Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal

dokumen-dokumen yang mirip
Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori (CFA) Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Terboboti (Weighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Ketakbiasan Dalam Model CFA (Confirmatory Factor Analysis) Pada Metode Estimasi DWLS (Diagonally Weighted Least Squares) Untuk Data Ordinal

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Ditinjau dari Karakteristik Lingkungan Kampus (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Unsri)

Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 3(A) 12303

BAB II LANDASAN TEORI

Sri Indra Maiyanti * ), Oki Dwipurwani * ), Anita Desiani * ),Betty Aprianah ** ) Yanti_Sri02@Yahoo.com

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

PEMODELAN HUBUNGAN IMT DAN DEPRESI DENGAN TEKNIK ANALISIS MULTIVARIAT PADA KASUS DATA TAK NORMAL

IMPLEMENTASI SEM DALAM MEMBANDINGKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SEKOLAH SWASTA

III. METODE PENELITIAN

PEMODELAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING PADA DATA ORDINAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED LEAST SQUARE (WLS)

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD UNWEIGTED LEAST SQUARE

With AMOS Application

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah matriks adalah jajaran empat persegi panjang dari bilangan bilangan.

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Artikel oleh CinS Meilinda Wrjap ini Telah diperilsa padstslggel2i Mei PembimbiryI. i- ri. Drs. $usiswo,'m.si; NrP t

Model Persamaan Struktural Kepuasan Pengguna Alumni Jurusan Matematika FMIPA Universitas Bengkulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASUMSI MODEL SEM. d j

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008)

Analisis Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN TEKNIK SEM

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi di FMIPA Universitas Mulawarman

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

UJI MULTIKOLINEARITAS DAN KESESUAIAN MODEL DALAM MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

Hasil Model Awal Model Persamaan Struktural untuk Pengaruh Sertifikasi terhadap Kinerja dan Kompetensi

(S.2) ANALISIS POWER DALAM UJI KECOCOKAN MODEL PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) TANPA MENSPESIFIKASIKAN PARAMETER ALTERNATIF

SEM. Structural Equation Model. Aplikasi SEM pada Tesis. Oleh : DIAN SRIREZEKI, STP., MM

Kepada Yth, Bapak/Ibu Pegawai Panin Bank Cabang Utama Palmerah Di Jakarta

UJI KECOCOKAN INKREMENTAL PADA MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL (MPS) DENGAN BEBERAPA UKURAN SAMPEL. (Skripsi) Oleh MEDIANA SURI

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Bollen, K.A Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons.

1. Pendahuluan PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

(S.3) METODE MULTILEVEL STRUCTURAL EQUATION MODELING DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE ESTIMATION UNTUK ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN IBU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

METODE PENELITIAN Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING ISBN :

INDEKS KECOCOKAN DARI BEBERAPA METODE ESTIMASI UNTUK UKURAN SAMPEL TERTENTU PADA MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

BAB III METODE PENELITIAN

Kuisioner Strategi Bersaing dan Customer Relationship Management terhadap. Loyalitas Pelanggan

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

ANALISIS PENGARUH MATA KULIAH PENGANTAR TECHNOPRENEURSHIP/ KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERILAKU ENTREPRENEURSHIP MAHASISWA ITS

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI DUA TINGKAT PADA KUALITAS PELAYANAN PT BANK NEGARA INDONESIA CABANG BANDAR LAMPUNG. (Skripsi) Oleh.

Aplikasi Model Persamaan Struktural dalam Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan ( LibQUAL+ ) terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya

Analisis Pengaruh Kompetensi Tenaga Guru dan Kompetensi Kepala Sekolah Terhadap Capaian Standar Nasional Pendidikan

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

UJIAN MID-SEMESTER SEM PATH-ANALYSIS. nonton TV, dan nilai merupakan variabel endogen. Penerapan analisis jalur. X dan belajar X

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal Wiwik Sudestri, Eri Setiawan dan Nusyirwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung Email : tingcil@yahoo.com Abstrak. Dalam penelitian ilmu bidang sosial terdapat permasalahan dalam hubungan antar peubah dan peubah yang diteliti umumnya tidak dapat diobservasi secara langsung tetapi diukur melalui idikator-indikator (observed indicators). Analisis Faktor Konfirmatori merupakan salah satu metode yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini yang akan dikaji adalah ketakbiasan dan uji kesesuaian pada model analisis faktor konfirmatori dengan menggunakan metode maximum likelihood dari ukuran sampel 150, 200, 250, dan 300. Maximum likelihood merupakan metode penduga terbaik yang memiliki sifat tak bias dan variansi minimum. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada sampel tebesar yaitu pada sampel 300 diperoleh nilai ketakbiasan dan uji kesesuaian model yang baik dibandingkan dengan sampel yang lain. Hal ini menunjukan bahwa dalil limit pusat yang menyatakan semakin besar ukuran sampel, maka sebaran dari parameter dugaan akan mendekati normal terpenuhi. Kata kunci: Analisis Faktor Konfirmatori, Ketakbiasan, Metode Maximum Likelihood (ML). PENDAHULUAN Analisis faktor konfirmatori adalah salah satu metode analisis peubah ganda yang dapat digunakan untuk menguji atau mengkonfirmasikan model yang telah dihipotesiskan. Model yang dihipotesiskan terdiri dari satu atau lebih peubah laten, yang diukur oleh suatu peubah indikator. Ketakbiasan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh pengguna, dan kadang kala hal tersebut sering diabaikan dalam penelitian. Maka tujuan dalam penelitian ini akan mengkaji ketakbiasan pada model Analisis Faktor Konfirmatori berukuran sampel 150, 200, 250, dan 300 dengan menggunakan metode maximum likelihood dan sebagai ukuran pembanding menggunakan uji kesesuaian model. Dan membuktikan dalil limit pusat yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, maka sebaran dari parameter dugaan akan mendekati normal. Analisis Faktor Konfirmatori Analisis Faktor Konfirmatori merupakan salah satu metode analisis multivariat yang digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model yang dibangun sesuai hipotesis dengan yang dihipotesiskan. Dalam Analisis Faktor Konfirmatori, peubah laten dianggap sebagai peubah penyebab yang mendasari peubah-peubah indikator. Peubah-peubah terdiri dari peubahpeubah yang diamati atau diukur langsung disebut peubah manifest dan peubahpeubah yang tidak dapat diukur secara langsung disebut peubah laten. Peubah laten tidak dapat diukur secara langsung tetapi dapat dibentuk dan dibangun oleh peubah-peubah lain yang dapat diukur. Peubah-peubah yang dapat digunakan untuk membangun peubah laten disebut peubah indikator. Model umum Analisis Faktor Konfirmatori adalah sebagai berikut: (1.1) Dengan: Semirata 2013 FMIPA Unila 545

Wiwik Sudestri dkk: Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal X = vektor bagi peubah-peubah indikator berukuran q x 1 = matriks bagi faktor loading (λ) = vektor bagi peubah-peubah laten berukuran n x 1 = vektor bagi galat pengukuran berukuran q x1 Maiyanti [2]. Metode Maximum Likelihood Metode maximum likelihood (ML) adalah metode yang paling banyak digunakan dalam menduga parameter model persamaan struktural. Menurut Bollen [1], penduga ML memiliki sifatsifat penting yaitu tak bias dan variansi munimum. Metode ini dirumuskan dengan meminimumkan fungsi : (1.2) Matriks S adalah penduga matriks parameter kovarian populasi dan matriks menduga matriks kovarian pada model, diasumsikan S dan adalah matriks definit positif yang merupakan matriks non singular. Nilai p dan q adalah jumlah variabel indikator y dan x, juga diasumsikan sebaran Z= menyebar normal ganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Model dibawah ini dibentuk dari tiga belas variabel indikator eksogen X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7, X 8, X 9, X 10, X 11, X 12, X 13 dan tiga variabel laten eksogen 1, 2, 3 dengan galat pengukuran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 selain itu model dibangun oleh parameter 11, 21, 31, 41, 51, 61, 71, 82, 92, 102, 113, 123, 133. Pada model ini akan dikaji ketakbiasan pada berbagai sampel yaitu 150, 200, 250, dan 300 menggunakan metode maximum likelihood dan akan dilakukan pengukuran kesesuaian model untuk mengetahui apakah model yang diajukan baik atau tidak. Persamaan pengukuran untuk model dugaan adalah: Hasil Simulasi Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data simulasi berdistribusi normal peubah ganda atau X ~ (µ, Σ). Hasil simulasi memperoleh matriks kovarians untuk berbagai ukuran sampel, yaitu 150, 200, 250, dan 300 dengan menggunakan metode pendugaan maximum likelihood (ML) sebagai berikut: a) Matrik kovarian pada sampel 150 b) Matrik kovarian pada sampel 200 546 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 c) Matrik kovarian pada sampel 250 Bentuk path diagram pada ukuran sampel 200 sebagai berikut: d) Matrik kovarian pada sampel 300 Pendugaan Parameter Model Dengan menggunakan software pada program LISREL 8.80 (Linear Structure Relationship) diperoleh parameter dugaan pada berbagai sampel 150, 200, 250, dan 300 yang dikaji dengan menggunakan metode maximum likelihood dalam path diagram. Bentuk path diagram pada ukuran sampel 150 sebagai berikut: Gambar 4. Path Diagram Ukuran Sampel 200 Bentuk path diagram pada ukuran sampel 250 sebagai berikut: Gambar 3. Path Diagram Ukuran Sampel 150 0,44 0,70 Gambar 5. Path Diagram Ukuran Sampel 250 Semirata 2013 FMIPA Unila 547

Wiwik Sudestri dkk: Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal AGFI, RMR, RMSEA dengan hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 2. Uji Kesesuaian model Sampel P-value AGFI RMR RMSEA 150 0,439 64,1 0.94 0.19 0,01 200 0,302 68,3 0.95 0.19 0,02 250 0,498 62,4 0.96 0.15 0,00 Bentuk path diagram pada ukuran sampel 300 sebagai berikut: Gambar 6. Path Diagram Ukuran Sampel 250 0,39 0,76 Uji Kesesuaian Model Untuk mengetahui apakah model yang diajukan didukung oleh data empiris atau tidak, diperlukan ukuran ukuran kesesuaian model antara lain adalah 300 0,661 57,8 0.97 0.12 0,00 Statistik merupakan uji kesesuaian model absolut yang membandingkan matriks kovarian dengan matriks kovarian yang diduga pada model. Hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : Σ = Σ(θ) H 1 : Σ Σ(θ) Berdasarkan hasil uji kesesuaian model pada sampel 150, 200, 250, dan 300 diperoleh masing-masing nilai p-value sebesar 0,439, 0,302, 0,498, 0,661. Nilai p-value dari berbgai ukuran sampel tersebut > 0,05 yang berarti H 0 tidak ditolak yang menandakan bahwa matriks kovarian sama dengan matriks kovarian yang diduga pada model atau model baik. Adjusted Goodness of Fit Indeks (AGFI) merupakan modifikasi dari GFI yaitu dengan mengkoreksi dengan derajat bebasnya. Model yang mempunyai AGFI > 0.80 adalah model yang sesuai dengan data empiris. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model pada sampel 150, 200, 250, dan 300 diperoleh masing-masing nilai AGFI sebesar 0.91, 0.93, 0.95, dan 0.96. Semakin besar nilai AGFI yang didapat maka model akan semakin lebih baik. Maka dapat disimpulkan bahwa model pada ukuran sampel 300 lebih baik daripada model pada ukuran sampel yang lainnya karena diperoleh nilai AGFI yang lebih besar. Root Mean Square Residual (RMR) digunakan untuk membandingkan dua model dari data yang sama. Model dengan RMR yang lebih kecil dikatakan model lebih sesuai dengan data empiris ketimbang dari model dengan RMR yang 548 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 lebih besar. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model pada sampel 150, 200, 250, dan 300 diperoleh masing-masing nilai RMR sebesar 0.19, 0.19, 0.15, dan 0.12. Semakin kecil nilai RMR yang didapat maka model akan semakin lebih baik. Maka dapat disimpulkan bahwa model pada ukuran sampel 300 lebih baik daripada model pada ukuran sampel yang lainnya karena diperoleh nilai RMR yang lebih kecil. Root Mean Square of Approximation (RMSEA) mengukur kedekatan suatu model dengan populasinya. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,05 adalah model yang sesuai. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model pada sampel 150, 200, 250, dan 300 diperoleh masingmasing nilai RMSEA sebesar 0,01, 0,02, 0,00, dan 0,00. Semakin kecil nilai RMSEA yang didapat maka model akan semakin lebih baik. Maka dapat disimpulkan bahwa model pada ukuran sampel 250 dan 300 lebih baik daripada model pada ukuran sampel yang lainnya karena diperoleh nilai RMSEA yang lebih kecil. Ketakbiasan Model Tabel.3 Ketakbiasan Pada Model Pada Ukuran Sampel 150, 200, 250 dan 300 Variabel takbias 150 Takbias 200 Takbias 250 Takbias 300 x1 1.216 1.170 1.169 1.157 x2 1.274 1.290 1.274 1.255 x3 1.397 1.367 1.357 1.337 x4 1.412 1.421 1.383 1.416 x5 1.503 1.499 1.462 1.519 x6 1.745 1.762 1.724 1.687 x7 1.679 1.680 1.721 1.695 x8 1.739 1.786 1.814 1.812 x9 1.823 1.848 1.958 1.985 x10 2.130 2.171 2.176 2.113 x11 2.368 2.350 2.309 2.300 x12 2.398 2.438 2.470 2.433 x13 2.495 2.420 2.436 2.432 Untuk mengetahui ketakbiasan pada model pada beberapa ukuran sampel 150, 200, 250, dan 300 dengan menggunakan metode maximum likelihood adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Gambar 7. Grafik ketakbiasan pada ukuran sampel 150 Gambar 8. Grafik ketakbiasan pada ukuran sampel 200 Gambar 9. Grafik ketakbiasan pada ukuran Sampel 250 Semirata 2013 FMIPA Unila 549

Wiwik Sudestri dkk: Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal Gambar 10. Grafik ketakbiasan pada ukuran Sampel 300 Berdasarkan gambar 7 sampai dengan gambar 10 dapat diketahui grafik ketakbiasan pada ukuran sampel 300 lebih mendekati linear dibandingkan grafik ketakbiasan pada ukuran sampel 150, 200, dan 250. Hal ini menandakan bahwa nilai ketidakbiasan stabil pada ukuran sampel 300. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan uji kesesuaian model, AGFI, RMR, dan RMSEA, model analisis faktor konfirmatori pada ukuran sampel 300 merupakan model terbaik diantara model ukuran sampel 150, 200, dan 250. 2. Ketakbiasan pada model analisis faktor konfirmatori pada ukuran sampel 300 cenderung lebih linear dibandingkan pada model berukuran sampel 150, 200, dan 250. 3. Dalil limit pusat yang menyatakan semakin besar ukuran sampel, maka sebaran dari parameter dugaan akan mendekati normal terbukti. DAFTAR PUSTAKA Bollen, K. A. (1989). Structural Equation with Laten Variable. Jhon wiley and Sons, Inc, New York. Joreskog, K.G. (1996). Structural Equation Modeling with Ordinal Variables Using LISREL. Scientific Software Internasional, Chicago. Maiyanti, S. I. (2008). Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori Untuk Mengetahui Hubungan Peubah Indikator Dengan Peubah Laten Yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Di Jurusan Matematika UNSRI. Jurnal Pendidikan Matematika, vol 2, No 1, 15-29. 550 Semirata 2013 FMIPA Unila