Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

dokumen-dokumen yang mirip
13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

MEDIA SURVEI NASIONAL

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

HASIL SURVEI KOTA KENDARI OKTOBER 2016

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Poltracking LAPORAN SURVEI NASIONAL MENAKAR PETA POLITIK 2014: PENGARUH FIGUR TERHADAP KONFIGURASI POLITIK 2014 TEMUAN SURVEI NASIONAL JANUARI 2014

Press Release HASIL SURVEI

Publik Jakarta Rindukan Figur Ali Sadikin. Survei Pilkada DKI, Mei 2012

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

POLITICAL OUTLOOK 2014: PILIHAN DAN KEMUNGKINAN CAPRES DAN CAWAPRES PEMILU 2014

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik. Rilis dan Konferensi Pers Survei Nasional CSIS 2017 Jakarta, 2 November 2017

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

Flow chart penarikan sampel exit poll

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI

SPLIT-TICKET VOTING, KARAKTERISTIK PERSONAL, DAN ELEKTABILITAS BAKAL CALON PRESIDEN

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Transkripsi:

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka partai politik sudah mengambil sikap atas polarisasi pasangan presiden yg bertarung. Sikap partai politik sudah diketahui. Hanya akan ada dua pasangan capres yang bertarung yaitu Jokowi versus Prabowo. Namun bagaimana sikap pemilih atas dua pasangan capres/cawapres itu? Prosentase dukungan capres tak bisa dikalkulasi secara matematis dari total prosentase dukungan partai politik yang berkoalisi. Survei terbaru LSI pada Mei 2014 telah merekam peta dukungan para capres jika dalam pilpres mendatang hanya ada dua kandidat yang bertarung (head to head). Untuk capresnya sendiri, head to head Jokowi vs Prabowo kedua nya memiliki keunggulan masing-masing di mata pemilih. Dari segi popularitas, kedua capres sama-sama dikenal mayoritas pemilih dengan prosentase diatas 90 %. Tingkat popularitas Jokowi sebesar 94.9 %. Sementara Prabowo dikenal oleh 93.8 % pemilih. Meski sama-sama dikenal, Jokowi lebih disukai dibanding Prabowo. Kesukaan Jokowi mencapai 82.7 %. Sementara Prabowo sebesar 72.0 %. Demikianlah salah satu temuan penting survei nasional terbaru LSI menjelang Pipres 2014. Survei dilakukan di 33 propinsi dengan metode baku: multistage random sampling. Jumlah responden survei nasional ini adalah 2400 responden, dan margin of error-nya +/- 2%. Responden dipilih secara acak dan diwawancarai, dengan tatap muka. Waktu survei dilakukan dari tanggal 1-9 Mei 2014. Survei dilengkapi dengan media analisis, FGD dan In Depth Interview. Survei nasional ini dibiayai sendiri oleh Lingkaran Survei Indonesia.

Dalam survei ini, LSI pun merekam sejumlah aspek kepribadian kedua capres. Dari 6 (enam) aspek kepribadian yang diuji, Jokowi unggul di 3 aspek kepribadian, dan 3 aspek kepribadian lainnya diungguli Prabowo. Jokowi dianggap lebih jujur, lebih bisa menyelesaikan masalah, dan lebih peduli dengan rakyat dibanding Prabowo. Sementara Prabowo dianggap lebih tegas, lebih pintar dan lebih punya gagasan dibanding Jokowi. Dari persepsi pemilih atas kepantasan para capres menjadi presiden, kedua capres pun tak berbeda jauh. Sebesar 72.2 % publik menilai Jokowi pantas menjadi presiden. Sementara sebesar 71.9 % menyatakan Prabowo pantas menjadi presiden. LSI memprediksi bahwa Pilpres 2014 ini akan diwarnai oleh marak dan massifnya kampanye negatif yang menyerang kedua capres. Karena survei ini menunjukan bahwa kampanye negatif jika dipercaya pemilih maka berefek cukup besar terhadap elektabilitas para capres. LSI menanyakan sejumlah pertanyaan kepada responden mengenai pengetahuan mereka terhadap isu negatif yang diasosiasikan kepada kedua capres. Ada 4 (empat) isu negatif Jokowi yang ditanyakan yaitu; 1) capres boneka (Jokowi dikendalikan Megawati dan negara asing); 2) Jokowi berbohong dan tidak menepati janjinya menjabat sebagai gubernur selama 5 tahun penuh; 3) Jokowi terlibat dalam kasus korupsi pengadaan Busway dari China; 4) Jika terpilih Jokowi lebih membela kelompok minoritas dan mengabaikan kepentingan mayoritas muslim.

Dari keempat isu negatif Jokowi yang ditanyakan, antara 9-39 % publik yang menyatakan pernah mendengar atau tahu dengan isu tersebut. Namun dari mereka yang tahu atau pernah mendengar isu negatif tersebut, hanya 20-28 % yang menyatakan percaya dengan isu negatif yang dihembuskan tersebut. Sementara 4 (empat) isu negatif Prabowo yang ditanyakan adalah; 1) Keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis 1998; 2) Prabowo tidak harmonis dengan keluarga; 3) Prabowo tempramental (tidak bisa mengendalikan emosi) dan suka menggunakan kekerasan; 4) Prabowo tidak sukses dalam bisnis perusahaannya karena banyak rugi dan hutang. Dari keempat isu negatif Prabowo yang ditanyakan, antara 7-32 % publik yang menyatakan pernah mendengar. Namun tingkat kepercayaan publik terhadap isu negatif Prabowo tersebut lebih besar dibandingkan dengan Jokowi. Dari mereka yang pernah mendengar isu negatif Prabowo, sebesar 51-72 % publik menyatakan percaya tehadap isu tersebut. Isu negatif terhadap kedua capres pun berpengaruh terhadap keinginan pemilih untuk memilih. Namun pengaruh isu negatif terhadap keinginan pemilih dalam memilih Prabowo lebih besar dibanding Jokowi. Dari mereka yang percaya isu negatif Prabowo, ada potensi penurunan suara Prabowo sebesar 40-51 %. Dan ada potensi penurunan suara Jokowi sebesar 40-44 % dari mereka yang percaya terhadap isu negatif Jokowi tersebut.

Jokowi telah memutuskan akan berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK). Prabowo akan berpasangan dengan Hatta Rajasa. Lalu bagaimanakah elektabilitas kedua pasangan capres ini? Jika Pilpres diadakan pada saat dilakukan survei maka, pasangan Jokowi-JK unggul sementara dibanding dengan pasangan Prabowo Hatta Rajasa. Elektabilitas Jokowi-JK mencapai 35.42 %, dan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 22.75 %. Selisih kedua pasangan sebesar 13 %. Namun demikian, kedua pasangan capres masih punya peluang menang yang sama karena masih terhadap 41.83 % yang belum menentukan pilihan (undecided voters). Dilihat dari segmen pemilih, pasangan Jokowi-JK relatif unggul di semua segmen pemilih. Pasangan Jokowi-JK unggul dari pasangan Prabowo Hatta di semua segmen gender, desakota, usia, dan agama. Jokowi-JK juga unggul dari Prabowo-Hatta dari segmen suku, kecuali suku Betawi. Dari segmen pendidikan dan pendapatan, Jokowi-JK pun unggul di hampir semua kategori. Kecuali pada segmen pendidikan tinggi dan pendapatan 1-2 juta yang bersaing dengan pasangan Prabowo-Hatta. Pada segmen pemilih partai, Jokowi-JK pun unggul di hampir semua pemilih partai kecuali pemilih partai Gerindra, Hanura, dan PKPI. Kedua pasangan capres pun masih bersaing ketat di pemilih partai PKS dan PBB.

Jika melihat realita dukungan dan koalisi parta, pasangan Jokowi-JK memang kalah dalam dukungan elite dan partai politik dari pasangan Prabowo Hatta, namun menang sementara dalam dukungan pemilih. Dukungan koalisi Prabowo-Hatta yang terdiri dari partai Gerindra, PAN, PKS, PPP dan Golkar mencapai 48 %. Dukungan koalisi Jokowi-JK yang terdiri dari PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura mencapai 40%. Keuntungan besar buat Jokowi karena dukungan spontan dari masyarakat luas lebih besar padanya. Survei LSI pun menanyakan tentang keinginan sukarela publik dalam membantu para pasangan capres. Hasilnya sebesar 68.5 % publik menyatakan bahwa mereka ingin secara sukarela membantu pasangan Jokowi-JK. Hanya 15.3 % publik yang menyatakan bahwa mereka akan secara sukarela membantu pasangan Prabowo-Hatta. Dukungan seperti ini yang dulu bisa membuat PDIP menang besar di Pemilu 1999, dan SBY menang di pilpres di 2004, walau didukung partai kecil. Selasa, 20 Mei 2014 Lingkaran Survei Indonesia Narasumber : Ardian Sopa (0819.88.20.20 / 0856.858.3694) Moderator : Fitri Hari (0813.8014.0260)

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3% GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05% PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 7

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH SURVEI LSI AWAL JUNI 2009 SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009 PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009 HASIL KPU DI ATAS 50% SBY- BOEDIONO SBY- BOEDIONO SBY-BOEDIONO TERBUKTI 30%-50% - - - - DI BAWAH 30% MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO - TERBUKTI Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 8

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 1 9 Mei 2014 Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 2400 responden Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner Margin of error : ± 2.0 % Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 9

POPULARITAS CALON PRESIDEN Tingkat Pengenalan Q: Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar nama di bawah ini atau tidak? Nama Tidak Ya Joko Widodo (Jokowi) 5.1% 94.9% Prabowo Subianto 6.2% 93.8% Tingkat Kesukaan Q: Apakah Ibu/Bapak suka atau tidak dengan nama berikut? Nama Tidak Ya TT/TJ Joko Widodo (Jokowi) 10.8% 82.7% 6.5% Prabowo Subianto 18.3% 72.0% 9.7% Jokowi dan Prabowo berimbang di tingkat pengenalan, namun Jokowi lebih disukai 10

POPULARITAS CALON PRESIDEN Tingkat Kepantasan Q: Menurut ibu/bapak apakah nama berikut pantas atau tidak pantas menjadi presiden Indonesia mendatang? Nama Tidak pantas Ya, pantas Tidak jawab Joko Widodo (Jokowi) 20.2% 72.2% 7.6% Prabowo Subianto 17.2% 71.9% 10.9% Tingkat Dukungan Masyarakat Q: Apakah Ibu/Bapak mendukung/tidak jika nama berikut menjadi presiden Indonesia mendatang? Nama Tidak Ya TT/TJ Joko Widodo (Jokowi) 21.5% 65.2% 13.3% Prabowo Subianto 23.7% 60.5% 15.8% Jokowi dan Prabowo sama-sama dianggap pantas, Namun Jokowi lebih didukung 11

Kepribadian Capres Nama Ya Tidak Jujur Pintar Mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah Mampu mengambil keputusan dengan tegas Peduli terhadap rakyat kecil KEPRIBADIAN CALON PRESIDEN Tidak tahu Jokowi 77.3% 3.0% 19.7% Prabowo 54.9% 10.3% 34.8% Jokowi 83.0% 4.0% 13.0% Prabowo 87.3% 3.4% 9.3% Jokowi 73.2% 10.5% 16.3% Prabowo 67.1% 7.9% 25% Jokowi 72.6% 11.1% 16.3% Prabowo 74.4% 5.1% 20.5% Jokowi 85.6% 3.7% 10.7% Prabowo 61.6% 9.8% 28.6% Punya Gagasan/Program Jokowi 38.7% 42.4% 18.9% Prabowo 53.4% 35.5% 11.1% Jokowi lebih dianggap jujur, punya kemampuan selesai masalah dan peduli rakyat kecil, Prabowo lebih dianggap pintar, tegas dan punya gagasan/program 12

ISU NEGATIF JOKOWI (1) Informasi Joko Widodo jika menjadi presiden, akan dikendalikan oleh Megawati dan negara asing. Joko Widodo suka berbohog, karena tidak menepati janji menyelesaikan jabatan sebagai gubernur Jakarta selama 5 tahun penuh. Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar atau tidak isu atau informasi ini? Jika pernah mendengar, apakah Ibu/Bapak percaya atau tidak percaya? Ya Tidak Tidak Percaya Percaya Tidak tahu/ tidak jawab 39.0% 61.0% 51.5% 28.2% 20.3% 36.7% 63.3% 66.8% 22.8% 10.4% Joko Widodo terlibat dalam kasus korupsi pengadaan busway dari China 19.6% 80.4% 72.4% 22.1% 5.5% Joko Widodo jika menang akan lebih membela kelompok minoritas dan tidak memperhatikan kepentingan warga Muslim 9.0% 91.0% 59.5% 20.2% 20.3% 4 isu yang menjadi kampanye negatif atas JOKOWI, tapi publik cenderung tak percaya 13

ISU NEGATIF JOKOWI (2) Informasi Joko Widodo jika menjadi presiden, akan dikendalikan oleh Megawati dan negara asing. Joko Widodo suka berbohog, karena tidak menepati janji menyelesaikan jabatan sebagai gubernur Jakarta selama 5 tahun penuh. Seandainya informasi tersebut terbukti BENAR. Apakah Ibu/Bapak akan memilih Jokowi atau tidak dalam Pemilu 2014 mendatang? Ya Tidak Tidak tahu/ tidak jawab 38.3% 40.2% 21.5% 40.7% 40.0% 19.3% Bagi yang percaya, Kampanye negatif Atas 4 isu itu Akan menurunkan Dukungan pada Jokowi Sekitar 40% Joko Widodo terlibat dalam kasus korupsi pengadaan busway dari China 35.4% 44.9% 19.7% Joko Widodo jika menang akan lebih membela kelompok minoritas dan tidak memperhatikan kepentingan warga Muslim 32.5% 42.5% 25.0% 14

ISU NEGATIF PRABOWO (1) Informasi Prabowo terlibat dalam kasus penculikan aktivis pada tahun 1998 Prabowo tidak harmonis dengan keluarganya Prabowo temperamental (tidak bisa mengendalikan emosi) dan suka menggunakan kekerasan Prabowo tidak sukses dalam bisnis, perusahaannya banyak yang rugi dan hutang Apakah Ibu/Bapak pernah mendengar atau tidak isu atau informasi ini? Jika pernah mendengar, apakah Ibu/Bapak sangat percaya atau tidak percaya? Tidak Ya Percaya Tidak Percaya Tidak tahu/ tidak jawab 67.4% 32.6% 51.5% 28.2% 20.4% 79.0% 21.0% 66.8% 22.8% 10.4% 81.1% 18.9% 72.4% 22.1% 5.5% 92.6% 7.4% 59.5% 20.2% 20.2% 4 isu yang dijadikan kampanye negatif atas Prabowo dan publik cenderung percaya 15

ISU NEGATIF PRABOWO (2) Informasi Prabowo terlibat dalam kasus penculikan aktivis pada tahun 1998 Prabowo tidak harmonis dengan keluarganya Prabowo temperamental (tidak bisa mengendalikan emosi) dan suka menggunakan kekerasan Prabowo tidak sukses dalam bisnis, perusahaannya banyak yang rugi dan hutang Seandainya informasi tersebut terbukti BENAR. Apakah Ibu/Bapak akan memilih Prabowo atau tidak dalam Pemilu 2014 mendatang? Tidak tahu/ tidak Ya Tidak jawab 34.0% 43.0% 22.9% 34.9% 40.0% 25.1% 29.7% 51.5% 18.8% 23.0% 48.0% 29.0% Bagi yang percaya, Kampanye negatif atas 4 isu akan menurunkan Dukungan pada Prabowo Sekitar 40-50% 16

POSISI CALON PRESIDEN Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 2 PASANGAN nama berikut ini, mana yang akan Ibu / Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden? Sebanyak 41,83% masyarakat belum menentukan pilihannya 17

DISTRIBUSI PEMILIH JOKOWI-JK VS PRABOWO-HATTA (1) Kategori Base Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla Prabowo Subianto- Hatta Rajasa Rahasia/Belum memutuskan/tt/tj Jenis Kelamin (%) Laki-laki 50.00% 33.46% 25.2% 41.34% Perempuan 50.00% 37.45% 20.23% 42.32% Desa - Kota (%) Desa 71.8% 35.91% 21.49% 42.6% Kota 28.2% 34.37% 25.83% 39.8% Umur (%) 19 Tahun atau Dibawahnya 4.3% 46.69% 13.16% 40.15% 20-29 Tahun 16.7% 34.65% 25.13% 40.22% 30-39 Tahun 26.8% 36.26% 23.52% 40.22% 40-49 Tahun 25.1% 34.65% 24.85% 40.5% 50 Tahun atau Diatasnya 27.10% 34.65% 20.23% 45.12% Jokowi menang di semua segmen ini 18

DISTRIBUSI PEMILIH JOKOWI-JK VS PRABOWO-HATTA (2) Kategori Base Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla Prabowo Subianto- Hatta Rajasa Tidak tahu / tidak jawab/rahasia/belum Memutuskan Suku (%) Jawa 40.7% 36.75% 19.25% 44,00% Sunda 19.0% 35.28% 31.29% 33.43% Melayu 3.6% 31.64% 24.99% 43.37% Madura 3.6% 26.04% 24.43% 49.53% Bugis 3.1% 43.54% 17.01% 39.45% Betawi 2.5% 16.31% 46.69% 37,00% Batak 3.8% 42,00% 18.69% 39.31% Minang 3.0% 29.19% 21.42% 49.39% Lainnya 20.7% 36.47% 19.32% 44.21% Agama (%) Islam 87.4% 33.95% 24.29% 41.76% Protestan 6.1% 47.95% 12.46% 39.59% Katolik 3.4% 47.81% 11.97% 40.22% lainnya 3.1 36.05% 12.74% 51.21% Jokowi unggul di semua suku, kecuali Betawi, dan di semua pemeluk agama 19

Kategori Base DISTRIBUSI PEMILIH JOKOWI-JK VS PRABOWO-HATTA (3) Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla Pendidikan (%) Prabowo Subianto- Hatta Rajasa Tidak tahu / tidak jawab/rahasia/belum Memutuskan Lulus SD atau Dibawahnya 40.9% 36.75% 19.95% 43.3% Tamat SLTP/sederajat 19.8% 39.34% 21.07% 39.59% Tamat SLTA/sederajat 28.3% 34.37% 26.67% 38.96% Pernah Kuliah atau Diatasnya 11.0% 26.6% 26.14% 47.26% Pendapatan (%) di bawah 200 ribu 4.3% 31.43% 17.15% 51.42% 200-399 ribu 6.7% 29.89% 14,00% 56.11% 400-599 ribu 9.1% 37.38% 18.34% 44.28% 600-799 ribu 8.2% 39.76% 22.12% 38.12% 800-999 ribu 7.9% 36.12% 21.84% 42.04% 1 juta -1.199 juta 14.2% 36.96% 19.39% 43.65% 1.2-1.399 juta 5.1% 37.94% 22.54% 39.52% 1.4-1.599 juta 9.1% 34.65% 25.34% 40.01% 1.6-1.799 juta 2.2% 40.39% 18.83% 40.78% 1.8-1.999 juta 3.8% 28.63% 31.85% 39.52% 2 juta atau lebih 29.2% 34.58% 26.95% 38.47% Jokowi unggul di semua level pendidikan kecuali mahasiswa ke atas, Dan unggul di semua level pendapatan, kecuali yang berpendapatan 1-2 juta 20

DISTRIBUSI PEMILIH JOKOWI-JK VS PRABOWO-HATTA (4) Kategori Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla Prabowo Subianto- Hatta Rajasa Tidak tahu / tidak jawab/rahasia/belum Memutuskan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 39.48% 19.11% 41.41% Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 42.56% 19.25% 38.19% Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 32.69% 32.69% 34.62% Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 82.01% 10.64% 7.35% Partai Golongan Karya (GOLKAR) 32.34% 24.15% 43.51% Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 12.18% 82.78% 5.04% Partai Demokrat (PD) 34.02% 26.25% 39.73% Partai Amanat Nasional (PAN) 41.3% 25.13% 33.57% Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 30.03% 22.89% 47.08% Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 25.48% 35,00% 39.52% Partai Bulan Bintang (PBB) 24.60% 23,29% 52.11% Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 14,00% 28,00% 58,00% Prabowo unggul di pemilih Gerindra dan Hanura, Jokowi unggul di pemilih partai lainnya 21

Dukungan Spontan Publik Lebih Besar ke Jokowi-JK dibanding Prabowo-Hatta Q: Jika bapak/ibu menjadi relawan untuk membantu capres memenangi Pemilu. Pasangan capres manakah yang bapak/ibu lebih antusias membantu secara sukarela? Pasangan Jokowi atau pasangan Prabowo? Membantu Pasangan Prosentase Jokowi 68.5 % Prabowo 15.3 % Tidak Tahu/Tidak Jawab 16.2 % Keuntungan besar buat Jokowi karena dukungan spontan dari masyarakat luas lebih besar padanya. Dukungan spontan ini yang membuat PDIP menang pada Pemilu 1999, atau SBY yang menang dalam Pilpres 2004 meski dari partai kecil. 22

Pengalaman Pemilu 2004: Meski Kalah Dari Dukungan Partai, SBY Menang Pipres Head to Head Mega Vs SBY pada Putaran Kedua Pipres 2004 Pasangan Capres Dukungan Koalisi Partai Prosentase Dukungan Megawati Hasyim PDIP, Golkar, PDS, PPP (Koalisi Kebangsaan) 51 % SBY - JK Demokrat, PBB, PKPI, dan PKS 19 % Jokowi-JK berpotensi mengulang kembali kesuksesan SBY di Pilpres 2004 karena dukungan spontan pemilih yang besar. 23

-TERIMA KASIH- 24