PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

Untuk Daerah Tertinggal

OPTIMASI PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU (Metroxylon spp.) ASAL SULAWESI TENGGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

Standart Mutu Mie Kering Menurut SNI

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nira yang dihasilkan oleh setiap tanaman tersebut memiliki ciri fisik serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber genetik tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Konon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebut tanaman jali dengan sebutan hanjali, hanjaeli, jali,-jali, jali, maupun jelai.

SAGU BIOENERGI POTENSI SEBAGAI SUMBER


II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gula merah kelapa diperoleh dari nira kelapa yang telah diuapkan dan dicetak

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berbagai usaha untuk meningkatkan produksi gula selain gula tebu karena gula tebu

Lampiran 1. HW 15,6517, ST 18,4867, RS 21,8267, RA 19,7017, Total 18,9167 2, DH

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

LAMPIRAN B1 E2 A3 E3 B3

8. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Uji Pendahuluan

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

Lampiran 1. Syarat Mutu Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

Standar Mutu Bihun Instan Menurut SNI No. Uraian Satuan Persyaratan 1. Keadaan : 1.1. bau 1.2. rasa 1.3. warna

Lampiran 1. Tabel syarat mutu keripik pisang

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

III. TINJAUAN PUSTAKA

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Selai Buah Syarat Mutu Selai Buah

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.

STANDAR NATIONAL INDONESIA TAHU

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung terigu

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

APLIKASI/ PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES BRIKET ARANG DARI CANGKANG SAWIT PADA PEMASAKAN GARAM RAKYAT I N T I S A R I

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk mie yang dikeringkan hingga mencapai kadar air sekitar 8-10% (Mulyadi

Normal Normal Normal 2. Air % b/b Maks Kadar lemak 3.1. Tanpa proses penggorengan 3.2. Rasa. % b/b % b/b

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan energi dunia saat ini telah bergeser dari sisi penawaran ke sisi

Lampiran 2. Pembuatan Larutan a. Air Kansui 51,8 g natrium klorida, 2,6 g natrium karbonat, 2,6 g kalium karbonat, dan 3,9 g natrium tripolifosfat

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman jagung termasuk keluarga (famili) gramineae, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agama islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

Tabel Syarat Mutu Kecap Ikan

II. TINJAUAN PUSTAKA Tebu

I. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013).

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

I. PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak. Upaya pemenuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

TINJAUAN PUSTAKA. terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

II. TINJAUAN PUSTAKA

Production. Factory I. Operator Proses. Operator Shovel. Truck Driver. Cleaner. Packer. Petugas Gudang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis

Jahe untuk bahan baku obat

I. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat. mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1. Foto Proses Pembuatan Susu Bubuk Koro Pedang Putih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

DTT. IB. 5Nl. Standar Nasional lndonesia. snl tcs. Tepung singkong. Dewan Standardisasi Nasional - DSN

LAMPIRAN. Jenis cemaran mikroba dan batas maksimum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

Transkripsi:

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA Agus Budiyanto, Abdullah bin Arif dan Nur Richana Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian n Disampaikan Pada Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional 2016 SAGU

PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PRODUKSI GULA Sumber Bahan Proses Produk Sumber Gula Tebu Sorgum Kelapa,Aren Lontar,Nipah Nira Nira Defekasi Sulfitasi Evaporasi Kristalisasi Penyaringan Pemanasan Kristalisasi Gula kristal/ Cair Gula semut Sumber Pati Sagu, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Jagung, Sorgum, Kentang Pati Likuifikasi Sakarifikasi Evaporasi Gula cair

POTENSI TANAMAN PENGHASIL GULA Tanaman Luas (ha) Potensi Produksi Nasional Potensi Gula Asumsi Tebu 477.123 ribu 33.723.378 2.697.870 ton Rendemen gula pasir 10% Ubi Kayu 1,2 juta 24 juta ton -- Untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan Sagu 1,2 juta 24 juta ton 4,8 juta ton 25% dari total produksi Nipah, kelapa, aren, lontar

BAHAN DAN METODE Pati Sagu Air Pencucian Pengeringan Pengayakan Uji Fisik : Bentuk, warna, aroma Uji Kimia : kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, karbohidrat, pati, logam (Pb, Zn, Hg, As) Uji Mikrobiologi : Angka lempeng total, kapang Optimasi gula cair Produksi gula cair 9

Pati sagu Air Pencampuran (1 : 4) Likuifikasi (95 o C, 60 menit) (Wibisono, 2014) α-amilase amiloglukosidase Sakarifikasi (60 o C, 48 jam) (Budiyanto, et al, 2006; Akhyuni, 2014) Pemanasan (100 o C) Penyaringan Air Evaporasi Gula cair sagu Uji Fisik Uji Kimia Uji Kimia

KOMPOSISI KIMIA Komposisi kimia dalam 100 gram pati sagu (basis kering) Komposisi kimia Rudle et al. (1978) Haryanto dan Djoefrie (1996) Pangloli (1992) Kalori 285 kkal 353 kkal 357 kkal Air 36,99 16,28 15,87 Protein 0,27 0,81 0,81 Karbohidrat 97,26 98,49 98,49 Serat kasar 0,41-0,23 Lemak Sedikit 0,23 0,23 Abu - - 0,46 Kalsium 0,04 0,01 - Besi 0,009 0,017 -

Karakteristik fisik HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk serbuk halus Warna putih Rasa normal khas sagu Aroma normal khas sagu.

Karakteristik kimiawi, mikrobiologi No Parameter Satuan Pati Sagu SNI (3729:2008) 1 Air % 7,21 Max 13 2 Abu % 0,11 Max 0,5 3 Lemak % 0,56-4 Protein % 0,36-5 Karbohidrat % 91,76-6 Pati % 80,69 Min. 65 7 Serat Kasar % 0,37 Maks. 0,5 8 Timbal (Pb) ppm TTD Maks. 1,00 9 Tembaga (Cu) ppm 1,28 Maks. 10,0 10 Raksa (Hg) ppm TTD Maks. 0,05 11 Arsen (As) ppm TTD Maks. 0,50 12 Angka Lempeng Koloni/g 4,5x10 1 Maks 10 6 Total 13 Kapang Koloni/g (-) Maks 10 4

Analisis produksi gula cair Konsentrasi α-amilase Warna ( o ) Konsentrasi amiloglukosidase 0,8 ml kg -1 pati 1,0 ml kg -1 pati 1,2 ml kg -1 pati Perbandingan pati dan air 1:4 0,8 ml kg -1 pati 84,25 a(a) 82,59 a(a) 87,52 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 86,62 a(a) 82,80 b(a) 81,18 c(b) 1,2 ml kg -1 pati 84,12 a(a) 83,58 a(a) 82,42 a(b) Perbandingan pati dan air 1:5 0,8 ml kg -1 pati 92,87 a(a) 93,52 a(a) 94,59 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 89,84 b(b) 92,72 a(a) 92,52 a(a) 1,2 ml kg -1 pati 93,72 a(a) 94,44 a(a) 94,15 a(a) Perbandingan pati dan air 1:6 0,8 ml kg -1 pati 92,67 a(a) 92,57 a(ab) 92,84 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 91,56 a(a) 91,78 a(b) 91,74 a(a) 1,2 ml kg -1 pati 92,58 a(a) 93,57 a(a) 93,14 a(a)

Konsentrasi α-amilase Perbandingan pati dan air 1:4 Total Padatan Terlarut ( o Brix) Konsentrasi amiloglukosidase 0,8 ml kg -1 pati 1,0 ml kg -1 pati 1,2 ml kg -1 pati 0,8 ml kg -1 pati 23,60 a(b) 23,40 b(b) 23,00 c(c) 1,0 ml kg -1 pati 22,20 b(c) 23,10 a(b) 23,20 a(b) 1,2 ml kg -1 pati 25,80 b(a) 28,00 a(a) 28,10 a(a) Perbandingan pati dan air 1:5 0,8 ml kg -1 pati 19,57 c(b) 19,80 b(a) 20,80 a(b) 1,0 ml kg -1 pati 23,47 a(a) 18,40 b(c) 18,44 b(c) 1,2 ml kg -1 pati 19,00 b(c) 19,00 b(b) 21,40 a(a) Perbandingan pati dan air 1:6 0,8 ml kg -1 pati 15,90 b(c) 15,90 b(c) 18,20 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 16,90 b(a) 17,00 a(a) 16,00 c(b) 1,2 ml kg -1 pati 16,00 a(b) 16,00 a(b) 16,00 a(b)

Konsentrasi α-amilase Perbandingan pati dan air 1:4 Kadar Gula Total (%) Konsentrasi amiloglukosidase 0,8 ml kg -1 pati 1,0 ml kg -1 pati 1,2 ml kg -1 pati 0,8 ml kg -1 pati 21,98 ab(a) 23,71 a(a) 20,94 b(c) 1,0 ml kg -1 pati 17,79 b(b) 18,80 b(b) 23,03 a(b) 1,2 ml kg -1 pati 21,55 b(a) 23,10 b(a) 27,45 a(a) Perbandingan pati dan air 1:5 0,8 ml kg -1 pati 18,78 b(b) 18,46 b(a) 21,73 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 22,99 a(a) 16,26 b(a) 16,32 b(c) 1,2 ml kg -1 pati 17,08 a(c) 16,29 a(a) 18,93 a(b) Perbandingan pati dan air 1:6 0,8 ml kg -1 pati 15,32 a(b) 14,81 a(a) 16,56 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 16,57 a(a) 15,18 b(a) 11,81 c(b) 1,2 ml kg -1 pati 9,42 b(c) 12,16 a(b) 13,20 a(b)

Konsentrasi α-amilase ph Konsentrasi amiloglukosidase 0,8 ml kg -1 pati 1,0 ml kg -1 pati 1,2 ml kg -1 pati Perbandingan pati dan air 1:4 0,8 ml kg -1 pati 4,57 a(a) 4,70 a(a) 4,43 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 4,88 a(a) 4,83 a(a) 4,91 a(a) 1,2 ml kg -1 pati 4,92 a(a) 4,96 a(a) 5,13 a(a) Perbandingan pati dan air 1:5 0,8 ml kg -1 pati 4,70 a(a) 4,07 b(a) 3,99 b(a) 1,0 ml kg -1 pati 4,71 a(a) 4,31 a(a) 4,52 a(a) 1,2 ml kg -1 pati 4,10 a(b) 4,59 a(a) 4,50 a(a) Perbandingan pati dan air 1:6 0,8 ml kg -1 pati 4,37 a(a) 4,68 a(a) 4,45 a(a) 1,0 ml kg -1 pati 4,52 a(a) 5,10 a(a) 4,76 a(a) 1,2 ml kg -1 pati 4,43 a(a) 4,08 a(b) 4,54 a(a)

Pati : air (1:4) dengan α- amilase 1,2 ml kg -1 pati amiloglukosidase 1,2 ml kg -1 Nilai TPT 28,10 Brix Kadar gula total 27,45%. Produksi gula cair Cairan kental Total Padatan Terlarut = 60 Brix Warna kuning kemerahan Rasa manis Aroma normal Gula di pasaran

Analisis mutu gula cair : No Parameter Satuan Gula Cair SNI (01-2978-1992) 1 Bau - Berbau (gula) Tidak Berbau 2 Rasa - Manis Manis 3 Warna - Kuning Tidak Bewarna Kemerahan 4 Air % b/b 35,26 Max 20 5 Abu % b/b 0,06 Max 1 6 Gula pereduksi dihitung sebagai D- Glukosa 7 Cemaran Logam : 7.1 Timbal 7.2 Tembaga 7.3 Seng 7.4 Arsen 8 Cemaran Mikroba : 8.1 Angka Lempeng Total 8.2 Kapang 8.3 Khamir % b/b 50,46 Min 30 ppm ppm ppm ppm Koloni /g Koloni /g Koloni /g TTD 1,24 3,59 TTD - - - Max 1 Max 10 Max 25 Max 0,5 Max 5 x 10 2 Max 50 Max 50 20

KESIMPULAN 1. Karakteristik fisik, kimia dan mikrobiologi pati sagu Konawe, Sulawesi Tenggara memenuhi persyaratan SNI 3729:2008. 2. Kondisi optimum pembuatan gula cair : perbandingan pati dengan air 1:4, konsentrasi α-amilase 1,2 ml kg -1 pati dan amiloglukosidase 1,2 ml kg -1 pati. 3. Karakteristik fisik gula cair : TPT 60 Brix, rasa manis, aroma manis khas gula, warna kuning kemerahan, kadar air 35,26%, abu 0,06%, gula pereduksi 50,46%, Cu 1,24 ppm, Zn 3,59 ppm, tidak mengandung Pb dan As. Angka lempeng total, kapang dan khamir memenuhi standar yang disyaratkan. 21