PARENTING in the 21st Century. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
POLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti

Formatio Iman dalam Keluarga Katolik: Perspektif Pendidikan. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza

Perkembangan Sepanjang Hayat

Psikologi Perkembangan 1

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.SC

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Teori-Teori Perkembangan

Peserta didik ilmu pendidikan. Ilmu Pendidikan PESERTA DIDIK

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

Kritik Terhadap Teori Piaget, Teori Perkembangan Sosial Vygotsky, dan Tahap Perkembangan Psikososial Erikson

BAB I PENDAHULUAN. 2001), bahkan dijaman sekarang ini bukan lagi perusahaan besar mengalahkan

Teori-Teori Perkembangan

Pertemuan 4. Dra. Sri Hastuti Handayani, Psi., M.Si

CHILD DEVELOPMENT. Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd

Laporan Magang. Gambaran Kemandirian Pada Anak Kelompok Kepompong (Toddlerhood) dan Kupukupu (Early Childhood) di TPA Makara UI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang pada masa itu secara khusus memperlakukan wanita secara. konservatif. Meskipun banyak rintangan, Montessori adalah wanita

Dr. J anprasetyo, SpKJ (K)

Psychological and Sociological Understanding About Human Being. Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PSYCHOSOCIAL DEVELOPMENT OF THE CHILDREN

BAB I PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan, manusia berkembang mengikuti tahap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

Perkembangan Sepanjang Hayat

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

Perkembangan Sepanjang Hayat

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

TINJAUAN METODE PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS

Evaluasi Kompetensi & Refleksi Pengembangan Karakter. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

PENGENALAN KARAKTER DAN POTENSI PESERTA DIDIK

Perkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi

PHILOSOPHY OFTEMBANG MACAPAT AS THE IDEAS CREATION OF ART PAINTING

Perancangan Media Interaktif Untuk Membantu Mencegah Tindak Kriminalitas Pada Anak-Anak Berusia 6-12 Tahun

MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA WAYANG

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

Perkembangan Sepanjang Hayat

2015 POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Remaja (adolesence) berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya -

PENDIDIKAN TPA & KB. Pertemuan 2 dan 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

Perkembangan Anak Usia Dini. Pertemuan 2 : Pendidikan Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng

Perkembangan Sepanjang Hayat

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

DINAMIKA INTIMACY ANAK TUNGGAL PADA MASA DEWASA AWAL

PERKEMBANGAN SOSIAL. Siti Nuraeni M.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KELEKATAN IBU - ANAK

MODUL KE - 3 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Teori Psikososial. Materi yang akan di bahas:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN DALAM MENGANCINGKAN BAJU MELALUI KEGIATAN PERLOMBAAN PADA ANAK KELOMPOK A RA NURUL AULIYA ARTIKEL

Therapeutic Objects: Approach: GOALS: Understanding The UNCONSCIOUS MATERIALS INSIGHT INTO UNCONSCIOUS MOTIVATION. Dealing with RESISTANCE

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

Psikologi Kepribadian I

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan hal yang umumnya akan dilalui dalam kehidupan

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Psikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson

PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL MASA KANAK- KANAK AWAL. Kuliah 7 Adriatik Ivanti, M.Psi

RELASI GURU-MURID-BIDANG STUDI BAGI GURU SEJATI

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. meilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. Kepercayaan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia. Compiled by : Ida Yustina, Prof. Dr.

Mendidik Anak Usia Dini dengan Permainan

ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS

BAB II TINJAUAN TEORI TERKAIT. di bedakan menjadi sebagai berikut: (Sarwono, 2009)

BAB II PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA DENGAN PERSOALAN-PERSOALAN PSIKOSOSIAL

PAUD yang Selaras dengan Prinsip Tumbuh Kembang Anak. Nurul Malika

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS X SMK GANESA SATRIA

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tugas utama anak usia dini adalah mengembangkan kemandirian, yaitu

Transkripsi:

PARENTING in the 21st Century Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1

Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 2

Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 3

Kecerdasan Emosional (EQ) Daniel Goleman 4

Erik Erikson 0Hopes: Trust vs Mistrust (0-2) 0Will: Autonomy vs Shame/doubt (2-4) 0Purpose: Initiative vs Guilt (4-5) 0Competence: Industry vs Inferiority (5-12) 0Fidelity: Identity vs Role Confusion (13-19) 0Love: Intimacy vs Isolation (20-24) 0Care: Generativity vs Stagnation (25-64) 0Wisdom: Ego Integrity vs Despair (65-mati) 5

Erik Erikson 0 Harapan: Kepercayaan vs Tidak Ada (0-2) 0 Kehendak: Otonomi vs Malu/Ragu2 (2-4) 0 Tujuan: Inisiatif vs Rasa Bersalah (4-5) 0 Kompetensi: Rajin vs Minder (5-12) 0 Kesetiaan: Identitas vs Kekacauan Peran (13-19) 0 Cinta: Kemesraan vs Keterasingan (20-24) 0 Perhatian: Produktivitas vs Kemandegan (25-64) 0 Kearifan: Keutuhan Ego vs Putus Asa (65-mati) 6

7

TAHAPAN PERKEMBANGAN (ERIKSON) Usia Kebaikan Krisis Relasi Penting 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan 2-4 KEHENDAK Otonomi vs Malu, Ragu2 Ibu Orang Tua Pertanyaan Eksistensialis Dapatkan saya mempercayai dunia? Apakah OK menjadi saya? Contoh Pemenuhan kebutuhan dasar Toilet training, berpakaian sendiri 4-5 TUJUAN Inisiatif vs Rasa Bersalah 5-12 KOMPETEN SI 13-19 Rajin vs Minder KESETIAAN Identitas vs Kekacauan Peran 20-39 CINTA Kemesraan vs Keterasingan 40-64 PERHATIAN Produktivitas vs Kemandegan Keluarga Sekolah, Komunitas Teman, idola Teman, kekasih Rumah tangga, rekan kerja Apakah OK bagi saya untuk berbuat dan bertindak? Bisakah saya berfungsi di dunia ini? Siapa saya? Saya akan menjadi apa? Bisakah saya mencintai? Bisakah saya membuat hidup saya bermakna? Eksplorasi dan penggunaan alat, karya seni Sekolah, Olah raga Relasi sosial Relasi Romantis Pekerjaan, Menjadi orang tua 65- mati KEARIFAN Keutuhan ego vs Putus Asa Manusia Apakah hidup saya sudah bermakna? Refleksi Kehidupan 8

TAHAPAN PERKEMBANGAN ERIKSON vs JAWA Usia Kebaikan Krisis Tahapan dlm Filosofi Jawa Maskumambang 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Mijil 2-4 KEHENDAK Otonomi vs Malu, Ragu2 Sinom 4-5 TUJUAN Inisiatif vs Rasa Bersalah 5-12 KOMPETENSI Rajin vs Minder 13-19 KESETIAAN Identitas vs Kekacauan Peran Kinanthi Asmaradhana 20-39 CINTA Kemesraan vs Keterasingan Gambuh 40-64 PERHATIAN Produktivitas vs Kemandegan Dhandang Gula 65-mati KEARIFAN Keutuhan ego vs Putus Asa Durma Pangkur Megatruh Pocung (Sangkan Paraning Dumadi) 9

Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 10

Komunikasi Keluarga dalam era Global? 11

WHO HOW ARE GENERATION CAN WE UNDERSTAND Z? THEM?

Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 13

Menjadi Orang Tua Bijak: Tidak ada seorangpun atau ilmu apa pun bisa memberitahu kita bagaimana menjadi orang tua bijak. Setiap orang tua harus menjalani proses nya sendiri dan berupaya menjadi lebih baik setiap hari. Guru terbaik bagi orang tua yang ingin menjadi bijak adalah anaknya sendiri. 14

The days are long the years are short. but 15

INSIGHTS FOR PARENTS 3 human needs: 1. Meaning and purpose 2. Control 3. Success

Meaning and Purpose Do what you love. Love what you do. Peace is becoming a channel of blessings to others. Joy is the fulfilment of one's destiny.

Membentuk Pribadi Berkarakter Penyembuhan Penanggulangan Pengembangan 18

Control Is preparing the path to reach one's destiny

Success Factors: (The Outliers, Malcolm Gladwell) Opportunity 10.000 hours of work Legacy

MATEMATIKA vs MENGANTRI https://sbelen.wordpress.com Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri soal pentingnya pelajaran matematika dengan pelajaran mengantri. Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.

ALASAN MEREKA Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 (dua belas) tahun atau bahkan lebih untuk bisa mengantri, dan perilaku tersebut menjadi bagian dari kepribadiannya. PELAJARAN MENGANTRI Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka: 1. Anak belajar manajemen waktu; jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal. 2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain; yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal, dan tidak saling serobot atau merasa dirinya lebih penting. 4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain. 5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (Di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri). 6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya. 8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang. 9. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.