METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III PENDEKATAN LAPANG

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

Transkripsi:

29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain. Kerlinger (2004) mengemukakan desain penelitian korelasional bukanlah untuk mengetahui hal-hal khusus tertentu melainkan mengetahui hubungan atau relasi antara fenomena-fenomena. Peubah yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari peubah bebas, danpeubah terikat. Peubah bebas adalah Karakteristik Individu, Persepsi Anggota Gapoktan, Perilaku Komunikasi dan peubah terikat, yaitu Efektivitas Komunikasi. Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pada Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu karena kedua kecamatan tersebut sebagai penerima bantuan Program PUAP tahun 2009. Secara geografis Kecamatan Sahu Timur berada tidak jauh dari pusat kota (6 km), sedangkan Kecamatan Ibu agak jauh dari pusat kota (73,61 km), tetapi keduanya dapat dijangkau dengan transportasi darat. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei-Juli 2012. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti. Kriyantono (2008) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari. Populasi dapat berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat juga simbol-simbol non verbal. Sedangkan sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti disebut sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang telah menerima bantuan Program PUAP, yang dikoordinir dalam Gapoktan penerima dana Program PUAP di Kabupaten Halmahera Barat tahun 2009 khususnya pada Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu, sebanyak 160 orang Gapoktan (Tabel 2).

30 Tabel 1 Distribusi jumlah anggota Gapoktan penerima program PUAP di Kabupaten Halmahera Barat tahun 2009 Nama Gapoktan Jenis Komoditi/Usaha Kecamatan Jml Anggota 1 Bukubualawa Jagung, Ubi Kayu 30 2 Pelita Kasih Jagung, Kacang tanah, Ayam Jailolo 50 3 Usaha Bersama Jagung, Kacang tanah, Ayam 30 4 Anggrek Jagung Jailolo 30 5 Marimoi Kambing Selatan 30 6 Sinar Pagi Kambing, Kopra 27 7 Sembers Jagung Jailolo 31 8 Gahenyinga Jagung, Kambing Timur 30 9 Tanjung Rurai Jagung, Sayur-sayuran 51 10 Tubaer Jagung, Kacang tanah, Kopra Sahu 50 11 Talaga Rano Jagung, Nilam 40 12 Surya Pagi Padi Sawah, Cabe besar Sahu 33 13 Air Cempaka Jagung, Nilam Timur 32 14 Maju Bersama Jagung, Kacang tanah 40 15 Imanuel Jagung, Nilam Ibu 52 16 Salak Utama Jagung, Salak 36 17 Siliamo Jagung, Kacang tanah Ibu 33 18 Maito Jagung, Ayam Utara 20 19 Sabailaha Kacang Tanah 30 Jumlah 675 Sumber : Laporan PMT Kabupaten Halmahera Barat, 2010 Pengambilan sampel dilakukan secara proportional cluster random sampling dengan tahapan pengambilan sampel sebagai berikut: 1. Penetapan lokasi kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian berdasarkan beberapa kriteria yaitu, kecamatan yang memiliki Gapoktan dengan status aktif dan secara geografis memiliki jarak yang dekat dan jauh dari pusat kota kabupaten tetapi dapat dijangkau dengan transportasi darat. Berdasarkan kriteria tersebut maka terpilih Kecamatan Sahu Timur dan Kecamatan Ibu. Dari dua kecamatan terpilih, ditetapkan dua desa dan masing-masing dipilih dua Gapoktan. 2. Penetapan sampel individu dilakukan secara proporsional, yakni sebanyak 44,5 persen dari Gapoktan terpilih, dimana setiap anggota Gapoktan mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

31 Mengenai ukuran sampel, tidak ada ukuran pasti dari banyak peneliti. Ada yang menganggap pecahan sampling 10 persen atau 20 persen dari total populasi sudah dianggap memadai (Kriyantono 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pecahan sampling 44,5 persen untuk menentukan ukuran sampel, sehingga sampel yang akan diteliti sebanyak 71 responden (Tabel 2). Tabel 2 Teknik penentuan jumlah sampel penelitian No Kecamatan Gapoktan Populasi (Orang) Sampel (Orang) 1 Sahu Timur Air cempaka 32 14 Maju bersama 40 18 2 Ibu Imanuel 52 23 Salak utama 36 16 Jumlah 160 71 Sumber: Laporan PMT Kabupaten Halmahera Barat, 2010 (diolah) Data dan Instrumentasi Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi langsung ke lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian ini. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan penelitian menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Kriyantono 2008). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan peubah-peubah yang dikaji dalam penelitian dan telah disiapkan sebelumnya. Definisi Operasional 1. Karakteristik anggota Gapoktan adalah ciri kepribadian responden yang ada sejak lahir dan berkembang sesuai perkembangan lingkungan. Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari; umur, jenis kelamin, pendidikan formal, pendidikan non formal, pendapatan, status kepemilikan lahan, luas lahan, pengalaman menerima bantuan pemerintah dan status dalam kelompok.

32 a. Umur adalah jumlah tahun usia responden yang dihitung sejak tahun kelahirannya sampai waktu penelitian dilakukan, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal, dikategorikan: muda (< 43 tahun), sedang (43-59 tahun) dan tua (> 59 tahun). b. Jenis kelamin adalah perbedaan status biologis responden, diukur dengan skala nominal, yaitu laki-laki dan perempuan. c. Pendidikan formal adalah jenjang sekolah tertinggi yang pernah diikuti oleh responden pada saat penelitian dilakukan, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dan dikategorikan: rendah (SD), sedang (SMP), dan tinggi (SMA). d. Pendidikan non formal adalah keterlibatan responden dalam kegiatan atau proses belajar di luar sekolah formal dalam tiga tahun terakhir saat penelitian dilakukan seperti seminar, kursus, magang, pertemuan ilmiah, skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dalam satuan kali dan diordinalkan menjadi tiga kategori: rendah (tidak pernah-1 kali), sedang (2-3 kali) dan tinggi (4 kali). e. Pendapatan adalah penghasilan keluarga responden setiap bulan dengan satuan rupiah (dalam satu tahun terakhir), skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dan diordinalkan menjadi tiga kategori: rendah (< Rp. 1.763.300), sedang (Rp. 1.763.300-Rp. 2.906.600) dan tinggi (> Rp. 2.906.600) f. Status kepemilikan lahan adalah keberadaan lahan yang digarap responden, dikategorikan lahan milik sendiri dan milik orang lain (bagi hasil, dipinjamkan, sewa). g. Luas lahan adalah satuan luas sebidang tanah yang digarap responden untuk berusahatani, dikategori: sempit (< 2,5 Ha), sedang (2,6-4,8 Ha), dan luas (> 4,8 Ha). h. Pengalaman menerima bantuan adalah lama waktu keterlibatan responden dalam menerima bantuan-bantuan program pemerintah dalam tiga tahun terakhir, skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal: rendah (tidak pernah menerima sampai dengan menerima selama 1 tahun), sedang (menerima selama 2 tahun) dan tinggi (menerima selama 3 tahun).

33 i. Status dalam kelompok adalah keberadaan responden dalam kelompok tani, diukur dengan menggunakan skala nominal yaitu status sebagai anggota atau pengurus. 2. Persepsi anggota Gapoktan adalah cara pandang atau penilaian responden terhadap bantuan Program PUAP; tentang jenis bantuan Program PUAP, manfaat bantuan Program PUAP, faktor-faktor pendukung bantuan program PUAP dan kredibilitas sumber informasi bantuan Program PUAP (penyuluh pendamping dan PMT). a. Persepsi anggota Gapoktan tentang jenis bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian responden tentang jenis bantuan Program PUAP sebagai bantuan modal bergulir, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66) sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Persepsi anggota Gapoktan tentang manfaat bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang manfaat bantuan Program PUAP sebagai sumber modal usahatani dan usaha produktif lainnya, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). c. Persepsi anggota Gapoktan tentang faktor-faktor pendukung bantuan Program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang ketersediaan faktor-faktor pendukung Program PUAP seperti sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan), pasar dan sarana prasarana transportasi, skala yang digunakan ordinal; rendah (tidak tersedia; rataan skor 1-1,66), sedang (tersedia; rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (banyak tersedia; rataan skor 2,34-3,00). d. Persepsi anggota Gapoktan tentang kredibilitas sumber informasi pada bantuan program PUAP adalah cara pandang atau penilaian petani tentang kemampuan, karakter dan penampilan penyuluh pendamping dan PMT, skala yang digunakan ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). 3. Perilaku komunikasi partisipatif adalah interaksi responden dalam berkomunikasi, yang dilakukan secara dialogis atau tatap muka dan, baik

34 komunikator atau komunikan sama-sama terlibat didalamnya. Perilaku komunikasi yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari; kontak dengan penyuluh pendamping, kontak dengan PMT, kontak dengan pengurus Gapoktan dan kontak dengan sesama anggota Gapoktan. a. Kontak dengan penyuluh pendamping adalah interaksi responden dalam melakukan komunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan penyuluh pendamping untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Kontak dengan penyelia mitra tani adalah interaksi responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan PMT untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). c. Kontak dengan pengurus Gapoktan adalah interaksi responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan pengurus Gapoktan untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). d. Kontak dengan sesama anggota Gapoktan adalah tindakan responden dalam berkomunikasi secara dialogis atau tatap muka dengan sesama anggota Gapoktan untuk mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan PUAP, skala yang digunakan adalah rasio dan dikategorikan rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). 4. Efektivitas komunikasi adalah perubahan yang terjadi dalam diri responden sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut meliputi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku. Efektivitas komunikasi yang diteliti dalam penelitian ini terdiri adalah; pengetahuan responden tentang Program PUAP, sikap responden terhadap Program PUAP dan tindakan responden untuk melaksanakan Program PUAP dimana untuk

35 pengukuran pengetahuan dan tindakan menggunakan skala 3 sedangkan sikap menggunakan skala 5. a. Pengetahuan tentang Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut adalah peningkatan pengetahuan tentang Program PUAP, skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). b. Sikap terhadap Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan tersebut adalah memiliki sifat positif terhadap Program PUAP, skala yang digunakan adalah likert (Singarimbun dan Effendi 1989), dikategori; rendah (rataan skor 1-2,33), sedang (rataan skor 2,34-3,67) dan tinggi (rataan skor 3,68-5,00). c. Tindakan untuk melaksanakan Program PUAP adalah perubahan yang terjadi dalam diri petani, sebagai akibat dari proses komunikasi, dimana perubahan dimaksud adalah menyangkut keterlibatan aktif untuk melaksanakan Program PUAP sesuai prosedur yang berlaku. Skala yang digunakan adalah ordinal; rendah (rataan skor 1-1,66), sedang (rataan skor 1,67-2,33) dan tinggi (rataan skor 2,34-3,00). Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas instrumen penelitian terkait dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas dicapai dengan cara menguji alat ukur untuk melihat apakah alat ukur tersebut dapat mengukur sesuatu yang semestinya diukur. Reliabilitas dicapai bila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Bungin 2008). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, untuk itu validitas yang dimaksudkan juga harus memiliki validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal, instrumen dikembangkan menurut teori-teori yang relevan sehingga dapat mencerminkan apa yang diukur. Validitas eksternal mencakup pemilihan sampel yang representatif dan mewakili populasi serta dikembangkan dari fakta empiris berupa kenyataan yang telah diungkapkan pada berbagai pustaka empiris, mempertimbangkan pengalaman dan hasil penelitian

36 terdahulu dalam kasus yang relevan dan memperhatikan nasehat dan pendapat para ahli, terutama dari komisi pembimbing. Arikanto dikutip oleh Kriyantono (2008) uji validitas menggunakan korelasi product moment dengan rumus : r xy = N XY ( X) ( Y) {N X 2 ( X 2 )} {N Y 2 - ( Y 2 )} Keterangan : r xy = Koofisien korelasi product moment N = Jumlah responden X = Butir soal ke x Y = Total butir soal dalam kuesioner Nilai r xy yang diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien rxy-product moment dari tabel korelasi. Bila r xy (hasil) > dari r xy (tabel) maka butir pertanyaan dinyatakan valid, tetapi bila r xy (tabell) > r xy (hasil) maka perlu ada perbaikan pada pada butir tersebut atau dikeluarkan dari pertanyaan. Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka alat ukur tersebut harus diuji reliabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap instrumen pertanyaan penelitian dengan menggunakan program SPSS Versi 20,0 maka dapat dismpulkan bahwa secara keseluruhan, item pertanyaan valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai corrected item total correlation lebih besar dari r tabel (0,482). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat konsistensi suatu alat ukur, sehingga dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable) dan tetap/ajeg (consistent) (Kriyantono 2008). Reliabilitas instrumen dilakukan melalui ujicoba kuesioner pada responden yang memiliki karakteristik relatif sama dengan calon responden. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan presisi jawaban dari beberapa pertanyaan, maka dilakukan analisis reliabilitas. Dalam hal ini metode yang digunakan ialah metode konsistensi internal dengan teknik Cronbach alpha. Berikut adalah rumus reliabilitas untuk keseluruhan item:

37 Keterangan: r 11 k : Koefisien reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σb 2 : Jumlah varians butir σ 2 t : Varians total Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di Desa Gamomeng Kecamatan Sahu Timur terhadap 17 petani anggota Gapoktan Surya Pagi yang bukan merupakan sampel penelitian, tetapi memiliki karakteristik relatif sama dengan responden penelitian. Menurut Kriyantono (2008) untuk menguji instrumen biasanya digunakan 10-50 sampel. Hasil analisis statistik dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai koefisien uji reliabilitas cronbach alpha (Tabel 3). Tabel 3 Koefisien cronbach alpha hasil uji coba kuesioner Peubah Penelitian Koefisien Cronbach Alpha Persepsi anggota Gapoktan 0,726 Perilaku komunikasi anggota Gapoktan 0,927 Efektivitas komunikasi 0,855 Sumber: Data primer (diolah) Pengujian reliabilitas menggunakan alpha cronbach, untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada skala 0-1 dengan interpretasi reliabilitas instrumen sebagai berikut: 1. Nilai alpha cronbach 0,00-0,20 = kurang reliabel 2. Nilai alpha cronbach 0,21-0,40 = agak reliabel 3. Nilai alpha cronbach 0,41-0,60 = cukup reliabel 4. Nilai alpha cronbach 0,61-0,80 = reliabel 5. Nilai alpha cronbach 0,81-1,00 = sangat reliabel

38 Mengacu pada hasil uji reliabilitas (Tabel 3), kisaran nilai reliabilitas berada antara 0,726 sampai dengan 0,927, sehingga dapat dikatakan bahwa reliabilitas instrumen penelitian berkisar antara reliabel sampai dengan sangat reliabel. Pengumpulan dan Analisis Data Wimmer dan Sendjaya (Kriyantono 2008) menjelaskan metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dikenal metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah: 1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi terhadap laporan-laporan yang berkaitan dengan sumber data sekunder. 2. Wawancara berstruktur (setengah terbuka), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan secara mendalam kepada responden secara tatap muka dengan pedoman wawancara yang sebelumnya telah disediakan, diarahkan guna memperoleh data yang belum terungkap dengan kuesioner. 4. Survei dan observasi berstruktur, yaitu bentuk pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melihat secara langsung kenyataan yang ada di masyarakat. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan dimana dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Disamping itu, statistik membandingkan satu hasil yang diperoleh dengan hasil yang terjadi secara kebetulan, sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang diamati memang benar terjadi karena adanya hubungan sistematis antara peubah-peubah yang diteliti, atau hanya terjadi secara kebetulan.

39 Data yang terkumpul pada penelitian diolah dengan dua cara, yaitu: 1. Analisis statistik deskriptif terhadap data dan hasil pengamatan. Analisa statistik deskriptif ini digunakan untuk melihat sebaran dari karakteristik dan keadaan dari peubah yang diamati dan menggunakan nilai persentase, rataan skor dan rataan total. 2. Analisis statistik inferensia menggunakan Korelasi Rank Spearman, untuk melihat hubungan antara peubah-peubah terikat dan peubah bebas dengan tingkat kepercayaan 95%. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program microsoft excel dan program komputer perangkat lunak (soft ware) Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 20,0. Adapun rumus Korelasi Rank Spearman adalah: Rs = 1 - N d i 2 i=1 N(N 2 1) Keterangan: Rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman d i N : Perbedaan antara kedua ranking : Banyaknya sampel