ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Kadek Astrawan

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLAVOLI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (TAI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULU TANGKIS

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENERAPAN PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol. 1 Tahun 2014)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIPITAS DAN HASIL BELAJAR TEHNIK LOMPAT JAUH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol.2, No.1 Tahun 2014)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh I Kadek Wardana NIM 0816011159 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH I Kadek Wardana PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: wardanaikadek@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat berjumlah 38 siswa. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data aktivitas belajar lompat jauh secara klasikal pada siklus I adalah 8,09 dan pada siklus II sebesar 9,16. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,07. Sedangkan hasil belajar lompat jauh pada siklus I adalah 71,05% dan pada siklus II sebesar 84,21%. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,16%. Jadi rata-rata skor aktivitas belajar pada siklus I dan II sebesar 8,6 (aktif) sedangkan rata-rata skor hasil belajar pada siklus I dan II sebesar 77,63% (baik). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh. Abstract: This study aimed at improving the activityand the result of the study of long distance jump on the students of class VIII C SMP Negeri 2 Selat in the academic year of 2012/2013. The research design of this study was a classroom action research which was conducted in two cycles. Every cycle contained two meetings. The subjects of the study were the students of class VIII C SMP Negeri 2 Selat which consisted of 38 students. The data was analyzed using descriptive statistic. The result of the analysis of the data of the activity of learning long distance jump classicaly in cycle I was 8,09 and in cycle II was 9,16. There was an improvement 1,07 from cycle I to cycle II. Moreover, the result of the study of long distance jump in cycle I was 71,05% and in cycle II was 84,21%. It indicates that there was an improvement 13,16% frome cycle I to cycle II. So the avarage score for the learning activity in cycle I and cycle II was 8,6 (active) and the avarage score for the result of the study in cycle I and cycle II was 77,63% (good). Based on the result of the data analysis and the discussion, it can be concluded that the activity and the result of learning long distance jum was improved through the implementation of cooperative learning model type NHT on the students of class VIII C SMP Negeri 2 Selat in the academic year of 2012/2013. It is suggested to the penjasorkes teacher to implement the model of cooperatif learning type NHT in the process of learning as an alternative to improve the activity and the result of learning long distance jump. Kata-kata kunci: NHT, aktivitas belajar, hasil belajar, lompat jauh. 1

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, ketarampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas penjasorkes, yang mana setiap individu mendapatkan perhatian yang sama sebagai anak didik. Demi tercapainya segala tujuan pembelajaran penjasorkes tentunya tidak terlepas dari pemahaman guru penjasorkes terhadap metode atau model-model pembelajaran yang mampu menjadikan aktivitas dan hasil belajar lebih maksimal. Oleh karena itu guru penjasorkes diharapkan mampu mengimplementasikan metode atau model-model pembelajaran yang bersifat inovatif demi tercapainya segala tujuan penjasorkes. Joyce (dalam Trianto, 2007: 5) mengemukakan bahwa, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Peran guru dalam pembelajaran yaitu membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajarmengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Sedangkan, peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Pembelajaran Penjasorkes bertujuan agar peserta didik mampu mengaktualisasikan potensi yang dimiliki dan memiliki kemampuan (Depdiknas, 2006: 2) sebagai berikut: (a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. (b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. (c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. (d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam Penjasorkes. (e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. (f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. 2

Dalam proses pembelajaran sudah barang tentu kesuksesan seorang peserta didik tidak hanya menitik beratkan pada peserta didik semata, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh lembaga pendidikan dan peran serta guru selaku pendidiknya. Berdasarkan observasi awal peneliti di SMP Negeri 2 Selat pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat pada tanggal 15-26 Oktober 2012 yang berjumlah 38 orang siswa. Dilihat dari persentase aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat aktif (0 %), aktif sebanyak 5 orang (13,16 %), cukup aktif sebanyak 29 orang (76,31 %), kurang aktif sebanyak 4 orang (10,53 %) dan tidak ada yang sangat kurang aktif (0 %). Jadi ratarata aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 5,63. Dilihat dari kriteria di atas, maka aktivitas belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat pada materi lompat jauh secara klasikal tergolong ke dalam katagori cukup aktif (CA). Jika dilihat dari ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh, siswa yang tuntas hanya 3 orang siswa (7.90%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 35 orang siswa (92.10%). Jadi ketuntasan belajar (KB) siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat diperoleh sebesar 7.90% dan tergolong ke dalam kategori sangat kurang. Hal ini terjadi dikarenakan dari tiga aspek yaitu, kognitif, afektif dan psikomotor tidak terpenuhi secara baik sehingga banyak siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Oleh karena itu peneliti menemukan solusi yaitu dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif. Menurut Egen dan Kauchak (dalam Trianto, 2007: 42) menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT bertujuan untuk mengajak siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini siswa dapat belajar dalam kelompokkelompok kecil untuk mempelajari materi dan memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Setelah siswa dapat menyelesaiakan materi dan permasalahannya, siswa diberikan penghargaan secara kelompok. Dengan demikian siswa akan termotivasi berusaha untuk dapat menguasai materi dengan sebaik-baiknya. Secara singkat terdapat empat fase NHT, yaitu: (1) penomoran, (2) mengajukan pertanyaan, (3) berfikir bersama dan (4) menjawab (Trianto, 2009: 82-83). Penelitian ini sudah barang tentu bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat. Aktivitas yang awalnya tidak aktif secara klasikal diharapkan meningkat menjadi aktif 3

dengan mengimplementasikan NHT begitu juga dengan hasil belajar yang awalnya tidak tuntas secara individu maupun klasikal diharapkan dapat memenuhi ketuntasan sesuai KKM yang sudah ditentukan. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai oleh 2 orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar, sedangakan untuk hasil belajar ada tiga aspek penilaian yaitu, kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kognitif diberikan dengan tes kemampuan, afektif merupakan pengamatan sikap dan psikomotor dinilai oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesmen hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jumlah subyek penelitian ini yaitu 38 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dengan tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan pada semester genap. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Waktu penelian ini dilaksanakan tanggal 8 Februari dan 15 Februari untuk siklus I, sedangkan tanggal 22 Februari dan 1 Maret 2013 dilaksanakan penelitian siklus II. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 2 Selat. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada hasil observasi awal nilai aktivitas dan hasil belajar teknik dasar lompat jauh masih tergolong cukup aktif atau belum tuntas. Untuk hasil belajar disebabkan karena masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Berdasarkan observasi awal peneliti yang dilaksanakan. Dilihat dari persentase aktivitas belajar teknik dasar lompat jauh, tidak ada siswa yang tergolong sangat aktif, siswa aktif sebanyak 5 orang (13,16 %), cukup aktif sebanyak 29 orang (76,31 %), kurang aktif sebanyak 4 orang (10,53 %) dan tidak ada yang sangat kurang aktif (0 %). 4

Tabel 4.1 Data Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Lompat jauh (Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung) No Kriteria Jumlah Persentase Siswa (%) Kategori 1 > 9 - - Aktif 2 7 < < 9 5 13,16 Aktif 3 5 < < 7 29 76,31 Cukup Aktif 4 3 < <5 4 10,53 Kurang Aktif 5 < 3 - - Kurang Aktif Total 38 100% Data aktivitas belajar pada siklus I yaitu sebagai berikut: siswa yang berada pada katagori sangat aktif 8 orang (21,05%), aktif sebanyak 28 orang (73,69%), cukup aktif sebanyak 2 orang (5,26%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Tabel 4.3 Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh (Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung) pada Siklus I Jika dilihat dari ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh, siswa yang tuntas hanya 3 orang siswa (7.90%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 35 orang siswa (92.10%).siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik (tuntas) sebanyak 3 orang (7,90%), cukup baik (tidak tuntas) sebanyak 28 orang (73,68%), kurang baik (tidak tuntas) sebanyak 7 orang (18,42%), dan sangat kurang baik tidak ada (0%). Tabel 4.2 Data Observasi Awal Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh (Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung) No Rentang Skor Banyak siswa Persent ase (%) Nilai Angka/ Huruf 1 85-100 - - A Katagori Baik 2 75-84 3 orang 7,90 B Baik 3 61-74 28 orang 73,68 C Cukup 4 46-60 7 orang 18,42 D Kurang 5 0-45 - - E Jumlah 38 100% Kurang No Kriteria Jumlah Persentase Siswa (%) Kategori 1 > 9 8 orang 21,05 Aktif 2 7 < < 9 28 orang 73,69 Aktif 3 5 < < 7 2 orang 5,26 Cukup Aktif 4 3< <5 - - Kurang Aktif 5 < 3 - - Kurang Aktif Total 38 100% Berdasarkan dari hasil belajar pada siklus I dengan materi teknik dasar lompat jauh, diperoleh data hasil belajar sebagai berikut: siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik (tuntas) sebanyak 27 orang (71,05%), cukup baik (tidak tuntas) sebanyak 11 orang (28,95%), kurang baik tidak ada (0%) dan sangat kurang baik tidak ada (0%). 5

Tabel 4.4. Data Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh (gaya jongkok dan gaya mengantung) pada Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Baik - - 2 Baik 27 orang 71,05 3 Cukup 11orang 28,95 4 Kurang - - 5 Kurang - - Jumlah 38 orang 100% Rentangan Tingkat Ketuntasan 71,05% (27 Siswa) Tuntas 28,95% (11 Siswa) Tidak Tuntas Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aktivitas belajar yang dilakukan oleh 2 orang observer yang dilakukan sebanyak dua kali terhadap proses pembelajaran pada siklus II, didapatkan data sebagai berikut. 26 orang siswa (68,42%) berada dalam kategori tingkat aktivitas sangat aktif, 12 orang siswa (31,58%) berada dalam kategori aktivitas aktif, kategori tingkat aktivitas cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan tidak ada siswa yang sangat kurang aktif (0%). Tabel 4.5 Data Aktvitas Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh (Gaya Jongkok dan Menggantung) Siklus II No Kriteria Jumlah Persentase Siswa (%) Kategori 1 > 9 26 orang 68,42 Aktif 2 7< <9 12 orang 31,58 Aktif 3 5< <7 - - Cukup Aktif 4 3< <5 - - Kurang Aktif 5 < 3 - - Kurang Aktif Total 38 100% Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas siklus II dengan materi teknik dasar lompat jauh, diperoleh data hasil belajar sebagai berikut: 4 orang siswa (10,53% ) mendapat nilai dengan kategori nilai sangat baik, 27 orang siswa (71,05%) memperoleh nilai dengan kategori nilai baik, 7 orang siswa (18,42%) memperoleh nilai dengan kategori nilai cukup, nilai kurang tidak ada (0%). dan tidak ada siswa yang mendapat nilai sangat kurang (0%). Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh pada Siklus II No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Baik 4 orang 10,53 2 Baik 27 orang 71,05 3 Cukup 7 orang 18,42 4 Kurang - - 5 Kurang - - Jumlah 38 orang 100% PEMBAHASAN Prosentase Tingkat Ketuntasan 81,58% (31 Siswa) Tuntas 18,42% (7 Siswa) Tidak Tuntas Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan 2 sikus, dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung. Adapun data yang diperoleh berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai berikut. 6

Dengan menerapkan model pembelajaran NHT aktivitas dan hasil belajar menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I masih ada siswa yang tidak aktif dikarenakan masih ada 2 orang siswa dalam kategori cukup akif, namun dengan diberikan tindakan pada siklus II aktivitas belajar meningkat, sehingga 38 siswa menjadi aktif. Tabel 4.7 Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I ke Siklus II No Siklus Hasil Peningkatan Siklus 1 Siklus I 8,09 2 Siklus II 9,16 1,7 Sedangkan untuk hasil belajar pada siklus I sebanyak 11 siswa yang tidak tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 32 siswa. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan NHT dengan melihat kelemahankelemahan pada siklus I. Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II No Siklus Hasil Peningkatan Siklus 1 Siklus I 71,05 2 Siklus II 84,21 13,16 Berdasarkan uraian tersebut, ini berarti bahwa tingkat penguasaan materi lompat jauh pada siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata pelajaran Penjasorkes di kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat, yakni sebesar 75 dari nilai maksimal 100. Secara klasikal, penelitian ini dianggap berhasil karena telah mencapai target yakni 75% siswa di kelas terteliti telah memperoleh rata-rata nilai sebesar 75 (KKM). Karena sudah tercapainya target yang ditentukan maka penelitian ini dihentikan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah direncanakan sebelumnya. pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa (Hamalik, 2005: 171). Siswa belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Ini berarti bahwa jika materi yang telah diterima diulang kembali dengan materi yang sama, memungkinkan siswa lebih mengerti tentang materi yang diberikan. Seperti dalam teori psikologi daya, yang menyatakan bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang 7

terdiri atas mengamati, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang menjadi lebih sempurna, (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 46). Aktivitas belajar materi lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hal ini dikarenakan dengan menggunakan tipe NHT siswa mampu bekerjasama dalam kelompoknya sehingga siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Kemudian hasil belajar lompat jauh meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013, dengan pengelompokan siswa pada model pembelajaran tipe NHT memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan pertimbangan jawaban yang tepat. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penelitian dapat dikatakan berhasil, karena pada akhir penelitian semua kriteria keberhasilan yang ditetapkan tepenuhi, dimana aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 9,16 sedangkan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 84,21%. Namun demikian, dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembelajaran lompat jauh, adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu, hanya memilih satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Hal ini dapat dilihat pada siklus I, aktivitas belajar siswa berada pada kategori aktif yaitu 8,09. Pada siklus II, aktivitas belajar siswa berada pada kategori aktif yaitu 9,16. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 1,7. Sedangkan pada hasil belajar dapat dilihat pada siklus I, ketuntasan hasil belajar secara klasikal adalah 71,05% dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 84,21%. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 13,16%. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas, 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 8

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka. -------, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group. 9