BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN. SMA Negeri 87 didirikan tahun Semula berlokasi di Jalan Ulujami Raya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

1) Identitas Sekolah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

Lampiran 1 KUISIONER APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PROMOSI SEKOLAH SMP CENDERAWASIH I JAKARTA SELATAN

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya. Tuhan turut campur tangan memberkati program ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo. 2. Mulai tahun pelajaran SMA Hang Tuah 2 dipimpin oleh Drs.

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMK Prapanca 2 Surabaya oleh Drs. H.Suwandi di bawah kepengurusan Yayasan Pendidikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

PROPOSAL PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN EKSTRA KURIKULER SEKOLAH

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. berusaha mendirikan sekolah sendiri yang muridnya dari para tentara pelajar

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

BAB III ANALISA MASALAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisa Situasi

FUNGSI DAN TUGAS SEKOLAH DAN PENGELOLA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

a. Keadaan Gedung Kondisi gedung sekolah dalam keadaaan baik meskipun ada beberapa ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Bangunan gedung yang

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Visi dan Misi SMA N 1 Klaten

BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. buku. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tujuan yang dikembangkan oleh SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

d. Masjid dan Tempat Ibadah

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal :

Menjadi Sekolah Berprestasi, Berkarakter, Religius, dan Berwawasan Lingkungan. Humas78

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian No.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

Transkripsi:

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 87 didirikan tahun 1986. Semula berlokasi di Jalan Ulujami Raya Pesanggrahan Jakarta Selatan., yang sekarang ditempati SMA Negeri 108. Sejak tahun ajaran 2001/ 2002 pindah di Jalan Mawar II Rempoa Kel Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Berdasarkan Surat Ijin Penempatan Gedung bernomor 345/1.851.3 tertanggal 28 Februari 2003 dari Kepala Dinas Dikmenti DKI Jakarta atas persetujuan Gubernur Propinsi DKI Jakarta berdasarkan surat permohonan nomor : 165/1.851.3 tanggal 22 Januari 2002 dari Dinas Dikmenti DKI Jakarta Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan. SMA 87 berlokasi didaerah pemukiman yang kondusif, mudah dijangkau angkutan umum, bebas macet, bebas banjir dan jauh dari kebisingan. SMA Negeri 87 sampai saat ini terus berbenah diri untuk memberikan pelayanan meningkatkan prestasi dan menjawab berbagai tuntutan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan. 3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras di dalam perubahan itu sendiri.

77 Jakarta sebagai kota jasa,perdagangan dan pendidikan merupakan barometer secara nasional dan internasional untuk berdaya saing global menghadapi berbagai macam perubahan. Sesuai dengan visi Pemda DKI Jakarta dan visi Dikmenti DKI jakarta yaitu : Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas berdasarkan prinsip bersih transparan dan profesional. SMA Negeri 87 sebagai ujung tombak bertekad untuk meningkatkan pelayanan pendidikan untuk dapat melaksanakan visi dan misi SMA 87 Jakarta, sebagai berikut: Visi : Unggul dalam prestasi, cerdas spiritual, dan cerdas emosional. Misi : Melaksanakan pembinaan keimanan dan ketaqwaan melalui proses pembelajaran. Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar serta mengembangkan program program aksi lingkungan. Melaksanakan pembinaan siswa untuk berprestasi, santun, bertanggung jawab dalam pembinaan budaya daerah. Menumbuhkan motivasi dalam pengembangan profesionalisme dan semangat keunggulan melalui penanaman wawasan kemandirian. Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumber daya sekolah.

78 3.1.3 Penyelenggaraan Pendidikan A. Staf Pengajar 1. Pendidikan S2 Luar Negeri 2 orang 2. Pendidikan S2 Dalam Negeri 3 orang 3. Pendidikan S1 40 orang 4. Pendidikan SM/D3 : 5 orang B. Pengalaman Staf Pengajar 1. Ketua MGMP Kimia DKI 1994-2004. 2. Tim Pengembang Kurikulum 2004 Direktorat Pendidikan Menengah umum : 3 orang. 3. Tim Balitbang Puspendik : 3 orang. 4. Tim Penulis naskah pembelajaran interaktif Pustekom : 5 orang. 5. Pengalaman mengajar mayoritas lebih 10 tahun. C. Jam Belajar 1. Senin- kamis : Pkl 06.45 15.15 2. Jumat : Pkl 06.45 11.30 3. Sabtu : Pkl 07.00 s.d selesai (ekstrakurikuler dan remedial ) D. Akademis 1. Intrakurikuler Kelas X,XI dan XII berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

79 Laporan Hasil Belajar Siswa ( LHBS ) secara komputerisasi dengan sistem SAS ( Sistim Administrasi Sekolah ) 2. Ekstrakurikuler Rohis dan Rokris Paskibra KIR Mading dan Jurnalistik Sepak bola/ Footsal/ Bola Basket Beladiri : Taek kwondo, Ju jit tsu Seni tari ( glipang,saman ), Dance English Conversation Club ( ECC ) PMR Paduan Suara Teater 3. Pembinaan Siswa English Day tiap hari Jumat. Pembinaan pada jam pertama setiap senin meliputi : Upacara, Pembinaan walikelas,siraman rohani,tadarus Al Quran. Persiapan Ujian Nasional kelas XII meliputi : Penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, Matematika IPA, Ekonomi.

80 Pendalam materi ( Intensif ) tiap Jumat dan Sabtu Try Out UN ( minimal 6 kali ) Peningkatan kemampuan pemanfaatan komputer. Program Life skill,mulok. E. Sarana penunjang Pendidikan 1. Ruang belajar sebanyak 18 ruang. 2. Perpustakaan ber AC dengan 2776 judul buku dari 15.090 buku. 3. Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Biologi,Lab Komputer ber AC, Lab IPS, Ruang Audiovisual ber AC, Lab Bahasa ( Program 2007 ), alat-alat band dan kostum tari. 4. Mushola 5. Media pembelajaran : OHP,slide proyektor,lcd. 6. Kebun Tanaman Obat 7. Lapangan Olah raga 3.1.4 Sarana dan Prasarana A. Gedung SMA Negeri 87 Jakarta memiliki gedung berlantai 3 berdiri diatas lahan seluas ±3,435 m 2, dengan letak yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan umum, yang beralamat di Jl. Mawar II Rempoa Raya Bintaro Pesanggrahan Jakarta Selatan. Lingkungan gedung SMA Negeri 87 Jakarta cukup sejuk, nyaman, indah dan tenang, sangat cocok untuk lingkungan pendidikan.

81 B. Sarana Ibadah Sarana ibadah yang dimiliki SMA Negeri 87 Jakarta adalah mushola yang dapat dipergunakan untuk menampung jamaah ± 80 orang, yang letaknya sebelah barat gedung utama. Musholla ini sudah direncanakan akan di renovasi menjadi mesjid berlantai 3, dan bahkan oleh pengurus Komite sekolah diadakan penggalangan dana dan gambar rencana gedung pun sudah dibuat. C. Ruang belajar SMA Negeri 87 Jakarta memiliki 18 ruang belajar dengan 18 rombongan belajar dengan komposisi kelas X 6 kelas, kelas XI 6 kelas, dan kelas XII 6 kelas. Tiap ruang belajar rata-rata 7 x 8 m, dengan dilengkapi kipas angin dan akses internet. D. Sarana Olah Raga Sarana Olah Raga yang dimiliki SMA Negeri 87 Jakarta adalah; lapangan basket, lapangan futsal, lapangan bulutangkis, dan lapangan tenis meja. Pada dasarnya sarana olah raga yang ada di SMAN 87 ini memenuhi ekskul-ekskul yang ada. E. Perpustakaan Ruang perpustakaan SMA Negeri terletak di lantai 3 dengan ukuran 8 x 11 meter dengan fasilitas ruang ber-ac, seperangkat komputer, koleksi buku pelajaran, buku pendukung, dan buku iptek. Ruang perpustakaan ini dimanfaatkan oleh siswa untuk membaca pada waktu senggang atau untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru. Disamping siswa juga dimanfaatkan oleh Bapak/ibu guru untuk menambah pengetahuan atau untuk mencari pendukung bahan ajar.

82 F. Kantin Kantin sekolah terdiri dari 5 stand yang berada di belakang sekolah. Kantin ini memenuhi kebutuhan makanan baik guru maupun siswa. Karena siswa belajar dari jam 07.45 sampai jam 15.15 maka jasa kantin ini sangat diperlukan bagi siswa, terutama bagi yang tidak membawa bekal dari rumah. G. Koperasi Koperasi SMA Negeri 87 dinamakan koperasi Sejahtera yang anggotanya adalah guru dan karyawan SMA Negeri 87 Jakarta. Koperasi ini diadakan disamping menambah kesejahteraan Bapak/Ibu guru, juga menyediakan berbagai kebutuhan warga sekolah, mulai dari makanan, kebutuhan rumah tangga, peralatan sekolah, sampai dengan voucher telepon selular. H. Laboratorium Biologi Laboratorium Biologi terletak di lantai 2, di gedung sebelah timur. Lab Biologi ini digunakan untuk praktek pelajaran Biologi dengan fasilitas praktek yang cukup memadai. Setiap guru yang akan melaksanakan praktek Biologi akan dibantu oleh seorang laboran yang akan mempersiapkan perlengkapan dan bahan-bahan praktek. I. Laboratorium Kimia Laboratorium Kimia terletak di lantai 1, di gedung sebelah barat. Lab Kimia ini hanya digunakan guru kimia yang akan melaksanakan praktek pembelajaran kimia. Dalam melaksanakan praktek kimia seorang guru akan dibantu oleh seorang laboran yang akan mempersiapkan perlengkapan dan bahan-bahan praktek.

83 J. Laboratorium Komputer Dua ruang komputer terletak di gedung sebelah barat di lantai 2. Ruang ini terutama digunakan praktek pembelajaran TI. Khusus ruang computer ini ada pengelola di samping coordinator lab dan petugas. Ruang ini dilengkapi dengan fasilitas AC, Komputer 50 buah, LCD, dan perangkat lain. Lab komputer ini merupakan pusat ICT SMA Negeri 87, dan bahkan ke depan direncanakan untuk menjadi pusat ICT se-jakarta Selatan. K. Laboratorium Audiovisual Ruang audiovisual ini terletak di lantai 2 di gedung sebelah timur, dengan ukuran 8x10 meter. Ruang Audiovisual ini dilengkapi dengan AC, seperangkat computer, LCD, VCD serta CD pembelajaran dengan berbagai mata pelajaran. Ruang Audiovisual sifatnya serbaguna, namun yang terutama digunakan pembelajaran bahasa asing dan pelajaran lainnya yang akan memanfaatkan VCD atau LCD. L. Laboratorium Fisika dan Elektronika Laboratorium Fisika letaknya di lantai 2, tepatnya tepat diatas laboratorium Kimia. Untuk sementara ini laboratorium Fisika juga digunakan praktek untuk pelajaran mulok elektronika. Laboratorium Fisika ini disamping dilengkapi perlengkapan praktek juga dilengkapi dengan seperangkat computer, LCD dan akses internet. Begitu juga dalam melaksanakan praktek akan dibantu oleh seorang laboran.

84 3.1.5 Kondisi Organisasi Dalam menganalisis kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kondisi persaingan organisasi dapat digunakan pendekatan 5P oleh Porter. Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik dari suatu pasar atau segmen pasar. Analisis Porter pada SMA Negeri 87 Jakarta dapat diuraikan pada gambar 3.1 di bawah ini: Pendatang Baru Potensial Binus School SMA Pelita Harapan Jubile School High Scope Indonesia Pemasok Guru dan Karyawan Buku Perpustakaan Informasi Peralatan: meja, kursi, papan tulis. Perlengkapan: kertas, spidol, tinta dll. Pesaing Industri SMAN 6 Jakarta SMAN 70 Jakarta SMAN 28 Jakarta SMAN 90 Jakarta SMAN 86 Jakarta Pembeli Orang Tua Calon Siswa Pengganti/Substitusi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) SMIP (Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata) SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) STM Gambar 3.1 Analisis Porter Terhadap SMA Negeri 87 Jakarta

85 Gambar di atas menunjukkan lima kekuatan tersebut adalah pesaing industri, pendatang baru potensial, pengganti/substitusi, pembeli, dan pemasok. Lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah: 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan juga memiliki pesaing yang cukup banyak dan kuat. Pada SMA Negeri 87 Jakarta yang menjadi pesaing adalah sekolahsekolah menengah atas negeri maupun swasta yang juga berlokasi di Jakarta, terutama di Jakarta Selatan. Beberapa diantaranya: SMA Negeri 6, SMA Negeri 70, SMA Negeri 28, SMA Negeri 90 dan lainnya. 2. Ancaman pendatang baru. Sekolah yang menjadi pendatang baru merupakan ancaman atau penghalang bagi sekolah yang terdahulu. Adapun sekolah pendatang baru yang menjadi ancaman bagi SMA Negeri 87 Jakarta adalah: Binus School, SMA Pelita Harapan, Jubilee School dan High Scope Indonesia. 3. Ancaman produk pengganti/substitusi. Terdapatnya produk substitusi aktual atau potensif dalam suatu industri juga merupakan suatu ancaman. Yang menjadi produk pengganti/substitusi bagi SMA Negeri 87 Jakarta adalah sekolah-sekolah menengah selain SMA yang berlokasi di Jakarta, seperti: SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), SMIP (Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata), SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) dan STM. 4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli. Dalam industri pendidikan yang menjadi pembeli adalah orang tua dan calon siswa. Orang tua termasuk dalam kategori pembeli karena memiliki peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Ancaman yang dapat ditimbulkan oleh

86 pembeli: memaksa agar biaya pendidikan diturunkan dan meminta peningkatan kualitas dan pelayanan. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Yang merupakan pemasok bagi SMA Negeri 87 Jakarta adalah sumber daya yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya prose belajar mengajar dengan baik. Pemasoknya adalah guru yang berkualitas, karyawan, sumber buku, dan berbagai peralatan serta perlengkapannya, seperti: meja, kursi, papan tulis, spidol, kertas, tinta dan lain sebagainya. 3.2 Proses Belajar Mengajar 3.2.1 Struktur Organisasi Organisasi adalah kumpulan orang, pembagian kerja, dan sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial. Struktur organisasi adalah hubungan formal antar kelompok dan individu dalam organisasi. Struktur organisasi merupakan pedoman penting bagi para pegawai untuk melaksanakan tugas secara efektif. Struktur organisasi menjelaskan dan mengkomunikasikan jenis tanggung jawab dan kekuasaan dalam organisasi, dan membantu pimpinan dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatannya.

88 3.2.2 Uraian Pekerjaan Berdasarkan pada Buku Petunjuk Adminstrasi Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Sarpras, Jakarta, 1996 1997, uraian pekerjaan para pemegang jabatan pada struktur organisasi SMA Negeri 87 Jakarta adalah: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator. 2. Komite Sekolah Membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. 3. Kepala Urusan Tata Usaha / Wakabid Tata Usaha Menyusun program tata usaha sekolah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6, membuat laporan kegiatan tata usaha. 4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi, kriteria kenaikan/ketidaknaikan/kelulusan, mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba akademis, dan MGMP. 5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa teladan/penerima

89 beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala. 6. Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala. 7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. 3.2.3 Sistem Administrasi Dalam pelaksanaan keadministrasian, mencakup kegiatan di dalam lingkup SMA Negeri 87 Jakarta yang meliputi : 1. Administrasi Persuratan dan Pengarsipan Administrasi ini menangani dalam penerimaan surat masuk dan surat keluar kemudian diarsipkan sesuai kode kearsipan. Penataan surat masuk dan surat keluar berdasarkan : Disposisi Kartu Kendali Nomor Kode Surat

90 2. Administrasi Kepegawaian Administrasi ini mencakup administrasi dari semua warga sekolah tersebut yaitu mulai dari guru, karyawan oleh Tata Usaha. Penanganan administrasi pegawai haruslah teratur dan tertib agar memudahkan dalam pencariannya apabila diperlukan seaktu-waktu. Penataan administrasi sekolah haruslah mudah untuk pencariannya, misalnya : Pengelompokan data guru dan pegawai. Pengelompokan surat-surat mutasi. Pengelompokan SK File-file ijasah, dan lain-lain. 3. Administrasi Keuangan Administrasi ini berhubungan dengan keuangan sekolah dan siswa untuk pemakaian kebutuhan sekolah dan siswa. Administrasi ini juga mencakup untuk siswa, yaitu: Biaya untuk insidental. Biaya untuk studi banding. Biaya untuk bahan praktek siswa. 4. Administrasi Perlengkapan/Inventaris Administrasi ini menangani perlengkapan yang ada di sekolah yaitu untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Administrasi perlengkapan tidak hanya dalam lingkup kantor saja tetapi dalam lingkup murid juga. Administrasi perlengkapan berisi tentang pengadaan barang, penyimpanan, perbaikan alat-alat sekolah, pengkodean dan penginventarisasian barang yang masuk maupun keluar yang berupa:

91 Alat alat praktek siswa. Barang habis pakai. Lemari kelas, kursi dan meja guru siswa. Alat peraga adaptif dan normatif. Alat olah raga, dan lain-lain. 5. Administrasi Kesiswaan Administrasi Kesiswaan ditangani oleh guru bagian urusan kesiswaan. Administrasi ini mengatur kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan siswa. Adapun tugas tersebut adalah : Latihan Dalam Kepemimpinan (LDK) Mengatur jadwal kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa. Membantu mengembangkan bakat dan minat siswa dalam kegiatan OSIS. 6. Administrasi Perpustakaan Administrasi Perpustakaan ditangani oleh guru bersama staf tata usaha. Administrasi ini mengatur dalam pengadaan dan peminjaman buku perpustakaan dalam upaya menarik minat baca pengunjung perpustakaan. 7. Administrasi Kurikulum Administrasi Kurikulum ditangani oleh guru bagian urusan kurikulum. Administrasi ini mengatur jadwal kurikulum untuk Tahun Pelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun tugas tersebut adalah :

92 Membuat jadwal masuk sekolah dan pulang. Membuat perencanaan kurikulum yang akan digunakan. Membuat perancanaan pengajaran bagi guru. Mengadakan ujian semester dan ujian kompetensi bagi siswa. 8. Administrasi Pengelolaan Laboratorium Administrasi pengelolaan laboratorium ditangani oleh guru bagian urusan laboratorium. Administrasi ini mengatur jadwal pemakaian laboratorium yang akan digunakan siswa dan mengelola administrasi yang berhubungan dengan laboratorium. Contohnya laboratorium komputer, laboratorium IPA, dan laboratorium bahasa. 9. Administrasi Program Jurusan Administrasi program jurusan ditangani oleh guru dibantu staf tata usaha. Administrasi ini mengatur semua kegiatan yang berhubungan program jurusan. Adapun tugas tersebut adalah : Persuratan dan pengarsipan data program jurusan. Mengatur jadwal pemakaian ruang praktek / laboratorium. Mengadakan uji kompetensi bagi siswa. 3.2.4 Sistem Pendidikan Pendidikan sebagai suatu sistem sosial memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Masukan (input) yang terdiri atas:

93 a. Siswa, dengan sub unsur: Variabel Demografik Sub Kultur Kelompok Teman Kelas Keluarga b. Staf dengan sub unsur: Guru Administrator Staf Pendukung 2. Proses yang terdiri atas: a. Struktur, misalnya formal dan informal, hubungan peran, alternatif struktur. b. Tujuan (fungsi) c. Program, misalnya isi, kurikulum, dan testing. d. Proses dalam sistem, misalnya sosialisasi, belajar-mengajar, pengambilan keputusan, sistem komunikasi, disiplin, dan perubahan adaptasi. 3. Output terdiri atas: a. Lulusan b. Pengetahuan Baru c. Informasi yang usang. d. Munculnya kebudayaan baru. 4. Lingkungan terdiri atas: a. Pertama Dewan Sekolah Persatuan Guru

94 Pajak Kelompok Presur (penekan) Peraturan Pemerintah b. Kedua Teknologi Politik dan Ekonomi Agama Nilai-nilai Budaya dan Ideologi Gerakan Sosial dan Model Perubahan Penduduk Input 1. Siswa 2. Staf Proses Organisasi Pendidikan 1. Struktur 2. Tujuan (fungsi) 3. Program 4. Proses dan Sistem 5. Informasi Output 1. Lulusan 2. Pengetahuan Baru 3. Kebudayaan Baru Lingkungan Pertama 1. Dewan Sekolah 2. Persatuan Guru 3. Peraturan Pemerintah 4. Pajak Kedua 1. Teknologi 2. Politik, Ekonomi, Agama 3. Nilai Budaya Feedback Loop Gambar 3.3 Sistem Pendidikan SMA Negeri 87 Jakarta

95 3.2 Analisis Masalah Tujuan pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam arti tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas mampu mempertahankan dan mengembangkan manusia Indonesia di tengahtengah bangsa di dunia. Dalam tujuan tersebut terdapat unsur yang sangat penting yaitu tegaknya eksistensi manusia Indonesia di tengah bangsa-bangsa di dunia. Yang berarti kita mempersiapkan untuk pembentukan generasi muda Indonesia untuk masa yang akan datang. Dalam rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional, SMA Negeri 87 Jakarta sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Dan lebih luas lagi berfungsi untuk memerangi segala kekurangan, keterbelakangan, kebodohan, dan memantapkan ketahanan nasional serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan berdasarkan kebudayaan bangsa dan kebhineka Tunggal Ikaan. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan visi SMA Negeri 87 Jakarta, maka diperlukan berbagai upaya untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut. Peningkatan standar kelulusan untuk sekolah tingkat menengah atas pada tahun 2008 meningkat dari 5.00 menjadi 5.25 Kondisi tersebut mendorong manajemen SMA Negeri 87 Jakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi tercapainya target kelulusan 100% setiap tahunnya di masa yang akan datang. Namun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terdapat beberapa masalah yang menjadi hambatan bagi para siswa maupun guru, yaitu sebagai berikut: 1. Kecepatan Pembelajaran Pelajar memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Di dalam suatu kelas terdapat siswa yang mengerti dengan cepat namun ada pula yang harus mengulang pelajaran untuk

96 memahaminya. Tetapi, guru mengajar di kelas dengan kecepatan yang sama untuk seluruh siswa, maka siswa yang lebih lambat akan sulit memahami materi pelajaran. Siswa yang lebih cepat tingkat pemahamannya menginginkan materi yang lebih banyak, sedangkan siswa yang lebih lambat menginginkan pengulangan pelajaran. 2. Keragaman Contoh dan Kasus Keterbatasan waktu belajar di ruang kelas menyebabkan kurangnya variasi contoh dan kasus nyata yang diperoleh para siswa. Sedangkan contoh-contoh tersebut dapat membantu siswa untuk lebih memahami suatu materi pelajaran. 3. Ketersediaan Waktu Berdiskusi Guru sering tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan dari siswa atau berdiskusi setelah waktu pelajaran di kelas telah berakhir. 4. Standarisasi Pengajaran Gaya mengajar setiap guru berbeda-beda, hal tersebut disebabkan perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan guru. Perbedaan tersebut menyebabkan kualitas pengajaran sulit terjaga. 5. Kelengkapan Materi Pelajaran Waktu belajar di kelas yang terbatas tidak memungkinkan bagi guru untuk menerangkan seluruh materi pelajaran.