BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016, No Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

-3- b. Surat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/S/II- MEMUTUSKAN :

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KLASIFIKASI DAN PEMBERKASAN ARSIP. Kantor Arsip Universitas Indonesia 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

2 Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indones

Landasan Manajemen Arsip/ Dokumen

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5698); 2. Undang-Undang N

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

BUPATI BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 47 TAHUN 2015

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2007 T E N TANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995. Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

2017, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

4.1.2 Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi PUSTAKA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1979 TENTANG PENYUSUTAN ARSIP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

LAPORAN TIM PENILAIAN ARSIP KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, kepustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengawasan; b. bahwa dalam rangka penataa

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. hingga tingkat kedudukan terendah yaitu desa atau kelurahan menghasilkan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Organisasi merupakan suatu kelompok orang yang memiliki visi yang sama. Setiap organisasi, dalam segala bentuk, baik organisasi kemasyarakatan, pemerintahan, ataupun sektor swasta memiliki visi yang ingin dicapai. Agar visi tersebut tercapai, setiap organisasi melakukan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan organisasi, baik secara langsung maupun tidak, tentunya berhubungan dengan penciptaan arsip dinamis. Sebagai contoh bila organisasi melakukan kerjasama dengan organisasi lain maka akan menghasilkan suatu bentuk informasi yang merupakan bukti dari berlangsungnya kerjasama tersebut, dan informasi tersebut dikatakan sebagai arsip dinamis. Arsip dinamis merupakan bukti kegiatan, pertanggungjawaban, transaksi, kebijakan yang mendukung kegiatan bisnis organisasi. Adapun pengertian rekod/arsip dinamis ialah informasi terekam, dalam segala bentuk, termasuk data dalam sistem komputer, yang dibuat atau diterima dan dipelihara oleh organisasi atau perorangan dalam transaksi kegiatan atau melakukan tindakan sebagai bukti kegiatan (Kennedy, 1998). Dari definisi tersebut terlihat jelas betapa pentingnya arsip dinamis bagi organisasi dan penting pula bagi organisasi untuk memelihara arsip dinamis yang dimilikinya. Arsip dinamis diciptakan agar dapat mendukung kegiatan bisnis organisasi sedangkan dipelihara sebagai bukti kegiatan. Dalam melakukan kegiatan, terdapat organisasi yang bersifat intern, adapula yang sifatnya ekstern dimana kegiatan yang dilakukan sifatnya untuk melayani kepentingan umum. Salah satu organisasi yang bersifat ekstern adalah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor atau yang biasa disebut PUSTAKA. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian merupakan organisasi pemerintah yang berada dibawah lembaga penelitian milik pemerintah yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Seperti organisasi lain, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian memiliki visi yang ingin dicapai yakni menjadi pusat informasi IPTEK dan penyebaran inovasi pertanian nasional terdepan. Adapun misi dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran

Teknologi Pertanian antara lain dengan mengelola informasi IPTEK pertanian, memperluas penyebaran informasi IPTEK pertanian melalui berbagai media, dan meningkatkan akses terhadap sumber-sumber penyedia informasi IPTEK pertanian. Visi misi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor dapat tercapai apabila tugas dan fungsinya dilaksanakan. Adapun tugas pokok dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian adalah melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi IPTEK pertanian. Sedangkan fungsi nya antara lain adalah untuk merumuskan program perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, melakukan pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian dan pengembangan lintas komoditas pertanian, melakukan penyebaran informasi teknologi dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui pengembangan jaringan informasi dan promosi inovasi pertanian. Tugas dan fungsi tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan, baik kegiatan pokok maupun kegiatan yang sifatnya sebagai penunjang organisasi. Dalam melakukan setiap kegiatan, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian terbagi kedalam empat unit pengolah (tiga bidang dan satu bagian). Tiga bidang tersebut adalah bidang Perpustakaan, Penyebaran Teknologi Pertanian atau biasa disingkat PTP, dan Program Sarana. Satu bagian yakni bagian Tata Usaha. Adapun inti bisnis dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian terletak pada pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi IPTEK pertanian. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian tercipta arsip dinamis, baik yang dibuat oleh organisasi maupun yang diterima dari luar organisasi. Rekod/ arsip dinamis merupakan informasi yang dibuat, diterima, dan dipelihara sebagai bukti dan informasi oleh organisasi atau perorangan dalam menjalankan kewajiban legal ataupun dalam transaksi bisnis(iso 15489-1, 2001). Arsip dinamis memiliki peranan yang sangat penting bagi organisasi karena didalam arsip dinamis terkandung informasi guna mendukung kegiatan bisnis baik sebagai bukti kegiatan, transaksi, kebijakan, maupun sebagai memori organisasi. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1971

yang menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan arsip adalah: 1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badanbadan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan 2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta atau Perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan (UU No.7 Tahun 1971). Dikarenakan pentingnya keberadaan arsip dinamis bagi organisasi maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik terhadap arsip dinamis. Pengelolaan terhadap arsip dinamis yang merupakan bukti kegiatan, bukti pertanggungjawaban organisasi memiliki perbedaan dengan pengelolaan perpustakaan ataupun informasi lain. Pengelolaan terhadap arsip dinamis pada prinsipnya bertanggung jawab terhadap informasi hak milik organisasi yang sifatnya tidak untuk umum, dan digunakan oleh organisasi dalam kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengelolaan perpustakaan merupakan pengelolaan terhadap informasi yang diterbitkan untuk umum(william Saffady, 2004). Pengelolaan terhadap arsip dinamis dikenal dengan istilah manajemen arsip dinamis. Manajemen rekod/ arsip dinamis merupakan bidang manajemen yang bertanggung jawab dalam menciptakan sistem yang efisien dan pemeriksaan sistematis dari penciptaan, penerimaan, pengaturan, penggunaan dan pemusnahan arsip dinamis, termasuk didalamnya proses penangkapan dan mengatur bukti dari informasi tentang kegiatan bisnis dan transaksi dalam bentuk arsip dinamis (ISO 15489-1, 2001). Adapun pengertian senada dijelaskan oleh William Saffady (2004) yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan manajemen rekod/ arsip dinamis adalah disiplin bisnis mengenai analisis sistematis dan pemeriksaan dari informasi terekam yang meliputi seluruh informasi yang diciptakan, diterima, dipelihara, atau digunakan oleh organisasi dalam kaitannya dengan misi, operasi, dan kegiatan organisasi. Terdapat beberapa tahapan dalam proses manajemen rekod/ arsip dinamis yaitu penangkapan, registrasi, akses dan keamanan sistem klasifikasi, identifikasi status penghancuran, penyimpanan, penggunaan dan pelacakan, dan implementasi

dari penghancuran (ISO 15489-2, 2001). Pengelolaan yang baik terhadap arsip dinamis dimaksudkan agar adanya pengawasan dan pengaturan yang sistematis terhadap arsip dinamis dari mulai arsip dinamis tersebut tercipta, digunakan dan dipelihara, hingga dimusnahkan atau disimpan secara permanen, agar temu kembali dapat berjalan lancar. Arsip dinamis dikatakan berguna bagi organisasi manakala arsip dinamis dapat dengan cepat dan tepat ditemukan bila dibutuhkan. Semakin berkembangnya jaman, kegiatan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian semakin kompleks dan meningkat berarti semakin meningkat pula arsip dinamis yang tercipta, dan semakin meningkat pula kebutuhan akan temu kembali yang cepat dan tepat. Pada jangka waktu tertentu pergantian status pada arsip dinamis akan terjadi, arsip dinamis yang pada awalnya merupakan arsip dinamis aktif dimana masih digunakan secara langsung dalam kegiatan bisnis organisasi semakin lama akan berganti status menjadi arsip dinamis inaktif bilamana frekuensi penggunaannya telah menurun. Arsip dinamis aktif harus dapat tersedia manakala dibutuhkan sedangkan arsip dinamis inaktif harus disimpan dilain tempat agar tidak menumpuk. Arsip dinamis inaktif bukan berarti tidak penting, arsip dinamis inaktif harus tetap dapat ditemukan manakala dibutuhkan dikemudian hari sebagai bahan rujukan atau alasan non operasional lain. Arsip dinamis inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya rendah akan tetapi suatu saat masih dapat digunakan sebagai antisipasi untuk temu kembali di masa yang akan datang(william Saffady, 2004). Arsip dinamis inaktif tidak dapat selamanya disimpan karena akan menghambat temu kembali arsip dinamis aktif. Oleh karena itu organisasi perlu melakukan kegiatan penyusutan atau pengurangan arsip dinamis (Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1979, Pasal 2), dengan cara: 1. Memindahkan arsip in aktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan Lembaga-Lembaga Negara atau Badan-Badan Pemerintahan masing-masing. 2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 3. Menyerahkan arsip statis oleh unit kearsipan kepada Arsip Nasional (Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1979,

Pasal 2). Dengan dilakukannya kegiatan penyusutan diharapkan adanya suatu penghematan dan efisiensi, arsip dinamis (aktif dan inaktif) dapat didaya gunakan, adanya pengawasan dan pemeliharaan terhadap arsip yang masih diperlukan dan bernilai tinggi, serta untuk menyelamatkan bahan bukti kegiatan organisasi (Martono, 1994). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 tersebut diatas dalam kegiatan penyusutan arsip dinamis, salah satunya yakni proses pemindahan arsip dinamis yang telah inaktif dari unit pengolah ke pusat arsip. Pemindahan arsip dinamis inaktif dilakukan setelah dilakukan penilaian yakni analisis isi berkas berdasarkan nilai gunanya. Penilaian dilakukan dalam rangka penetapan Jadwal Retensi Arsip, lebih lanjut Martono (1994) menjelaskan bahwa Jadwal Retensi Arsip merupakan daftar yang didalamnya terdapat kebijakan mengenai berapa lama arsip disimpan dan penetapan apakah arsip tersebut akan disimpan permanen atau dimusnahkan. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian merupakan pusat penyebaran informasi IPTEK pertanian yang tentunya harus melaksanakan penyusutan arsip dinamis. Kegiatan penyusutan yang dilakukan mengacu pada pedoman yang dibuat oleh Departemen Pertanian. Jadwal Retensi Arsip yang digunakan pun mengacu pada Jadwal Retensi Arsip Departemen Pertanian. Namun pada prakteknya Jadwal Retensi Arsip tersebut tidak dapat digunakan secara efektif karena hanya dapat mewakili arsip dinamis yang sifatnya fasilitatif. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian sebagai pusat penyebaran informasi IPTEK pertanian harus melakukan penyusutan arsip dinamis. Dalam prakteknya Jadwal Retensi Arsip yang ada kurang mewakili arsip yang sifatnya substantif karena hanya dapat mewakili arsip fasilitatif sehingga menimbulkan pertanyaan, yakni: 1. Bagaimana pelaksanaan transfer arsip dinamis inaktif dari unit pengolah ke pusat arsip di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan gambaran proses transfer arsip dinamis inaktif di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor 2. Mengidentifikasi kendala yang muncul dalam proses transfer arsip dinamis inaktif untuk kemudian diberikan pemecahannya 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan Ilmu Perpustakaan dan Informasi khususnya yang berkaitan dengan arsip dinamis sehingga tentunya dapat memberikan manfaat di kemudian hari ketika peneliti terjun langsung ke dunia kerja. Selain itu semoga dapat memberikan masukan terhadap Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor agar proses transfer arsip dinamis yang selama ini berlangsung dapat disempurnakan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor. Ruang lingkup penelitian dibataskan pada proses transfer arsip dinamis yakni arsip dinamis inaktif dari unit pengolah ke pusat arsip Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan cara wawancara terhadap informan dan observasi langsung ke lapangan yakni Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor.