PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MODUL DALAM MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DI APB PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA WACANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS 7 SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN ALGADISC POKOK BAHASAN MIKROALGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TAKSONOMI MONERA DAN PROTISTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain. Deskriptif

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam bab ini disajikan tiga hal pokok, yaitu : (1) pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan modul English for Nursing telah mengikuti model Dick and

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KIMIA DI SMA/MA KELAS X TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA

ARTIKEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR DESAIN BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan. tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN DI KELAS IV SDN 26 GASAN KECIL KABUPATEN AGAM.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MODUL DALAM MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DI APB PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN Oleh EVIVANIA VINA APRILINA NIM F25112090 PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015 1

2

D PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MODUL DALAM MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DI APB PONTIANAK Evivania Vina Aprilina, Asrori, Gatot Sutapa Program Studi Teknologi Pembelajaran FKIP UNTAN email: evivaniavina_aprilina@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendesain model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan membaca bagi mahasiswi di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak. Metode penelitian yang di gunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau yang biasa dikenal dalam istilah Bahasa Inggris R&D (Research and Development) dengan produk akhir berupa modul pembelajaran Bahasa Inggris untuk keterampilan membaca bagi mahasiswi kebidanan. Sampel penelitian dilakukan terhadap 20 mahasiswi kebidanan. Hasil analisis data dari akumulasi penilaian secara keseluruhan untuk aspek tampilan dari modul, aspek penyajian materi yang dimuat dalam modul,dan aspek manfaat penggunaan modul dalam proses belajar mahasiswi mencapai 81% dengan ketercapaian baik. Kata kunci : Model kontekstual, modul,keterampilan membaca Abstract: The purpose of this research was preceded the design of model contextual teaching learning to improve students reading comprehension skill at Midwifery Academy of Panca Bhakti Pontianak. This research used research and development method as a form to conduct the result of the research. The final product in this research was an instructional module. Sampel in this research consist of 20 students of midwifery. The result of this research from the layout module, material presentation, and the benefit aspect got 81% and the criteria average to good. Key words: Contextual, module, reading comprehension engan banyaknya penemuan-penemuan dari para ahli kesehatan yang dituangkan dalam bentuk buku yang hampir semuanya ditulis dalam Bahasa Inggris. Maka sudah sewajarnya bagi para praktisi di bidang kesehatan khususnya bagi mahasiswi di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak yang akan belajar tentang dunia kesehatan untuk bisa memiliki keterampilan membaca (reading skill) yang baik. Hal tersebut akan sangat membantu mereka dalam memahami informasi prosedural dunia kesehatan lebih banyak lagi, karena keterampilan membaca yang mereka miliki akan sangat membantu mereka mudah dalam memahami informasi tentang dunia kesehatan melalui buku literatur kesehatan yang mereka baca yang banyak ditulis dalam Bahasa Inggris. 3

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dalam proses pengajaran materi perkuliahan Bahasa Inggris bagi mahasisiwi di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak khususnya untuk keterampilan membaca, peneliti menemukan beberapa kendala yang mempengaruhi proses belajar mengajar mahasiswi kebidanan sehingga proses belajar mengajar tersebut tidak berlangsung dengan baik dan lancar dikarenakan rendahnya kemampuan mahasisiwi dalam memahami bacaan-bacaan tentang materi kesehatan, pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dalam menyampaikan materi perkuliahan yang kurang sesuai dengan kebutuhan belajar mahasisiwi kebidanan, tidak adanya buku ataupun modul pembelajaran yang bisa digunakan mahasiswi baik secara individu maupun kelompok agar tetap bisa belajar Bahasa Inggris kapanpun dan dimanapun mereka berada. Serta terbatasnya waktu mengajar dimana berdasarkan silabus perkuliahan pertemuan tatap muka dilakukan selama empat kali pertemuan saja untuk membahas tentang materi untuk keterampilan membaca (Reading-skill) sedangkan jumlah mahasiswi terlalu banyak dimana satu kelas terdiri dari 57 mahasiswi hal tersebut menyebabkan proses belajar mengajar tidak efektif bagi sebagian mahasisiwi karena jumlah yang terlalu banyak dan tidak fokusnya proses pembelajaran bagi mahasisiwi serta terbatasnya waktu bagi dosen pengajar untuk mengontrol satu persatu mahasisiwi yang belum mengerti tentang materi yang diajarkan sehingga berdampak pada hasil belajar pada keterampilan membaca dalam mata kuliah Bahasa Inggris yang kurang memuaskan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik yang dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk membantu proses belajar. Menurut Bamberger (2012) reading is a process which contributes greatly to development of the intellect. Dimana membaca merupakan suatu proses yang bagus dalam pengembangan pengetahuan intelektual. Menurut Sharon, Deborah dan James (dalam Rahman 2011), modul pembelajaran merupakan salah satu pemanfaatan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah satu media dalam proses belajar mengajar baik oleh seorang peserta didik atau sekelompok kecil peserta didik meskipun tanpa kehadiran guru, karena tujuan dari keseluruhan pembuatan modul adalah memudahkan belajar tanpa pengawasan yang teratur dari guru pengajar. Menurut Blanchard (dalam Kasiani, 2001), menyatakan bahwa proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kontekstual memiliki beberapa karakteristik pembelajaran di antaranya: (1)Menekankan pentingnya pemecahan masalah, (2)Memperkenalkan proses belajar kearah pembelajaran yang beragam, (3)Mengajar peserta didik memantau dan mengarahkan pembelajaran mereka agar menjadi peserta didik yang dapat belajar sendiri, (4)Menekankan pelajaran pada konteks kehidupan peserta didik yang berbeda beda, (5)Mendorong peserta didik belajar dari sesama teman dan belajar bersama,(6)menggunakan penilaian otentik. Pemilihan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran sebagai media pembelajaran menjadi solusi dalam mengatasi kendala proses belajar mahasiswi dalam keterampilan membaca pada mata kuliah Bahasa Inggris. Pemilihan model pembelajaran ini sangat sesuai dengan kebutuhan belajar serta karakteristik mahasiswi kebidanan sebagai peserta didik. Johnson (dalam Setiawan, 2009),berpendapat bahwa proses pembelajaran melalui model 4

pembelajaran kontekstual melibatkan proses yang berbeda-beda sehingga memampukan peserta didik mampu membuat hubungan yang menghasilkan makna sehingga membantu peserta didik untuk dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan serta mengingat materi akademik tersebut. Berdasarkan beberapa uraian dalam paragraph sebelumnya tentang pentingnya menentukan model pembelajaran, media pembelajaran yang tepat berdasarkan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggembangkan desain model pembelajaran kontekstual dalam bentuk modul pembelajaran dengan menyajikan materi bacaan tentang kesehatan Ibu dan anak bagi mahasiswi di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak dengan tujuan agar mahasiswi dapat mempelajari materi bacaan dalam Bahasa Inggris yang disajikan dalam modul pembelajaran yang didesain berdasarkan karakteristik model pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan lingkungan belajar mahasiswi sehingga mambantu proses belajar mereka agar dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau dikenal dalam istilah Bahasa Inggris R&D (Research and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dari hasil penelitian dan diuji keefektifan produk tersebut sehingga dapat digunakan secara praktis (Sugiyono,2012). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini yaitu (1)Penelitian dan pengumpulan informasi tentang masalah yang sedang dialami oleh subjek penelitian (2)Perencanaan dalam menentukan materi bacaan berdasarkan silabus, penentuan standar kompetensi dan kompetensi dasar (3) Pembuatan produk awal berupa storyboard dan pembuatan tampila modul berupa tulisan, gambar dan konten materi (4) Uji lapangan awal produk terhadap empat orang mahasiswi yang menggunakan modul(5) Revisi produk awal berdasarkan hasil data pada uji lapangan awal serta masukan dari dosen validator pada aspek media dan materi (6) Uji coba lapangan terhadap enam orang mahasiswi dalam menggunakan modul(7) Revisi produk modul (8) Ujicoba produk dalam kelompok besar sebanyak 10 orang mahasiswi selaku subjek penelitian (9) Revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Tahapan wawancara dilakukan pada tahap pra penelitian dan pengembangan dan dilakukan juga berikutnya dalam tahapan ujicoba produk hal tersebut dilakukan untuk mengetahui respon dari mahasisiwi terhadap produk yang diujicobakan. Kuisioner yang di isi oleh ahli materi, ahli media dan mahasiswi bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan juga kelemahan dari produk berupa modul pembelajaran Bahasa Inggris yang telah diujicobakan kepada mahasiswi kebidanan. Dokumentasi dalam tahap awal penelitian ini meliputi ketersediaan perangkat pembelajaran, modul atau bahan ajar, dan media yang pernah digunakan. Sedangkan dokumentasi yang diperoleh pada uji coba produk mencakup hasil belajar di dalam kelas, foto-foto kegiatan belajar mengajar dikelas dan lembar unjuk 5

kerja mahasiswi dalam menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris pada saat evaluasi yang dilakukan didalam kelas. Teknik Analisis data yang dilakukan peneliti dalam peneilitian ini yaitu statistik deskriptif. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data dari hasil jawaban kuisioner yang menggunakan lima poin penilaian skala likert yang dikuantifikasi agar hasil data tersebut dapat divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Selain itu tanggapan ujicoba produk dari mahasiswi kebidanan sebagai partisipan dalam penelitian ini juga menggunakan penilaian skala likert. Data dari hasil validasi dari ahli materi, ahli media dan tanggapan mahasiswi terhadap modul pembelajaran yang dibuat kemudian diolah dan dianalisis dengan cara mengadakan tabulasi dan reduksi data dari saran dan komentar yang searah dan mirip sehingga pada akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan terhadap keadaan yang sebenarnya dari hasil penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Ada tiga hasil penilitian yang akan dijabarkan dari penelitian ini yaitu: (1) Desain model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris. Prosedur desain pembelajaran ini terdiri dari beberapa tahapan pelaksanaan antara lain: (a) Penyusunan materi yang akan disajikan yaitu berupa materi Kesehatan Reproduksi Wanita dan Kesehatan Ibu dan Anak yang merupakan dua tema umum sesuai dengan silabus pembelajaran di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak. Penetapan standar kompetensi untuk tema Kesehatan Reproduksi Wanita dan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu mengidentifikasi ide utama dan makna kata-kata tertentu yang terdapat didalam masing-masing bacaan. Sedangkan kompetensi dasar untuk materi Kesehatan Reproduksi Wanita dan Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan agar mahasiswi mampu memahami ide utama dan makna katakata tertentu yang terdapat di dalam masing-masing materi bacaan, (b) Penetapan preskrepsi (tugas belajar) dengan tujuan agar mahasiswi mencapai tujuan pembelajaran maka mereka harus melakukan tugas belajar, (c) Menyusun modul pembelajaran yang tertuang dalam storyboard, (d) Menentukan evaluasi yaitu menyatu dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara berulang-ulang. (2) Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris antara lain: (a) Mahasiswi diberikan beberapa pertanyaan terkait materi bacaan yang disajikan dengan tujuan untuk mengeksplorasi kemampuan berpikir mahasisiwi secara kritis, (b) Mahasiswi diminta untuk mengkonstruksikan pengetahuan yang mereka miliki dengan materi bacaan yang disajikan, (c) Mahasiswi menyimak penjelasan tentang pengertian ide pokok serta cara efektif menentukan ide pokok dari sebuah bacaan, (d) Mahasiswi mengidentifikasi ide utama dari materi bacaan yang disajikan, (e) Mahasiswi menyimak penjelasan tentang cara menemukan kata-kata atau kosakata tertentu di 6

dalam sebuah bacaan, (f) Mahasiswi memaknai kosakata dari bacaan yang disajikan, (g) Mahasiswi menjawab soal-soal terkait materi bacaan yang disajikan, (h) Mahasiswi melakukan diskusi kelompok untuk membahas materi bacaan yang telah disajikan, (i) Setelah melakukan diskusi kelompok, mahasiswi melakukan ujicoba atau unjuk kerja berupa presentasi singkat terkait dengan materi bacaan yang telah disajikan, (j) Mahasiswi secara bersama-sama dengan dosen pengajar melakukan penilain akhir ataupun evaluasi hasil belajar terhadap keseluruhan proses belajar yang telah dilakukan. (3) Hasil validasi data dari ahli materi, ahli media dan mahasiswi terhadap produk berupa modul pembelajaran Bahasa Inggris antara lain: (a)validasi ahli Materi dilakukan oleh salah satu dosen Bahasa Inggris yang berkompeten dibidangnya. Aspek penilaian untuk ahli materi pembelajaran ditinjau dari aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, penilaian bahasa, dan penilaian model pembelajaran kontekstual. Hasil validasi dan penilaian dari ahli materi untuk pembelajaran Bahasa Inggris dalam hal ini disajikan dalam tabel 1 berikut ini. Aspek Penilaian Kelayakan Isi Tabel 1 Hasil Validasi Materi Indikator Skor Ratarata Kesesuaian materi dengan SK 4 dan KD 4 Kelayakan Penyajian Keakuratan Materi 4 PendukungMateri 4 Pembelajaran Kemuktahiran Materi 4 Teknik Penyajian 4 Pendukung Penyajian 5 Penyajian Pembelajaran 4 Kelengkapan Penyajian 5 4.5 Penilaian Bahasa Penilaian Model Pembelajaran Kontekstual Lugas 4 Komunikatif 4 Dialogis dan interaktif 4 Kesesuaian dengan tingkat 4 perkembangan peserta didik 4 Keruntutan dan Keterpaduan 4 alur pikir Penggunaan istilah simbol 4 KarakteristikModel Pembelajaran Kontekstual 5 5 Rata-rata 4.2 4.2 7

Berdasarkan tabel 1, rata-rata penilaian ahli materi tentang desain materi yang dibuat dalam modul pembelajaran Bahasa Inggris tentang Kesehatan Reproduksi Wanita dan Kesehatan Ibu dan Anak dalam apek membaca (reading skill) bagi mahasiswi kebidanan antara lain dalam aspek kelayakan isi diperolehlah nilai 4, kelayakan penyajian 4.5, penilaian bahasa 4, dan penilaian model pembelajaran kotekstual 5, dengan rata-rata skor dari keseluruhan aspek penilaian sebesar 4.2. Penilaian secara keseluruhan mengenai produk berupa modul yang diberikan oleh ahli materi menyatakan bahwa Model Pembelajaran Kontekstual menggunakan Modul Pembelajaran dalam mata kuliah Bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan membaca bagi mahasisiwi Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Layak digunakan dilapangan dengan kriteria baik. (b)validasi ahli media dilakukan oleh salah seorang dosen yang berkompeten dibidangnya. Penilaian yang dilakukan oleh ahli media bertujuan untuk menilai produk modul Bahasa Inggris ini secara keseluruhan dari aspek penilaian untuk Kelayakan kegrafikan yang dibagi menjadi tiga komponen penilaian berupa ukuran modul, desain sampul modul, dan desain isi modul. Adapun hasil validasi dan penilaian oleh ahli media pembelajaran disajikan pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Validasi Media Aspek Komponen Indikator Skor Rata-rata Tampilan Kelayakan Ukuran Ukuran Fisik Modul 4 4 Kegrafikan Modul Desain Sampul Tata letak sampul modul 4 Modul Huruf yang digunakan Menarik 4 4 Ilustrasi sampul modul 4 Desai isi Konsisten tata letak 5 Modul Unsur tata letak harmonis 4 Tata letak mempercepat Pemahaman 4 Tipografi isi buku sederhana 4 Tipografi mudah dibaca 4 4 Tipografi isi buku mudah Dipahami 4 Ilustrasi isi 4 Rata-rata 4 4 Berdasarkan tabel 2, rata-rata penilaian ahli media mengenai modul pembelajaran pada mata kuliah Bahasa Inggris untuk peningkatan keterampilan membaca bagi mahasiswi kebidanan antara lain dalam aspek kelayakan kegrafikan 8

dengan komponen Ukuran modul 4, Desain sampul modul 4, dan Desain isi modul 4, dengan rata-rata skor dari keseluruhan aspek penilaian sebesar 4. Penilaian yang diberikan oleh ahli media mengenai produk berupa modul ini menyatakan bahwa Model Pembelajaran Kontekstual menggunakan Modul Pembelajaran dalam mata kuliah Bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan membaca bagi mahasisiwi Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Layak digunakan dilapangan dengan kriteria baik. (c) Hasil validasi ujicoba terhadap mahasiswi dilakukan selama tiga kali. Ujicoba pertama yaitu ujicoba satu-satu yang dilakukan terhadap empat orang mahasiswi dengan tujuan untuk observasi awal sebelum dilakukan revisi terhadap produk berupa modul pembelajaran Bahasa Inggris.Berikut hasil ujicoba satu-satu yang akan dipaparkan dalam tabel 3. Tabel 3 Hasil Ujicoba Satu-satu Aspek Penilaian Indikator Skor Rata-rata Aspek Tampilan Kejelasan Teks 4 Kejelasan Gambar 3.5 Kemenarikan Gambar 3.5 3.7 Kesesuaian gambar Dengan materi 4 Penyajian Materi Penyajian Materi 3 Kemudahan Memahami Materi 3 3.28 Ketepatan sistematika Penyajian materi 3 Manfaat Kejelasan kalimat 4 Kejelasan simbol Dan lambang 3 Kejelasan Istilah 3 3.3 Kesesuaian soal dengan Materi 4 Kemudahan Belajar 3 Ketertarikan menggunakan Bahan ajar berbentuk modul 4 Peningkatan motivasi belajar 3 Rata-rata 3.42 3.42 9

Ujicoba kedua dilakukan pada kelompok kecil dengan jumlah enam orang mahasiswi sebagai populasi penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan produk berupa modul pembeljaran Bahasa Inggris secara keseluruhan sehingga dapat dianalisa kembali oleh peneliti. Berikut hasil ujicoba kelompok kecil yang akan dipaparkan hasilnya pada tabel 4. Tabel 4 Hasil Ujicoba Kelompok Kecil Aspek Penilaian Indikator Skor Rata-rata Aspek Tampilan Kejelasan Teks 4 Kejelasan Gambar 4 Kemenarikan Gambar 4 4 Kesesuaian gambar Dengan materi 4 Penyajian Materi Penyajian Materi 4 Kemudahan Memahami Materi 3 3.85 Ketepatan sistematika Penyajian materi 4 Manfaat Kejelasan kalimat 4 Kejelasan simbol Dan lambang 4 Kejelasan Istilah 4 3.67 Kesesuaian soal dengan Materi 4 Kemudahan Belajar 3 Ketertarikan menggunakan Bahan ajar berbentuk modul 4 Peningkatan motivasi belajar 4 Rata-rata 3.85 3.85 Ujicoba terakhir yaitu ujicoba kelompok besar yang dilakukan terhadap 10 orang mahasiswi. Tujuan dari ujicoba ini untuk mengumpulkan data yang bersifat observasi akhir yang terdiri dari mahasiswi yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda untuk mengisi soal yang telah disediakan oleh peneliti pada materi yang terakhir. Berikut hasil dari ujicoba kelompok besar yang akan dipaparkan dalam tabel 5. 10

Tabel 5 Hasil Ujicoba Kelompok Besar Aspek Penilaian Indikator Skor Rata-rata Aspek Tampilan Kejelasan Teks 5 Kejelasan Gambar 5 Kemenarikan Gambar 5 5 Kesesuaian gambar Dengan materi 5 Penyajian Materi Penyajian Materi 5 Kemudahan Memahami Materi 4 4.71 Ketepatan sistematika Penyajian materi 4 Manfaat Kejelasan kalimat 5 Kejelasan simbol Dan lambang 5 Kejelasan Istilah 5 4 Kesesuaian soal dengan Materi 5 Kemudahan Belajar 4 Ketertarikan menggunakan Bahan ajar berbentuk modul 4 Peningkatan motivasi belajar 4 Rata-rata 4.64 4.57 Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 6 oktober 2014 sampai tanggal 20 oktober 2014 pada mahasiswi kebidanan angkatan X kelas D di Akbid Kebidanan Panca Bhakti Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan mendesain materi pembelajaran yang dipilih berdasarkan silabus dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar serta karakteristik mahasiswi selaku calon bidan. Setelah merancang desain pembelajaran berupa materi, tugas belajar,serta evaluasi yang akan dilakukan secara menyeluruh dalam proses belajar, peneliti mulai merancang produk dalam bentuk storyboard kemudian mengkonsultasikan desain materi dan media berupa modul dengan dosen FKIP Untan yang berkompeten dibidangnya. Penilaian dari ahli materi yang dilakukan oleh salah seorang dosen FKIP Untan yang memiliki kompeten dibidang Bahasa Inggris meliputi empat aspek 11

penilaian berupa aspek kelayakan isi dengan rata-rata penilaian 4, kelayakan penyajian dengan rata-rata penilaian 4.5, penilaian bahasa dengan rata-rata penilaian 4, dan penilaian model pembelajaran kontekstual dengan rata-rata penilaian 5. Total keseluruhan rata-rata penilaian dari keempat aspek penilaian dari ahli materi yaitu 4.2. Setelah melalui validasi dari dosen yang ahli dibidang materi pembelajaran Bahasa Inggris, penilaian berikut yaitu dilakukan validasi produk berupa modul pembelajaran oleh ahli media yang juga merupakan salah seorang dosen FKIP Untan yang memiliki kompeten dibidang media pembelajaran untuk menilai kelayakan pembuatan modul pembelajaran yang harus disesuaikan dengan standarisasi pembuatan modul yang meliputi aspek tampilan dengan komponen penilaian ukuran modul desain mencapai rata-rata penilaian 4, komponen desain sampul modul dengan rata-rata penilaian 4, komponen desain isi modul dengan rata-rata penilaian 4 dengan total rata-rata penilaian dari tiga komponen penilaian kelayakan kegrafikan dari suatu modul mencapai nilai 4. Penilaian produk terhadap modul pembelajaran Bahasa Inggris berikutnya dinilai berdasarkan hasil data dari tiga kali ujicoba yang dilakukan terhadap mahasiswi. Hasil data penilaian dari tahapan ujicoba satu-satu yang diujicobakan kepada empat mahasiswi terhadap aspek penilaian tampilan mencapai rata-rata skor 3.7, aspek penyajian materi mencapai rata-rata skor 3.28, aspek manfaat mencapai rata-rata skor 3.3. Total skor rata-rata dari hasil ujicoba satu-satu mencapai nilai 3.42. Dari hasil data ujicoba satu-satu ini, peneliti melakukan revisi pembuatan modul dengan menambahkan materi bacaan serta soal-soal yang lebih variatif lagi untuk kemudian diujicobakan kembali kepada mahasiswi dalam ujicoba kelompok kecil terhadap enam mahasiswi kebidanan dengan nilai rata-rata aspek tampilan 4, penyajian materi mencapai nilai rata-rata 3.85, dan aspek manfaat penggunaan modul mencapai nilai rata-rata 3.67. Total skor rata-rata yang dicapai dari hasil ujicoba kelompok kecil mencapai rata-rata nilai 3.85. Dari hasil data ujicoba pada kelompok kecil peneliti kembali melakukan revisi produk dengan menambahkan kembali materi bacaan dan soal-soal yang akan kembali dikerjakan oleh mahasiswi pada tahapan ujicoba selanjutnya. Ujicoba akhir yang dilakukan adalah ujicoba pada kelompok besar terhadap 10 orang mahasiswi kebidanan pada aspek tampilan mencapai nilai rata-rata 5, aspek penyajian materi mencapai nilai rata-rata 4.71 dan aspek manfaat mencapai nilai raat-rata 4, dengan total skor rata-rata 4.57 dari keseluruhan aspek penilian. Setelah dilakukan ujicoba kelompok besar peneliti mengakumulasi secara keseluruhan penilaian dari keseluruhan ujicoba yang telah dilakukan dengan penilaian dari aspek tampilan, penyajian materi, dan manfaat produk diperolehlah hasil dengan rata-rata 4.05 mencapai 81% dengan kategori baik. Dari akumulasi data hasil penelitian ujicoba yang dilakukan dalam tiga tahapan tersebut peneliti akhirnya dapat menentukan bentuk akhir dari penelitian ini yaitu berupa modul pembelajaran Bahasa Inggris pada keterampilan membaca bagi mahasiswi kebidanan yang telah melalui revis dan ujicoba dalam beberapa tahapan dan siap untuk dicetak serta layak digunakan sebagai salah satu media belajar bagi mahasiswi kebidaan untuk lebih mudah memahami materi bacaan 12

tentang dunia kesehatan yang memiliki keterkaitan dengan profesi mereka selaku calon bidan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa desain pembelajaran model kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan membaca mahasiswi kebidanan telah sesuai pembuatannya dengan kebutuhan belajar serta karakteristik mahasiswi selaku calon bidan. Selain desain pembelajaran yang telah sesuai pembuatannya dengan kebutuhan belajar dan karakteristik mahasiswi, penerapan langkah-langkah model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan modul pembelajaran Bahasa Inggris dalam proses belajar dikelas juga telah berjalan dengan baik. Hasil analisis data secara keseluruhan terhadap produk berupa modul dari aspek tampilan, penyajian materi dan manfaat produk bagi proses belajar mahasiswi mencapai 81% dengan ketercapaian baik. Maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran Bahasa Inggris yang telah didesain berdasarkan model pembelajaran kontekstual layak digunakan sebagai media belajar bagi mahasiswi kebidanan untuk membantu mereka mudah dalam memahami materi bacaan tentang dunia kesehatan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh beserta kelemahan-kelemahan dalam proses penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain: (1) Desain Pembelajaran yang dibuat oleh dosen dan guru harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik sehingga membantu peserta didik lebih mudah memahami materi yang akan mereka pelajari karena sesuai dengan konteks kehidupan mereka.(2) Pelaksanaan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kontekstual harus disesuaikan dengan kondisi belajar peserta didik hal tersebut akan sangat membantu peserta didik dapat mengikuti proses belajar dengan lebih baik lagi.(3) Pembuatan modul pembelajaran yang akan dibuat oleh dosen dan guru harus lebih variatif lagi dalam segi penyajian materi dan soal-soal yang akan menjadi acuan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. DAFTAR RUJUKAN Bamberger, Richard. 1975. Promoting The Reading Habit. Unesco press. Paris. Johnson, Elaine B. 2014.Contextual Teaching and Learning.Bandung:Kaifa. Kasiani. 2001. Model Pembelajaran Kontekstual. Bandung. 13

Rahman, Arif 2012. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Edisi Terjemahan kesembilan. Cetakan ke-2. Jakarta: Kencana prenada Media Group. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke-20. Bandung: Alfabeta. Wahyudi, Imam.2012.Pengembangan Pendidikan. Cetakan Pertama: Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 14