PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy N Tampubolo NPM : 24213694 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM
Penelitian Ilmiah Latar Belakang 1. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan usahanya membutuhkan modal, dimana salah satunya berupa aset tetap yang pada umumnya memiliki nilai yang cukup besar. 2. Banyaknya perusahaan yang menyajikan nilai aset tetapnya dengan nilai yang tidak wajar, karena didasarkan pada historycal cost. 3. Standar akuntansi keuangan yang ada di indonesia telah mengadopsi International Financial Reporting Standart (IFRS) yang mewajibakan perusahaan menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan nilai wajar (fair value). 4. Adanya Peraturan Menteri Keuangan nomor 191/PMK.10/2015 tentang penilaian kembali aset tetap, dimana setiap wajib pajak yang berkenan melakukan revaluasi aset tetap akan diberikan insentif berupa tarif pajak atas revaluasi yang kecil.
Penelitian Ilmiah Rumusan Masalah Batasan Masalah 1. Apakah pengaruh rasio leverage terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi tetap? 2. Apakah pengaruh likuiditas terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap? 3. Apakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap? Penulisan penelitian ini hanya dibatasi untuk melihat pengaruh leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap pada 45 perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45 dengan periode amatan tahun 2013 2015.
Tujuan Penelitian Penelitian Ilmiah 1. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh rasio leverage terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi tetap 2. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh likuiditas terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. 3. Memberikan bukti emperis tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap.
PEMBAHASAN Tabel 4.1 Klasifikasi Perusahaan Yang Melakukan dan Tidak Melakukan Revaluasi Aset Tetap Tahun Melakukan Revaluasi Tidak Melakukan Revaluasi Total 2013 1 44 45 2014 3 42 45 2015 6 39 45 Total 10 125 135
PEMBAHASAN Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Leverage 135.00 1.27.5163.23228 likuiditas 135.16 7.89 1.5008 1.13667 Size 135 12.42 14.96 13.4424.59245 RAT 135.00 1.00.0667.25037 Valid N (listwise) 135
Pengujian Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) Tabel 4.6 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 11.255 8.188 Nilai signifikansi yang dihasilkan : 1.88 > 0,05 Oleh karena itu, H0 dapat diterima Kesimpulan : Model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.
Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Tabel 4.7 Uji Model Fit Iteration -2 Log Likelihood Step 0 71,294 Step 1 66,590 Kesimpulan : Tabel hasil uji Model Fit menunjukkan adanya penurunan nilai -2 Log Likelihood di block 0 dan block 1 (71,294 < 66,590), hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik dan model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Kesimpulan : Pengujian koefisien regresi Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 66.590 a.034.083 Nilai Nagelkerke R square adalah 0,083 atau 8,3% Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan) hanya mampu menjelasankan variasi dari variabel dependen (revaluasi aset tetap) sebesar 8,3% dan sisanya 91,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis Secara Simultan Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 4.704 3.195 Block 4.704 3.195 Model 4.704 3.195 Kesimpulan : signifikansi sebesar 0.195 (0.195 > 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap.
Uji Hipotesis Secara Parsial Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B) Lower Upper Lev.719 1.809.158 1.691 2.053.059 71.092 Step 1 a Lik.268.286.878 1.349 1.307.746 2.289 size.954.577 2.733 1.098 2.597.838 8.053 Constant -16.325 7.542 4.685 1.030.000 a. Variable(s) entered on step 1: Leverage, likuiditas, size.
RV = -16,325 + 0,719Lv + 0,268Ld + 0,954 Fs + e 1. Variabel leverege memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,719 dengan tingkat signifikansi 0.691 yang lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H a-1 ditolak dan H 0-1 diterima yang artinya leverage tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. 2. Variabel likuiditas memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0.268 dengan tingkat signifikansi 0.349 yang lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H a-2 ditolak dan H 0-2 diterima yang artinya likuiditas tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. 3. Ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0.954 dengan tingkat signifikansi 0.0 yang lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukkan bahwa H a-3 ditolak dan H 0-3 diterima ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap.
Kesimpulan 1. Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Maka dengan demikian tinggi rendahnya tingkat rasio leverage bukan merupakan alasan yang kuat bagi perusahaan untuk melakukan revaluasi aset tetap. 2. Rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Maka dengan demikian tinggi rendahnya kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar tidak menjadi faktor yang menyebabkan perusahaan untuk melakukan revaluasi aset tetap. 3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Dengan demikian hasil ini bertentangan dengan teori akuntansi positif yang menyatakan bahwa perusahaan besar cenderung memiliki tekanan yang lebih besar untuk melakukan revaluasi aset tetap untuk menurunkan pajak.
Saran 1. Gunakan proksi-proksi lain dalam pengukuran variabel. Misalnya untuk variabel ukuran perusahaan pertama di ukur dengan Ln total penjualan dan yang kedua gunakan Ln total aset. 2. Tambahkan variabel independen dalam penelitian ini. Misalnya menggunakan penurunan kas dari operasi, tingkat hutang jaminan, pertumbuhan perusahaan, investment opportunity set (IOS), intensitas aset tetap, ownership control, merger dan akuisisi. 3. Perluas penggunaan sampel dalam penelitian. Misalnya menambah sektor perusahaan yang terdaftar di BEI. Bahkan bisa menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. 4. Perpanjang periode observasi penelitian. Misalnya menggunakan 5 tahun periode penelitian. Sehingga hasil penelitian yang didapat lebih akurat.