BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

dokumen-dokumen yang mirip
Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Yijk=^ + ai + )3j + (ap)ij + Iijk. Dimana:

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

G O N D O R U K E M 1. Ruang lingkup

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisiko kimia tanah pemucat bekas. 1. Kadar Air (SNI )

III. METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METANA. Juni 2017 Vol. 13(1):13-22 ISSN: EISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. o C dan dinginkan lalu ditimbang. Labu lemak yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit mentah

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

18 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Wijen Biji Wijen Pembersihan Biji Wijen Pengovenan Pengepresan Pemisahan Minyak biji wijen Bungkil biji wijen Analisa Produk Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen 5.1.2 Alat yang Digunakan Panci 1 buah Oven 1 buah Alat press (Hidrolic Press) 1 buah Neraca digital 1 buah Baskom 3 buah Sendok 3 buah

19 Kain saring 1 meter dibagi 4 bagian Nampan tempat mengoven 2 buah Erlenmeyer 4 buah Beaker glass 4 buah Buret 1 buah Klem dan statif masing-masing 1 buah Piknometer 1 buah Viskosimeter Ostwald 1 buah Gelas ukur 3 buah Pipet tetes 2 buah Labu takar 2 buah Kaca arloji 2 buah Lap kain 1 buah 5.1.3 Bahan yang Digunakan Wijen 1 kg KOH 0,1 N HCl 1 N Indikator PP Alkohol 70% Aquadest Na 2 S 2 O 3 0,01 N KI 5% H 2 SO 4 2N

20 Kloroform Asam asetat glacial 5.1.4 Prosedur Pengepresan 1. Pretreatment bahan baku Biji Wijen dipilih yang masih utuh dan tidak rapuh dipisahkan dari pengotor-pengotor. Biji Wijen yang telah dibersihkan dikupas kulitnya kemudian timbang biji wijen 250 gram sebanyak 4 kali. Setelah itu dihancurkan sesuai dengan variabel yang ditentukan, Biji yang telah dihancurkan tersebut ditempatkan di atas 3 buah nampan dan dipanaskan di dalam oven dengan variabel suhu yang ditentukan. 2. Tahap pengepresan Biji wijen yang telah dipanaskan tersebut kemudian dipres dengan alat Press Hidrolik dengan suhu dan tekanan yang sudah ditentukan. Apabila di dalam minyak terdapat pengotor maka minyak tersebut disaring terlebih dahulu sebelum dianalisa. 5.2 Variabel Percobaan 1. Variabel tetap : Berat sampel = 250 gram tiap percobaan 2. Variabel berubah : Suhu pemanasan awal = 45 o C; 50 o C Tekanan hydraulic press = 130kg/cm 2 ; 140kg/cm 2 2. Mekanisme variabel percobaan (Suhu pemanasan awal dan tekanan press) Percobaan I = 45 o C ; 130 kg/cm 2 Percobaan II = 45 o C;140kg/cm 2 Percobaan III = 50 o C ; 130kg/cm 2

21 Percobaan IV = 50 o C;140kg/cm 2 5.4 Analisa Produk 5.4.1 Penghitungan rendemen 1. Menimbang bahan yang akan dimasukkan ke dalam alat press hidrolik. 2. Menimbang minyak yang dihasilkan dari proses pengepresan. 3. Menghitung rendemen dengan rumus: A Re ndemen (%) 100% B Keterangan: A = massa minyak yang terekstrak (gr) B = massa sampel yang dimasukkan dalam alat pres (gr) 5.4.3 Analisa densitas 1. Menimbang piknometer yang kering dan bersih. 2. Mencatat bobot piknometer kosong tersebut. 3. Piknometer diisi dengan aquadest dan ditutup hingga meluap dan tidak ada gelembung udara. 4. Piknometer dibersihkan dengan tisu dan ditimbang bobot piknometer dan isinya. 5. Mencatat bobot piknometer dan air. 6. Mengulangi poin 3 sampai 3 untuk sampel minyak karet. 7. Menghitung densitas dengan rumus: W ' W Dt W" Keterangan: D T = densitas sampel minyak pada suhu T (gr/ml) W = berat piknometer kosong (gr) W = berat piknometer yang berisi sampel (gr) W = berat air pada suhu 25ºC (gr)

22 5.4.3 Analisa viskositas 1. Memasukkan air ke dalam Viskometer Ostwald. 2. Sedot cairan dengan bola karet hingga melewati garis batas atas. 3. Menghitung waktu alir zat cair dari garis batas atas hingga garis batas bawah. 4. Mencatat waktu yang butuhkan tersebut. 5. Mengulangi poin 1 sampai 3 untuk sampel minyak biji karet. 6. Menghitung viskositas dengan rumus: tx. dx ix io to. do Keterangan: i o = viskositas zat cair 1 (gr/cm 3.det) i x = viskositas zat cair 2 (gr/cm 3.det) d x = densitas zat cair 1 (gr/cm 3 ) d o = densitas zat cair 2 (gr/cm 3 ) t o = waktu alir zat cair 1 (detik) t x = waktu alir zat cair 2 (detik) 5.4.4 Analisa Angka Asam Membuat larutan KOH 0,1 N 1. Menghitung jumlah padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat KOH 0,1N sebanyak x ml. 2. Menimbang padatan KOH sebanyak y gram. 3. Melarutkan padatan KOH di dalam beaker glass dengan sedikit air. 4. Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu takar x ml. 5. Menambahkan air hingga tanda batas dan dihomogenkan. Penetapan harga angka asam

23 1. Menimbang 5 gram minyak wijen di dalam erlenmeyer 300 ml. 2. Menambahkan 30 ml etanol 70 %. 3. Memanaskan minyak sampai mendidih dan mencatat suhunya. 4. Mendinginkan minyak tersebut dan menggojognya untuk melarutkan asam lemak bebasnya. 5. Menambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes pada keadaan suhu dingin. 6. Mentitrasi dengan KOH 0,1N hingga titik akhir titrasi (merah muda). 7. Mencatat kebutuhan volume KOH, setelah TAT tercapai (perubahan warna menjadi merah muda) 8. Menghitung harga bilangan asam dengan rumus: AV 56,1 mlkoh NKOH massa ( gr) Keterangan: AV = acid value / angka asam (gr KOH/gr sampel) T = normalitas KOH (N) V = volume KOH yang digunakan untuk titrasi (ml) m = jumlah sampel yang digunakan (gr) 56,1 = bobot molekul KOH 5.4.5 Analisa angka penyabunan Membuat larutan HCl 1. Mengambil HCl 2,75 ml masukkan dalam labu takar 150 ml 2. Menambahkan aquadest sampai tanda batas 3. Menggojog hingga homogen 4. Memasukkannya dalam buret untuk titrasi penentuan angka penyabunan Penetapan harga angka penyabunan 1. Menimbang 5 gr minyak biji karet, lalu memasukkannya ke dalam erlenmeyer.

24 2. Menambahkan KOH 25 ml. 3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan mencatat suhunya. 4. Mendinginkan larutan, setelah dingin menambahkan indikator PP sebanyak 2 tetes pada larutan tersebut. 5. Menitrasi dengan larutan HCl 0,5 N melalui buret. 6. Mencatat kebutuhan volume HCl setelah TAT tercapai yaitu terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi merah muda. 7. Menghitung angka penyabunan dengan rumus : Angka Penyabunan = 56,1 x N HCl x ( titrasi blanko - titrasi contoh ) beratsampel ( gr) 8. Membuat larutan blanko, yaitu : - Mengambil 3 ml aquadest, lalu memasukkannya dalam erlenmeyer - Menambahkan 25 ml larutan KOH - Memanaskan sampai mendidih, lalu mendinginkannya - Menambahkan 2 tetes indikator PP - Menitrasi dengan larutan standar 0,5 N HCl melalui buret - Mencatat kebutuhan HCl setelah TAT tercapai yaitu terbentuk warna dari merah jambu menjadi putih kebiruan - Melakukan percobaan masing masing dua kali Penentuan angka peroksida Dengan menggunakan timbangan analitik, ditimbang minyak sebanyak 5 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml bertutup. Ditambahkan 30 ml pelarut yang terdiri dari 100 ml asam asetat glasial, 125 ml alkohol, dan 275 ml kloroform. Setelah minyak larut, tambahkan 0,5 ml larutan KI jenuh ( 1 gram KI ditambah 5 ml aquades ) dan di tutup rapat sambil dikocok. Diamkan selama 10 menit di tempat

25 gelap dengan kadang digoyangkan. Ditambahkan 30 ml aquadest. ( Warna kuning jernih berubah menjadi kuning keruh ) Kemudian titrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai warna kuning hampir hilang (kocok dengan kuat). Catatan : titrasikan sampai warna kuning hampir hilang tapi jangan sampai warna kuning menjadi benar-benar hilang karena saat penambahan amilum tidak akan terjadi perubahan warna menjadi biru. Ditambahkan 0,5 ml amilum 1 %. Campuran berubah menjadi biru gelap. Lanjutkan titrasi sampai titik ekivalen yaitu tepat saat warna biru hilang Menghitung angka peroksida dengan rumus : ( ml ) Tio NTio 0,008 100 Bil. Peroksida g Keterangan : Bilangan peroksida = kadar dalam ppm ml Tio N = titar Tio (ml contoh - ml blanko) = kenormalan Tio sulfat 0.008 = mg setara O 2 100 = 100 % g = bobot contoh (gram) 5.3.7 Uji Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui warna, bau dan rasa minyak yang dihasilkan.