BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA III.1 Latar Belakang SMA Santa Theresia III.1.1 Sejarah SMA Santa Theresia Asal sekolah Santa Theresia adalah sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jalan Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960. Sebagai pengikut Santa Angela Merici, para biarawati Ursulin melaksanakan misi gereja dalam karya pendidikan dengan memprioritaskan kaum wanita, ini dapat dilihat pada sekolah-sekolah Ursulin yang dimonopoli oleh kaum wanita, misalnya SMA Santa Ursula di Jalan Pos No.2. Pada perkembangannya SMA Santa Ursula sudah tidak mampu lagi menampung siswi-siswinya, karena peminatnya yang begitu banyak. Menjawab persoalan tersebut, maka pada tahun 1963 dibukalah sekolah cabang yang diberi nama SMA Santa Ursula II, yang pada waktu itu masih berlokasi di Jalan Pos No.2. Sekolah cabang ini semula hanya mempunyai dua kelas, yaitu kelas A (Sastra Budaya) dengan 33 siswi dan kelas B (IPA) dengan 42 siswa. Jumlah muridnya semakin bertambah dan menempati lokasi di Jalan Gereja Theresia No.4 Jakarta Pusat. Dengan tujuan membantu kaum wanita mendidik putra-putrinya maka pada tahun 1975, SMA Santa Ursula II mulai membuka pintunya bagi murid-murid pria, dengan tetap mengutamakan murid-murid wanita. Perbandingan jumlah murid pria dengan wanita berkisar antara 1:2. 23
Kepercayaan masyarakat pada sekolah ini semakin tinggi, terbukti dengan meningkatnya jumlah peminat pada sekolah ini. Karena itu timbul kebutuhan untuk mandiri. Maka dipandang perlu untuk memiliki identitas sendiri yang membedakan dengan sekolah asal. Karena letak sekolah di Jalan Gereja Thersia dan bersebelahan dengan Gereja Santa Theresia, maka dipilihlah Santa Theresia sebagai nama dan pelindung sekolah ini. III.1.2 SMA Santa Theresia Kini Sejak berlakunya kurikulum tahun 1994 maka sekolah yang memiliki gedung berlantai 2 serta berdiri diatas lahan seluas ± 18,730 m2 dan bangunan seluas ± 2,735 m2 ini berubah menjadi SMU Santa Theresia, namun pada tahun 2004, masa-masa awal dimulainya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, nama sekolah ini menjadi SMA Santa Theresia kembali. Pada usianya ke 40th SMA Santa Theresia terus berjuang untuk meningkatkan prestasinya baik intelektual maupun kepribadian setiap individunya. Tahun 2003-2004 SMA Santa Theresia telah menamatkan siswa-siswi jurusan IPA dan IPS. Ajaran 2003-2004 Santa Theresia telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dengan menggunakan semester. Saat ini, SMA Santa Theresia menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Daya tampung sekolah saat ini adalah: Kelas I, berjumlah 5 kelas dengan total siswa 172 anak. Kelas II IPA berjumlah 3 kelas dengan total siswa 97 anak. Kelas II IPS berjumlah 3 kelas dengan total siswa 65 anak. 24
Kelas III IPA berjumlah 2 kelas dengan total siswa 61 anak. Kelas III IPS berjumakh 3 kelas dengan total siswa 75 anak. III.1.3 Profil Sekolah Nama sekolah : SMA Santa Theresia Alamat : Jl. H. Agus Salim No. 75 Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat 10350 Telp : 021-3142593 Email: sma@theresia.jkt.sch.id Daerah : Perkotaan Status sekolah : Swasta Akreditas : B No. NPSN : 20100198 No. NSS : 302016006001 Tanggal pendirian : 12/10/1965 Status pemilikan : Yayasan Nama Yayasan : Ananta Bhakti Lembaga pembina : Ursulin Jumlah guru : 37 orang Jumlah karyawan : 21 orang 25
Jumlah siswa tahun 2006-2007 Jumlah siswa tahun 2007-2008 Jumlah siswa tahun 2008-2009 : 491 orang : 496 orang : 492 orang Jumlah siswa baru tahun 2006-2007 : 163 orang Jumlah siswa baru tahun 2007-2008 : 180 orang Jumlah murid baru tahun 2008-2008 : 172 orang III.2 Visi dan Misi III.2.1 Visi Pendidikan Ursulin Pendidikan Ursulin yang diterapkan oleh Yayasan Ananta Bhakti berakar pada tradisi dab inovasi yang dimulai sejak tahun 1533 oleh Angela Merici di Brescia-Italia. Pendidikan Ursulin yang diselenggarakan di Yayasan Ananta Bhakti mengacu pada nilai-nilai pokok berikut: a. Pendidikan untuk hasil yang terbaik b. Pernghargaan kepada setiap individu c. Pengembangan manusia seutuhnya: fisik, mental, spiritual, dan sosial d. Pengembangan kreativitas e. Non diskriminatif Yang dilaksanakan dalam semangat SERVIAM Aku Mau Melayani. Secara ringkas, seluruh kegiatan sekolah terarah pada pengembangan manusia seutuhnya melalui pendidikan yang berkesinambungan. Proses pendidikan dimaksudkan bagi pembentukan setiap pribadi menuju kepenuhan hidup. 26
III.2.2 Misi Pendidikan Ursulin Misi pendidikan Ursulin yang diterapkan oleh Yayasan Ananta Bhakti adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan umum TK, SD, SLTP, SMA Santa Theresia yang terbuka bagi generasi muda dari segala lapisan masyarakat. 2. Menjadi mitra pemerintah menyediakan kesempatan mendapatkan pendidikan dalam rangka mencerdaskan bangsa. 3. Membentuk komunitas pendidikan yang terdiri dari peserta didik, orangtua peserta didik, pelayan didik, dan lingkungan berdasarkan nilai2 Kristiani dan pendidikan humaniora: a. Kasih akan Allah dan sesama b. Persaudaraan sejati c. Keberanian memperjuangkan nilai-nilai luhur d. Pengharapan kepada setiap makhluk dan alam semesta III.3 Sistem Penilaian SMA Santa Theresia Tahun Pelajaran 2008/2009 Sistem penilaian yang berlaku pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Santa Theresia meliputi ranah kognitif (PKK), ranah psikomotorik (praktik) dan ranah afektif (sikap dan minat). III.3.1 Penilaian Ranah Koqnitif Ranah koqnitif berhubungan dengan kemampuan berpikir yang meliputi: kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. 27
III.3.1.1 Perhitungan Nilai Rapor ( Tengah Semester dan Semester) NR = 3RUH + 1RT+2RUB 6 Keterangan: NR : Nilai Rapor RUH : Rata-rata nilai Ulangan Harian RT : Rata-rata nilai Tugas RUB : Rata-rata nilai Ulangan Blok 1. Nilai dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100 (angka 1-4 dibelakang koma dibulatkan kebawah, angka 5-9 dibelakang koma dibulatkan keatas). 2. Perhitungan Nilai Rata-rata Ulangan Harian untuk Tim Guru Bidang Studi, dirumuskan: RUH= A.RUH1+B.RUH2 A+B Keterangan : A = jumlah jam mengajar / minggu guru 1 B = jumlah jam mengajar / minggu guru 2 RUH 1 = rata-rata nilai ulangan harian guru 1 RUH 2 = rata-rata nilai ulangan harian guru 2 28
III.3.1.2 Kriteria Kenaikan Kelas Penjurusan 1. Kenaikan Kelas X ke Kelas X1 a. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 67 b. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan genap c. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran di semester genap dan bukan mata pelajaran jurusan yang akan diambil. d. Memenuhi syarat penjurusan 2. Penjurusan IPS Nilai pada mata pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, dan Geografi pada semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 3. Penjurusan IPA a. Rata-rata nilai pada pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi pada semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 66 b. Boleh memiliki nilai minimal 60 pada 2 mata pelajaran jurusan di semester ganjil c. Nilai pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi pada semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 4. Kenaikan kelas XI ke XII 1) Jurusan IPA a. Rata-rata nilai untuk semua pelajaran jurusan dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 66 b. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 68 29
c. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan semester genap d. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran dan bukan pada mata pelajaran jurusan di semester genap 2) Jurusan IPS a. Rata-rata nilai untuk semua pelajaran jurusan dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 65 b. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 67 c. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan semester genap d. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran dan bukan pada mata pelajaran jurusan di semester genap III.3.2. Penilaian Ranah Psikomotorik Tes psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai siswa. Kriteria Kenaikan Kelas 1. Nilai dalam rapor semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 2. Rata-rata nilai dalam rapor semester ganjil dan genap (kumulatif) harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) III.3.3 Penilaian Ranah Afektif Komponen afektif ikut menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Paling tidak ada dua komponen yang diukur, yaitu sikap dan minat terhadap satu pelajaran. Tentu diharapkan sikap peserta didik terhadap semua pelajaran positif sehingga akan 30
timbul minta belajar atau mempelajarinya. Peserta didik yang memiliki minat pada pelajaran tertentu diharapkan prestasi belajarnya meningkat secara optimal. Guru memiliki tugas untuk membangkitkan minat, hal ini akan meningkatkan minat peserta didik terhadap pelajarannya. Dengan demikian akan terjadi usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Indikator-indikator Dalam Penilain Ranah Afektif 1. Bersikap jujur dan bertanggung jawab pada saat ulangan dan dalam mengerjakan tugas 2. Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias dan memotivasi teman untuk membuat hal yang sama 3. Menggunakan waktu secara tepat baik di dalam maupun di luar kelas 4. Berusaha untuk selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas maupun hal-hal lainnya 5. Memiliki sikap positif dalam bidang akademik 6. Mempersiapkan segala sesuatu dengan sistematis dan membawa peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan sekolah 7. Menjaga suasana kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik Skala Penilaian: A = memenuhi semua kriteria B = memenuhi 5 kriteria Keterangan : A = amat baik B = baik 31
CATATAN: Hasil belajar ranah kognitif,psikomotorik dan afektif tidak dijumlahkan karena dimensi yang diukur berbeda. Masing masing dilaporkan dan memiliki makna yang penting. Keberhasilan belajar setiap peserta didik harus memperhatikan dua ranah yaitu : kognitif dan psikomotorik, sedangkan untuk ranah afektif merupakan tambahan informasi tentang kondisi peserta didik yang berkaitan dengan minat, sikap, kerajinan atau disiplin. III.4 Penyelenggaraan Pendidikan III.4.1 Jam Belajar 1. Senin- kamis : Pkl 07.00 13.30 2. Jumat : Pkl 07.00 12.45 3. Sabtu : Pkl 07.00 11.00 III.4.2 Sarana Penunjang Pendidikan 1. Ruang belajar sebanyak 16 ruang Terdiri dari kelas X sebanyak 5 ruang, kelas XI sebanyak 6 ruang (kelas IPA sebanyak 3 ruang dan IPS sebanyak 3 ruang), kelas XII sebanyak 5 ruang (kelas IPA sebanyak 2 ruang dan IPS sebanyak 3 ruang). 2. Perpustakaan 3. Lab Bahasa, Lab Komputer, Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Biologi, Lab IPS 4. Media pembelajaran: LCD, slide projektor 5. Lapangan olahraga 32
III.5 Proses Belajar Mengajar III.5.1 Struktur Organisasi Organisasi adalah kumpulan orang, pembagian kerja, dan sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial. Struktur organisasi adalah hubungan formal antar kelompok dan individu dalam organisasi. Struktur organisasi merupakan pedoman penting bagi para pegawai untuk melaksanakan tugas secara efektif. Struktur organisasi menjelaskan dan mengkomunikasikan jenis tanggung jawab dan kekuasaan dalam organisasi, dan membantu pimpinan dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatannya. Gambar struktur organisasi SMA Santa Theresia: Gambar III.1 STRUKTUR ORGANISASI SMA SANTA THERESIA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Ketua Yayasan Ananta Bhakti Kepala Sekolah Tata Usaha BP & BK Perpustakaan Wakasek Kurukulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Humas Sarana & Prasarana Ketertiban dan Keamanan Pembina OSIS Pembina Tata Tertib Pembina Kegiatan Guru Piket X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 XI IPA-1 XI IPA-2 XI IPA-3 XI IPS-1 XI IPS-2 XI IPS-3 XII IPA-1 XII IPA-2 XII IPS-1 XII IPS-2 XII IPS-3 Dewan Guru Siswa 33
III.5.2 Uraian Pekerjaan Berdasarkan pada Buku Petunjuk Adminstrasi Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Sarpras, Jakarta, 1996 1997, uraian pekerjaan para pemegang jabatan pada struktur organisasi SMA Santa Theresia adalah: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator. 2. Komite Sekolah Membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. 3. Kepala Urusan Tata Usaha / Wakabid Tata Usaha Menyusun program tata usaha sekolah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6, membuat laporan kegiatan tata usaha. 4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi, kriteria kenaikan/ketidaknaikan/kelulusan, mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba akademis, dan MGMP. 5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa 34
teladan/penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala. 6. Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala. 7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. III.6 Pengolahan Nilai Siswa pada SMA Santa Theresia Pengolahan nilai siswa pada SMA Santa Theresia terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Perolehan Nilai Tugas Nilai tugas siswa diperoleh berdasarkan hasil kerja para siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh tiap guru mata pelajaran. Tugas yang diberikan antara lain, tugas kelompok dan tugas mandiri.setiap nilai tugas akan dicatat oleh masing-masing guru mata pelajaran. Standar maksimal pemberian tugas pada SMA Santa Theresia sebanyak lima kali dalam satu semester. 2. Perolehan Nilai Ulangan Nilai ulangan diperoleh berdasarkan hasil ulangan yang diadakan oleh guru tiap mata pelajaran. Jadwal ulangan di ditentukan oleh guru masing-masing 35
mata pelajaran. Nilai ulangan yang diperoleh tiap siswa merupakan hasil kerja sendiri. Pemberian Ulangan Harian pada SMA Santa Theresia maksimal delapan kali dalam satu semester. 3. Perolehan Nilai Ulangan Blok Ulangan Blok diadakan dua kali dalam satu semester. Nilai yang diperoleh dari ulangan blok memiliki pengaruh yang besar untuk memperoleh nilai rapor. Dalam Ulangan Blok terdapat kriteria ketuntasan. Kriteria ketuntasan adalah nilai minimum yang harus dicapai oleh setiap siswa pada setiap mata pelajaran. Ketentuan nilai minimum tersebut berbeda-beda tiap mata pelajaran. Jika nilai ulangan blok yang diperoleh siswa kurang dari kriteria ketuntasan, siswa wajib mengikuti remedial. 4. Penghitungan Nilai Rapor Menghitung nilai rata-rata dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan ulangan blok, kemudian memasukknya pada rumus penghitungan nilai rapor, yaitu: NR = 3RUH + 1RT+2RUB 6 RUH : Rata-rata nilai Ulangan Harian RT : Rata-rata nilai Tugas RUB : Rata-rata nilai Ulangan Blok 36
Menurut O Brien, sistem memiliki tiga komponen dasar yang saling berinteraksi: Input : a. Nilai Tugas b. Nilai Ulangan Harian c. Nilai Ulangan Blok Proses : Pengolahan nilai rapor secara manual Output : Rapor 37