PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ardi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

PENINGKATAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY (CRH)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII b SMP NEGERI 1 TIRAWUTA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

A ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR IPA

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

JURNAL KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MEDIA UBIN ALJABAR

Kanti Sariati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA KELOMPOK B TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERAGA BLOK PECAHAN LINGKARAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

HJ. AMINAH. Kepala SMP Negeri 19 Mataram.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN AIR PADA SISWA KELAS X-1 SMA N 2 PURWOREJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA Oleh: Ayu Permatasari; Puji Nugraheni; Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: Ayu_cahaayu@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah dengan menerapkan pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Wanayasa; (2) bagaimana kreativitas siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Wanayasa dalam pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences. Subyek penelitian adalah semua siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Wanayasa. Teknik pengumpulan data yakni metode observasi dan tes. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan: (1) pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences yang mencapai kriteria cukup baik meningkat dari 55% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II, rerata hasil belajar siswa meningkat dari 77,75 siklus I menjadi 79,75 siklus II; (2) dilihat dari indikator kreativitas, indikator kelancaran berpikir meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, orisinalitas dalam berpikir meningkat dari 55% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II, elaborasi meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 57,5% pada siklus II, rasa ingin tahu meningkat dari 63,75% pada siklus I menjadi 76,25% pada siklus II, percaya diri menurun dari 100% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, kemandirian meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 62,5% pada siklus II, keuletan meningkat dari 62,5% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II, dan konsisten meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 95% pada siklus II. Kata kunci: multiple intelligences, kreativitas siswa, penelitian tindakan kelas PENDAHULUAN Pendidikan merupakan peran penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya kepada peserta didik (Munandar, 2012: 6). Pendidikan baik formal maupun informal dilaksanakan untuk menciptakan perubahan tingkah laku pada diri siswa. Perubahan tingkah laku tersebut berupa berkembangnya 323

potensi siswa agar menjadi pribadi yang berilmu dan kreatif serta mandiri. Pada dasarnya guru harus berperan aktif dalam pembelajaran agar siswa menjadi lebih semangat belajar, akan tetapi proses belajar yang dilaksanakan masih menggunakan metode yang biasa seperti ceramah atau diskusi maka guru menjadi pusat pembelajaran. Sehingga lebih banyak siswa diam dan hanya mendengarkan ketika guru memberikan materi pembelajaran. Matematika merupakan pelajaran yang penting. Kelemahan siswa saat menghitung atau memahami materi masih kurang. Beberapa siswa beranggapan bahwa matematika itu pelajaran yang sulit bahkan membosankan. Pendekatan guru kepada siswa untuk mengetahui kelemahan masing-masing siswa itu sangat perlu. Kepasifan siswa ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada semua mata pelajaran, salah satunya termasuk matematika. Dan kepasifan itu menjadikan siswa kurang kreatif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran pada kelas VII B telah ditemukan bahwa kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah. Hal itu disebabkan oleh rasa keingintahuan siswa pada saat pembelajaran masih kurang. Berbagai usaha telah dilakukan guru seperti memberikan contoh secara langsung atau pemahaman menggunakan media laptop belum mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Permasalahan yang terjadi belum tentu disebabkan oleh siswa itu sendiri. Dapat juga disebabkan oleh pembelajaran sesuai dengan kecerdasan siswa dapat menjadi pembelajaran bagi guru dalam mengajar siswa dengan baik dan cerdas. Rendahnya kreativitas siswa dapat diatasi dengan memilih strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna bagi siswa. Ada beberapa siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran matematika sulit, itu diketahui saat peneliti berwawancara secara langsung dengan siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung, ketika siswa merasa kesulitan dan malu bertanya siswa lebih banyak diam dan hanya mendengarkan. Hal itu 324 Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan Siswa Sekolah Dasar

menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap, atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas (Conny, Made, dan Setiawan, 1991: 60). Adapun pengertian lain Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain" (Clark Moustakis (1967) dalam Munandar, 2012). Maka dari itu guru harus bisa memberikan sesuatu yang berbeda pada saat proses pembelajaran berlangsung. Indikator kreativitas meliputi Indikator dari segi kognitif dan afektif antara lain: (1) kelancaran berfikir; (2) Orisinalitas dalam berrfikir; (3) elaborasi; (4) rasa ingin tahu; (5) percaya diri; (6) kemandirian; (7) keuletan; dan (8) konsisten. Strategi yang akan diterapkan adalah pembelajaran matematika dengan penerapan multiple intelligences (kecerdasan majemuk) yaitu proses pembelajaran dikelompokkan sesuai tipe kecerdasan yang dimiliki masingmasing siswa. Gardner (2013: 61) berpendapat bahwa Dalam teori kecerdasan majemuk, suatu kecerdasan dapat digunakan sebagai isi dari perintah dan cara atau medium untuk menyampaikan isi tersebut. Keadaan ini mempunyai percabangan penting untuk intruksi. Menurut Stephen J. Gould dalam Suroso (2010: 13) Intelegensi adalah kemampuan untuk menghadapi masalah dengan sikap yang tak deprogram (kreatif). Kecerdasan tidak hanya berpusat pada kecerdasan verbal, logika-matematika saja melainkan ada delapan kecerdasan. Penelitian ini menggunakan tipe kecerdasan linguistic, kecerdasan logika matematika dan kecerdasan visual-spasial. METODE PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wanayasa semester genap tahun pelajaran 2012/2013, Desa Pesantren, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B dengan jumlah 20 siswa. 325

Terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Objek penelitian adalah hasil pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Desain penelitian dilaksanakan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi dan metode tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran. guna mengamati keberhasilan tindakan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Sedangkan tes dilakukan setiap akhir siklus. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan empat alternative jawaban. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus. Beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus I antara lain: (1) guru masih kesulitan mengatur siswa; (2) beberapa siswa memperhatikan kegiatan belajar kelompok lain sehingga tidak fokus; (3) pembentukan kelompok yang berjumlah tujuh siswa, tidak efektif; (4) beberapa siswa enggan bertanya. Untuk perbaikan pada siklus II peneliti dan guru melakukan hal sebagai berikut: (1) guru melakukan demontrasi lebih jelas; (2) lebih intensif dalam membimbing siswa; (3) kelompok kecerdasan dibagi menjadi dua kelompok dalam satu kecerdasan; (4) guru lebih santai/memberi motivasi agar siswa tidak malu atau takut saat bertanya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan tes. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: Kreativitas siswa Hasil observasi kreativitas siswa dilaksanakan saat proses pembelajaran matematika dengan multiple intelligences berlangsung. observasi ini dilakukan dengan cara memberi tanda checklist pada lembar observasi yang telah tersedia. Jumlah aspek yang diamati siklus I ada 10 butir. Sedangkan pada siklus II terdapat 10 butir. Ringkasan observasi kreativitas siswa pada saat pembelajaran 326 Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan Siswa Sekolah Dasar

matematika dengan menggunakan multiple intelligences dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Observasi Kreativitas Siswa Siklus I Siklus II Parameter Cukup baik Cukup baik Ya Belum Ya Belum Jumlah siswa 11 9 20 - Persentase 55% 45% 100% - Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan kreativitas siswa pada setiap siklus. Pada siklus I mencapai 55% dan pada siklus II telah mencapai 100%. Kreativitas setiap siswa telah mencapai kriteria cukup baik. Indikator kreativitas yang dapat diukur meliputi: kelancaran berpikir, orisinalitas dalam berpikir, elaborasi, rasa ingin tahu, percaya diri, kemandirian, keuletan, dan konsisten. Berdasarkan indikator kreativitas, maka didapat indikator kreativitas sebagai berikut: Tabel 2 Data Indikator Kreativitas Siswa Indikator Siklus I Siklus II Kelancaran berpikir 75% 90% Orisinalitas dalam berpikir 55% 70% Elaborasi 40% 57.5% Rasa ingin tahu 63.75% 76.25% Percaya diri 100% 90% Kemandirian 50% 62.5% Keuletan 62.5% 85% Konsisten 75% 95% Berdasarkan data di atas, bahwa tiap indikator kreativitas siswa pada siklus I hingga siklus II sebagian besar meningkat. Hasil Belajar Hasil belajar siswa yang diperoleh setiap akhir siklus saat pelaksanan penelitian dengan menggunakan metode multiple intelligences. Soal tes akhir siklus I berupa pilihan ganda dengan jumlah item soal 20 butir pada pokok 327

bahasan jajargenjang. Dan pada siklus II ini, tidak jauh berbeda dengan siklus I, Soal tes berupa pilihan ganda dengan jumlah item soal 20 butir pada pokok bahasan belah ketupat. Hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Parameter Siklus I Siklus II Jumlah 1555 1595 Rerata 77,75 79,75 Rerata hasil belajar siswa dalam siklus I ini mencapai 77,75. Dari 20 jumlah siswa, siswa yang belum tuntas ada 4 siswa. Dan rerata hasil belajar siswa dalam siklus II ini mencapai 79,75. Dari 20 jumlah siswa, siswa yang belum tuntas ada 2 siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences meningkatan yaitu 55 % pada siklus I dan 100% pada siklus II siswa telah mencapai kriteria cukup baik, rerata hasil belajar siswa meningkat dari 77,75 siklus I menjadi 79,75 siklus II; (2) peningkatan kreativitas juga meningkat jika dilihat dari indikator. untuk indikator kelancaran berpikir meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, orisinalitas dalam berpikir meningkat dari 55% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II, elaborasi meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 57,5% pada siklus II, rasa ingin tahu meningkat dari 63,75% pada siklus I menjadi 76.25% pada siklus II, percaya diri menurun dari 100% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, kemandirian meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 62,5% pada siklus II, keuletan meningkat dari 62,5% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II, dan konsisten meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 95% pada siklus II. Berdasarkan simpulan di atas, saran yang diajukan peneliti sebagai berikut: (1) kreativitas siswa masih dapat ditingkatkan lagi, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran 328 Ekuivalen: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Dikaitkan Penguasaan Faktor dan Kelipatan Siswa Sekolah Dasar

berbasis multiple intelligences yang diterapkan dalam pembelajaran matematika; (2) Pembelajaran berbasis multiple intelligences menggunakan berbagai macam metode dan media pembelajaran sehingga membuat pembelajaran tidak bersifat biasa dan menarik bagi siswa serta menumbuhkan minat belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Cony, Made, dan Setiawan. 1991. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gardner, Howard. 2012. Multiple Intelligences. Batam: Interaksa. Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Suroso. 2010. Smart Brain Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori. Surabaya: SIC. 329