BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Sugiyono (2013:8), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala berupa sebab akibat. Menurut Siregar (2013), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain. X Y Gambar 3.1 Hubungan Variabel Metode Kuantitatif Sebab Akibat (Kausal) Sumber : Sugiyono (2013) Peneliti juga akan menggunakan rumusan masalah assosiatif. Rumusan masalah assosiatif menurut Sugiyono (2013:36) adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, bentuk hubungan yang digunakan oleh penulis adalah hubungan kausal. Hubungan kausal menurut Sugiyono (2013:37) adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi di dalam 25
26 hubungan ini terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian T1 T2 T3 Jenis Penelitian Deskriptif Deskriptif Assosiatif kausal Sumber : Penulis 3.2 Jadwal Penelitian Berikut adalah jadwal penelitian atau timeline dalam proses penyelesaian penelitian atau tugas akhir ini. Tabel 3.2 Rencana Jadwal Penelitian. Tahap Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Tugas Akhir Pengumpulan Soft Cover Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Sumber : Penulis.
27 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2013:80). Jumlah populasi yang diambil oleh penulis untuk diteliti adalah jumlah pelanggan Black House Jakarta selama 2 tahun, yaitu sejak awal mulainya dibentuk media sosial yang digunakan oleh Black House Cafe. Jumlah populasi Black House Cafe selama periode Juli 2012 hingga Mei 2014 adalah sekitar 58.800 pelanggan. Berikut adalah data jumlah pengunjung Black House Jakarta yang diambil selama periode Juli 2012 hingga Mei 2014. Gambar 3.2 Data Pengunjung Black House Jakarta (Juli 2012 Mei 2014) Sumber : Black House Jakarta
28 3.3.2 Sampel Menurut (Siregar, 2013) sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang akan digunakan adalah convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti, dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel, atau peneiliti memilih orang yang terdekat saja (Siregar, 2013). Menurut Saebani dan Nurjaman (2013), tingkat presisi yang dikehendaki, semakin tinggi presisi yang dikehendaki, semakin besar sampel yang diambil, dengan kata lain, sampel yang besar cenderung memberikan perkiraan yang mendekati nilai sesungguhnya, bisa juga dikatakan jika sampel yang diambil lebih besar maka hasil yang didapat dalam suatu penelitian akan lebih baik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Slovin dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan. (Siregar, 2013). Keterangan : n N : jumlah sampel : jumlah populasi = 58.800 pelanggan e : batas toleransi kesalahan 10% = 0,1 Maka diperoleh n sebesar : = 99,8 orang = 100 responden. Jumlah sampel yang akan digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Jumlah tersebut sekiranya relevan mewakili keseluruhan populasi sebanyak 58.800 pelanggan.
29 3.4 Sumber Data 3.4.1 Data Primer Data primer menurut Sugiyono (2013:137) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data primer yang berasal dari kuesioner. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah adalah data yang sumbernya tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data sekunder yang berasal dari wawancara, studi pustaka, maupun observasi. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Berikut adalah teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini : 3.5.1 Kuesioner Menurut Sugiyono (2013:142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Skala untuk membuat kuesioner. Skala adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negaif. Pernyataan positif diberi skor 5,4,3,2, dan 1. Bentuk jawaban skala terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan menggunakan skala, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari
30 dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan dari indikator dijabarkan menjadi subindikator yang dapat diukur. Akhirnya subindikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat pertanyaan/pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. (Siregar, 2013). Tabel 3.3 Skala Pernyataan Positif Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber :Siregar (2013). 3.5.2 Observasi Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi tak partisipan dimana peneliti tidak terlibat di dalam kegiatan operasional restoran, hanya melakukan pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan media sosial di Black House Jakarta. Dalam teknik observasi tak partisipan, pengamat berada di luar subjek yang sedang diteliti atau diamati. (Siregar, 2013) 3.5.3 Wawancara Menurut Sugiyono (2013:137) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
31 mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:138) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut : 1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2013:140), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. 3.5.4 Pustaka Studi pustaka adalah salah satu hal yang perlu untuk dilakukan dalam penilitian dengan cara pendayagunaan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan, baik untuk penelitian lapangan maupun penelitian bahan dokumentasi atau data sekunder, dengan demikian suatu penelitian tidak mungkin dapat dilakukan dengan baik tanpa orientasi pendahuluan di perpustakaan. (Saebani dan Nurjaman, 2013). 3.6 Variabel Penelitian Pengertian variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang
32 mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya. Dalam penelitian ini, terdapat 2 jenis variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas (independent variable)dan variabel terikat (dependent variable). 1) Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas (independent) menurut Siregar (2013:18) adalah variabel yang menjadi sebab atau berubah/memengaruhi suatu variabel lain (variabel dependent). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksogen, atau antecendent. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas (variabel x) adalah media sosial. 2) Variabel terikat (dependent variable) Siregar (2013:19) mengatakan, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas). Variabel ini juga sering disebut variabel terikat, variabel respons, atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya Anda kupas dalam-dalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang lebih membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya, karena merupakan implikasi dari hasil penelitian. Variabel terikat (variabel y) di dalam penelitian ini adalah brand awareness atau kesadaran merek. 3.7 Operasionalisasi Variabel Dalam operasionalisasi variabel ini penulis akan menjabarkan tentang variabel x (media sosial) dan variabel y (kesadaran merek) melalui dua tabel di bawah ini. Berikut akan dijabarkan karakteristik mengenai masing-masing dimensi dari variabel-variabel tersebut. Tabel 3.4 Operasionalisasi variabel x (media sosial) Variabel Dimensi Indikator Skala Messaging & 1. Media sosial memiliki layanan blogging, video dan foto blogging,
33 Media Sosial (variabel x) Communication Communities & Social Groups Photos & Videos Sharing Social Bookmarking & Tagging Collaborations & Cooperations Opinion & Review podcasting, dan juga micro blogging 1. Media sosial dapat mencakup semua jaringan sosial, bisnis, dan kegemaran. 1. Media sosial dapat digunakan untuk mengunggah foto dan video. 1. Fitur dalam media sosial dapat digunakan untuk mencari konten secara online dengan memasukan kata kunci dan dapat digunakan untuk membagikan links dari konten tersebut. 1. Media sosial memungkinkan pengguna untuk menambah dan memperbaharui konten tertentu. 1. Terdapat servis yang memungkinkan pengguna untuk membagikan berbagai opini atau ulasan melalui media sosial.
34 1. Media sosial dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi dengan Virtual Words orang lain menggunakan avatar. Sumber : Penulis (2014) Tabel 3.5 Operasionalisasi variabel y (brand awareness) Variabel Dimensi Indikator Skala Brand Awareness (variabel y) Unaware of Brand Brand Recognition 1) Pelanggan sama sekali tidak mengenali merek yang disebutkan meskipun melalui alat bantuan seperti gambar atau nama merek tersebut. 1) Pelanggan dapat mengenali dan mengetahui sebuah merek saat nama merek tersebut muncul sebagai isyarat. 2) Pelanggan dapat mengingat merek setelah diberikan bantuan dengan menggunakan gambar atau ciri-ciri tertentu. 3) Pelanggan dapat mengingat eksposur di masa lalu terhadap merek tersebut.
35 Brand Recall Top of Mind 1) Pelanggan mampu mengingat sebuah merek tanpa bantuan. 2) Pelanggan dapat mempertimbangkan sebuah merek sebelum melakukan pembelian. 1) Pelanggan sangat paham dan mengenali elemenelemen yang dimiliki oleh sebuah merek. 2) Sebuah merek menjadi merek utama dari berbagai merek dari kategori yang sama dalam benak pelanggan. Sumber : Penulis (2014) 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data statistik inferensial parametris. Menurut Sugiyono (2013), statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Di dalam statistik inferensial, terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris menurut Sugiyono (2013) digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam menjawab rumusan permasalahan masing-masing variabel dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik analisa deskriptif dengan ukuran pemusatan data rata-rata atau mean. Perhitungan rata-rata hitung atau mean menurut Siregar (2013) adalah dengan cara menjumlahkan semua data yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya data.
36 Adapun pendekatan analisa data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik dengan memperhatikan macam-macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini data ordinal yang kemudian dikonversikan menjadi data interval akan didapat dari penggunaan skala untuk menjawab hipotesis asosiatif yang telah diajukan. Maka penulis menggunakan analisa data regresi linier sederhana dalam pengujian hipotesisnya. Analisis regresi linier sederhana menurut Siregar (2013), digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Tujuan kedua metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Menurut Sugiyono (2013), persamaan regresi linier sederhana secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + bx Dengan keterangan : Y : nilai yang diprediksikan a : konstanta atau bila harga X = 0 B X : koefisien regresi : nilai variabel independen 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2013), hasil penelitian dapat dikatakan valid bila terdapat kesamaa antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 3.9.1 Uji Validitas
37 Dalam penelitian ini, peneliti akan mengunakan pengujian validitas konstruk (Construct Validity) dengan menggunakan alat bantu SPSS 2.0 Menurut Siregar (2013), validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid, bila : a) Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992 ; Sugiyono, 1999 ; Siregar, 2013). b) Koefisien korelasi product moment> r-tabel ( α ; n - 2 ) n = jumlah sampel. c) Nilai sig α. Rumusan yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu : (Siregar, 2013) Keterangan : n x y : jumlah responden : skor variabel (jawaban responden) : skor total dari variabel untuk responden ke-n Dalam penelitian ini peneliti akan menghitung validitas dari masingmasing variabel dengan mengukur koefisien korelasi product moment terhadap r-tabel. R-tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0.1946 (100 responden dengan taraf signifikansi 5% atau 0.05). Berikut adalah perhitungan validitas masing-masing variabel yang disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan alat bantu SPSS 20: Tabel 3.6 Pernyataan Validitas Variabel X (Media Sosial) No Keputusan Pernyataan 1 0.547 0.1946 Valid
38 Pernyataan 2 0.523 0.1946 Valid Pernyataan 3 0.678 0.1946 Valid Pernyataan 4 0.644 0.1946 Valid Pernyataan 5 0.682 0.1946 Valid Pernyataan 6 0.614 0.1946 Valid Pernyataan 7 0.530 0.1946 Valid Sumber : Penulis, 2014 Dari tabel 3.3 di atas dapat dinyatakan bahwa semua pernyataan mengenai variabel x atau media sosial dapat dinyatakan valid karena r-hitung lebih besar daripada r-tabel. Tabel 3.7 Pernyataan Validitas Variabel Y (Brand Awareness) No Keputusan Pernyataan 1 0.527 0.1946 Valid Pernyataan 2 0.610 0.1946 Valid Pernyataan 3 0.598 0.1946 Valid Pernyataan 4 0.553 0.1946 Valid Pernyataan 5 0.602 0.1946 Valid Pernyataan 6 0.546 0.1946 Valid Pernyataan 7 0.686 0.1946 Valid Pernyataan 8 0.653 0.1946 Valid Sumber : Penulis, 2014
39 Tabel 3.4 di atas ini merupakan hasil r hitung yang didapatkan dari pengolahan data untuk variabel y. Seperti halnya pada variabel x, seluruh butir pernyataan memiliki nilai r hitung > 0.1946. Dengan demikian, seluruh butir pernyataan dalam kuesioner mengenai brand awarenessdapat dinyatakan valid. 3.9.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pengujian reliabilitas dengan alat ukur internal consistency dengan alat tes Alpha Cronbach. Menurut Siregar (2013), pengujian reliabilitas alat ukur internal consistency dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas alat ukur. Siregar (2013), mengatakan bahwa metode alpha cronbach digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas ( ) > 0,6. Rumus Alpha Cronbach (Siregar, 2013): Keterangan: r 11 k = Koefisien realibilitas instrument = Jumlah butir pertanyaan = Jumlah varian butir = Varian total Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas masing-masing variabel dengan menggunakan alat bantu SPSS 20 yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.8 Reliabilitas Variabel X
40 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,705 7 Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014 Pada Tabel 3.5 diperoleh nilai Cronbach s Alpha variabel x sebesar 0,705. Maka data media sosial tersebut dapat dikatakann reliabel karena 0,705 > 0,6. Tabel 3.9 Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,740 8 Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014 Pada Tabel 3.5 diperoleh nilai Cronbach s Alpha variabel x sebesar 0,740. Maka data brand awareness tersebut dapat dikatakan reliabel karena 0,740 > 0,6. 3.10 Hipotesis Sugiyono (2013) mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Sedangkan secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Oleh karena itu dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi Ho, dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha. Hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah sebagai perikut :
41 Ho : Dugaan bahwa penggunaan media sosial di Black House Jakarta tidak memberikan pengaruh terhadap brand awareness pelanggan di kafe tersebut. Ha :Dugaan bahwa penggunaan media sosial di Black House Jakarta memberikan pengaruh terhadap brand awareness pelanggan di kafe tersebut.