LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

REVIU RENSTRA

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PENGADILAN NEGERI SOLOK. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS TAHUN

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

55 RANGKASBITUNG KAB. LEBAK PROVINSI BANTEN TLP./FAX (0252) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

HASIL REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PENGADILAN AGAMA BUOL

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

L A K I P TAHUN 2013

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA Tahun Pengadilan Negeri Demak

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU FOTO PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. IKHTIAR EKSEKUTF...ii. DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN...1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

LKjIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

HASIL REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAGIAN ANGGARAN 005 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

PENGADILAN AGAMA KRUI Jl. Mawar No. 10 Way Mengaku, Telp: Website : www. pa-krui.go.id

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

KATA PENGANTAR JAMSER SIMANJUNTAK,SH. NIP

L K J I P. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA SOLOK TAHUN Alamat Kantor : Jln. Kapten. Bahar Hamid Laing Kota Solok

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 PENGADILAN NEGERI LUBUK SIKAPING Jl. Jenderal Sudirman No. 64 Lubuk Sikaping Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Telp. Pengadilan (0753) Negeri 20008, Lubuk Sikaping Fax. (0753) Tahun 2016 20163 0 website : www.pn-lubuksikaping.go.id email : pnlbsikaping@gmail.com

KATA PENGANTAR P uji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016, selain menguraikan capaian kinerja tahun 2016 juga menguraikan tentang Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015-2019. Dengan diterbitkannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping diharapkan dapat memberikan informasi, gambaran dan manfaat yang nyata, akurat, relevan dan transparan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Sangat disadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini dapat tersusun. Kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja dan media evaluasi untuk menilai kinerja bagi aparatur Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. KETUA PENGADILAN NEGERI LUBUK SIKAPING M U A R I F, S H NIP. 196906051996031003 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 1

RINGKASAN EKSEKUTIF Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping sebagai salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman bertugas menyelenggarakan peradilan umum yang bersih, merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan eksekutif maupun kekuasaan legislatif (pasal 24, 25 Undang-Undang Dasar 1945, pasal 10 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009, tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman), dan menurut Pasal 51, 52 dan 53 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Umum, Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai berikut: Tugas Pokok: 1. Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata dalam tingkat pertama; 2. Tugas-tugas lain yang ditentukan oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku; Sedangkan Fungsinya adalah : 1. Menjaga agar pelaksanaan tugas pokok lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Mengendalikan dan membina agar pelaksanaan tugas teknis dan administrasi Peradailan dilaksanakan dengan tertib dan dikelola sebagaimana mestinya. 3. Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari Keadilan yang meliputi kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat dan biaya perkara yang murah. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Memiliki 3 program utama yang berdasarkan atas DIPA 2016 yaitu: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi serta Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan tersebut, dilaksankan melalui penggunaan anggaran tahun 2016 tersebut yang tertuang dalam 3 Program yaitu: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tekhnis Lainnya Mahkamah Agung, telah dilaksanakan mulai dari pembayaran Gaji, Honor, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 2

Tunjangan dan Vakasi serta kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran, secara keseluruhan kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Pengadaan CTS (server), pengadaan Perangkat Pengolah Data, Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dan Pemasangan Keramik Kantor. 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum, telah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan mulai dari melaksanakan kegiatan penanganan perkara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 3

D A F T A R I S I KATA PEGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 7 B. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi... 9 C. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP... 10 D. Sistematika Penyajian Laporan... 10 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019... 12 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016... 16 C. Rencana Kinerja Tahun 2016... 17 D. Penetapan Kinerja Tahun 2016...... 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Akuntabilitas Kinerja... 21 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan... 21 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran... 23 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja......24 1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara... 24 2. Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim... 32 3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara... 33 4. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Access to Justice)... 34 5. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan... 34 6. Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia... 35 C. Akuntabilitas Keuangan...36 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 40 B. Saran-saran... 41 LAMPIRAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 4

D A F T A R T A B E L NO N A M A T A B E L HAL 1 Jumlah Pegawai 8 2 Reviu Renstra Tahun 2015-2019 13 3 Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 16 4 Rencana Kinerja Tahun 2016 17 5 Penetapan Kinerja Tahun 2016 19 6 Pengukuran Kinerja Kegiatan 22 7 Pengukuran Kinerja Sasaran 23 8 Pengukuran Kinerja Penyelesaian Perkara 25 9 Data Perkara Pidana Tahun 2013-2016 26 10 Data Perkara Perdata Tahun 2013-2016 28 11 Data Perkara Pidana Tahun 2016 28 12 Rincian Data Perkara Pidana Tahun 2016 29 13 Data Perkara Perdata Tahun 2016 30 14 Rincian Data Perdata Pidana Tahun 2016 31 15 Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksebilitas Putusan Hakim 32 16 Pengukuran Kinerja Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 33 17 Ratio Hakim Terhadap Perkara 34 18 Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice) 34 19 Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan 34 20 Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas SDM 35 21 Alokasi DIPA Tahun 2016 36 22 Alokasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 36 23 Realisasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 37 24 Alokasi DIPA DITJEN BADILUM Per Jenis Belanja Tahun 2016 38 25 Realisasi DIPA DITJEN BADILUM Per Jenis Belanja Tahun 2016 39 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 5

D A F T A R G R A F I K NO N A M A G R A F I K HAL 1 Perkara Pidana Tahun 2016 28 2 Rincian Perkara Pidana Tahun 2016 29 3 Perkara Perdata Tahun 2016 30 4 Rincian Perkara Perdata Tahun 2016 31 5 Pagu DIPA BUA Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 37 6 Realisasi DIPA BUA Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping Tahun 2016 38 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping merupakan Pengadilan Tingkat Pertama di bawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh undang-undangatau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 menyatakan bahwa Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good governmance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 7

akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 Tanggal 17 November 2016 dan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja, Permen PAN-RB No 29 Tahun 2010 mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing. Berdasarkan Bezeting periode 31 Desember 2016, jumlah pegawai pada Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping sebanyak 26 (dua puluh enam) orang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah Pegawai No T e n a g a T e k n i s J u m l a h ( o r a n g ) Keterangan 1 Ketua 1 Aktif 2 Wakil Ketua 1 Aktif 3 Hakim 4 Aktif 4 Panitera 1 Aktif 5 Sekretaris 1 Aktif 6 Wakil Panitera 1 Aktif 7 Panitera Muda 2 Aktif 8 Kepala Sub Bagian 3 Aktif 9 Panitera Pengganti 5 Aktif 10 Jurusita 2 Aktif 11 Jurusita Pengganti 1 Aktif 12 Staf Pelaksana 4 Aktif Jumlah 26 Untuk Tenaga kontrak atau pekerja tidak tetap yang dibayar DIPA Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah berjumlah 9 (sembilan) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang tenaga security/satpam, 2 (dua) orang tenaga supir dan 4 (empat) orang tenaga cleaning service. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 8

Pasaman. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping meliputi Pemerintah Kabupaten B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping merupakan lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama baik Perkara Pidana maupun Perkara Perdata. Adapun fungsi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping antara lain : 1. Fungsi mengadili (Judicial Power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan dalam tingkat pertama. 2. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, perencanaan, IT, kepegawaian dan pembangunan. 3. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umu kesekretariatan serta pembangunan. 4. Fungsi Nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada Instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta. 5. Fungsi Administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan) dan administrasi umum (Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana, serta Umum dan Keuangan). 6. Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi Pengadilan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 9

Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. C. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Instruksi Presiden Nomor 5 Thun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama; 5. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010; 6. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI; 7. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 323/SEK/OT.01.2/11/2016 Tanggal 17 November 2016 perihal penyampaian LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016. D. Sistematika Penyajian Laporan Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, yang menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dan tentang LKjIP, yang dituangkan dalam : a. Latar Belakang, b. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi c. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP dan d. Sistematika Penyajian Laporan. BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping pada Tahun 2015 yangh berisikan antara lain : a. Indikator Kerja Utama Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 10

b. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015 dan c. Penetapan Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dan d. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping yang dipaparkan dalam : a. Akuntabilitas Kinerja (Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran b. Analisis Akuntabilitas Kinerja, dan c. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP, menguraikan : a. Keberhasilan, b. Hambatan/Masalah, c. Pemecahan Masalah. Lampiran Terdiri dari : Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Pembentukan Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) 2016-2020 dan Indikator Kinerja Utama (IKU), S.K. Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2020 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, Rencana Strategis (Renstra) 2016-2020, Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, Rencana Kinerja Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Penetapan Kinerja Tahun 2017, S.K. Pembentukan Tim Penyusun Reviu Rencana Strategis Tahun 2016-2020 mdan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan Reviu Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2020 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017, Pernyataan Telah Direviu, Checklist Reviu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 Rencana Strategis Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015-2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping sebagai Peradilan Tingkat Pertama dilandasi oleh visi ke depan, sebagaimana visi Mahkamah Agung RI yaitu Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 12

Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan. 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya penyelesaian perkara. 2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim. 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan. Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut: Adapun pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah: 1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata. 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata. 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu. 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 13

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah: 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial. 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk. 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. Tabel 2. Tabel Reviu Renstra 2015-2019 No S A S A R A N INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya penyelesaian perkara 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Pidana b. Perdata c. Persentase perkara yang diselesaikan c. Pidana d. Perdata d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas T A R G E T K I N E R J A 2015 2016 2017 2018 2019 98% 94% 98% 94% 98% 95% 98% 95% 98% 96% 0% 0% 0% 0% 0% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 14

4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6 Meningkatnya kualitas pengawasan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Kegiatan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi S t r a t e g i M a t r i k s P e n d a n a a n ( R u p i a h ) 2015 2016 2017 2018 2019 3.462.870.000 3.208.484..000 5.420.172.000 6.161.678.000 6.752.378.000 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 50.485.000 88.685.000 41.550.000 113.300.000 114.200.000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 1.024.000.000 501.000.000 355.800.000 1.100.000.000 1.000.000.000 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 15

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Nomor : W3.U5/34/KP/XII/2016 tanggal 30 Desember 2016,dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) NO S A S A R A N INDIKATOR KINERJA P E N J E L A S A N PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Jumlah Perkara Mediasi yg menjadi akta perdamaian x Jumlah sisa perkara yang dimediasi Hakim Mediasi Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan x Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan c. Persentase perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan x Jumlah perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk) Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan x Jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara) Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan x Jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah yang tidak mengajukan upaya hukum x Jumlah putusan Majelis Hakim Laporan Bulanan & Laporan Tahunan 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Jumlah berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap x Jumlah berkas yang diajukan Kasasi Catatan : Lengkap = terdiri dari bundle A dan B Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Jumlah berkas perkara yang didistribusikan ke majelis x Jumlah berkas perkara yang diterima Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Jumlah relaas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu x Jumlah putusan Panitera dan Jurusita Laporan Bulanan & Laporan Tahunan d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Jumlah pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat x Panitera dan Jurusita Laporan Bulanan & Laporan Tahunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 16

Jumlah permohonan penyitaan e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Jumlah perkara prodeo diselesaikan x Jumlah perkara prodeo Majelis Hakim dan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Jumlah amar putusan perkara yang di website x Jumlah putusan Catatan : Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik) Kepaniteraan dan Kesekretariatan Laporan Bulanan & Laporan Tahunan 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Jumlah permohonan eksekusi perkara perdata yang distindaklanjuti x Jumlah permohonan eksekusi perkara perdata Ketua Pengadilan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan 6 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti x Jumlah pengaduan masyarakat Ketua Pengadilan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti x Jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal Ketua Pengadilan Panitera Laporan Bulanan & Laporan Tahunan C. RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI LUBUK SIKAPING TAHUN 2016 Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, sebagai berikut : Tabel 4. Rencana Kinerja Tahun 2016 No S A S A R A N INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana 5% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 17

2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 95% 98% 99% 1 : 13 D. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 18

penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. berikut: Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, sebagai Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahun 2016 No S A S A R A N INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5% 95% 98% 99% 1 : 13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 19

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja merupakan evaluasi atas rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja ini dikaji sebagai pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indicator kinerja utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektifitas. Pengukuran kinerja mencakup : 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 21

target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. Table 6. Pengukuran Kinerja Kegiatan No S A S A R A N INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal - Perdata - Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap 5% 5% 5% 90% 90% 90% 95% 95% 95% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 1 : 13 1 : 13 1 : 13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 22

putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Pengukuran pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen rencana Kerja. Pengukuran pencapaian sasaran Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 disajikan dalam matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai berikut : Table 7. Pengukuran Kinerja Sasaran No S A S A R A N INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Perdata d. Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal e. Perdata f. Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan 5% 5% 5% 90% 90% 90% 95% 95% 95% 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 23

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 1 : 13 1 : 13 1 : 13 Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan Pengukuran Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2016 mengacu pada Rencana Kinerja Tahun 2016 dengan target yang sama. B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: 1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara Pencapaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 24

Tabel 8. Pengukuran Kinerja Penyelesaian Perkara KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta 5% 5% 5% perdamaian. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 90% 90% 90% 95% 95% 95% a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Pidana Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 4 perkara, perkara yang masuk sebanyak 50 perkara, perkara yang putus sebanyak 39 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2013 sebanyak 15 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 39 perkara dibagi dengan 50 perkara ditambah 4 perkara dikalikan atau 39 perkara dibagi dengan 54 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah 72,22%. Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 15 perkara, perkara yang masuk sebanyak 89 perkara, perkara yang putus sebanyak 99 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2014 sebanyak 5 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 99 perkara dibagi dengan 89 perkara ditambah 15 perkara dikalikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 25

atau 89 perkara dibagi dengan 99 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah 95,19%. Tahun 2015, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara yang masuk sebanyak 64 perkara, perkara yang putus sebanyak 69 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2015 sebanyak 0 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2015 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2015 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 69 perkara dibagi dengan 64 perkara ditambah 5 perkara dikalikan atau 69 perkara dibagi dengan 69 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2015 adalah. Tahun 2016, sisa perkara tahun lalu sebanyak 0 perkara, perkara yang masuk sebanyak 70 perkara, perkara yang putus sebanyak 69 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2016 sebanyak 1 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2016 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 70 perkara dibagi dengan 69 perkara ditambah 0 perkara dikalikan atau 69 perkara dibagi dengan 70 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2016 adalah 98,57%. T a h u n Data Keadaan Perkara Pidana Tahun 2013 sampai 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tabel 9. Data Perkara Pidana Tahun 2013-2016 Sisa Tahun Lalu P e r k a r a Masuk Putus Sisa 2013 4 50 39 15 2014 15 89 99 5 2015 5 64 69 0 2016 0 70 69 1 Perdata Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara yang masuk sebanyak 17 perkara, perkara yang putus sebanyak 12 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2013 sebanyak 10 perkara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 26

Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 12 perkara dibagi dengan 17 perkara ditambah 5 perkara dikalikan atau 12 perkara dibagi dengan 20 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah 60,00%. Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 10 perkara, perkara yang masuk sebanyak 12 perkara, perkara yang putus sebanyak 19 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2014 sebanyak 3 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 19 perkara dibagi dengan 12 perkara ditambah 10 perkara dikalikan atau 19 perkara dibagi dengan 22 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah 86,36%. Tahun 2015, sisa perkara tahun lalu sebanyak 3 perkara, perkara yang masuk sebanyak 9 perkara, perkara yang putus sebanyak 10 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2015 sebanyak 2 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2015 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2015 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 10 perkara dibagi dengan 9 perkara ditambah 3 perkara dikalikan atau 10 perkara dibagi dengan 12 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2015 adalah 83,33%. Tahun 2016, sisa perkara tahun lalu sebanyak 2 perkara, perkara yang masuk sebanyak 9 perkara, perkara yang putus sebanyak 6 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2016 sebanyak 5 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 diperoleh dari perkara yang diputus tahun 2016 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 6 perkara dibagi dengan 9 perkara ditambah 2 perkara dikalikan atau 6 perkara dibagi dengan 11 perkara dikalikan dengan sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2016 adalah 54,55%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 27

Tahun Data Keadaan Perkara Perdata Tahun 2015-2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tabel 10. Data Perkara Perdata Tahun 2015-2016 Sisa Tahun Lalu P e r k a r a Masuk Putus Sisa 2015 3 9 10 2 2016 2 9 6 5 b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Pidana Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 adalah 98,57% yaitu perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun 2016 sebanyak 69 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu tahun 2015 sebanya 0 perkara dan perkara yang masuk tahun 2016 sebanyak 70 perkara sehingga total sebanyak 70 perkara. Persentase perkara yang dapat terealisir sebesar 98,57%, melebihi target yang sudah ditargetkan untuk tahun 2016 sebesar 98%, maka capaian perkara tahun 2016 adalah 98,57%. Tahun Tabel 11. Data Perkara Pidana Tahun 2016 Sisa Tahun Lalu P e r k a r a Masuk Putus Sisa 2016 0 70 69 1 80 70 G 60 r 50 a 40 f i 30 k 20. 10 1 0 P Grafik 1. Perkara Pidana Tahun 2016 Sisa Awal 2016 Masuk Putus Sisa Akhir Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 28

No Berikut Tabel rincian keadaan perkara pidana tahun 2016 B u l a n Tabel 12. Rincian Data Perkara Pidana Tahun 2016 Sisa Awal Bulan M a s u k P u t u s 1 Januari 0 4 1 2 2 Februari 2 3 3 2 3 Maret 2 1 2 1 4 April 1 9 1 9 Sisa Akhir 5 Mei 9 9 2 16 6 Juni 16 2 15 3 7 Juli 3 2 1 4 8 Agustus 4 8 3 9 9 September 9 8 4 13 10 Oktober 13 10 5 18 11 Nopember 18 11 14 15 12 Desember 15 3 18 1 Jumlah 70 69 1 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Sisa Awal Bulan Masuk Putus Sisa Akhir Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Grafik 2. Rincian Perkara Pidana Tahun 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 29

Perdata Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 adalah 54,55% yaitu perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun 2016 sebanyak 6 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu tahun 2015 sebanyak 2 perkara dan perkara yang masuk tahun 2016 sebanyak 9 perkara sehingga total sebanyak 11 perkara. Persentase perkara yang dapat terealisir sebesar 54,55%, sedangkan yang ditargetkan tahun 2016 adalah 94%, maka capaian perkara tahun 2016 adalah 54,55%. T a h u n Tabel 13. Data Perkara Perdata Tahun 2016 Sisa Tahun Lalu P e r k a r a Masuk Putus Sisa 2016 2 9 6 5 10 9 8 7 6 5 4 Sisa Awal 2016 Masuk Putus Sisa Akhir 3 2 1 0 Grafik 3. Rincian Perkara Perdata Tahun 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 30

Berikut Tabel rincian keadaan perkara perdata tahun 2016 No B u l a n Tabel 14. Rincian Data Perkara Perdata Tahun 2016 Sisa Awal Bulan Masuk Putus Sisa Akhir 1 Januari 2 0 0 2 2 Februari 2 1 1 2 3 Maret 2 0 1 1 4 April 1 2 1 1 5 Mei 1 1 1 2 6 Juni 2 0 0 2 7 Juli 2 0 1 1 8 Agustus 1 0 0 1 9 September 1 0 0 1 10 Oktober 1 0 0 1 11 Nopember 1 2 0 3 12 Desember 3 3 1 5 Jumlah 2 7 6 5 6 5 4 3 2 1 0 Sisa Awal Bulan Masuk Putus Sisa Akhir Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Grafik 2. Rincian Perkara Perdata Tahun 2016 c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara Pidana yang diselesaikan di bawah atau sama dengan 56 hari sesuai SOP adalah yaitu realisasi dan target sehingga capaian. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 31

Adapun untuk perkara Pidana jika diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 56 hari, maka perkara Pidana yang masuk adalah sampai awal bulan Nopember. Karena jika melebihi awal bulan Nopember maka perkara Pidana yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan sampai akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun berikutnya. Persentase perkara Perdata yang diselesaikan di bawah atau sama dengan 62 hari sesuai SOP adalah yaitu realisasi dan target sehingga capaian. Adapun untuk perkara perdata jika diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 62 hari, maka perkara perdata yang masuk adalah sampai akhir bulan Oktober. Karena jika melebihi akhir bulan Oktober maka perkara perdata yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan sampai akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun berikutnya. Berdasarkan register perkara diketahui bahwa semua perkara diputus tidak melebihi batas waktu maksimal, dengan catatan perkara yang masuk terakhir adalah pada bulan Oktober, sehingga persentase realisasi penyelesaian perkara adalah sebesar. Hal ini menunjukkan bahwa Majelis Hakim dan Panitera Pengganti telah bekerja sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga setiap perkara yang diterima dapat diputus tepat sesuai waktu yang ditentukan. 2. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Pencapaian peningkatan aksepbilitas tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 15. Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksepbilitas Putusan No SAS AR AN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2 Peningkatan aksepbilitas putusan hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum a. Banding b. Kasasi c. Peninjauan Kembali 95% 98% 99% 95% 98% 99% 95% 98% 99% Untuk peningkatan aksepbilitas putusan hakim dengan indicator kinerja penurunan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali di tingkat banding tidak diukur targetnya karena itu merupakan kewenangan Pengadilan di tingkat pertama. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 32

3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Penacapaian peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 16. Pengukuiran Kinerja Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara No SAS AR AN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas, putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Persentase Penyitaan tepat waktu dan tepat e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 13 1 : 13 1 : 13 a. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah. Adapun perincian berkas yang diregister tahun 2016 adalah sebanyak 79 perkara dengan rincian 70 perkara pidana, 9 perkara perdata dan seluruhnya telah didistribusikan kepada Majelis Hakim. b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah. Adapun perincian berkas yang diregister tahun 2016 adalah sebanyak 79 perkara dengan rincian 70 perkara pidana, 9 perkara perdata dan seluruhnya telah didistribusikan kepada Majelis Hakim. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas, putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. Persentase pemberitahuan relas, putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah sebesar. d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara Rasio Majelis Hakim terhadap perkara adalah 1 : 13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 33

Jumlah perkara yang masuk selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 17. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara J U M L A H P E R K A R A M A S U K No JENIS PERKARA 2013 2014 2015 2016 1 Pidana 50 89 64 70 2 Perdata 17 12 9 9 Jumlah 67 101 73 79 4. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Access to Justice) Pencapaian peningkatan aksepbilitas masyarakat terhadap peradilan (Access to Justice) tahun 2016 adalah sebagai berikut Tabel 18. Pengukuran Sasaran Kinerja Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Access to Justice) No SAS AR AN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 4 Peningkatan aksepbilitas masyarakat terhadap peradilan (Access to Justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja diputus 5. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pencapaian meningkatnya kualitas pengawasan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 19. Pengukuran Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan No SAS AR AN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 5 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 34

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Semua surat pengaduan yang diterima dan diproses melalui 2 (dua) kriteria, yaitu : 1. Kriteria pertama, pengaduan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dan klarifikasi. 2. Kriteria kedua, pengaduan yang telah direkomendasi dan tidak perlu diadakan pemeriksaan lanjutan karena telah menyangkut teknis dan tidak ada relevansinya. Surat pengaduan selama tahun 2016 sebanyak 0. Namun kami berpendapat bahwa semua pengaduan, baik kriteria pertama maupun kriteria kedua termasuk ke dalam pengaduan yang ditindaklanjuti, sehingga realisasi persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti sebanyak dan capaian diperoleh dari jumlah realisasi dibagi jumlah target dikali adalah. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal adalah kegiatan untuk melaksanakan instruksi tindak lanjut dari pusat atau delegasi dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI yang dalam tahun 2016 adalah sebanyak perkara yang diselesaikan 6. Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan Pencapaian kualitas sumber daya manusia tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 20. Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas SDM No SAS AR AN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 6 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 35

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Secara garis besar pengelolaan keuangan meliputi kegiatan perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan anggaran serta diupayakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tahun anggaran 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping menerima 2 (dua) sumber anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Badan Urusan Administrasi (BUA) dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (BADILUM). TABEL 21. Alokasi DIPA Tahun 2016 No Unit Organisasi Nomor DIPA 1 2 Badan Urusan Administrasi (BUA) Badan Peradilan Umum (BADILUM) SP DIPA- 005.01.2.098828/2016 SP DIPA- 005.03.2.099212/2016 Tanggal DIPA 7 Desember 2015 7 Desember 2015 Jumlah DIPA Rp. 3.709.484.000,- Rp. 88.685.000,- 1. DIPA Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA) (01) DIPA Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA) Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar Rp. 3.709.484.000,- (tiga milyar tujuh ratus sembilan juta empat ratus delapan puluh empat ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut : TABEL 22. Alokasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 J e n i s B e l a n j a Alokasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e Belanja Barang Non Operasional 90.790.000 2,45% Belanja Pegawai 2.477.952.000 66,80% Belanja Barang Operasional 639.742.000 17,25% Belanja Modal 501.000.000 13,50% Jumlah 3.709.484.000 100,00% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 36

Alokasi Anggaran (Rp) 2.45% 17.25% 13.50% Belanja Barang Non Operasional Belanja Pegawai 66.80% Belanja Barang Operasional Belanja Modal Grafik 7 Pagu DIPA Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping Tahun Anggaran 2016 (Berdasarkan Jenis Belanja) Realisasi Anggaran DIPA unit organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA) Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar Rp. 3.644.788.780,- (tiga milyar enam ratus empat puluh empat juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah) atau 98,26% dengan perincian sebagai berikut : TABEL 23. Realisasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 J e n i s B e l a n j a Realisasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e Belanja Barang Non Operasional 80.273.500 2,16% Belanja Pegawai 2.541.609.756 68,52% Belanja Barang Operasional 603.380.524 16,27% Belanja Modal 419.525.000 11,31% Jumlah 98,26% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 37

Alokasi Anggaran 2.16% 16.27% 11.31% Belanja Barang Non Operasional Belanja Pegawai 68.52% Belanja Barang Operasional Belanja Modal Grafik 8. Realisasi Anggaran DIPA BUA (01) Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping (Berdasarkan Jenis Belanja) 2. DIPA Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (03) DIPA unit organisasi Badan Peradilan Umum (Badilum) Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping hanya terdiri dari 1 (satu) jenis belanja yaitu belanja barang sebesar Rp. 88.685.000,- (delapan puluh delapan juta enam ratus delapan puluh lima ribu rupiah) Tabel 24. Alokasi DIPA Ditjen Badilum Per Jenis Belanja Tahun 2016 J e n i s B e l a n j a Alokasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e Belanja Barang 88.685.000 100,00% Jumlah 88.685.000 100,00% Realisasi Anggaran DIPA unit organisasi Badan Peradilan Umum (Badilum) Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar Rp. 88.393.336,- (delapan puluh delapan juta tiga ratus Sembilan puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh enam rupiah) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 38