TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

dokumen-dokumen yang mirip
Homogenisasi, Separasi, Susu Steril

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

PASTEURISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-4

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengolahan dengan Suhu Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang banyak tersebar diwilayah Asia. Jahe merah (Zingiber officinale var

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

I. PENDAHULUAN. vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-8

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

Metode pemanasan susu untuk dikonsumsi dilakukan dengan cara pasteurisasi.

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK

SUSU DAN PRODUK SUSU PRODUK SUSU. Susunan Air Susu. Keadaan air susu. Penilaian Susu menurut Kodex

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB I PENDAHULUAN. lemak, laktosa, mineral, vitamin, dan enzim-enzim (Djaafar dan Rahayu, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGAWETAN. Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pengolahan Non Thermal 1. Pengolahan Non Thermal

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

VI. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN SUHU TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PROSES PENGOLAHAN SUSU BUBUK

PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang tinggi seperti protein, lemak, mineral dan beberapa vitamin lainnya

Latar Belakang : Dasar Tek Pengolahan Pangan

BAB II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN. menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. laktasi oleh hewan dengan tujuan sebagai sumber nutrisi dan memberikan

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

Blansing kemudian pembekuan Ditambahkan saus, keuntungannya : - memperbaiki flavor - menutupi off flavor - mencegah oksidasi - menambah kemudahan

PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN DENGAN SUHU TINGGI SITI AMINAH FIKKES - UNIMUS

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Pengolahan dengan suhu tinggi

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. untuk memenuhi hampir semua keperluan zat-zat gizi manusia. Kandungan yang

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

penyimpanan bahan makanan segar

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah

BAB III SOLUSI BISNIS

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

DAN PENGEMASAN ASEPTIK. Purwiyatno Hariyadi 1

OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Kandungan Gizi Susu No Zat Jenis Komposisi dalam 250 gr susu 1 Karbohidrat Laktosa 13 gr Lemak jenuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPER BIOKIMIA PANGAN

Pengawetan bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP SEL VEGETATIF DAN SPORA

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

Chemistry In Our Daily Life

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI SUSU SEGAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

Tidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan :

Susu cair Steril Biasa. Diproses dengan panas; sehingga produk susu mengalami pemanasan setara dengan o C, selama 4-30 menit

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

STERILISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

Transkripsi:

TEKNOLOGI HASIL TERNAK Kuliah ke 2

METODE PRESERVASI DAGING, SUSU DAN TELUR 1. Penggunaan panas atau PROSES TERMAL (THERMAL PROCESSING) 2. Penurunan suhu atau PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN (COOLING AND FREEZING) 3. Penambahan bahan pengawet 4. Penurunan kadar air atau EVAPORASI dan PENGERINGAN 5. Pengemasan

TEKNOLOGI PRESERVASI DAN PENGOLAHAN SUSU

PRODUKSI SUSU NASIONAL 577.628 ton atau menyumbang 23.45% kebutuhan nasional (tahun 2010)? Guna memenuhi kebutuhan, susu diperoleh dari mana? Mengapa kita mengkonsumsi susu? Dalam bentuk apa kita mengkonsumsi susu?

KOMPOSISI SUSU SEGAR No Komponen Kandungan (%, w/w) 1 Air 87.1 2 Total Padatan 12.9 3 Padatan bukan lemak 8.9 4 Lemak 4.0 5 Protein 3.3 6 kasein 2.6 7 Laktosa 4.6 8 Mineral 0.7

Perbesaran 500 X Perbesaran 5000 X? Mengapa susu kalau didiamkan akan memisah dan membentuk 2 lapisan? Apa yang dimaksud dengan homogenisasi?

GLOBULA LEMAK MISEL KASEIN Gliserida (mono, di, tri) Asam lemak Sterol Karotinoid Vitamin ADEK Air Protein (kasein) Garam (kalsium, fosfat, sitrat, K, Mg, Na) Air Enzim (lipase, plasmin) membran Ilustrasi komponen-komponen dalam globula lemak dan misel kasein susu

Garis besar teknologi pengolahan susu

PEMANASAN (HEAT TREATMENT) Referensi: Bab 7 Buku Dairy Science and Technology hal 225-272

HEAT TREATMENT Tujuan 1. MENJAGA/MEMASTIKAN SUSU AMAN BAGI KONSUMEN Pemanasan akan mematikan bakteri patogen (penyebab penyakit) yang biasa ditemukan pada susu segar: Mycobacterium tuberculosis, Coxiella burnetii, Staphylococcus aureus, Salmonella species, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter jejuni. 2. MEMPERTAHANKAN KUALITAS ATAU MEMPERPANJANG MASA SIMPAN SUSU Panas akan mematikan mikrorganisme pembusuk dan meng-inaktifkan (denaturasi) enzim-enzim yang menyebabkan berbagai reaksi kimia/biokimia pada susu.

HEAT TREATMENT Pertimbangan Penerapan metode pemanasan pada pengolahan susu membutuhkan kombinasi SUHU dan WAKTU yang tepat PERTIMBANGAN: 1. Pengaruhnya terhadap mikroorganisme (pembusuk maupun patogen) 2. Pengaruhnya terhadap enzim-enzim, baik enzim alamiah susu maupun enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme 3. Pengaruhnya terhadap komposisi dan citarasa susu? Bagaimana mekanisme matinya mikroorganisme akibat panas? Bagaimana pengelompokan mikroorganisme berdasarkan suhu ideal untuk pertumbuhan?

Enzim alamiah pada susu dan suhu yang dibutuhkan untuk meng-inaktivasi No Enzim Suhu inaktivasi 1 Alkaline phosphatase 70 2 Lipoprotein lipase 70 3 Xanthine oxidase 80 4 Lactoperoxidase 80 5 Superoxide dismutase 80 6 Catalase 80 7 Plasmin (1) 80 8 Plasmin (2) 120 9 Acid phosphatase 100

Enzim pada susu yang dihasilkan oleh bakteri dan suhu yang dibutuhkan untuk meng-inaktivasi No Enzim Suhu inaktivasi 1 Lipase Pseudomonas fluorescens 130 2 Lipase Pseudomonas sp 130 3 Lipase Alcaligenes viscolactis 70 4 Proteinase Pseudomonas fluorescens 130 5 Proteinase Pseudomonas sp 130 6 Proteinase Achromobacter sp 130 7 Chymosin 60

HEAT TREATMENT Pengelompokan

TERMISASI (THERMIZATION, THERMALIZATION) Pemanasan pada suhu rendah (60-69C) selama 20 detik Bertujuan untuk membunuh bakteri psikrotopik yang mampu menghasilkan enzim lipase & proteinase yang menyebabkan kerusakan susu Efek terhadap komposisi susu sangat minimal

PASTEURISASI SUHU RENDAH Pemanasan pada suhu 63C selama 30 menit (LTLT) atau 72C selama 15 detik (HTST) Mematikan hampir semua sel vegetatif bakteri patogen, khususnya Mycobacterium tuberculosis Mematikan semua jenis jamur dan ragi Menginaktifkan beberapa enzim, khususnya enzim alkaline phosphatase Pengaruh terhadap citarasa (flavour) susu sangat minimal

Pasteurisasi High Temperature Short Time (HTST) Suhu Waktu USA 72 15 Eropa 71.7 15 Australia/NZ 72 15

PASTEURISASI SUHU TINGGI Suhu yang digunakan 85C selama 20 detik; kadang juga digunakan suhu 100C Mendenaturasi enzim lactoperoxidase Semua sel vegetatif mikroba mati; kecuali yang berbentuk spora Meng-inaktifkan sebagian besar enzim, kecuali proteinase susu (plasmin), dan beberapa proteinase dan lipase bakteri Terjadi denaturasi protein serum, sistim antibakteri alamiah susu rusak Citarasa berubah (aroma susu masak), sebagian vitamin C rusak

Susu Pasteurisasi: 10-21 hari dalam kondisi penyimpanan dingin dan kemasan memadai.? Mengapa susu pasteurisasi memiliki masa simpan yang masih terbatas? Apa resiko jika kita mengkonsumsi susu mentah?

STERILISASI Ditujukan untuk membunuh semua mikroba, termasuk sporanya Suhu 110C selama 30 menit (in-bottle sterilization); atau 130C selama 30 detik; atau 145C selama 1 detik (UHT: Ultra High Temperature, short time sterilization). Efek masing-masing metode berbeda In-bottle sterilization menyebabkan hampir semua enzim terdenaturasi, kecuali sebagian kecil enzim lipase dan proteinase bakteri; menyebabkan reaksi Maillard (pencoklatan); timbul citarasa khas susu steril, menyebabkan penurunan kandungan lisin dan beberapa vitamin, menyebabkan perubahan protein; menurunkan ph susu sekitar 0.2 unit UHT 145C selama 1 detik hanya menyebabkan sedikit perubahan komposisi, protein serum relatif tidak berubah, citarasa relatif tidak berubah, sedikit sekali pengaruh terhadap enzim plasmin dan proteinase/lipase bakteri

Setelah proses sterilisasi UHT, susu dikemas secara aseptik dengan menggunakan kemasan steril sehingga memungkinkan distribusi, penjualan dan penyimpanan tanpa pendinginan UHT sterilisation menghasilkan susu yang Shelf-Stable, dengan masa simpan 3 bulan sampai 1 tahun tanpa refrigerasi

Contoh Kasus: Kemasan susu kotak mengembung Tanggal pengambilan foto: 12 Juli 2011 Expiry date di kemasan: 25 Jan 2012? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

HEAT TREATMENT Alat yang digunakan

Alat manual/tradisional/rumahtangga Pemanas Wadah Termometer

Alat Batch/holder pasteurization Alat Pasteurisasi Susu

Heat Exchanger Ilustrasi sederhana alat Heat Exchanger untuk proses pengolahan susu secara termal. Angka menunjukan suhu dalam C. Garis tebal merupakan dinding berinsulasi (menahan panas) sedangkan garis tipis merupakan dinding tipis yang memudahkan perpindahan panas.

e.c: excess cream Ilustrasi sederhana proses pasteurisasi susu menggunakan Plate Heat Exchanger

Heat exchanger untuk memproduksi susu pasteurisasi/uht

PENGEMASAN PRODUK Setelah proses pemanasan, susu didinginkan kemudian dikemas secara aseptik, yaitu proses pengemasan secara steril (tidak terjadi re-kontaminasi)

HEAT TREATMENT Produk

Susu dalam botol akua Segelas susu segar

? Bagaimana struktur kemasan susu kotak UHT sehingga mampu mempertahankan kualitas susu sampai beberapa bulan tanpa ruang pendingin?

Ilustrasi dari PABRIK PENGOLAHAN SUSU (Animasi)