BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Pupuk kalium sulfat SNI

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

Pupuk amonium sulfat

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Pupuk super fosfat tunggal

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAHAN DAN ALAT-ALAT Bahan Serbuk Natrium khlorida mumi (NaCI), serbuk Kalium kromat (K 2 CrO4 ), serbuk Perak nitrat (AgNO 3), Air suling dan contoh m

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Lay out penelitian I

III. MATERI DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Metodologi Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

METODE. Materi. Rancangan

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

Transkripsi:

17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel dilakukan di Laboraturium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboraturium Nutrisi Ternak Perah Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. B Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman kiambang (Salvinia molesta). Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus secara sampling seberat 2,5 kg. Bahan kemudian dicacah dan dijemur. Gambar 5. Pencacahan tanaman kiambang

18 Gambar 6. Penjemuran kiambang Analisis mineral menggunakan alat sebagai berikut: neraca analitik, Labu Kjeldahl volume 50 ml, Tabung dan Block digestor Kjeldahl therm, Labu takar volume 50 ml, Tabung kimia volume 20 ml, Vortex mixer, Dilutor skala 0 10 ml/pipet ukur volume 10 ml, Dispenser skala 0 10 ml/pipet volume 1 ml, Spectrophotometer visible, Spectrometer serapan atom. Analisis mineral membutuhkan pereaksi sebagai berikut: HNO 3 pa 65% HClO 4 pa 70% Larutan standar induk K, Na, masing-masing 1.000 ppm dalam air bebas ion Larutan standar induk 500 ppm PO 4, 500ppm S, dan 100 ppm B dalam air bebas ion. Larutan LaCl 3 25.000 ppm (67 g LaCl 3 + 15 ml HCl 25% dalam 1.000 ml air bebas ion) Deret standar campuran 1 mengandung: K, Na, dalam ekstrak yang sama dengan ekstrak contoh dengan kepekatan: o 0; 2; 4; 8; 12; 16; dan 20 ppm K o 0; 0,5; 1; 2; 3; 4; dan 5 ppm Na

19 Deret srandar campuran III mengandung: S dan B dalam ekstrak yang sama dengan ekstrak contoh dengan kepekatan sbb: o 0; 5; 10; 20; 30; 40; dan 50 ppm S o 0; 0,2; 0,4; 0,8; 1,2; 1,6; dan 2 ppm B Pereaksi untuk pengukuran S Asam campur : 125 ml asam asetat glasial + 50 ml HCl + 50 ml asam fosfat dijadikan 500 ml (untuk pemakaian diencerkan 5 x dengan H2O). BaCl2-Tween: 3 g BaCl 2 + 4 ml Tween 80 dijadikan 100 ml dengan air bebas ion. Pereaksi penetapan B Larutan Buffer: 100 g NH4-asetat + 10 g Titriplex II + 4 g Titriples I + 50 ml asam asetat glasial dijadikan 200 ml ml dengan air bebas ion. Azomethine-H: 0, 53 g azomethine-h + 1 g asam askorbat dilarutkan dengan 50 ml dengan air bebas ion (bila perlu dipanaskan). Bahan sampel dianalisis dengan menggunakan Metode Atomic Absorption Spektrofotometer (AAS) untuk mineral Na dan K. Mineral S diukur dengan menggunakan Spektrofotometer visible (Balai Penelitian Tanah, 2009), sedangkan mineral Cl diukur dengan menggunakan Metode Mohr. Prinsip Metode Mohr yaitu abu sampel hasil pengabuan langsung dititrasi dengan perak nitrat. Ion-ion perak mengendap sebagai perak klorida sampai ion klorida habis dan kelebihan perak diukur dengan potassium kromat. (Muchtadi,1989)

20 Gambar 7. Spektrofotometri C Cara Kerja 1. Pengambilan sampel Membuat plot sampel sebesar 1x1 m. Plot dilempar secara acak ke permukaan Waduk Batu Tegi sebanyak 5 kali. Salvinia molesta yang diambil dari kelima tempat tersebut kemudian ditiriskan dan dihomogenkan. Salvinia molesta yang telah homogen kemudian diambil 2,5 kg untuk dijadikan sampel. Sampel kemudian dibagi menjadi 5 bagian yaitu tanaman utuh, daun muda, daun tua, akar muda, dan akar tua. Syarat pembagian tanaman yang dijadiakan sampel didasarkan pada keadaan tanaman yaitu daun muda memiliki warna hijau muda dapat dilihat pada Gambar 8.

21 Gambar 8. Daun dan akar muda Daun tua memiliki warna hijau tua kekuningan sampai cokelat yang dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Daun dan akar tua Bagian akar mengikuti keadaan daun di atasnya serta untuk tanaman utuh adalah seluruh bagian dari kiambang tua maupun muda. Kemudian sampel dicacah untuk memperkecil partikel. Sampel yang telah dicacah kemudian dijemur sampai kering. Sampel yang telah kering kemudian ditimbang. Sampel kemudian digiling. Sampel yang sudah digiling, dapat dianalisis kadar mineral Na, K, Cl, S.

22 2. Analisis Mineral Natrium (Na) dan Kalium (K) Menimbang teliti 0,5 g sampel yang telah dihaluskan ke dalam labu digestion/labu Kjeldahl. Menambahkan 5 ml HNO 3 dan 0,5 ml HClO 4, kocok-kocok dan biarkan semalam. Memanaskan pada block digestor mulai dengan suhu 100 C, setelah uap kuning habis suhu dinaikkan hingga 200 C. Destuksi diakhiri bila sudah keluar uap putih dan cairan dalam labu tersisa 0,5 ml. Mendinginkan dan mengencerkan dengan H 2 O dan volume ditepatkan menjadi 50 ml, mengocok hingga homogen, dibiarkan semalam atau disaring dengan kertas saring W-41 agar didapat ekstrak jernih (Ekstrak A). Memipet 1 ml ekstrak A ke dalam tabung kimia volume 20 ml, menambahkan 9 ml air bebas ion (dapat menggunakan dilutor), mengocok dengan Vortex mixer sampai homogen. Ekstrak ini hasil pengeceran 10x (ekstrak B). Mengukur K dan Na dalam ekstrak B menggunakan Atomic Absorption Spektrofotometer (AAS) dengan standar campuran I sebagai pembanding, dicatat emisi/absorbansi baik standar maupun contoh. Perhitungan Kadar K (%) = ppm kurva x ml ekstrak/1.000 ml 100/ mg contoh x fp x fk Kadar Na (%) = ppm kurva x ml ekstrak/1.000 ml 100/ mg contoh x fp x fk Keterangan Ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva regresi hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikurangi blanko.

23 3. Analisis Mineral Sulfur (S) Menimbang 5,00 g contoh sampel dengan kehalusan <2 mm ke dalam botol kocok atau tabung sentrifusi. Menambahkan 25 ml larutan pengekstrak Ca(H 2 PO 4 ) 2 500 ppm P dan dikocok selama 1 jam dengan mesin kocok. Disaring atau disentrifusi untuk mendapatkan ekstrak jernih. Dipipet 10 ml ekstrak jernih contoh dari deret standar SO 4 (0-50 ppm) ke dalam tabung kimia, ditambahkan 2 ml pereaksi BaCl 2 -Tween, kocok dan biarkan selama 15 menit. Mengukur absorbansi larutan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 494 nm dengan deret standar sebagai pembanding. Perhitungan Kadar sulfat tersedia (ppm S) = ppm kurva x ml ekstrak/1000 ml x 1000 g/g contoh x fp x 142/190 x fk Keterangan ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko. fp fk = faktor pengencer (bila ada) = faktor koreksi kadar air = 100/(100 - % kadar air

24 4. Analisis Mineral Klorida (Cl) Menimbang teliti 1,000 g contoh ke dalam labu takar volume 100 ml, menambahkan 50 ml air bebas ion. Mengocok dengan mesin kocok selama 30 menit dengan kecepatan 200 goyangan/menit. Menepatkan volume hingga tanda tera 100 ml dengan air bebas ion, kocok bolak balik. Disaring dengan kertas saring agar mendapat ekstrak jernih. Memipet 10 ml ekstrak (filtrat) ke dalam Erlenmeyer dan menambahkan 0,5 1 ml indikator K 2 CrO 4 5%. Menitar dengan larutan AgNO 3 0,01 N hingga titik akhir titrasi yang ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata dari perak kromat, catat volume titran yang diperlukan (V c ). Sebagai penetapan blanko dipipet 10 ml air bebas ion dan ditetapkan seperti contoh, catat volume titran yang diperlukan (V b ). Perhitungan Kadar Cl (%) = (V b V c ) x N x 35, 5 x ml ekstrak/ml ekstrak dipipet x 100/mg contoh x fk Keterangan: Vb Vc N = banyaknya titran untuk penitraan blanko (ml) = banyaknya titran untuk penitraan contoh (ml) = normalitas larutan AgNO3 35, 5 = berat setara Cl 100 = faktor konversi ke % Fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 - % kadar air)

25 D. Metode Penelitian Perlakuan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) ulangan dan 2 (dua) perlakuan, terdiri atas: P1: tanaman utuh P2: daun tua P3: daun muda P4: akar tua P5: akar muda E. Analisis Data Data yang dihasilkan dianalisis ragam dengan taraf nyata 5% dan atau 1%. Apabila dari analisis ragam menunjukkan hasil yang nyata pada taraf 5%, maka analisis dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Steel dan Torrie, 1995). F. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah mineral natrium (Na), kalium (K), klorida (Cl), dan sulfur (S).