Pengaruh Konsentrasi Karbon terhadap Performa Elektrokimia Katoda Lifepo 4 untuk Aplikasi Baterai Lithium Ion Tipe Aqueous Electrolyte

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-174

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH TEMPERATUR KALSINASI PADA PEMBENTUKAN LITHIUM IRON PHOSPHATE (LFP) DENGAN METODE SOLID STATE

BAB III METODOLOGI III.1

PENGARUH TEMPERATUR SINTERING KARBON AKTIF BERBASIS TEMPURUNG KEMIRI TERHADAP SIFAT LISTRIK ANODA BATERAI LITIUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMANFAATAN PASIR BESI UNTUK BAHAN PEMBUATAN LITHIUM FERRO PHOSPHATE (LiFePO4) SEBAGAI MATERIAL KATODA.

PENGARUH WAKTU MILLING LiFePO 4 TERHADAP PERFORMA BATERAI LITHIUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN BATERAI ION LITIUM DENGAN PENAMBAHAN ABU LAYANG (FLY ASH) BATUBARA DALAM LAPISAN KATODA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN BATERAI LITHIUM ION DENGAN MENGGUNAKAN ANODA CAMPURAN TITANIUM DIOKSIDA (TiO2) - GRAFIT.

PENGARUH LUAS ELEKTRODA TERHADAP KARAKTERISTIK

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN BATERAI LITHIUM ION DENGAN MENGGUNAKAN ANODA CAMPURAN LITHIUM TITANAT (Li 4 Ti 5 O 12 ) - GRAFIT

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Membran Polimer Elektrolit Nanokomposit untuk Aplikasi Baterai Ion- Litium BAB III METODOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

Pengaruh Konsentrasi Lisin Pada Pembentukan Fe 2 O 3 Hasil Proses Sintesis Hidrotermal Sebagai Anoda Baterai Ion Lithium

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI

Sintesis Nanokomposit Karbon-TiO 2 Sebagai Anoda Baterai Lithium

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Pengaruh Konsentrasi LiOH terhadap Sifat Listrik Anoda Baterai Litium Berbasis Karbon Aktif Tempurung Kemiri

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

UJI PENGARUH LUAS ELEKTRODA TERHADAP KARAKTERISTIK BATERAI LiFePO 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Temperatur Hydrothermal terhadap Performa Elektrokimia LiFePO 4 sebagai Katoda Baterai Ion Lithium Type Aqueous Elektrolit

PENAMBAHAN TIO 2 DALAM PEMBUATAN LEMBARAN POLIMER ELEKTROLIT BERPENGARUH TERHADAP KONDUKTIVITAS DAN KINERJA BATERAI LITHIUM

LAMPIRAN A ALAT-ALAT PERCOBAAN. Timbangan Digital Cawan Petri Beaker Glass. Spatula Pipet Tetes Oven Penyimpanan Bahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

BATERAI BATERAI ION LITHIUM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF MONOLIT DARI KAYU KARET DENGAN VARIASI KONSENTRASI KOH UNTUK APLIKASI SUPERKAPASITOR

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERLAKUAN SUHU PADA PEMBUATAN GREEN CARBON PAPER (GCP) TANPA PEREKAT MENGGUNAKAN KULIT PISANG LILIN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

PERBANDINGAN SIFAT ELEKTROKIMIA GARAM LIBOB DAN LIPF6 SEBAGAI ELEKTROLIT DALAM SEL LiFePO4 /Li

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

Bab III Metodologi Penelitian

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh ph, Suhu dan Waktu pada Sintesis LiFePO4/C dengan Metode Sol-Gel Sebagai Material Katoda untuk Baterai Sekunder Lithium

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

COATING SODIUM CARBONATE PADA ANODA REDUCED GRAPHENE OXIDE (rgo) UNTUK BATERAI LITHIUM-ION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

Sintesis Nanopartikel MnO 2 dengan Metode Elektrolisa Larutan KMnO 4

EFEK DUAL DOPING Mg + DAN Al - TERHADAP ANODA Li4Ti5O12 MENGGUNAKAN REAKSI SOLID STATE DAN HIDROTERMAL

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman Christian Friedrich

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

PENGARUH KONSENTRASI CuCN DAN GELATIN DALAM ELEKTROLIT GEL CuCN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA ELEKTROPLATING BAJA JIS G 3141

JURNAL TEKNIK POMITS 1-6 1

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

PEMBUATAN BATERAI LITHIUM MEGGUNAKAN BAHAN AKTIF NATURAL GRAPHITE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

Pengaruh Temperatur Kalsinasi Pada Pembentukan Lithium Iron Phosphate (Lfp) dengan Metode Solid State

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SIDANG TUGAS AKHIR Pengaruh Waktu Milling dan Temperatur Sintering Terhadap Pembentukan PbTiO 3 dengan Metode Mechanical Alloying

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Penambahan LiClO 4 pada Pembuatan Komposit Anoda Grafit Bermatrik Polimer

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-226 Pengaruh Konsentrasi Karbon terhadap Performa Elektrokimia Katoda Lifepo 4 untuk Aplikasi Baterai Lithium Ion Tipe Aqueous Electrolyte Ade Okta Yurwendra dan Lukman Noerochim Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: lukmanits@gmail.com Abstrak Baterai lithium ion rechargeable telah dipertimbangkan sebagai sebuah sumber tenaga listrik yang digunakan untuk berbagai aplikasi. LiFePO 4 yang digunakan sebagai katoda, dipilih karena memiliki sifat yang ramah lingkungan tetapi memiliki konduktivitas yang lemah. LiFePO 4 dilakukan proses konduktif coating menggunakan sukrosa dengan pemanasan 600 o C selama 3 jam didalam atmosfer argon untuk membentuk coating LiFePO 4 (LiFePO 4 /C) dengan variasi persentase berat 9%, 14.5%, dan 17.8%. Dari analisis cyclic voltammetry penambahan coating dapat meningkatkan stabilitas didalam aqueous electrolyte. Hasil galvanostatic charge/discharge didapatkan hasil terbaik pada LiFePO 4 /C dengan persentase berat 9% dengan kapasitas discharge 13.3 mahg -1 dan mengalami penurunan kapasitas sebesar 2.2% setelah cycle ke 100. Penambahan yang berlebihan menurunkan kapasitas LiFePO 4. Kata Kunci LiFePO 4 /C, Sukrosa, Baterai Lithium-ion, Persentase, coating B I. PENDAHULUAN ATERAI lithium ion rechargeable telah dipertimbangkan sebagai sebuah sumber tenaga listrik yang digunakan untuk berbagai aplikasi seperti telepon seluler, laptop, kamera, kendaraan listrik hybrid karena energi densitas yang tinggi, potensial kerja yang tinggi, dan umur pemakaian yang panjang [1]. Selain itu, baterai lithium ion dibatasi oleh beberapa kekurangan seperti masalah keselamatan (safety problem), ekonomi, dan masalah lingkungan (environmental problem). Elektrolit organik yang biasa digunakan untuk baterai lithium ion rechargeable mudah terbakar yang mungkin dikarenakan asap atau api yang disebabkan penggunaan yang tidak tepat seperti overcharge atau arus pendek (short-circuit). Selain itu, lithium ion baterai relatif mahal dikarenakan manufacture sel yang khusus dan harga nonaqueous elektrolit [2]. Kelemahan tersebut mendorong untuk mengembangkan perangkat dan material yang murah dan ramah lingkungan seperti baterai lithium ion rechargeable dengan aqueous electrolyte [3]. Lithium iron phosphate (LiFePO 4 ) memiliki struktur olivine merupakan kandidat potensial yang digunakan sebagai katoda didalam elektrolit baterai lithium ion non-aqueous [4]. LiFePO 4 tidak hanya murah tetapi juga tidak beracun. Hal merupakan faktor penting dalam menjaga lingkungan [5]. LiFePO 4 memiliki kapasitas teoritis 170 mah/g, spesifik energi 0.59 Wh/g dan densitas 3.60 g/cm3 didalam elektrolit organik (non-aqueous) [6]. Bagaimanapun salah satu hambatan dalam penggunaan LiFePO 4 sebagai katoda adalah konduktifitas elektronik yang rendah dibandingkan dengan katoda yang lainnya. Pada studi penelitian ini, LiFePO 4 yang berasal dari perusahaan Xiamen TOB New Energy Technolgy co.,ltd dicoating dengan yang berasal dari bahan organik sukrosa (C 12 H 22 O 11 ) yang bertujuan menaikan sifat konduktifitas LiFePO 4 dan mempelajari sifat-sifat performa elektrokimia LiFePO 4 didalam aqueous electrolyte untuk aplikasi baterai lithium ion tipe aqueous electrolyte. II. METODE PENELITIAN A. Proses pembuatan coating LiFePO 4 (LiFePO 4 /C) dari sukrosa (C 12 H 22 O 11 ) Pada proses coating LiFePO 4 menggunakan sukrosa sebagai sumber. Serbuk LiFePO 4 dipersiapkan terlebih dahulu dengan massa 15.8 gram. Sukrosa (C 12 H 22 O 11 ) terlebih dahulu dilarutkan didalam 10ml air dengan variasi komposisi sukrosa 5.25 gram, 10.5 gram, dan 15.75 gram. Kemudian serbuk LiFePO 4 dicampur dengan larutan sukrosa menggunakan hot plate dan magnetic stirrer sampai homogen. Setelah proses homogenisasi antara serbuk LiFePO 4 dan larutan sukrosa, campuran tersebut dipanaskan menggunakan horizontal furnace yang dialiri gas argon dengan temperatur 600 o C dan holding time 3 jam Gambar 1. Hasil kalsinasi serbuk LiFePO 4 menggunakan sukrosa (C 12H 22O 11) pada temperature 600 o C selama 3 jam: sebelum kalsinasi, setelah kalsinasi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-227 B. Preparasi sample katoda dan elektrolit Setelah proses pembuatan coating lithium iron phospate (LiFePO 4 /C). serbuk LiFePO 4 /C dibuat dengan ukuran 1x1 cm untuk pengujian performa elektrokimia, serbuk LiFePO 4 /C dicampur dengan acetylene black (AB), Polyvinylidene difluoride (PVDF) didalam agate mortar dengan perbandingan 85:10:5. Setelah homogen, campuran katoda LiFePO4 ditetesi dengan N-Methyl-2-pyrrolidone (NMP) sebagai pelarut sampai membentuk slurry dan kemudian dilapiskan kesalah satu bagian permukaan substrat stainless steel mesh dengan ukuran 1 cm 2 sebagai current collector dan kemudian dikeringkan dengan temperatur 80 o C menggunakan furnace selama 12 jam. Untuk mengetahui massa material katoda LiFePO 4 /C, sebelum substrat stainless steel mesh dilapisi dengan campuran katoda LiFePO 4 /C, substrat dipotong dengan ukuran 3x1 cm dan ditimbang massa substrat. Kemudian setelah dilapisi dengan campuran katoda LiFePO/C yang berbentuk slurry, sel dikeringkan menggunakan furnace dan ditimbang massa dari sel tersebut. Selisih dari substrat yang telah dilapiskan campuran katoda LiFePO 4 /C dengan sebelum dilapisi merupakan massa katoda LiFePO 4 /C. Tanpa Coating 9% 14.5% 17.8% Gambar 2. Katoda LiFePO 4 dengan current collector stainless steel mesh Untuk pengujian galvanostatic charge/discharge dan cyclic voltammetry digunakan aqueous electrolyte Li 2 SO 4 dengan konsentrasi 1 Molar dengan ph 13. Pada proses pembuatan elektrolit dilakukan pencampuran bahan serbuk Li 2 SO 4 dengan serbuk LiOH berdasarkan molar masing-masing 1 M dan 0.1 dan dilarutkan dalam aquades/air suling (H 2 O). C. Pengujian carbon analyzer Untuk mengetahui persentase berat dari coating LiFePO 4 menggunakan alat analyzer leco type IR-212 D. Pengujian XRD Untuk mengetahui dan menganalisa perubahan struktur dari LiFePO 4 setelah coating menggunakan sukrosa E. Pengujian SEM dan EDX Untuk mengetahui morfologi dan komposisi dari coating LiFePO 4 digunakan alat SEM (Scanning Electron Microscopy) merek FEI Inspect S-50 F. Pengujian Cyclic Voltammetry Untuk mengetahui reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) pada katoda LiFePO 4 yang menggunakan coating dari sukrosa menggunakan alat AutoLab PGSTAT tipe 302N Metrohm dengan SCE sebagai elektroda reference dan platina sebagai elektroda counter. G. Pengujian galvanostatic charge/discharge Untuk mengetahui kemampuan material untuk menyimpan energy dari material katoda LiFePO 4 menggunkan coating dari sukrosa dengan sistem glass cell. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakterisasi didalam LiFePO 4 Pada Gambar 3 merupakan LiFePO 4 sebelum proses coating menggunakan sukrosa sebagai sumber yang memiliki ukuran partikel dengan range 2.5-6.0 μm dengan bentuk partikel yang tidak beraturan. Gambar 3. Hasil Foto SEM serbuk LiFePO 4 tanpa coating dengan perbesaran 5000x Setelah proses kalsinasi pada temperatur 600 o C selama 3 jam, yang berasal dari sukrosa diidentifikasi menggunakan carbon analyzer yang menghasilkan persentase berat 9%, 14.5, dan 17.8%. sukrosa yang memiliki rumus kimia C 12 H 22 O 11 memiliki persentase 42% didalam senyawa sukrosa. Tetapi setelah proses kalsinasi menyisakan yang sedikit. Hal ini dikarenakan adanya reaksi kimia yang terjadi antara dan oksigen diatas temperatur 250 o C [7] yang menyebabkan dan oksigen bereaksi dan membentuk CO 2 /CO. sisa terkarburisasi dan menempel pada kepermukaan partikel LiFePO 4. Pada gambar 4 menunjukan hasil SEM dan EDX setelah proses kalsinasi, dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa semakin banyak sukrosa yang digunakan menyisakan semakin banyak pula, hal ini dapat dlihat dari puncak intensitas pada hasil EDX. Semakin banyaknya yang tersisa menyebabkan ukuran partikel terlihat menggumpal (agglomerasi). Untuk mengetahui LiFePO 4 terlapisi oleh, dilakukan EDX area partikel pada material LiFePO 4 yang dapat ditunjukan pada gambar 5. Dari analisa area partikel menggunakan EDX dapat terlihat bahwa LiFePO 4 /C dengan persentase 9% (gambar 5.a) menunjukan adanya yang menempel pada LiFePO 4 dan juga pada LiFePO 4 /C 14.5% dan 17.8%. (gambar 5.b dan 5.c). Dari analisa EDX puncak semakin tinggi dan mengindikasikan semakin banyak dan tebal menempel pada LiFePO 4.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-228 (e) (d) (f) Gambar 5. Hasil EDX area partikel LiFePO 4/C: EDX LiFePO 4/C 9%, EDX LiFePO 4/C 14.5%, dan EDX LiFePO 4/C 17.8 % Pada Gambar 6 merupakan rangkuman dan perbanding XRD dari LiFePO 4 tanpa coating, 9%, 14.5%, dan 17.8% yang mempunyai puncak-puncak difraksi sesuai dengan struktur LiFePO 4 orthorombik yang sesuai dengan kartu PDF no 01-078-7910. Dari analisa XRD terlihat bahwa LiFePO 4 setelah proses kalsinasi dan penambahan sukrosa sebagai sumber tidak mengalami perubahan struktur kristal dan yang terdapat pada LiFePO 4 tidak dapat diidentifikasi dikarenakan yang berasal dari sukrosa memiliki struktur kristal yang amorf (tidak beraturan). Karbon yang berasal dari sukrosa memiliki puncak yang sangat lebar dan landai disekitar ~23 o [8]. sedangkan Gambar 4. Hasil foto SEM dan EDX LiFePO 4/C yang berasal dari sukrosa (C 12H 22O 11): SEM LiFePO 4/C 9% karbo, EDX LiFePO 4/C 9%, SEM LiFePO 4/C 14.5%, (d) EDX LiFePO 4/C 14.5%, (e) SEM LiFePO 4/C 17.8%, dan (f) EDX LiFePO 4/C 17.8 % dengan perbesaran 5000x Gambar 6. Hasil XRD LiFePO 4 tanpa coating LiFePO 4/C 9% Carbon LiFePO 4/C 14.5% Carbon (d) LiFePO 4/C 17.8% Carbon LiFePO 4 memiliki salah satu puncak yang berada disekitar 23 o. Oleh karena itu pada analisa XRD tidak terlihat puncak. B. Performa elektrokimia Cyclic voltammogram aqueous electrolyte 1 M Li 2 SO 4 ph 13 dengan elektroda platina sebagai elektroda counter dan SCE sebagai elektroda reference yang ditunjukan pada gambar 7. Ada dua puncak, pada arah positif sekitar + 0.6 V dan pada arah negatif sekitar -1.0 V ( yang berhubungan pada reaksi evolusi oksigen dan evolusi hidrogen). Hal ini menunjukan stabilitas elektrolit sekitar 1.6 V yang mana lebih lebar dari dekomposisi air (1.23V) [9].

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-229 Gambar 7. Kurva polarisasi katodik dan anodic elektroda platina didalam aqueous electrolyte 1 M Li 2SO 4 dengan ph 13 Didalam larutan air yang mengandung garam lithium akan menyebabkan stabilitas elektrolit meningkat, dengan perubahan ph akan menggeser range voltase stabilitas aqueous electrolyte [10]. Pada gambar 8 menunjukan cyclic voltammogram LiFePO 4 dengan variasi tanpa coating, 9% coating, 14.5% coating, dan 17.8% coating didalam larutan 1 M Li 2 SO 4 dengan ph 13 yang memiliki satu pasang puncak reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) yang mengindikasikan adanya interkalasi dan de-interkalasi Li + pada host katoda LiFePO 4, sesuai dengan persamaan: Oksidasi: LiFePO 4 xli + - xe - xfepo 4 + (1-x)LiFePO 4 Reduksi: FePO 4 + xli + + xe - xlifepo 4 + (1-x)LiFePO 4 LiFePO 4 tanpa coating memiliki puncak redoks terletak pada 0.06 V dan 0.26 V yang memiliki intensitas arus -2.2 mag -1 dan +21.2 mag -1, LiFePO 4 dengan coating 9% memiliki puncak redoks terletak pada 0.03 V dan 0.30 V yang memiliki intensitas arus -32.9 mag -1 dan +95.3 mag -1, LiFePO 4 dengan coating 14.5% memiliki puncak redoks terletak pada 0.02 V dan 0.30 V yang memiliki intensitas arus -40.0 mag -1 dan +80.0 mag -1, dan LiFePO 4 dengan coating 17.8% memiliki puncak redoks terletak pada 0.04 V dan 0.25 V yang memiliki intensitas arus -41.4 mag -1 dan +83.7 mag -1. (d) Gambar 8. Cyclic voltammograms LiFePO 4/C didalam aqueous elektrolit 1 M Li 2SO 4 ph 13 dengan scan rate 0.1 mv/s : LiFePO4 tanpa coating, LiFePO 4/C 9%, LiFePO 4/C 14.5%, dan (d) LiFePO 4/C 17.8% Pada cyclic voltammogram (gambar 8) terlihat bahwa LiFePO 4 tanpa coating memiliki puncak intensitas arus redoks yang paling rendah, hal ini dikarenakan LiFePO 4 memiliki konduktivitas yang rendah. Setelah proses coating pada LiFePO 4 menggunakan sukrosa intensitas arus puncak redoks LiFePO 4 meningkat yang berarti memperbaiki sifat kondukvitas LiFePO 4, akan tetapi penambahan coating dari sukrosa hanya memperbaiki sifat konduktivitas elektronik tetapi tidak memperbaiki sifat konduktivitas ionik, oleh karena itu terjadi penurunan pada puncak oksidasi seperti gambar 4.c dan 4.d. Hal ini dikarenakan ion lithium susah keluar dari host katoda LiFePO 4 dikarenakan semakin tebalnya yang ada pada permukaan LiFePO 4.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-230 Penambahan juga meningkatkan stabilitas LiFePO 4 didalam aqueous electrolyte walaupun terkena evolusi oksigen pada saat reaksi reduksi. Performa elektrokimia katoda dapat dilihat dari galvanostatic charge/discharge yang menggunakan katoda, anoda, dan elektrolit (aqueous electrolyte 1 M Li 2 SO 4 ph 13) yang dirangkai menjadi satu sel baterai yang dapat dilihat pada table 1 menggunakan 0.5 C. Tabel 1. Massa material aktif dan current density dari sel anoda LiTi 2(PO 4) 3/C dan katoda LiFePO 4/C. No. 1 2 3 Material anoda dan katoda LiTi 2(PO 4) 3 tanpa coating // LiFePO 4 tanpa coating LiTi 2(PO 4) 3 8% C // LiFePO 4 9% C LiTi 2(PO 4) 3 13% C // LiFePO 4 14.5% C Massa material aktif anoda dan katoda (mg) Current density (0.5 C) anoda dan katoda (ma) 10.625//11.05 0.733//0.939 5.1//6.8 0.352//0.578 6.035//6.63 0.416//0.563 LiTi 4 2(PO 4) 3 17.2% C // 9.01//7.905 0.621//0.671 LiFePO 4 17.8% C Dari Pengujian charge/discharge dengan range 0-1.4 V didapatkan hasil cycle pertama pada gambar 8.a menghasilkan kapasitas charge dan discharge sebesar 12.3 mahg -1 dan 8 mahg -1, gambar 8.b menghasilkan kapasitas charge dan discharge sebesar 45.9 mahg -1 dan 13.3 mahg -1, gambar 8.c menghasilkan kapasitas charge dan discharge sebesar 31.8 mahg -1 dan 15.5 mahg -1, dan gambar 8.d menghasilkan kapasitas charge dan discharge sebesar 17.7 mahg -1 dan 10.8 mahg -1. Dari hasil pengujian ini terlihat bahwa LiFePO 4 tanpa coating memiliki kapasitas yang rendah yang dikarenakan sifat konduktvitas yang rendah yang menyebabkan elektron lamban mengalir diantara partikel LiFePO 4 menuju current collector (stainless steel mesh). Pada LiFePO 4 dengan coating 17.8% menunjukan penurunan kapasitas yang signifikan, hal ini disebabkan banyaknya coating yang menempel pada permukaan partikel LiFePO 4 dan terjadinya aglomerasi (menggumpal) yang menyebabkan ion lithium susah keluar maupun masuk kedalam host LiFePO 4. (d) Gambar 9. Typical kurva charge/discharge sel LiFePO 4 / LiTi 2(PO 4) 3 didalam aqueous electrolyte 1 M Li 2SO 4 dengan ph 13 pada 0.5 C: Sel LiFePO 4 / iti 2(PO 4) 3 tanpa coating, Sel LiFePO 4/C 9% / LiTi 2(PO 4) 3/C 8%, Sel

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-231 LiFePO 4/C 14.5% / LiTi 2(PO 4) 3/C 13%, (d) Sel LiFePO 4/C 17.8% / LiTi 2(PO 4) 3/C 17.2% Pada LiFePO 4 dengan coating 9% dan 14.5% memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingan dengan tanpa coating dan 17.8%, hal ini mengindikasikan bahwa coating dengan 9% dan 14.5% merupakan komposisi yang terbaik dibandingkan tanpa coating dan 17.8%, hanya saja pada LiFePO 4 dengan coating 14.5% mengalami penurunan kapasitas yang tajam setelah cycle pertama (gambar 9.c), sedangkan LiFePO 4 dengan coating 9% mengalami kenaikan kapasitas sampai cycle ke lima dan kemudian mengalami penuruan secara fluktuatif, hal ini mungkin disebabkan oleh oksigen evolusi yang terjadi pada aqueous electrolyte dan oksigen yang terlarut pada elektrolit. Gambar 10. Kemampuan cycle discharge sel LiFePO 4 / LiTi 2(PO 4) 3 didalam aqueous electrolyte 1 M Li 2SO 4 dengan ph 13 pada rate 0.5 C: Sel LiFePO 4 / LiTi 2(PO 4) 3 tanpa coating, Sel LiFePO 4/C 9% / LiTi 2(PO 4) 3/C 8%, Sel LiFePO 4/C 14.5% / LiTi 2(PO 4) 3/C 13%, (d) Sel LiFePO 4/C 17.8% / LiTi 2(PO 4) 3/C 17.2% Kemampuan cycle sel LiFePO 4 tanpa coating / LiTi 2 (PO 3 ) 4 pada cycle pertama menunjukan kapasitas discharge 8 mahg -1 dan pada cycle ke 100 menjadi 2.1 mahg -1 yang menunjukan kapasitas yang hilang sebesar 73.7%, LiFePO 4 /C 9% / LiTi 2 (PO 3 ) 4 /C 8% pada cycle pertama menunjukan kapasitas discharge 13.3 mahg -1 dan pada cycle ke 100 menjadi 13.0 mahg -1 yang menunjukan kapasitas yang hilang sebesar 2.2%, LiFePO 4 /C 14.5% / LiTi 2 (PO 3 ) 4 /C 13% pada cycle pertama menunjukan kapasitas discharge 15.5 mahg -1 dan pada cycle ke 100 menjadi 2.5 mahg -1 yang menunjukan kapasitas yang hilang sebesar 83.8%, dan LiFePO 4 /C 17.8% / LiTi 2 (PO 3 ) 4 /C 17.2% pada cycle pertama menunjukan kapasitas discharge 10.8 mahg -1 dan pada cycle ke 100 menjadi 1.4 mahg -1 yang menunjukan kapasitas yang hilang 87% Kapasitas yang menurun sangat tajam mungkin dikarenakan adanya evolusi oksigen yang telah terjadi proses charge yang mencapai voltase 1.4 V. Selain itu faktor oksigen yang terlarut dan jarak antara anoda dan katoda menyebabkan lambatnya ion lithium keluar masuk dari katoda ke anoda begitu juga sebaliknya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Konduktif coating LiFePO 4 (LiFePO 4 /C) dapat dibuat dengan penambahan sukrosa yang telah dilarutkan dalam air suling sebagai sumber dan dilanjutkan dengan proses kalsinasi pada temperatur 600 o C dengan holding time 3 jam. Semakin banyak sukrosa yang digunakan semakin banyak pula sisa yang menempel pada partikel LiFePO 4 yang menyebabkan partikel LiFePO 4 menggumpal (aglomerasi), penambahan dari sukrosa sebagai sumber tidak merubah struktur kristal dari LiFePO 4. Pengujian performa elektrokimia cyclic voltammetry dan galvanostatic charge/discharge didapatkan penambahan coating dari sukrosa dapat memperbaiki konduktivitas elektronik dan meningkatkan stabilitas elektroda didalam aqueous electrolyte tetapi penambahan mengurangi nilai kapasitasnya, hal ini dikarenakan material LiFePO 4 mengaglomerat (menggumpal) yang dapat mengurangi sifat konduktivitas ioniknya. B. Saran 1. Pada saat pengujian cyclic voltammetry dan galvanostatic charge discharge sebaiknya dilakukan ditempat yang tidak mengandung oksigen (vacuum) 2. Untuk pengujian galvanostatic charge discharge sebaiknya menggunakan sel tertutup (coin cell). 3. Mempertimbangkan stabilitas aqueous electrolyte dengan cara menvariasikan garam lithium dan ph. DAFTAR PUSTAKA [1] Wakira. Masaka. J. Materials Science and Engineering R 33 (2001) 109-134 [2] Mi, C.H., Zhang, C.G., Li, H.L. Journal of Electroanalytical Chemistry 602 (2007) 245-254 [3] Meijie, Zhang., And Dahn, J.R. J. Electrochem, Soc., Vol. 143, (1996), 9 [4] Manickam, Minakshi., Singh, Pritam., Thurgate, Stephen., And Prince, Kathryn. Journal of Power Sources 158 (2006) 646 649 [5] Padhi, A.K., Nanjundaswamy, K.S., And Goodenough, J.B., J. Electrochem., Soc., Vol. 144., (1997)., 4 [6] Wu, Borong., Ren, YOnghuan., And Li, Ning. 2011. LiFePO4 Cathode Material. Electric Vehicles The Benefits and Barriers. ISBN: 978-953- 307-287-6 [7] Schiweck, Hubert. (2012). Sugar. Germany: Sudzucker AG Mannheim/Ochsenfurt, Mannheim [8] Noh, Mijung., Kwon Yoojung., Lee, Hyojin., Cho, Jaephil., Kim, Yoojin., and Kim, Min Gyu. Chem. Mater. (2005), 17, 1926-1929 [9] Jayalakshmi, M and Mohan Rao, M. 2005. S Journal of Power Sources 157 (2006) 624 629