BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN. Energi adalah bagian yang sangat penting pada aspek sosial dan perkembangan ekonomi pada setiap

Data yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,

Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan. Modul - 1

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

ISSN : NO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tabulasi Silang. Tabel 1. Tabulasi silang derajat organizational commitment dengan pengaruh usia terhadap pekerjaan

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM TENAGA LISTRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 17/PUU-XIV/2016 Kewenangan Daerah dan Penyediaan Tenaga Listrik

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Perkembangan Kelistrikan Indonesia dan Kebutuhan Sarjana Teknik Elektro

RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

SISTEM KELISTRIKAN DI JAMALI TAHUN 2003 S.D. TAHUN 2020

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri POWER PLANT di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR FOREWORD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jakarta, 3 Desember 2009 Divisi Monitoring & Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW)

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus

Disampaikan pada: Komunikasi Nasional Jogjakarta, 5 Desember 2007 Persero) Electricity For A Better Life

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor :

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2010, 2014, dan Jumlah Penduduk (ribu)

RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL 2008 s.d. 2027

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur Pencarian data melalui media cetak dan digital yang umumnya adalah buku-buku, catatan, artikel majalah, maupun website yang memiliki hubungan dengan tema yang diangkat mengenai Perusahaan Listrik, khususnya PT PLN (Persero). 2. Wawancara & Survey Wawancara dan bekerjasama secara langsung dengan Bapak Ova Kurniawan dan Bapak Ahmad Hidayat selaku internal PLN di bagian Sekretaris Perusahaan yang menjadi mentor saya saat melakukan research internal untuk mendapatkan berbagai informasi yang saya perlukan dalam mendukung pengerjaan proyek Tugas Akhir saya. Berbagai survey juga dilakukan baik kepada Target Audience guna mendapatkan data tambahan yang diperlukan. 2.2 Profil Perusahaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jl. Trunojoyo Blok M I/135 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160, Indonesia Telp : +62 21 7251234 Fax : +62 21 7204929 Email : kontakkami@pln.co.id Web : www.pln.co.id Gambar 2.1 (Logo PLN) 2.21 Visi, Misi dan Moto Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuhkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Misi 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat 2

3 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan Moto Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a Better Life). 2.22 Nilai-nilai Perusahaan Sejak awal berdiri, perusahaan telah menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalin hubungan yang berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan. Hal ini tidak lepas dari falsafah kami yang berlandaskan: 1. Saling percaya, integritas, peduli dan pembelajar 2. Peka tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 3. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia 4. Kualitas produk 5. Peluang untuk maju 6. Inovatif 7. Mengutamakan kepentingan perusahaan 8. Orientasi pada peningkatan nilai investasi pemegang saham 2.23 Tujuan Strategis Perusahaan Tahun 2010-2015 Untuk mewujudkan visi dan misi, PT PLN (persero) menetapkan tujuan strategis untuk periode 2010 2015 sebagai berikut: 1. Memperbaiki kondisi keuangan PLN 2. Meningkatkan efisiensi investasi dan operasi 3. memperbaiki kinerja operasional Prioritas Jangka Pendek: Mengatasi kekurangan pasokan listrik untuk mengurangi pemadaman di hampir seluruh wilayah Indonesia, mengatasi krisis likuiditas dan meningkatkan kemampuan pendanaan jangka pendek. Prioritas Jangka Panjang: Bertransformasi menuju perusahaan kelas dunia yang menguntungkan dan dicintai pelanggan dengan cara yang ramah lingkungan dan aman. 2.24 Sekilas Sejarah Perusahaan Gambar 2.2 (Pembangkit Listrik PLN) Gambar 2.3 (Kantor Pusat PLN)

4 PLN memiliki sejarah panjang dalam industri ketenagalistrikan di Indonesia. Sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di tanah air, PLN berusaha untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia. Industri energi ketenagalistrikan memegang peranan penting dalam struktur perekonomian di Indonesia. Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia berawal pada abaad 19, saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, selanjutnya sejak pengalihan tersebut, pada 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas yaitu menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang, sejak ditetapkannya UU No. 30/ 2009 tentang UU Ketenagalistrikan, pemerintah memberikan keluasan kesempatan bagi pemerintah daerah, selain perusahaan swasta untuk ikut berperan dalam memberikan supply listrik bagi masyarakat Indonesia. 2.25 Anak Perusahaan Gambar 2.4 (Logo Indonesia Power) Gambar 2.5 (Logo bright PLN Batam)

5 Gambar 2.6 (Logo PJB) Gambar 2.7 (Logo PLN Enjiniring) Gambar 2.8 (Logo ICON+) Gambar 2.9 (Logo PLN Tarakan) Gambar 2.10 (Logo PLN Batubara) Gambar 2.11 (Logo PLN Geothermal) Gambar 2.12 (Logo Geo Dipa Energi) 2.26 Unit Bisnis PLN Wilayah Operasional Jawa Bali: 1. Distribusi DKI Jaya & Tangerang - www.jakarta.pln.co.id 2. Distribusi Jawa Barat dan Banten - www.jabarbanten.pln.co.id 3. Distribusi Jawa Timur - www.jatim.pln.co.id 4. Distribusi Jawa Tengah - www.jateng.pln.co.id 5. Distribusi Bali - www.bali.pln.co.id 6. P3B Jawa Bali - www.p3bjawabali.pln.co.id PLN Wilayah Operasional Indonesia Barat: 1. Wilayah Aceh - www.aceh.pln.co.id 2. Wilayah Sumut - www.sumut.pln.co.id 3. Wilayah Sumbar - www.sumbar.pln.co.id 4. Wilayah Palembang - www.s2jb.pln.co.id 5. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau - www.riau.pln.co.id

6 6. Wilayah Bangka Belitung - www.babel.pln.co.id 7. Wilayah Lampung - www.lampung.co.id 8. Wilayah Kalimantan Barat - www.kalbar.pln.co.id 9. P3B Sumatra - www.p3bsumatra.pln.co.id PLN Wilayah Operasional Indonesia Timur: 1. Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah - www.kalselteng.pln.co.id 2. Wilayah Kalimantan Timur - www.kaltim.pln.co.id 3. Wilayah Sulawesi Tengah dan Gorontalo - www.suluttenggo.pln.co.id 4. Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat - www.sulselra.pln.co.id 5. Wilayah Nusa Tenggara Barat - www.ntb.pln.co.id 6. Wilayah Maluku - www.maluku.pln.co.id 7. Wilayah Papua - www.papua.pln.co.id 2.27 Kegiatan Usaha Gambar 2.13 (Kegiatan Usaha PLN) Gambar 2.14 (Kegiatan Usaha PLN) Sesuai Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha perusahaan: 1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup: a. Pembangkitan tenaga listrik. b. Penyaluran tenaga listrik. c. Distribusi tenaga listrik. d. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik. f. Penjualan Tenaga Listrik kepada konsumen. 2. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup: a. Konsultasi ketenagalistrikan. b. Pembangunan dan pemasangan peralatanketenagalistrikan. c. Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik. 3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup: a. Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik. b. Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, transmisi, distribusi serta retail tenaga listrik.

7 c. Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik. d. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan. e. Usaha jasa ketenagalistrikan. Pembagian kategori kegiatan usaha perusahaan: 1. Kegiatan Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan sebagai induk perusahaan termasuk diantaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik (pembangkitan, transmisi dan distribusi secara umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha dan organisasi serta SDM. Kegiatan perencanaan dilakukan oleh induk Perusahaan yang mencakup pokok kebijakan makro, sedangkan detilnya dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi. 2. Kegiatan Pembangunan Kegiatan pembangunan yang mencakup konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan,transmisi dan gardu induk merupakan tugas dari satuan organisasi konstruksi Proyek Induk, sementara itu pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi dilakukan oleh masing-masing unit organisasi wilayah dan distribusi. Kegiatan pembangunan proyek kelistrikan desa yang berasal dari pendanaan APBN adalah merupakan tugas Pemerintah melalui Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi. 3. Kegiatan Usaha/Operasi Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG gas turbine) berbasis gas alam atau BBM, Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga uap panas bumi dan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis BBM.Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pusat-pusat pembangkit tenaga listrik swasta yang juga merupakan gabungan dari beberapa jenis pembangkit, yaitu PLTU berbahan bakar batubara, Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU-combined cycle) berbasis gas alam atau BBM, PLTA berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, PLTP berbasis tenaga uap panas bumi dan PLTD berbasis BBM. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pusat pembangkit disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi dengan berbagai tingkat tegangan seperti Tegangan Ekstra Tinggi (500 kv) dantegangan Tinggi (150 dan 70 kv). Semakin besar daya yang akan disalurkan melalui kawat transmisi berukuran sama, semakin tinggi tegangan yang diperlukan. Tingkat tegangan di gardu induk yang berkapasitas 500 kv atau 150 kv akan diturunkan untuk tujuan distribusi kepada pelanggan.

8 Kategori pelanggan besar dilayani dengan jaringan tegangan tinggi sebesar 150 dan 70 kv dan jaringan menengah sebesar 20 kv, sementara untuk pelanggan kecil, energi listrik disalurkan ke gardu distribusi melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kv dan selanjutnya di gardu distribusi tegangan diturunkan ke tingkat 380/220 volt untuk kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ke sambungan rumah (SR). 4. Kegiatan Riset & Penunjang Kegiatan yang dilakukan oleh satuan organisasi penunjang mencakup : a. Jasa Pendidikan dan Latihan PT PLN (Persero) yang bertugas untuk menyelenggarakan berbagai pendidikan dan latihan di bidang teknik, manajemen, keuangan dan administrasi umum. b. Jasa Enjiniring PT PLN (Persero) yang bertugas memberikan dukungan dalam studi kelayakan, desain dan supervisi konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik. untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan. Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberi dukungan dalam standarisasi,kalibrasi dan pengujian peralatan listrik serta instrumen lainnya. c. Jasa Sertifikasi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam sertifikasi produk peralatan listrik, sistem manajemen mutu dan lingkungan bidang ketenagalistrikan serta kelayakan instalasi tenaga listrik dan tera meter. d. Jasa Manajemen Konstruksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam manajemen konstruksi lapangan untuk konstruksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan. e. Jasa dan Produksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutamapada sektor kelistrikan. 2.28 Kegiatan Sosial Perusahaan (CSR) Gambar 2.15 (Kegiatan CSR PLN) Gambar 2.16 (Kegiatan CSR PLN)

9 Dalam kondisi keterbatasan keuangan, PT PLN (Persero) tetap berupaya memberikan perlindungan terhadap Pelanggan dengan melaksanakan prioritas layanan kepada masyarakat. PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik calon pelanggan mulai dari kelas rumah tangga, usaha atau bisnis,industri dan umum. Peningkatan kualitas layanan yang dimaksud, antara lain: a. Peningkatan mutu produk berupa keandalan pasokan listrik, tegangan dan frekuensi listrik sesuai dengan standar yang ditetapkan termasuk kecukupan pasokan listrik. b. Peningkatan akurasi pencatatan meter pemakaian listrik kwh, kvarh. c. Peningkatan mutu layanan di mana seluruh jajaran karyawan PT PLN (Persero) memperlakukan pelanggan sebagai mitra bisnis. 2. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil dan Bina Lingkungan Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja dengan mengimplementasikan praktik GCG guna memposisikan perusahaan yang memiliki makna keberadaan di masyarakat (lingkungan) yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra perusahaan. Tujuan Pelaksanaan Program Bina Lingkungan (PBL)/ program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L): a. Untuk meningkatkan citra PT PLN (Persero) dan untuk mendapatkan dukungan keberadaan PLN. b. Untuk meningkatkan kesejahteraan serta melakukan penyuluhan agar masyarakat sekitar instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memiliki instalasi tersebut. 3. Program Kemitraan (PK) Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Adapun dana PK bersumber dari: a. Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 3%. b. Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional. c. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. 4. Program Bina Lingkungan Diberikan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha PLN dalam bentuk kegiatan berupa Community Relation, Community Service, Community Empowerment serta bantuan pelestarian alam. Jenis kegiatan Program Bina Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Community Relations: adalah kegiatan-kegiatan menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait (pemangku kepentingan). b. Community Services : adalah program bantuan yang diberikan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.

10 5. Lingkungan Hidup Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang- undangan di bidang lingkungan hidup. Program kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain: a. Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup. b. Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaan Clean Development Mechanism (CDM). c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). 2.1 Perusahaan Pembanding 2.31 American Electric Power Gambar 2.17 (Logo AEP) Gambar 2.18 (Kantor AEP) Gambar 2.19 (Pelayanan AEP) Gambar 2.20 (Pembangkit AEP) American Electric Power (AEP) adalah perusahaan penyedia kebutuhan listrik terbesar di berbagai negara bagian Amerika Serikat. AEP memiliki pembangkit yang kapasitasnya hampir 38.000 megawatt, dengan jaringan mendekati 39.000 mil (63.000 km) yang meliputi 765 kilovolt jalur transmisi voltase super tinggi ; lebih banyak dari

11 seluruh gabungan sistem transmisi di AS. Sistem transmisi AEP secara langsung atau tidak langsung melayani sekitar 10 persen dari kebutuhan listrik di Interkoneksi Timur, Sistem Transmisi Interkoneksi yang meliputi 38 negara bagian di sebalah timur dan tengah AS dan Kanada timur, dan juga sekitar 11 persen dari kebutuhan listrik di ERCOT, yang mencakup banyak daerah di Texas. Unit-unit AEP beroperasi sebagai AEP Ohio, AEP Texas, Appalachian Power (di Virginia, West Virginia, dan Tennessee), Indiana Michigan Power, Kentucky Power, Perusahaan Pelayanan Publik Oklahoma, dan Southwestern Electric Power Company (di Arkansas, Louisiana dan Texas timur ). Markas AEP adalah di Columbus, Ohio. Perusahaan ini dibagi menjadi tujuh besar berdasarkan geografis: 1. AEP Ohio, terbuat dari Power mantan dan Columbus Ohio Power Selatan 2. AEP Texas, sebuah penggabungan berbagai utilitas pendahulunya 3. Appalachian Power, melayani West Virginia dan Virginia 4. Indiana Michigan Power 5. Kentucky Power 6. Perusahaan Jasa Publik Oklahoma (PSO), dan 7. Southwestern Electric Power Company, yang sering disebut SWEPCO, melayani Arkansas, Louisiana, dan Texas timur AEP juga merupakan perusahaan teknologi terkemuka di industri energi, setelah barubaru ini mengumumkan rencana mereka untuk membangun Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC), pembangkit listrik tenaga batubara yang diharapkan untuk mengurangi emisi serta menyediakan kapasitas listrik tambahan kepada pelanggan dilayani oleh AEP. Pada bulan Agustus 2008, American Electric Power telah membentuk perusahaan gabungan dengan Duke Energy untuk membangun dan memiliki aset transmisi listrik yang baru. 2.32 The Federation of Electric Power Companies of Japan Gambar 2.21 (FEPC)

12 Gambar 2.22 (Kansai Electric Power) Gambar 2.23 (Tohoku Electric Power) Pasokan listrik di Jepang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan listrik regional yang dimiliki oleh swasta, dimana kerjasama yang erat antara perusahaan-perusahaan ini sangatlah penting bagi operasional yang efisien. Pada tahun 1952, sembilan perusahaan listrik membentuk Federasi Perusahaan Listrik Power (FEPC) untuk mempromosikan kelancaran operasional dalam industri. Sejak itu, FEPC telah memainkan peranan penting sebagai medium untuk komunikasi yang erat antara perusahaan energi listrik dan sebagai forum untuk bertukar pandangan untuk menciptakan industri tenaga listrik di masa depan. Selain itu, FEPC melakukan berbagai kegiatan untuk menjamin operasi yang stabil dari industri tenaga listrik, dengan kesadaran akan perannya dalam industri energi Jepang. Dengan kembalinya Okinawa ke Jepang pada tahun 1972, Okinawa Electric Power Company bergabung dengan industri tenaga listrik Jepang, menjadi anggota FEPC pada Maret 2000. 2.2 Hasil Wawancara dan Survey 2.41 Target Audience Dari hasil research didapatkan data bahwa target audience PLN saat ini meliputi seluruh lapisan masyarakat hingga dunia industri dikarenakan PLN adalah supplier tunggal energi listrik di Indonesia. Akan tetapi tidak semua lapisan kritis dan tanggap terhadap PLN, karena itu butuh penentuan fokus target audience dalam perancangan Brand Identity PLN yang baru. 2.42 External Insight Hasil research membuktikan bahwa sebagian besar responden lebih dapat menceritakan kekurangan PLN daripada kelebihannya. Rata-rata semua sudah aware bahwa PLN adalah perusahaan listrik yang dipegang oleh negara. Dari segi identitas visual sebagian kecil mengatakan bahwa Logo yang ada cukup baik sementara sebagian besar lainnya mengatakan bahwa Logo yang ada sudah ketinggalan zaman dan perlu diganti dengan yang lebih modern, friendly dan fresh.

13 2.43 Internal Insight Dari pihak internal, PLN sudah melakukan berbagai inovasi dan pemikiran baru guna meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Menurut mereka pemadaman listrik khususnya di wilayah Jawa-Bali sebenarnya bukan karena kurangnya pasokan daya listrik, tetapi lebih kepada masalah di jaringan karena sebenarnya pasokan daya sudah surplus di wilayah ini. Mereka juga mengaharapkan konsumen dapat melihat PLN dari sisi lain yang senantiasa terus meningkatkan pelayanannya. Menerangi Indonesia dan menjamin kepuasan pelanggan adalah titik fokus utama PLN. 2.3 Analisis SWOT 2.51 Strength (Kekuatan dari dalam) 1. Bersifat tunggal tanpa adanya kompetitor di bidang yang sama 2. Jaringan yang tersebar cukup luas di seluruh Indonesia 3. BUMN (Milik negara) tanpa intervensi swasta sama sekali 4. Memiliki visi dan tujuan yang jelas 5. Sudah berpengalaman puluhan tahun 6. Fasilitas cukup memadai dan semakin ditingkatkan 7. Pelayanan yang semakin diperbaiki dan ditingkatkan 8. Struktur organisasi yang jelas 9. Memiliki banyak anak perusahaan yang memiliki otonomi masing-masing 2.52 Weakness (Kelemahan dari dalam) 1. Bertahun-tahun merugi karena tarif dasar diatur oleh DPR (Tidak punya kewenangan sendiri dalam menentukan kebijakan, semua diatur pula oleh undang-undang) 2. Kekurangan dana untuk memperluas jaringan 3. Brand Identity ketinggalan zaman dan tidak dapat mengakomodasi kebutuhan PLN saat ini 4. Penyediaan daya listrik yang tidak seimbang di wilayah Indonesia 5. Kurangnya kemampuan berkomunikasi kepada masyarakat 2.53 Opportunity (Kesempatan dari luar) 1. Menjangkau seluruh pelosok Indonesia dengan listrik 2. Perancangan Ulang Brand Identity akan membantu perbaikan citra PLN 3. Dengan berjalannya CSR turut pula menaikkan citra PLN 4. Perbaikan citra PLN akan dapat mengundang investor untuk berinvestasi 5. Peningkatan pelayanan dan komunikasi kepada konsumen akan membantu pencapaian visi PLN 2.54 Threat (Ancaman dari luar) 1. Ketidakpercayaan konsumen terhadap PLN 2. Dilakukannya Black Campaign oleh pihak-pihak tertentu terhadap PLN 3. Ancaman krisis keuangan (Bisa dari inflasi, harga minyak naik, dsb) 4. Adanya campur tangan pihak asing yang menganggu kedaulatan PLN 5. Hal-hal eksternal yang mempu memicu konflik di kalangan internal PLN

6. Kualitas maintenance yang tidak dijaga dapat mengakibatkan kerusakan dan susut jaringan yang lebih cepat 7. Kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi yang tidak diimbangi dengan kapasitas produksi 8. Daya beli masyarakat menurun (Masalah moneter) 14