceh. Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang berjumlah 308 orang dengan jumlah kelas sebanyak 10 kelas. Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi dengan menggunakan rumus ; n = 15% N. Rumus tersebut berdasarkan dengan pernyataan jika jumlah subjek kurang dari 100 maka diambil seluruhnya, namun jika jumlah subjek lebih besar maka dapat diambil antara 10-15% (Arikunto, 2002). Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1. Propotional Stratified Sampling 2. Purposive Sampling 3. Accidental Sampling 5

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (kuesioner). 2. Penelitian Keperpustakaan. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang 3. Uji Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN Isi Pesan yang Disampaikan dalam Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 No Uraian Frekuensi Persentase (%) 1. Tidak jelas 18 39 2. Kurang jelas 12 26 3 Jelas 12 26 4. Sangat jelas 4 9 Jumlah 46 100 Sumber : P.10/FC.10 Pada Tabel 4.8 di atas, menunjukkan isi pesan yang disampaikan dalam iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 yangmendapat tanggapan tidak jelas dengan jumlah sampel terbesar, yakni 18 orang dengan persentase (39%)dari jumlah sampel keseluruhan. Tanggapan kurang jelas dan jelas dengan jumlah sampel imbang, yakni 12 orang dengan persentase (26%)dari jumlah sampel keseluruhan. Kemudian tanggapan sangat jelas dengan jumlah sampel terkecil, yakni 4 orang dengan persentase (9%) dari jumlah sampel keseluruhan. Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 Memberikan Tampilan Gambar yang Menarik No Uraian Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak menarik 4 9 2 Menarik 19 41 3 Kurang menarik 23 50 4 Sangat menarik 0 0 Jumlah 46 100 Sumber : P.12/FC.12 Pada tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa sampel yang menganggap iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 memberikan tampilan gambar yang menarik merupakan sampel terbanyak dengan jumlah sampel sebanyak 23 orang 6

dengan persentase (50%)dari jumlah sampel keseluruhan. Sedangkan tanggapan kurang menarik sebanyak 19 orang dengan persentase (41%)dari jumlah sampel keseluruhan. Tanggapan tidak menarik sebanyak 4 orang dengan persentase (9%)dari jumlah sampel keseluruhan. Namun tidak ada sampel yang member tanggapan sangat menarik, maka dari itu persentasenya (0%)dari jumlah sampel keseluruhan. Setelah Menyaksikan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014, Apakah Anda Berkeinginan Untuk Memberikan Hak Suara Dalam Pemilihan Umum Mendatang No Uraian Frekuensi Persentase (%) 1. Tidak ingin 0 0 2. Kurang ingin 17 37 3. Ingin 17 37 4. Sangat ingin 12 26 Jumlah 46 100 Sumber : P.22/FC.22 Pada Tabel 4.20 di atas, menunjukkan sampel yang kurang ingin memberikan suara dalam pemilihan umum merupakan sample terbanyak, dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar (37%) dari total keseluruhan sampel. Sampel yang ingin memberikan hak suara berjumlah seimbang dengan sampel yang kurang ingin memberikan hak suaranya. Sampel yang sangat ingin memberikan hak suaranya sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar (26%) dari total keseluruhan sampel. Tidak ada sampel yang tidak ingin memberikan suaranya dengan persentase (0%) dari total keseluruhan sampel. Analisis Tabel Silang Uraian Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 204,540 171 0,041 Likelihood Ratio 114,021 171 1,000 Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 46 10,551 1 0,001 Hasil chi-squares test menunjukkan nilai sebesar 204,540 dengan probabilitas signifikasi (asymp. sig. (2-sided)) yaitu 0,041 oleh karena nilai signifikasi di bawah 0,05, maka dapat disimpulkan adanya hubungan antara variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Uji Validitas Hasil Uji Validitas Data Variabel Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas 2014 Nomor Pernyataan Koefisiensi Korelasi Kesimpulan 8 0,545 Valid 9 0,365 Valid 10 0,360 Valid 7

11 0,401 Valid 12 0,295 Valid 13-pagi 0,164 Tidak valid 13-siang 0,202 Tidak Valid 13-sore 0,117 Tidak valid 13-malam 0,267 Tidak valid 14 0,322 Valid 15-Indosiar 0,533 Valid 15-MNC TV 0,253 Valid 15-Trans TV 0,613 Valid 15-ANTV 0,601 Valid 15-Global TV 0,612 Valid 15-RCTI 0,508 Valid 15-SCTV 0,498 Valid 15-TV One 0,684 Valid 15-Metro TV 0,528 Valid 15-Trans 7 0,275 Valid 15-Net TV 0,433 Valid 15-TVRI 0,168 Tidak valid Hasil Validitas Data Variabel Minat Memilih Dalam Pemilu Pelajar Nomor Pernyataan Koefisiensi Korelasi Kesimpulan 16 0,759 Valid 17 0,769 Valid 18 0,369 Valid 19-0,111 Tidak valid 20-0,370 Valid 21 0,658 Valid 22 0,657 Valid 23 0,273 Valid Uji Reliabilitas Hasil Reliabilitas Data Variabel Penelitian Nilai Cronbach s Alpha Kesimpulan Tayangan iklan generasi pemilih 0,791 Reliabilitas tinggi cerdas 2014 Minat memilih dalam pemilu pelajar 0,876 Reliabilitas tinggi Hanya variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar yang memiliki beberapa item pertanyaan yang tidak valid, setelah menghapus data yang tidak valid memiliki nilai cronbach s alpha sekitar 0,70 0,90 yang berarti bahwa pernyataan instrumen untuk tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar pada taraf reliabilitas tinggi. 8

Uji Hipotesis Hasil Uji Hipotesis Korelasi Spearman Rank Metode Variabel Alat Ukur Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Spearman's rho Tayangan Generasi Cerdas Minat Dalam Pelajar Iklan Correlation Pemilih Coefficient Minat Dalam Pelajar 1.000.443 ** Sig. (2-tailed)..002 N 46 46 Memilih Correlation.443 ** 1.000 Pemilu Coefficient Sig. (2-tailed).002. N 46 46 Memilih Pemilu **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel 4.26 diatas menunjukkan hasil pengolahan data memperoleh nilai r s = 0,443 pada signifikansi probabilitas 0,002. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil r s = 0,443 maka skala berada pada 0,41 0,70 yang berarti bahwa hubungan yang cukup berarti antara tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 terhadap minat memilih dalam pemilu pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe. Determinasi antara variabel X (tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014) terhadap variabel Y (minat memilih dalam pemilu pelajar) di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe sebesar 19,62% sedangkan sisanya 80,38 di pengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Lemahnya hubungan antara kedua variabel tersebut penulis berasumsi karena iklan generasi pemilih cerdas 2014 tidak memberikan pengaruh yang baik, hal ini disebabkan karena bahasa yang digunakan kurang dimengerti, pesan yang disampaikan dalam iklan tidak tersampaikan dengan baik, gambar yang ada tidak dipahami dan tidak menarik, kurangnya pengetahuan responden tentang politik dan pemilu, serta sosialisasi yang masih kurang. Faktor lainnya yakni pengaruh yang diterima dari lingkungan responden, seperti kurangnya pengetahuan politik yang diberikan oleh keluarga. Sampel menganggap bahwa kata-kata/bahasa yang digunakan di dalam iklan kurang menarik dan kurang jelas, isi pesan yang disampaikan kurang jelas dan tidak memahami tampilan gambar yang disampaikan dalam tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014.Sebagian besar responden hanya pernah menyaksikan tayangan iklan sebanyak 1 sampai 2 kali saja. Hal ini jelas menyebabkan iklan tersebut tidak mampu mempengaruhi serta membujuk responden dengan baik sesuai dengan tujuan diciptakannya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi secara umum menggambarkan pelajar sebagai pemilih pemula yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan umum dan menjadi generasi pemilih cerdas pemilu 2014. Iklan tersebut ingin mengajak para pelajar sebagai pemilih pemula 9

untuk dapat menggunakan hak suaranya secara cerdas guna mengurangi angka golongan putih di Indonesia. 2. Mayoritas responden menganggap bahwa kata-kata/bahasa dalam iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi kurang menarik dan tidak jelas, pesan yang disampaikan tidak jelas, makna gambar tidak dipahami, tampilan gambar kurang menarik sehingga mengakibatkan kurangnya pengaruh yang mampu diberikan iklan kepada responden. 3. Pengaruh Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 Terhadap Minat Memilih Dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe masih lemah, hal ini terlihat di dalam nilai determinasi, yakni hanya sebesar 19,62%. Saran 1. Menurut responden, penyajian yang dari iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 yang ditayangkan di televisi baik swasta ataupun pemerintah masih kurang dapat dipahami oleh pelajar walaupun tampilan yang diberikan menarik, namun bahasa yang digunakan dalam iklan masih kurang. Seharusnya pembuat iklan tersebut menggunakan bahasa yang dapat di terima dengan mudah oleh pelajar. 2. Adanya hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa khusunya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian yang sejenis dengan sudut pandang yang berbeda atau memberikan variabel penelitian yang lebih banyak lagi sehingga memberikan hasil penelitian yang akan memperkaya khasanah ilmu penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai periklanan. 3. Komitmen dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam upaya meningkatkan minat masyarakat terutama pelajar dalam memberikan hak suaranya dalam pemilu 2014 sudanh baik hanya saja jika menggunakan media periklanan. Seharusnya pihak Komisi Pemilihan Umum membuat iklan yang lebih menarik dengan durasi lebih panjang serta memberika gambaran yang lebih jelas tentang baik dan buruknya jika tidak memberikan suara. Daftar Referensi Cangara, Hafied. (2011). Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Effendy, Onong Uchjana. (2000). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.Rosdakarya. Nimmo, Dan. (1989). Komunikasi Politik. Bandung: CV. Remadja Karya. Nursal, Adman. (2004). Political Marketing: Strategi Kemenangan Pemilu.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan,Meneropong Imbas pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta. Wiryanto. (2003). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo. 10