BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diakses langsung oleh nasabah pengguna mobile banking melalui

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, pendidikan dan lain sebagainya. Melalui perkembangannya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. melalukan aktivitas, seperti berbelanja, berkomunikasi dan melakukan transaksitransaksi

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah. Kontribusi ini dapat dilihat melalui konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan bagi segala aktivitas manusia. Salah satunya perkembangan teknologi

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. juga iklan yang terlihat kurang menarik yang membuat kita tidak bisa mengingat. untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.

BAB I. PENDAHULUAN. Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah-nasabah yang sibuk dengan berbagai kegiatan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup. Banyak perusahaan-perusahaan memproduksi jenis-jenis ponsel

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB V PENUTUP. 80 responden yang merupakan pengguna e-cash Bank Mandiri di Surabaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data emarketeer (2015) jumlah pengguna internet didunia cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Potensi untuk berkembang bagi perbankan syariah di Indonesia sangat

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan semakin ketat, hal ini terlihat bahwa Bank berlomba lomba

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada perkembangan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. canggih dikenal dengan istilah electronic banking atau disingkat e-banking. E-

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas konsumen merupakan kunci bagi kesuksesan suatu bisnis. Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang

Judul : Pengaruh Switching Cost dan Switching Intention terhadap Word Of Mouth

PERBANDINGAN NILAI PELANGGAN PADA PRODUK TELEPHONE SELULER DENGAN MEREK NOKIA DAN SONY ERICSSON

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya smartphone dan aplikasi mobile memberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang saat ini. Konsumen ingin terus memiliki peningkatan dan kemudahan saat melakukan transaksi dimanapun. Namun, uang elektronik di Indonesia sendiri mengalami naik turun mulai tahun 2013 sampai tahun 2015, hal ini dikarenakan soal kebiasaan dan kepercayaan bertransaksi oleh konsumen yang masih lebih nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Dalam acara Indo Telkom Forum yang bertema New Wave of Less Cash Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (21/11/2013), dijelaskan bahwa data perkembangan transaksi e-money sejauh ini masih banyak digunakan untuk transaksi yang sifatnya terbilang kecil dalam nominal (micropayment). Namun, walaupun terbilang kecil kisaran besar transaksi e-money sudah mencapai nominal Rp 5.23 triliun pada akhir tahun 2015. Oleh sebab itu, diharapkan para perilaku industri perbankan dan telekomunikasi dapat bergabung demi memasyarakatkan e-money. Karena jumlah pengguna ponsel lebih banyak ketimbang jumlah masyarakat yang memiliki akses ke industri perbankan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Riset Telematika Sharing Vision 2016, susahnya menemukan tempat untuk top up menjadi kendala utama dalam transaksi penggunaan e-money, Sebanyak 49 persen dari 402 responden, 1

2 mengaku terkendala tempat untuk melakukan top up dalam menggunakan e-money, sebanyak 45 persen reponden mengaku terkendala mesin pembaca e-money yang sering tidak berfungsi dan 29 persen terkendala karena kurangnya merchant yang menerima layanan e-money, sedangkan 16 persen lainnya mengeluhkan kerapnya terjadi kegagalan dalam transaksi pembiayaan. Sehingga, pengguna uang elektronik dapat dikatakan masih terbatas hanya di kalangan tertentu terdapat sekitar 60 juta nasabah bank di Tanah Air, dari jumlah tersebut hanya 15 juta orang yang terbiasa untuk melakukan transaksi secara non-tunai. Persaingan di dunia perbankan semakin tinggi, hal ini dapat dilihat dari maraknya promosi atas produk baru oleh berbagai bank di Indonesia dan semakin luas segmen pasar yang dituju terutama di wilayah Surabaya, seperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BNI, Bank BRI dan masih banyak lainnya. Salah satu layanan baru dari Bank Mandiri yang diluncurkan pada tahun 2014 adalah Mandiri e-cash yang aktivitas transaksinya dapat dilakukan dimana saja selama 24 jam non stop, pengguna dapat melakukan transaksi isi ulang pulsa, bayar tagihan listrik, pembayaran pembelian, dan melakukan transfer. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play, App Store, BlackBerry App World, dan Nokia Store. Nomor telepon pada seluler menjadi nomor rekening dalam aplikasi e-cash. Pada tahun 2016 Bank Mandiri menduduki peringkat kelima dalam kategori Banking dan Finance, seperti yang disajikan pada Tabel 1.1 berikut:

3 Tabel 1.1 PERINGKAT KARTU PREPAID KATEGORI BANKING DAN FINANCE 2016 Merek TBI TOP Flazz BCA 39.8% TOP E-Toll Card 25.3% TOP Indomaret Card 9.3% Brizzi 6.0% Mandiri e-cash 2.2% Sumber:(http:/www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top _brand_ index_2016_fase_1) Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, Bank Mandiri mendapatkan peringkat kelima, meskipun setiap tahun pengguna e-cash bertambah namun masih banyak keluhan yang dialami oleh pengguna e-cash yakni, rentan adanya penipuan saat bertransaksi dan terbatasnya gerai atau merchant yang menyediakan pembayaran dengan Mandiri e-cash, sehingga dapat menganggu kenyamanan konsumen saat akan melakukan transaksi. Strategi pemasaran dan transaksi dalam produk e-cash ini masih terbatas, dimana pemasarannya masih dilakukan di berbagai acara besar seperti, festival food yang gerai penjualnya juga harus menjadi pengguna e-cash Bank Mandiri. Hal ini mengakibatkan masih banyak konsumen yang belum mengetahui produk baru ini. Dalam hal ini Bank Mandiri dituntut untuk harus meningkatkan strategi pemasarannya dan meningkatkan target pangsa pasarnya agar produk baru yang di luncurkan sejak Maret 2014 lalu dapat bersaing dengan produk e-money lainnya. Perbaikan sistem juga harus menjadi perhatian untuk selalu di kembangkan demi keamanan mencegah terjadinya penipuan dan menciptakan kemudahan dalam bertransaksi Mandiri e-cash.

4 Keputusan untuk menggunakan adalah suatu hal penting yang menjadi harapan di setiap perusahaan yang memiliki produk dan jasa bagi seorang konsumen, melakukan keputusan untuk menggunakan produk suatu perusahaan merupakan hasil pendekatan dari perusahaan terhadap konsumen, dimana konsumen merasa bahwa produk dan jasa yang di tawarkan itu sesuai dengan kebutuhannya. Tahapan mengenai keputusan menggunakan itu sendiri adalah dimana konsumen menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk serta mengkonsumsinya. Keputusan untuk menggunakan merupakan tahap akhir dari suatu proses pemikiran tentang pemilihan alternatif yang terbaik dari sekian alternatif yang ada. Sebaliknya, jika konsumen tidak memilki alternatif yang ada maka tidak dapat dikategorikan sebagai pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan pada setiap orang pada dasarnya semua sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semuanya dilakukan oleh para konsumen (Wahyuni, 2008:32). Keputusan konsumen untuk menggunakan atau membeli sebuah produk dapat dipengaruhi oleh niat untuk menggunakan. The Theory Reasoned Action (TRA) yang dijelaskan oleh Fisbein dan Ajzen (1975) dalam Devi dan Suartana (2014:169), menjelaskan bahwa suatu perilaku dapat didasarkan oleh niat seorang individu untuk dapat terlibat dalam suatu tindakan tertentu. Niat memiliki hubungan dengan perilaku-perilaku atau suatu tindakan, akan tetapi niat dapat berubah seketika menurut waktu, semakin lebar interval waktu maka akan semakin besar dimungkinkan terjadinya perubahan-perubahan atas niat seseorang. Teori dalam niat beli konsumen yang diasumsikan oleh Ajzen

5 dan Fishbein (1975) dalam Munandar (2014:75) menjelaskan bahwa seorang konsumen selalu melakukan pertimbangan secara sadar atas konsekuensi dari pemilihan alternatif yang berakibat munculnya niat keinginan untuk selanjutnya melakukan tindakan sesuai dengan pilihan perilakunya. Niat sendiri belum merupakan perilaku, sedangkan perilaku adalah suatu tindakan nyata yang dilakukan. Adapun merajuk pada temuan Davis (1989) dalam Fatmawati (2015:6), Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan bahwa munculnya niat seseorang untuk menggunakan suatu sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi manfaat dan persepsi kemudahan. TAM adalah pengembangan dari TRA dan dapat memprediksi penerimaan penggunaan terhadap suatu teknologi. Niat sendiri merupakan suatu keinginan untuk melakukan perilaku. Niat dapat seketika berubah seiring dengan berjalannya waktu, karena niat tidak selalu statis. Niat untuk menggunakan adalah kecenderungan terhadap perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Oleh karena itu, apabila seseorang memunculkan dan memiliki niat terhadap menggunakan suatu produk, maka kemungkinan bahwa seseorang tersebut akan melanjutkan untuk melakukan suatu keputusan. Banyak pemasar mengalami kesulitan ketika mereka melakukan penelitian terhadap pengadopsian inovasi, karena seringkali konsumen yang memiliki niat untuk menggunakan tidak selalu meneruskan niat menjadi sebuah keputusan menggunakan. Hal ini menjadi tolak ukur suatu perusahaan mengenai berhasil atau tidaknya suatu teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan

6 pelayanan yang akan bergantung dari respon para pelanggannya. Munculnya niat untuk menggunakan dipengaruhi oleh adanya persepsi manfaat yang merupakan suatu tingkatan dimana seseorang memiliki rasa kepercayaan terhadap penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kinerjanya. Persepsi manfaat juga dapat didefinisikan sebagai probabilitas subyektifitas individu bahwa pemakaian sistem aplikasi tertentu akan dapat meningkatkan kinerja individu dalam organisasi. Menurut Kim et al., (2007), persepsi manfaat adalah sebuah keyakinan dari diri seseorang mengenai sejauh mana ia akan menjadi lebih baik dalam melakukan transaksi melalui e-money dibandingkan dengan transaksi yang lain. Sehingga, manfaat memiliki arti penting dalam sebuah teknologi untuk dapat menarik seseorang memberikan kontribusi pemakaian terhadap teknologi tertentu, dan akan memberikan keuntungan dalam sebuah organisasi tertentu. Irmadhani dan Mahendra (2011:7), mendefinisikan bahwa hasil dari riset-riset empiris menjelaskan bahwa persepsi manfaat merupakan faktor yang cukup kuat untuk mempengaruhi penerimaan, adopsi, dan penggunaan sebuah sistem. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Handri Dian Wahyudi (2011:48), menyatakan bahwa ketika persepsi manfaat terhadap suatu produk rendah maka sikap terhadap niat penggunaan produk tersebut akan rendah, tetapi apabila persepsi manfaat terhadap produk tinggi maka sikap konsumen pada produk tertentu akan tinggi pula. Oleh karena itu, suatu teknologi tertentu akan mendapatkan respon yang baik dari pelanggan, apabila teknologi tersebut memiliki manfaat yang dapat menunjang dan membantu aktifitas pelanggan menjadi lebih cepat. Hal ini

7 menunjukan bahwa ketika konsumen telah menggunakan suatu teknologi tertentu berkali-kali, maka konsumen telah merasakan manfaat dari layanan teknologi tersebut. Sikap positif akan timbul dari diri konsumen apabila konsumen yakin bahwa teknologi dapat meningkatkan kinerja dan efektifitas kinerja serta memiliki manfaat terhadap konsumen. Niat untuk menggunakan juga akan muncul dari diri seseorang karena adanya kemudahan dalam menggunakan. Persepsi kemudahan adalah suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang memiliki keyakinan bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun atau dengan kata lain teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh para penggunanya dan dapat membantu untuk menghemat waktu dalam menggunakan menjadi lebih efisien. Hal ini didasarkan apabila kemudahan dalam menggunakan jasa pelayanan yang diberikan suatu perusahaan dipersepsikan mudah, maka akan dapat menimbulkan kepercayaan nasabah pada perusahaan tersebut sehingga terdorong untuk memunculkan niat untuk menggunakan. Menurut Suhir, Imam dan Riyadi (2014:4) persepsi kemudahan akan berdampak pada perilaku, yakni semakin tinggi munculnya sebuah persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan suatu sistem teknologi. Selain itu, persepsi kemudahan akan muncul dari diri seseorang apabila dalam penggunaan suatu teknologi tidak menganggu pekerjaan, sehingga menjadi waktu mereka tidak terbuang sia-sia dan pekerjaan mereka menjadi lebih cepat. Selain adanya persepsi kemudahan, niat untuk menggunakan juga dipengaruhi oleh persepsi kesenangan. Persepsi kesenangan sendiri merupakan

8 perasaan senang dan bahagia seseorang terhadap sesuatu. Menurut Junita Fadhillah Sigar (2016:505), persepsi kesenangan tersebut muncul apabila seseorang merasakan kesenangan dan bahagia dalam menggunakan suatu teknologi dan dapat memberikan motivasi untuk terus menggunakan teknologi tersebut. Variable persepsi kesenangan berarti segala aktivitas dalam penggunaan suatu teknologi tertentu dipersepsikan sangatlah menyenangkan. Persepsi kesenangan merupakan tingkat keyakinan atas suatu kegiatan dengan menggunakan teknologi, yang dipersepsikan menjadi segala sesuatu yang secara pribadi menyenangkan di luar instrumental teknologinya. Menurut Didik dan Debora (2015:500), persepsi kesenangan merupakan sejauh mana pengguna atas teknologi tertentu memandang aktivitas yang menyenangkan secara pribadi dari dalam dirinya. Hal ini dapat didefinisikan bahwa persepsi kesenangan muncul dari dalam diri pengguna diakibatkan karena suatu kenyamanan yang muncul ketika menggunakan suatu teknologi tertentu yang dapat mempengaruhi emosional kesenangan seseorang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsumen melakukan keputusan untuk menggunakan ini menjadi harapan yang sangat penting bagi perusahaan. Tingkat keputusan untuk menggunakan oleh konsumen dipengaruhi karena adanya niat untuk menggunakan, dan niat untuk menggunakan muncul karena persepsi manfaat, persepsi kemudahan dan persepsi kesenangan yang dirasakan oleh para konsumen. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini dilakukan dengan mengambil judul PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN, DAN PERSEPSI KESENANGAN

9 TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN E-CASH DENGAN MEDIASI NIAT MENGGUNAKAN PADA NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya? 2. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya? 3. Apakah persepsi kesenangan berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya? 4. Apakah niat menggunakan berpengaruh signifikan terhadap keputusan Menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya? 5. Apakah niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi manfaat terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri? 6. Apakah niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi kemudahan terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri? 7. Apakah niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi kesenangan terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri?

10 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh signifikan persepsi manfaat terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan persespi kemudahan terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 3. Untuk menganalisis pengaruh signifikan persepsi kesenangan terhadap niat menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 4. Untuk menganalisis pengaruh signifikan niat menggunakan terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 5. Untuk menganalisis pengaruh niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi manfaat terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 6. Untuk menganalisis pengaruh niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi kemudahan terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya. 7. Untuk menganalisis pengaruh niat menggunakan secara signifikan memediasi pengaruh persepsi kesenangan terhadap keputusan menggunakan e-cash Bank Mandiri di Surabaya.

11 1.4 Manfaat Penelitian Selain dari tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, ada juga manfaat yang diharapkan yakni : 1. Manfaat bagi Perusahaan (PT.Bank Mandiri Tbk) Dalam bidang pemasaran, penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk membantu menambah seberapa besar pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan, persepsi kesenangan, niat menggunakan dan keputusan menggunakan, serta membantu manajer pemasaran dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat mengenai produk yang terbilang baru. 2. Manfaat bagi Peneliti Bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan menganalisis permasalahan di bidang pemasaran perbankan dan menambah pengalaman Peneliti. 3. Manfaat bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau informasi untuk bahan penelitian selanjutnya, bagi mahasiswa STIE PERBANAS Surabaya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

12 penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri dari rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, instrumen penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan relibilitas instrumen penelitian, serta teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini ini akan diuraikan mengenai gambaran subyek penelitian, teknik analisis data yang digunakan, dan hasil dari analisis data beserta pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini. BAB V : PENUTUP Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari seluruh penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi oleh Peneliti selama melakukan penelitian dan saran yang diberikan oleh Peneliti untuk penelitian selanjutnya.