Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai tempat peneltian karena: a. Peneliti adalah lulusan SDN Mukian 03 Kec. Kaliwungu Kab. Semarang sehingga memudahkan proses peneitian. b. Ada kesesuaian antara media yang diciptakan oleh guru dengan perkembangan usia, fisik, mental, siswa kelas IV SDN Mukian 03 Kec. Kaliwungu Kab. Semarang. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 selama dua siklus empat kali pertemuan. Siklus I direncanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan I berlangsung pada tanggal 13 April 2016, pertemuan II berlangsung pada tanggal 14 April 2016. Adapun pelaksanaan siklus ke II direncanakan dua kali pertemuan, pertemuan I pada tanggal 20 April 2016, pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 21 April 2016. Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan I Pertemuan II Siklus I Rabu, 13 April 2016 Kamis, 14 April 2016 Siklus II Rabu, 20 April 2016 Kamis, 21 April 2016 19

20 3.1.3 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang sejumlah 19 terdiri dari 12 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan. Hasil tes akhir mata pelajaran matematika menunjukan bahwa 12 siswa atau 63 % belum tuntas atau belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Rata-rata nilai kelas mencapai 56 nilai tertinggi 85 dan terendah 30. Sebagian besar adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki pendidikan yang kurang maka mereka tidak mendapatkan perhatian yang maksimal. Oang tua memiliki pengetahuan yang cukup untuk membantu belajar putra-putrinya di rumah. Orang tua beranggapan bahwa pendidikan putra-putinya adalah tanggung jawab dari pihak sekolah. Mereka menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak mereka kepada tenaga pendidik di sekolah. Pada pembelajaran matematika siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran dikelas dan mereka cenderung takut terhadap pembelajaran matematika. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Menurut Sugiyono (2010), variabel peneliti adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Menurut hubungan antara satu variabel independen dan variabel dependen. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut adalah Peningkatan hasil belajar Matematika sebagai sumber belajar. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Matematika semester II kelas IV SD Negeri Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

21 Karena hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil nilai belajar siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran di kelas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah dilakukan. 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Togheter. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Guru berperan sebagai peneliti yang terlibat langsung sejak perencanaan sampai dengan penyusunan laporan. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Menurut Wardani (2008:2.4) tahapan Peneltian Tindakan Kelas dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

22

23 dengan dibantu teman sejawat sebagai pengamat/observer. Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan meliputi : 1. Kegiatan Awal (± 10 menit) Pra pembelajaran. - Guru memberikan salam. - Guru mengajak siswa untuk berdoa. - Guru mengecek kehadiran siswa. Apersepsi - Guru melakukan tanya jawab kepada siswa yang berkaitan tentang pelajaran yang akan dipelajari. Motivasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru menyampaikan cakupan materi tentang penjumlahan bilangan bulat - Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan bilangan bulat 2. Kegiatan Inti (± 40 menit) Tahap Eksplorasi dengan kegiatan sebagai berikut : - Guru secara klasikal menjelaskan penjumlahan bilangan bulat - Guru memberikan contoh-contoh soal penjumlahan bilangan bulat Tahap Elaborasi dengan kegiatan sebagai berikut : - Guru mengelompokan siswa dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok 4-5 siswa. - Guru membagikan nomor kepala pada masing-masing siswa. - Guru memberikan LKS, masing-masing kelompok bekerjasama untuk mendapatkan jawaban soal tersebut. - Guru menunjuk satu nomor untuk menawab pertanyaan, siswa masing-masing kelompok yang memiliki nomor tersebut menjawab pertanyaan. Tahap Konfirmasi dengan kegiatan sebagai berikut : - Guru memberikan ulasan terhadap kerja kelompok - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok - Guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi

24 3. Kegiatan Akhir (± 20 menit) - Guru memberikan Guru memberikan lembar kerja tes formatif kepada siswa. - Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes secara individu dan dikumpulkan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan untuk mengetahui kekurangan kekurangan yang ada sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan. c. Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas kolaboratif ini peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara guru dan siswa, selain mengamati peneliti juga mencatat apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindakan lanjut. d. Refleksi Peneliti pada tahap ini melakukan analisa terhadap pelaksanaan tindakan setelah kegiatan pembelajaran selesai untuk dijadikan sebagai bahan refleksi. Kemudian berdasarkan hasil dari analisa pelaksanaan tindakan, peneliti mendapatkan kekurangan, hambatan, maupun kelemahan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, kemudian peneliti mengambil tindakan berdasarkan permasalahan yang ada pada pelaksanaan tindakan siklus I untuk dijadikan sebagai masukan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. 3.2.2 Siklus II a. Perencanaan tindakan 1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil refleksi dari siklus I untuk mencari pemecahan masalah agar mendapatkan hasil yang memuaskan. 2. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran beserta media yang dibutuhkan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.

25 3. Penyusunan instrument observasi yang digunakan sebagai panduan peneliti dalam mengamati pencapaian pengajar maupun peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4. Penyusunan alat penilaian yaitu berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan awal (± 10 menit) a. Pra pembelajaran. - Guru memberikan salam. - Guru mengajak siswa untuk berdoa. - Guru mengecek kehadiran siswa. Apersepsi - Guru melakukan tanya jawab kepada siswa yang berkaitan tentang pelajaran yang akan dipelajari. Motivasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru menyampaikan cakupan materi tentang penjumlahan bilangan bulat - Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang penjumlahan bilangan bulat 2. Kegiatan Inti (± 40 menit) Eksplorasi - Guru secara klasikal menjelaskan penjumlahan bilangan bulat - Guru memberikan contoh-contoh soal penjumlahan bilangan bulat Elaborasi - Guru mengelompokan siswa dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok 4-5 siswa. - Guru membagikan nomor kepala pada masing-masing siswa. - Guru memberikan LKS, masing-masing kelompok bekerjasama untuk mendapatkan jawaban soal tersebut. - Guru menunjuk satu nomor untuk menawab pertanyaan, siswa masing-masing kelompok yang memiliki nomor tersebut menjawab pertanyaan.

26 Konfirmasi - Guru memberikan ulasan terhadap kerja kelompok - Guru memberikan penghargaan kepada kelompok - Guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi 3. Kegiatan Akhir (± 20 menit) - Guru memberikan lembar kerja tes formatif kepada siswa. - Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes secara individu dan dikumpulkan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan untuk mengetahui kekurangan kekurangan yang ada sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan. c. Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas kolaboratif ini peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara guru dan siswa, selain mengamati peneliti juga mencatat apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindakan lanjut. d. Refleksi Peneliti pada tahap ini melakukan analisa terhadap pelaksanaan tindakan setelah kegiatan pembelajaran selesai seperti yang dilakukan pada siklus I untuk dijadikan sebagai bahan refleksi. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi dan tes formatif siswa pada siklus II dapat dilihat apakah pelaksanaan tindakan siklus II ini sudah mencapai indicator penelitian yang sudah ditentukan, jika peneletian ini sudah mencapai indicator yang ditentukan maka penelitian dihentikan, seandainya penelitian ini belum mencapai indicator penelitian yang telah ditentukan maka perlu adanya tindakan lanjut untuk melakukan penelitian ke siklus berikutnya.

27 3.4. Data dan Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian tindakan kelas, tersdiri dari dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa angka-angka yaitu nilai siswa sedangkan data kualitatif berupa catatan-catatan guru dan observer tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran. Untuk memperoleh data tersebut maka digunakan teknik pengumpulan data dan alat pengumpulan data yaitu : 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, data dikumpulkan dengan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang yang berjumlah 34 siswa. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. Soal tes, dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa diukur dengan cara pemberian soal tes. Setelah soal di uji validitas dan realiabilitasnya, kemudian dilihat taraf kesukarannya agar soal yang diberikan sesuai dengan perkembangan siswa. a. Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2010:173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sambas dan Maman (2007 : 128 ) mengatakan bahwa syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

28 Tabel 3.2 Taraf signifikan Validitas N Taraf signifikan 5% 1% 29 0,367 0,470 30 0,361 0,463 31 0,355 0,456 32 0,49 0,449 33 0,344 0,442 34 0,339 0,436 Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SD Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan mengambil responden kelas IV dengan jumlah 34 siswa. Maka db dalam penelitian ini adalah n 2 yaitu 34 siswa 2 = 32 dengan a = 5%. Apabila dilihat di nilai tabel r maka batas koefisiennya 0,361. Validitas soal dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 23 dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze Correlate Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,361 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. b. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung

29 menggunakan bantuan Software SPSS 23 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis. Setelah uji reliabilitas pada instrumen soal, maka soal dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar pada siswa kelas IV. 3.4.2. Instrumen Non Tes Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Lembar Observasi Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat penting dalam Penelitian Tindakan Kelas. Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Hal ini dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh guru kelas bersama dengan teman sejawat untuk mengetahui cara mengajar guru di kelas dan kondisi siswa pada saat menerima pelajaran dari guru kelas. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa yang diamati dengan menggunakan lembar obervasi untuk kegiatan guru. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran di kelas atau di luar kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi guru berisi aspek aspek yang terdiri dari langkah langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. pada lembar observasi guru observer bertugas untuk mengamati apakah setiap aspek yang terdapat pada lembar observasi sudah dilaksanakan dengan benar dan runtut atau belum. Di bawah ini merupakan lembar observasi guru. b. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap. Peneliti menggunakan dokumentasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi pada penelitian. Dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk foto. Dokumentasi yang dimaksud dalam peneliti ini berupa data tentang siswa, guru, dan sarana media pembelajaran.

30 3.5. Indikator Kinerja Peningkatan hasil belajar yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sejauh mana hasil belajar siswa menjcapai KKM, dan sejauh mana ada peningkatan per siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan bila 80% siswa berhasil memperoleh nilai >70, yakni skor Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di awal tahun pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal, diharapkan melalui media garis bilangan sebagai sumber belajar pada proses pembelajaran akan ada peningkatan di akhir siklus II, sehingga pemahaman konsep Operasi Hitung Campuran dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah jika tujuan penelitian ini sudah tercapai, yakni: 3.5.1. Umum a. Guru mampu melaksanakan pembelajaran kooperatif Number Head Together (NHT) sesuai pedoman dan perencanaan sehingga pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan bagi siswa. b. Perhatian, minat, dan motivasi belajar siswa meningkat 3.5.2. Khusus Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dalam rangka meningkatkan prestasi belajar matematika melalui pembelajaran Kooperatif Number Head Together (NHT) yaitu pada akhir siklus II minimal 80% siswa tuntas belajar artinya minimal 70 sekurang-kurangnya 15 siswa dari 19 siswa Kelas IV SD Mukiran 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang telah mencapai nilai.

31 3.6. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Karena data yang akan dianalisis diperoleh berdasarkan hasil dari lembar observasi guru dan siswa berupa penjelasan atau keterangan adalah data kualitatif, sedangkan data yang diperoleh dari hasil tes berbentuk angka angka adalah data kuantitatif. Kemudian data kuantitatif dan kualitatif dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan cara membandingkan kondisi antar siklus 1 dan 2, kemudian dari hasil deskripsi komparatif tersebut dapat dilihat peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika.