BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN MELALUI PEMAHAMAN GAYA BELAJAR SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar setiap orang itu dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan)

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme.

MOTIVASI BELAJAR. Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belum diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Hasil Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pembelajaran adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapai oleh

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru-paru terdiri dari bagian kanan dan kiri. Paru-paru kanan memiliki

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. KERANGKA TEORETIS. menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

I. PENDAHULUAN. pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Metode Metode Instruksional Dina Amelia/

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemberian kuesioner dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu setiap setelah

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PROFIL GAYA BELAJAR SISWA SMP AL MA MUR JAKARTA PUSAT

Nama : ARI WULANDARI NIM : Pokjar : Gantiwarno

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari sikap kurang baik menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang

BAB II KAJIAN TEORI. seluruh interaksinya dengan kebutuhan, kemampuan, dan kegiatan siswa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan

BAB II. Kajian Pustaka

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat diukur dengan tes tertentu (Abdullah, 2008)

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap tingkah lakunya, keterampilan, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. 20 Belajar pada hakekatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar, walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. 21 Belajar merupakan suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas. 22 Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami mahasiswa dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi, stimulus, dan respon. 23

2.2 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar itu adalah adalah suatu proses tingkahlaku, penghayatan, serta kecenderungan seorang mahasiswa mempelajari atau memperoleh sesuatu ilmu dengan cara tersendiri. 24 Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi tiap individu. 22 Gaya belajar atau learning style yaitu cara mahasiswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. 25 Untuk meningkatkan kualitas belajar di kelas, seseorang diharapkan dapat mengetahui dan memahami bagaimana ia menyerap, menerima, dan mengolah informasi dari luar sesuai dengan kemampuannya sendiri. 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar Variabel yang mempengaruhi cara belajar tiap individu mencakup faktorfaktor fisik, emosional, dan sosiologis. Para ahli menggunakan istilah yang berbeda dan menemukan berbagai cara untuk mengatasi tipologi belajar setiap individu. Telah disepakati secara umum adanya dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar. Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas), dan kedua bagaimana cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak). 26

Selain itu, ada juga yang mengemukakan bahwa kondisi yang mempengaruhi kemampaun belajar adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan fisik jelas mempengaruhi proses belajar. Suara, cahaya, suhu, tempat duduk, dan sikap tubuh semuanya penting. 2) Orang yang memiliki berbagai kebutuhan emosional. Emosi berperan penting dalam proses belajar. Dalam banyak hal, emosi adalah kunci bagi sistem memori otak. Muatan emosi dari prestasi dapat berpengaruh besar dalam memudahkan mahasiswa untuk menyerap informasi dan ide. 3) Orang juga memiliki kebutuhan sosial. Sebagian orang suka belajar sendiri. Yang lain suka bekerjasama bersama seorang rekan. Yang lain lagi, bekerja dalam kelompok. Sedangkan pada anak-anak, sebagian menginginkan kehadiran orang dewasa saja. 27 2.4 Model Gaya Belajar Model gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi empat macam yaitu visual (V), auditorik (A), membaca/menulis (R), dan kinestetik (K). Mahasiswa yang menunjukkan kecenderungan kuat terhadap satu gaya belajar disebut unimodal. Mahasiswa yang kecenderungannya pada beberapa gaya belajar relatif seimbang disebut multimodal, kombinasi antara dua gaya belajar dinamakan bimodal, kombinasi tiga gaya belajar dinamakan trimodal, dan kombinasi empat gaya belajar dinamakan quadmodal. 12

2.4.1 Gaya Belajar Visual Kecenderungan ini mencakup menggambarkan informasi dalam bentuk peta, diagram, grafik, flow chart, dan simbol visual seperti panah, lingkaran, hirarki dan materi lain yang digunakan instruktur untuk merepresentasikan hal-hal yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Hal ini mencakup juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunakan untuk menandai dan menyampaikan informasi. 12 Media/bahan yang cocok untuk gaya belajar visual: 1) Guru yang menggunakan bahasa tubuh atau gambar dalam menerangkan. 2) Media gambar, video, poster dan sebagainya 3) Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar 4) Flow chart 5) Grafik 6) Menandai bagian-bagian yang penting dari bahan ajar dengan menggunakan warna yang berbeda-beda 7) Simbol-simbol visual Strategi belajar untuk gaya belajar visual: Mengganti kata-kata dengan simbol atau gambar. 12 2.4.2 Gaya Belajar Auditorik Modalitas ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang didengar atau diucapkan. Mahasiswa dengan modalitas ini belajar secara maksimal dari ceramah, tutorial, tape, diskusi kelompok, bicara, dan

membicarakan materi. Hal ini mencakup berbicara dengan suara keras atau bicara kepada diri sendiri. 12 Media/bahan yang cocok untuk gaya belajar auditorik: 1) Menghadiri kelas 2) Diskusi 3) Membahas suatu topik bersama dengan teman atau guru 4) Menjelaskan ide-ide baru kepada orang lain 5) Menggunakan alat perekam 6) Mengingat cerita, contoh, atau lelucon yang menarik 7) Menjelaskan bahan yang didapat secara visual (gambar, power point, dsb.) Strategi belajar untuk gaya belajar auditorik: 1) Catatan yang Anda buat mungkin sangat tidak memadai. Tambahkan informasi yang didapat dengan cara berbicara dengan orang lain dan mengumpulkan catatan dari buku. 2) Rekam ringkasan dari catatan yang dibuat dan dengarkan rekaman tersebut 3) Minta orang lain untuk mendengarkan pemahaman Anda mengenai suatu topik 4) Baca buku atau catatan dengan keras. 12 2.4.3 Gaya Belajar Membaca/menulis Preferensi modalitas ini adalah informasi yang ditampilkan dalam bentuk kata-kata. Preferensi ini menekankan pada input berupa teks dan

output berupa bacaan atau tulisan dalam segala bentuknya. Orang yang memiliki modalitas ini menyukai power point, daftar, kamus, dan bentuk kata-kata lainnya. 12 Media/bahan yang cocok untuk gaya belajar membaca/menulis: 1) Kamus 2) Handout 3) Buku teks 4) Catatan 5) Daftar 6) Essay 7) Membaca buku manual Strategi belajar untuk gaya belajar membaca/menulis: 1) Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang 2) Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali 3) Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda 4) Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata. 12 2.4.4 Gaya Belajar Kinestetik Berdasarkan definisi, modalitas ini mengarah pada pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata), meskipun pengalaman tersebut melibatkan modalitas lain. Hal ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film dari pelajaran yang sesuai dengan aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan, dan aplikasi. 12

Media/bahan yang cocok untuk gaya belajar kinestetik: 1) Menggunakan seluruh pancaindera: penglihatan, sentuhan, pengecap, penciuman, pendengaran. 2) Laboratorium 3) Kunjungan lapangan 4) Pembicara yang memberikan contoh kehidupan nyata 5) Pengaplikasian 6) Pameran, sampel, fotografi 7) Koleksi berbagai macam tumbuhan, serangga, dan sebagainya Strategi belajar untuk gaya belajar kinestetik: 1) Anda akan mengingat kejadian nyata yang terjadi 2) Masukan berbagai macam contoh untuk memudahkan dalam mengingat konsep 3) Gunakan benda-benda untuk mengilustrasikan ide 4) Kembali ke laboratorium, atau tempat Anda dapat melakukan eksperimen 5) Mengingat kembali mengenai eksperimen, kunjungan lapangan, dan sebagainya. 12 2.5 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh peserta didik sebagai mahasiswa

bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Pretasi belajar adalah proses belajar yang dialami mahasiswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, daya analisis, sintesis, dan evaluasi. 28 Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar sendiri bermacam-macam yang dibedakan menurut tipe-tipenya. Hasil belajar meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiganya sebagai satu kesatuan. 29 2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar di sekolah/universitas tidak senantiasa dapat berhasil dengan baik, tetapi seringkali ada hal-hal yang bisa mengakibatkan atau menghambat kemajuan belajar yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu: 2.6.1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri. 2.6.1.1 Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas mahasiswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah kognitif sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak

berbekas. Kondisi organ tubuh mahasiswa seperti tingkat kesehatan, indera pendengar, dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. 30 2.6.1.2 Aspek Psikologis 1) Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi dimana yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan bawaan. Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Sehubungan dengan ini, bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan

prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut. 3) Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. 4) Motivasi mahasiswa adalah perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong mahasiswa untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsi karena adanya rangsang dari luar. Perbedaan kemampuan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berbeda-bedanya prestasi. Faktorfaktor lain yang mempengaruhi adalah dorongan atau motif untuk berprestasi, takut gagal, takut sukses, dan lain sebagainya. 30 2.6.2 Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri mahasiswa, antara lain beberapa pengalamanpengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

2.6.2.1 Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah/universitas seperti guru/dosen, para staff administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang mahasiswa. Lingkungan sosial seperti lingkungan masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan juga sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Sifat-sifat orang tua, juga dapat memberi dampak posistif atau negatif terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. 30 2.6.2.2 Lingkungan Non Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga, perlengkapan pembelajaran, keadaan dan waktu belajar yang digunakan mahasiswa. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan tingkat keberhasilan mahasiswa. 30 2.6.3 Faktor Pendekatan Belajar Disamping faktor-faktor eksternal dan internal sebagaimana yang dijelaskan diatas faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran mahasiswa tersebut. Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang dan mengefisiensikan pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. 30

2.7 Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Gaya belajar dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Jika salah dalam menerapkan gaya belajar dapat menyebabkan kegagalan dan frustasi pada mahasiswa. Sebaliknya, jika penerapan gaya belajar benar maka dapat menunjang keberhasilan seseorang dalam mengatasi masalahnya dalam proses belajar. 31 Gaya belajar kita pada umumnya ditentukan lewat cara kita menyerap dan mengatur informasi-informasi dari yang konkret (yang berakar pada pancaindra ragawi, menekankan pada apa yang dapat diamati) hingga yang abstrak (yang berakar dalam emosi dan intuisi, menekankan perasaan dan ide-ide), dan dari yang sudah diketahui ke yang belum diketahui. Kendati demikian kebanyakan orang lebih suka cara-cara khusus. 29 Kemampuan kita untuk mengatur informasi-informasi adalah kemampuan mengurutkan (menyimpan informasi secara linier, logis dan tahap demi tahap) dan acak (menyimpan secara tidak linear, holistis dan kaleidoskop), meskipun kebanyakan orang mempunyai kesukaanya sendiri-sendiri. 29 Dari hasil penelitian dalam sebuah kelompok yang terdiri dari tiga puluh murid, sekitar dua puluh orang yang mampu belajar secara cukup efektif dengan cara visual, auditorik, dan kinestetik sehingga mereka tidak membutuhkan perhatian khusus. Dari sisa delapan orang, sekitar enam orang memilih satu modalitas belajar dengan sangat menonjol melebihi dua modalitas lainnya. Sehingga setiap saat mereka harus selalu berusaha keras untuk memahami perintah, kecuali jika perhatian khusus diberikan kepada mereka dengan menghadirkan cara yang mereka pilih. Bagi orang-orang ini, mengetahui cara

belajar terbaik mereka bisa menimbulkan perbedaan berarti antara keberhasilan dan kegagalan. Sedangkan sisanya, dua orang mahasiswa mempunyai kesulitan belajar karena sebab-sebab eksternal. 32