BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus yang dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta


BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB III METODE PENELITIAN. mengarahkan proses dan hasil penelitan sedapat mungkin menjadi valid,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

STUDI ANTRIAN KENDARAAN PADA PINTU KELUAR GERBANG TOL PASTEUR. Gayus Purob NRP : Pembimbing : V. Hartanto. Ir.,M.Sc.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengembangan yang digunakan adalah cross-sectional. Menurut Uma

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa dengan mengubah input menjadi output. Heizer dan Render (2009)

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

Optimalisasi Kualitas Layanan. (Irzani dan Alfira Mulya Astuti)

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

PENENTUAN JUMLAH TELLER YANG OPTIMAL DENGAN METODE ANTRIAN DI PT BANK HAGA

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan proses dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub bahasan tersebut.

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang

OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui dan menjadi mampu menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. (Sekaran, 2011). Menurut Cooper & Schindler (2006), studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pernyataan yang bervariasi tunggal, dimana kita mempertanyakan atau menyatakan sesuatu tentang ukuran, bentuk, distribusi, atau eksistensi suatu variabel. Penyelesain penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan atau langkah kerja. Tahapan pertama yaitu observasi menguji apakah kedatangan pelanggan pada jam operasional layanan di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, kemudian menentukan langkah selanjutnya dengan penentuan model antrian sesuai teori. Setelah itu mengukur kinerja model antrian, baik yang saat ini sudah diterapkan maupun skenario model lain. Langkah terakhir yaitu melakukan analisis deskriptif mengenai kepuasan pelanggan dalam aktivitasnya mengantri sebagai sumber data perbandingan untuk menentukan model yang efisien. 17

B. DEFINISI OPERASIONAL, VARIABEL, DAN PENGUKURANNYA 1. Kinerja Antrian Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Kinerja Antrian Sumber : Heizer & Render (2009) Variabel Definisi Pengukuran Skala Kedatangan Pelanggan (λ) Waktu tingkat kedatangan berdistribusi Poisson (λ x e -x )/x! Rasio Waktu Pelayanan (μ) Lama pelayanan beristribusi eksponensial Jumlah server yang terbuka (M) µe -µt Rasio Σ server yang terbuka Rasio Jumlah rata-rata kedatangan per satuan waktu (λ) Jumlah pelanggan yang dilayani per satuan waktu pada tiap jalur (µ) Probabilitas tidak terdapat orang dalam sistem (P 0 ) Σkedatangan rata rata Σ orang dilayani t Rasio Rasio Rasio Kinerja Antrian Faktor utilisasi sistem (ρ) λ/μ Rasio Jumlah pelanggan ratarata dalam sistem (L S ) Rasio Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam sistem (Ws) Jumlah pelanggan ratarata yang menunggu dalam antrian (Lq) Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam antran (Wq) L q = L s W q = W s Rasio Rasio Rasio 18

Keterangan : λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang untuk mengantri di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanan per satuan waktu. µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanan per satuan waktu. Ρ = faktor utilisasi atau efisiensi waktu bekerja pegawai loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanan. P 0 = Probabilitas tidak terdapat pelanggan dalam sistem antrian loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanan. 2. Keadaan Pelanggan dalam Mengantri Keadaan pelanggan dalam aktivitasnya mengantri di SAMSAT Surakarta menjadi salah satu sumber data yang dapat diambil oleh penulis sebagai bahan perbandingan ketika akan menentukan model antrian yang efisien. Maka dari itu, penulis kemudian menggunakan beberapa variabel untuk dapat mendeskripsikan keadaan para pelanggan. Variabel yang digunakan untuk mengetahui hal itu adalah variabel kepuasan pelanggan, variabel respon negatif ketika menunggu, variabel keadaan atribut kantor, variabel 19

ketertarikan ruang tunggu, variabel persepsi durasi antrian, dan variabel selingan (Allard et al, 2012). Variabel-variabel ini digunakan oleh Allard et al (2012) untuk mengukur kepuasan pelanggan dan hubungannya dalam aktivitas mengantri. Definisi operasional mengenai variabel tersebut adalah sebagai berikut. a) Kepuasan Pelanggan Menurut Parasuraman (1998), kepuasan pelanggan (customer satisfaction) merupakan perasaan pelanggan terhadap satu jenis pelayanan yang didapatkannya. Kepuasan pelanggan dapat terjadi di lingkungan bisnis.terutama bisnis jasa yang berhadapan lansung dengan pelanggan. Kepuasan pelanggan sekarang menjadi salah satu indikator para manajer dalam dalam menjalankan bisnisnya. b) Respon Negatif Menunggu Menunggu merupakan suatu keadaan yang dimulai ketika pelanggan sudah siap masuk kedalam sistem, namun server pelayanan belum siap (Taylor, 1994). Sedangkan respon negatif ketika menunggu (negative emotional response to wait) adalah keadaan mental negatif yang timbul dari penilaian pelanggan terhadap pengalaman menunggu (Bagozzi et al., 1999). Respon negatif menunggu terbentuk karena adanya beberapa keadaan dalam antrian seperti panjang antrian yang tidak 20

terduga, dan keyakinan mengenai antrian bukan bagian dari aktivitas pelanggan dalam mendapatkan layanan (Pruryn and Smidts, 1998). Respon negatif yang rendah mencerminkan respon pelanggan dalam menunggu yang positif. Hal ini berarti pelanggan tidak mempermasalahkan kegiatan menunggu dalam aktivitas mereka (Bitner et al, 1990). c) Atribusi terhadap Kantor Atribusi adalah penilaian atau cara memperkirakan sebab-sebab apa yang mendasari seseorang dapat berperilaku atau sesuatu hal dapat terjadi (Myers, 1996). Sedangkan atribusi terhadap kantor (attribution to store) menurut Clemmer dan Schneider (1993) yaitu keadaan pelanggan mencari tahu sebab atau darimana kesalahan dalam antrian ketika antrian yang dialami mereka tidak sesuai harapan. Atribusi dalam penelitian ini tentu saja dilakukan kepada kantor SAMSAT Surakarta dimana atribusi yang dilakukan adalah mencari sebab-sebab terjadinya antrian disana. d) Ketertarikan Ruang Tunggu Ruang tunggu yang nyaman dewasa ini menjadi salah satu pokok perhatian bagi perusahaan jasa. Ruang tunggu yang nyaman dan teratur dapat meningkatkan harapaan pelanggan yang baik terhadap aktivitas mereka dalam mendapatkan pelayanan, sehingga kepuasan 21

pelanggan dapat tercapai (Grewat et al, 2003). Ketertarikan pada ruang tunggu (waiting area attractiveness) adalah keadaan pelanggan yang mengandalkan fasilitas fisik, penampilan, dan tata letak di ruang tunggu untuk membangun harapan dan membuat penilaian kualitas (Zeithamal et al., 2008) e) Persepsi Durasi Antrian Menunggu atau mengantri merupakan pengalaman yang durasinya adalah subjektif yang berbeda dengan waktu tunggu sebenarnya yang diukur (Hirsh et al, 1996). Maka dari itu, aktivitas menunggu atau mengantri seringkali tidak sama dan sangat dipengaruhi oleh berbagai hal. Persepsi yang ditimbulkan pun bisa berbeda satu sama lain. Persepsi durasi antrian (perceived wait duration) berarti keadaan pelanggan mengenai waktu tunggu yang akan dihadapi (Hornik, 1984). Persepsi durasi antrian kadang lebih akan berpengaruh pada pengalaman, evaluasi, perilaku pelanggan ketika mengantri (Barnett and Saponaro, 1985). Persepsi durasi antrian menjadi salah satu faktor kunci dalam mengukur antrian yang diharapkan pelanggan (Hornik, 1984). f) Selingan Selingan (distraction) adalah kesadaran pelanggan untuk menghindari kebosanan ketika menunggu (Maister, 1985). Selingan dapat menjadi hal yang penting yang perlu 22

ditambahkan dalam bisnis jasa pelayanan karena melewati waktu tanpa melakukan apa-apa dapat berpengaruh negatif pada bagaimana pelanggan merespon antrian dan konsekuensinya tentu pada kepuasan mereka (Jones and Peppiat, 1996). Selingan dapat meningkatkan aktivitas mental dan membawa perhatian keluar dari menunggu atau mengantri (Katz et al, 1991). C. SUMBER DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh tangan pertama untuk analisis, berikutnya untuk menemukan solusi atau masalah yang diteliti (Sekaran, 2011). Data primer adalah sumber data yang didapat langsung oleh peneliti dari lapangan, baik itu melalui observasi ataupun penyebaran kuesioner. Data primer dalam penelitian ada tiga macam. Data pertama adalah data jumlah kedatangan dan pelayanan antrian rata-rata yang didapat dari observasi, Data kedua merupakan data kepuasan pelanggan pembayar pajak kendaraan yang didapat dari kuesioner. Sedangkan data ketiga yaitu data penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang digunakan di loket pembayaran pajak kendaraan, data ini diperoleh melalui metode wawancara dengan pihak SAMSAT Surakarta. Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu pelanggan yang datang dan mengantri di loket pembayaran pajak kendaraan di 23

SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanan. Sampel diperoleh dengan cara observasi atau pengamatan. Dilakukan selama 6 hari pada hari kerja (Senin-Sabtu) selama 1 minggu pada pukul 08.00 11.00 WIB. Pengamatan dilakukan dengan ukuran satuan waktu tiap 5 menit. Raimi dan Newuwa (2015) menerangkan pada penelitiannya dalam menghitung teori antrian selama 3 hari. Sedangkan Novela (2013) melakukan penelitian model antrian dengan waktu penelitian selama 10 hari. Pengamatan dan pencatatan dilakukan untuk mengetahui 1) Kedatangan Pelanggan. Didapat dari data kedatangan pelanggan di loket pada jam operasional layanan per satuan waktu 5 menit. 2) Waktu Pelayanan. Didapat dari data pelayanan kepada pelanggan dari balik loket pada jam operasional layanan per satuan waktu 5 menit. 3) Jumlah pelanggan yang berada di baris antrian maupun di sistem keseluruhan pada jam operasional layanan, waktu rata-rata yang diperlukan satu pelanggan untuk mengantri dan berada di sistem pada jam operasional layanan, serta tingkat efisiensi kerja pegawai di loket pembayaran selama jam operasional layanan. Instrumen kuesioner digunakan penulis untuk menganalisis kepuasan pelanggan dalam kaitannya dalam aktivitas mengantri. Kuesioner didistribusikan kepada pelanggan yang sedang mengantri 24

di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanannya. Penulis menggunakan skala likert 1-7 dan item pernyataan dari Allard et al (2012). (1) untuk sangat tidak setuju, (2) untuk tidak setuju, (3) untuk agak tidak setuju, (4) untuk netral, (5) untuk agak setuju, (6) untuk setuju, dan (7) untuk sangat setuju. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive sampling, dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Pertimbangan yang digunakan adalah hanya pelanggan yang datang dan akan membayar pajak kendaraan mereka. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Selain itu, pertimbangan lain adalah dari rata-rata jumlah pelanggan yang datang ke SAMSAT setiap harinya. 3. METODE ANALISIS Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan langkah-langkah pada alur pemikiran. Terdapat enam metode analisis, tiga metode pertama adalah metode analisis dari sisi teori antrian yang digunakan untuk mengetahui model antrian apa yang telah diterapkan di SAMSAT Surakarta sekaligus bagaimana tingkat efisiensinya. Metode yang pertama adalah metode uji distribusi Poisson digunakan untuk menganalisis apakah distribusi kedatangan pelanggan mengikuti distribusi Poisson atau tidak. Kemudian yang kedua adalah uji distribusi eksponensial digunakan untuk menguji apakah distribusi pelayanan pelanggan mengikuti distribusi eksponensial atau tidak. 25

Setelah itu menggunakan metode analisis kinerja antrian yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi model antrian yang ada. Sedangkan tiga metode analisis terakhir yaitu uji reliabilitas, uji validitas, dan analisis deskriptif digunakan untuk menguji alat ukur keadaan dan kepuasan pelanggan yang mengantri di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta sebagai data bandingan dan pendukung terhadap analisis efisiensi kinerja antrian dari sisi pelanggan. 1. UJI DISTRIBUSI POISSON Guna mengetahui apakah teori antrian diterapkan dalam antrian di SAMSAT Surakarta pada jam operasional layaannya, hal pertama yang dilakukan adalah dengan menguji pola kedatangan pelanggan, apakah berdistribusi Poisson atau tidak (Feller, 1968) Rumus : P(x) = (λ x e -x )/x!, untuk x = 0,1,2,3,4, Dimana P(x) = probabilitas kedatangan sejumlah x x = jumlah kedatangan per satuan waktu λ = tingkat kedatangan rata-rata e = 2,7183 (dasar logaritma) Untuk menguji apakah data berdistribusi Poisson atau tidak, maka digunakan metode Chi-Square Goodness of Fit. Uji Chi-Square Goodness of Fit digunakan untuk menguji perbedaan frekuensi data yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan (Jansson & Shneerson, 1982) 26

Dikatakan signifikan dan berdistibusi Poisson apabila nilai X 2 hitung < nilai X 2 tabel. Rumus : X 2 = Σ(O - E) 2 /E Dimana : O = jumlah sesuai data yang diperoleh E = jumah sesuai distribusi yang diinginkan. 2. UJI DISTRIBUSI EKSPONEN Uji distribusi eksponensial merupakan metode pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah distribusi rata-rata waktu pelayanan pelanggan di lapangan sesuai dengan distribusi Eksponen atau tidak (Feller, 1968). Rumus : f(t) = µe -µt, untuk x = 0,1,2,3,4, Dimana µ = jumlah pelayanan per satuan waktu t = waktu lamanya pelayanan tiap unit e = 2,7183 (dasar logaritma) Untuk menguji apakah data berdistribusi eksponen atau tidak, maka digunakan metode Chi-Square Goodness of Fit. Uji Chi-Square Goodness of Fit digunakan untuk menguji perbedaan frekuensi data yang diobsrevasi dengan frekuensi yang diharapkan (Jansson dan Shneerson, 1982) Dikatakan signifikan dan berdistibusi eksponen apabila nilai X 2 hitung < nilai X 2 tabel. 27

Rumus : X 2 = Σ(O - E) 2 /E Dimana : O = jumlah sesuai data yang diperoleh E = jumah sesuai distribusi yang diinginkan. 3. ANALISIS KINERJA ANTRIAN Analisis kinerja antrian merupakan pengujian terhadap keefektifan kinerja sebuah model antrian. Analisis kinerja ini dilakukan setelah mengetahui tingkat kedatangan pelanggan dan tingkat pelayanan pelanggan berdistribusi Poisson dan Eksponensial. Analisis kinerja ini meliputi pengujian data-data yang didapat kedalam rumus teori antrian yaitu jumlah pelanggan yang berada di baris antrian maupun di sistem keseluruhan pada jam operasional layanan, waktu rata-rata yang diperlukan satu pelanggan untuk mengantri dan berada di sistem pada jam operasional layanan, serta tingkat efisiensi kerja pegawai di loket pembayaran selama jam operasional layanan. Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem (LS) Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam sistem (Ws) Jumlah pelanggan rata-rata yang menunggu dalam antrian (Lq) 28

L q = L s Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam antran (Wq) W q = W s Faktor utilisasi sistem (ρ) λ/μ Dimana: λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang untuk mengantri pada jam operasional layanan di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta per satuan waktu µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani pada jam operasional layanan di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta per satuan waktu ρ = faktor utilisasi atau efisiensi waktu bekerja pegawai loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanannya. P 0 = Probabilitas tidak terdapat pelanggan dalam sistem antrian di loket pembayaran pajak kendaraan SAMSAT Surakarta pada jam operasional layanannya. 29

4. UJI VALIDITAS Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes instrument kuesioner melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi juga pengukuran mendekati sasarannya (Sekaran, 2003). Penelitian ini menggunakan Uji validitas Confirmatory Factor Analysis (CFA) yang dilakukan peneliti terhadap konstruk penelitian menggunakan program SPSS. Hair et al., (1998) menyatakan bahwa suatu factor analysis dinyatakan feasible dan dapat dikerjakan apabila dipenuhi syarat Uji KMO dan Barlett s Test diatas 0,5 dan signifikan dibawah 0,05. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen dapat dilihat Factor Loading. Suatu item dikatakan valid apabila memiliki factor loading > 0,4, dan sebaliknya jika factor loading pada kuesioner tersebut < 0,4 maka item tersebut tidak valid. 5. UJI RELIABILITAS Dalam menguji keandalan sebuah instrumen penelitian, selain uji validitas, digunakan pula uji reliabilitas. Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen kuesioner (Sekaran, 2003). Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan cronbach s alpha dengan SPSS. Menurut Sekaran 30

(2003), terdapat klasifikasi nilai Cronbach s Alpha sebagai berikut: a. Nilai 0,80 1,0 dikategorikan reliabilitas baik. b. Nilai 0,60 0,79 dikategorikan riabilitas dapat diterima. c. Nilai < 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk. 6. ANALISI DESKRIPTIF Metode yang digunakan untuk menganalisis kuesioner adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran bagaiamana keadaan pelanggan dalam aktivitas mengantri, sehingga penelitian ini tidak hanya melakukan analisis efisiensi model antrian dari satu sisi perusahaan yaitu dengan menggunakan teori antrian, namun juga berusaha menemukan apa yang sebenarnya dirasakan pelanggan yang mengantri selama ini sehingga didapatkan model antrian yang efisien. Analisis deskriptif dihitung dari sebaran data untuk mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana nilainilai terdistribusi dalam sebaran data tersebut (Lee, 2009). Peneliti menggolongkan responden berdasarkan variabel kepuasan, respon negatif ketika menunggu, keadaan atribut kantor, ketertarikan ruang tunggu, persepsi durasi antrian, dan selingan masing-masing ke dalam tiga kelompok (rendahsedang-tinggi). Selanjutnya dilakukan pengolahan atas jawaban yang diberikan responden melalui kuesioner yang diberikan peneliti dengan mengelompokkan jawaban responden ke dalam 3 31

kelompok tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Djarwanto, 1998): Range Interval = k Range dihitung dengan rumus: Range = Xn-Xi Keterangan: Xn: Nilai pengamatan tertinggi (jumlah item pertanyaan dikalikan skala tertinggi setiap item pertanyaan) Xi: Nilai pengamatan tertendah (jumlah item pertanyaan dikalikan skala terendah setiap item pertanyaan) 32