KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Kata Pengantar. Abstraksi. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Merriam webster s Collegiate Dictionary. Tenth Edition (Massachussets, USA 1994), 64

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1.4. Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan merancang dan menata penggal Jalan Garuda Mas dengan menerapkan konsep city walk.

IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMBENTUKAN RUANG LUAR RUKO PADA KORIDOR JALAN DI KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG. Elong Pribadi**) dan Suning*)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI ARAHAN PENATAAN FISIK AKTIVITAS PKL DI KORIDOR JALAN SUDIRMAN KOTA SALATIGA TUGAS AKHIR

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota merupakan sarana untuk menuju perbaikan kualitas

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II KAJIAN TEORI PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

kecil. Namun disisi lain sektor ini merupakan sektor yang tidak memiliki legalitas

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat karena kota saat ini, dipandang lebih menjanjikan bagi masyarakat desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kampus sebagai Generator Pertumbuhan Kawasan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses perkembangan dan pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik untuk aktifitas formal maupun nonformal seperti pendidikan,

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PECINAN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya. kepemilikan kendaraan di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Peningkatan arus lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1981). Kondisi dualistik pada kawasan perkotaan di gambarkan dengan adanya

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya dengan perencanaan terpadu dengan peningkatan kegiatan manusia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan tidak bermotor dan pedestrian seperti terabaikan.

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut MKJI (1997) ruas Jalan, kadang-kadang disebut juga Jalan raya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

IDENTIFIKASI KINERJA JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA SRAGEN TUGAS AKHIR. Oleh : S u y a d i L2D

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PARKIR PADA SISI JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS JALAN (STUDI KASUS: DI JALAN MATARAM YOGYAKARTA) TUGAS AKHIR

POLA TATANAN PEMBENTUKAN RUANG KETIGA (THIRDSPACE) PADA RUANG PUBLIK URBAN, STUDI KASUS: KORIDOR JL. BANDUNG, MALANG.

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat yang

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

STUDI IDENTIFIKASI BENTUK DAN TINGKAT PARTISIPASI PEDAGANG SERTA PENGARUHNYA DALAM PENATAAN RUANG AKTIVITAS PKL (Studi Kasus : PKL Malioboro)

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik ( BPS ). Data Indikator Ketenagakerjaan. November

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

TERMINAL PULO GEBANG DENGAN FASILITAS PENDUKUNG SHOPPING MALL, JAKARTA TIMUR PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH-TECH

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Ide dan gagasan gagasan perancangan integrasi pasar tradisional

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

Transkripsi:

MODEL JALUR PEDESTRIAN KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA Studi Kasus : Kawasan Alun - Alun Bandung

ABSTRAK Perkembangan kota pada umumnya ditandai oleh perubahan fisik yang terjadi dan cenderung memanfaatkan lahan sebesar-besarnya. Hal tersebut mengakibatkan pergeseran fungsi-fungsi ruang dan tampaknya lebih sering sengorbankan ruang-ruang publik, seperti ruang-ruang pedestrian misalnya trotoar, taman-taman umum dan lainlain. Secara umum kota-kota di Indonesia, seperti juga pusat kota Bandung memperlihatkan adanya dualisme kehidupan kota, yaitu kegiatan formal dan kegiatan informal kota yang sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik kawasannya. Dampak kegiatan tersebut berakibat pada berbagai penyalahgunaan fungsi, dalam pembahasan tesis ini adalah terhadap jalur pedestrian, yang merupakan bagian dari (ruang) arsitektur kota dan salah satu elemen dalam perancangan kota. Kehadiran pedagang kakilima sangat mempengaruhi kondisi fisik jalur-jalur pedestrian yang ada di kawasan studi dan tidak jarang mengundang permasalahan fisik maupun sosial. Walaupun demikian keberadaannya sangat berperan di dalam menentukan roda perputaran ekonomi kota sedangkan jalur pedestrian sangat berperan di dalam transportasi serta translokasi kegiatan kota. Hubungan antara pelaku kegiatan pada fungsi jalur pedestrian di kawasan studi memperlihatkan karakteristik kegiatan tersendiri. Bentuk permasalahan yang ditelaah pada'tesis ini berkaitan dengan dimensi spasial, yang diartikan sebagai konsep tatanan fisik ruang-ruang pedestrian serta interaksi perilaku kegiatan tersebut terhadap lingkungannya. Telaah terhadap karakteristik kegiatan spasial dilakukan melalui analisis perseptual untuk mengkaji kualitas fungsional kawasan. Untuk maksud-maksud tersebut identifikasi terhadap faktor-faktor analisis diarahkan kepada obyek-obyek persepsi di kawasan studi dalam upaya menemukan fenomena dan karakteristik serta perilaku kegiatannya.

Analisis terhadap obyek persepsi dibagi ke dalam skala ruang, waktu dan gerak dari kegiatan yang ada, meliputi pengkajian nilai ruang dalam skala semantik terhadap daya tarik ruang-ruang pedestrian yang dianggap potensial. Pengkajian obyek persepsi dalam skala waktu penggunaan ruang dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan antara intensitas kegiatan, perilaku kegiatan dan fungsi kegiatan di kawasan Alun-Alun Bandung, dimana kawasan didominasi oleh kegiatan perdagangan. Berbaurnya kegiatan kawasan tersebut menimbulkan konflik kepentingan terhadap penggunaan ruang-ruang pedestriannya, yaitu antara pejalan kaki, kendaraan bermotor dan pedagang kakilima. Hasil penilaian secara numerik terhadap tingkat penyerapan makna ruang, aspirasi pemakai ruang pedestrian dan arus pergerakan yang digambarkan sebagai perilaku kegiatan ; dicoba untuk dirangkum ke dalam pertimbangan-pertimbangan kemungkinan pengembangan ruang-ruang pedestrian di kawasan studi. Dengan demikian ditinjau dari pendekatan perancangan kota, kajian perseptual masyarakat ini merupakan salah satu bentuk upaya pendekatan terhadap aspek peremajaan lingkungan, khususnya terhadap peningkatan kualitas kawasan Alun-Alun Bandung dan sekitarnya.

VI.2. REKOMENDASI...261 DAFTAR POSTAKA...265 LAMPIRAN 1. Peta Potensi Kawasan Alun-Alun. 2. Peta Permasalahan Kawasan Alun-Alun. 3. Gambar Analisa Situasi Kawasan Alun-Alun. 4. Peta Analisa Arus Pergerakan Pejalan Kaki. 5. Gambar Konsep : - Prospek Pengembangan Kawasan Alun-Alun Bandung. - Diagram Konsep Model Jalur Pedestrian. 8. Sketsa Model Pedestrian Mall Dalem Kaum. 9. Sketsa Model Pengembangan Alun-Alun Bandung. 10.Sketsa Model Pangkalan Angkutan Kota. 11.Sketsa Model Pengembangan Jalur Pedestrian Jalan Cikapundung Barat. 12. Sketsa Model Terowongan Pedestrian Jalan Asia Afrika. 13. Rencana Bagian Wilayah Kota, Pusat Kota Bandung 1986. 14. Daftar Pertanyaan Penelitian.