RENCANA STRATEGIS

dokumen-dokumen yang mirip
RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA, TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (RENSTRA)

perubahan RENCANA STRATEGIS KANTOR KETAHANAN PANGAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Padang, Desember 2016 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

RENCANA KERJA Tahun 2014

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

perubahan RENCANA STRATEGIS KANTOR KETAHANAN PANGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Organisasi

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

LAPORAN KINERJA (LKJ)

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BAB I P E N D A H U L U A N

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

Renstra BKP5K Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

MAKALAH KEBIJAKAN POLICY PAPER PENYUSUNAN INVENTARISASI PLASMA NUTFAH/SUMBER DAYA GENETIK DI PROVINSI LAMPUNG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi:

Revisi RENCANA STRATEGIS 205 209 BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

KATA PENGANTAR Sesuai dengan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif. Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 050/004 tanggal 28 Oktober 204 tentang Panduan Sistematika Renstra SKPD dan menindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian Nomor 6/Permentan/OT.40/0/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian serta perkembangan kebijakan pembangunan secara nasional dan daerah mengakibatkan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Oleh karena itu Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung 205 209 mengalami penyesuaian dikarenakan target kinerja sudah tidak sesuai lagi sehingga dilakukan revisi. Penyusunan Renstra 205 209 ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk melaksanakan pembangunan ketahanan pangan, pada lingkungan strategis yang cepat berubah dan berkembang dalam era globalisasi sehingga arah dan keluarannya sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan. Semoga Tuhan YME selalu memberikan taufik dan hidayahnya atas semua upaya dalam pencapaian ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan. Bandar Lampung, Juli 206 Kepala Badan, Ir. KUSNARDI, M.Agr.Ec Pembina Utama Muda NIP. 96323 98803 005 Renstra BKPD Prov. Lampung 205 209 i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii I BAB I PENDAHULUAN..... Latar Belakang.......2. Landasan Hukum... 2.3. Maksud dan Tujuan... 6. Maksud... 6 2. Tujuan... 6.4. Sistematika Penulisan... 7 II BAB II 9 GAMBARAN PELAYANAN SKPD... 9 2.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKPD... 9 a. Struktur Organisasi... 0 b. Tugas Pokok dan Fungsi BKPD... 0 c. Unit Pelaksana Teknis... d. Dewan Ketahanan Pangan... 2 2.2. Sumber Daya SKPD... 4 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD... 6 2.4. Tantangan dan Peluang... 72 III BAB III 73 ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI... 73 3.. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas & Fungsi Pelayanan 73 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah... 75. Visi... 75 2. Misi... 77 3.3. Telaahan Renstra BKP Kementerian Pertanian... 78 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan 8 Hidup Strategis...... 3.5. Penentuan IsuIsu Strategis... 83 Renstra BKPD Prov. Lampung 205 209 ii

IV BAB IV 86 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 86 4.. Visi dan Misi... 86 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah... 87 4.3. Strategi dan Kebijakan... 90 V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 90 5.. Rencana Program... 9 5.2 Rencana Kegiatan... 9 5.3. Kelompok Sasaran... 92 VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 4 VII. PENUTUP 6 LAMPIRAN Renstra BKPD Prov. Lampung 205 209 iii

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Diterbitkannya Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat perundangan merupakan upaya pemerintah dalam merencanakan pembangunan secara lebih efektif dan efisien. Perubahan tersebut menyangkut kewajiban perangkat daerah dalam menyiapkan rencana kerja sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh perangkat daerah sesuai tugas dan fungsinya.sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat bahwa "Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM daerah dan bersifat indikatif". Selain itu Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal ayat 7 menetapkan ketentuan umum mengenai Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang timbul. Rencana strategis Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Lampung Tahun 205 209 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah Provinsi Lampung dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun tersebut. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dijabarkan dalam PP Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 2 Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung merupakan dokumen perencanaan jangka menengah SKPD yang dalam penyusunannya berpedoman pada RPJMD Provinsi Lampung Tahun 205209. Renstra ini akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sebagai dokumen perencanaan tahunan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung yang memuat prioritas program dan kegiatan. Badan Ketahanan Pangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Lampung yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang ketahanan pangan. Menindaklanjuti peraturan perundangan sesuai dengan kebutuhan terhadap penyiapan arah dan langkah yang diwujudkan dalam tahapan pembangunan 5 (lima) tahun, maka Badan Ketahanan Pangan berkewajiban menyiapkan Renstra Badan Ketahanan Pangan Tahun 205209 yang merupakan acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang didalamnya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Lampung Tahun 205209 dan bersifat indikatif..2. Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah ProvinsiLampung tahun 205209 sebagai berikut:. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 3 6. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 7. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 8. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 20 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan; 9. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 202 tentangtentangpangan; 0. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 204 tentangpemerintah Daerah;. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 20 Tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 200204; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 4. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung 2005 205 5. 8. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor Tahun 200 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 20092029; 6. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 7 Tahun 203 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 7. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 204 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung; 8. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 204 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 4 Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung; 9. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 204 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 20 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2008 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah; 23. Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/0T.40/0/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; 24. Peraturan Menteri Pertanian No.65/Permentan/0T.40/2/200 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 25. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2008 tentang pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Selanjutnya Pergub tersebut diperbaharui melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor 25 tahun 203 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung; 26. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 46 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Provinsi Lampung; 27. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 26 Tahun 200 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Provinsi Lampung; 28. Peraturan Gubernur nomor 33 Tahun 200 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Provinsi Lampung;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 5 29. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 0 Tahun 20 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produksi Hasil Pertanian Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung; 30. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 20 tentang Mekanisme Kerja dan Metode Penyuluhan pada Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan Provinsi Lampung; 3. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 37 Tahun 20 tentang Penyediaan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 20; 32. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 5 Tahun 202 tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Provinsi Lampung Tahun 202; 33. Peraturan Gubernur Lampung Nomor Tahun 202 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung; 34. Peraturan Gubernur Lampung Nomor`46 Tahun 202 tentang Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian Beririgasi; 35. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 48 Tahun 202 tentang Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Provinsi Lampung; 36. Instruksi Gubernur Lampung Nomor 2 Tahun 20 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Provinsi Lampung; 37. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/27/II.05/HK/200 dan G.436/26/4/DT/200 Tahun 200 tentang Program Otoritas Kopetensi Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung; 38. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/0/IV.0/HK/200 Tahun 200 tentang Pembentukan Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Lampung; 39. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/64/B.IV/HK/200 Tahun 200 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Koordinasi Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan kehutanan Provinsi Lampung Tahun 200; 40. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/35/B.IV/HK/20 Tahun 20 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Koordinasi Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan kehutanan Provinsi Lampung Tahun 20;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 6 4. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/424/III.5/HK/200 Tahun 200 tentang Pembentukan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Provinsi Lampung; 42. Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/55/II.02/HK/200 Tahun 200 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Lampung; 43. Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 050/004 Tanggal 28 Oktober 203 tentang Panduan Sistematika Renstra SKPD..3. Maksud dan Tujuan. Maksud Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 205209 disusun dengan maksud: a. Memberikan arah pembangunan ketahanan pangan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Lampung tahun 205209; b. Memberikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung selama kurun waktu 5 (lima) tahun. 2. Tujuan Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 205209 disusun dengan tujuan: a) Mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antara Renstra BKPD Provinsi Lampung dengan visi, misi, tujuan, kebijakan, program RPJMD Tahun 204209 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; b) Mewujudkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan proporsi dan kapasitas yang dimiliki dalam pembangunan ketahanan pangan; c) Menjadi tolok ukur kinerja pembangunan bidang ketahanan pangan sebagai dasar dalam pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama 5 (lima) tahun;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 7 d) Menjadi alat untuk menjamin keterkaitan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Badan Ketahanan Pangan..4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 205209 terdiri dari 7 (tujuh) bab. Secara garis besar, tiaptiap bab menguraikan halhal sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan, sistematika penulisan. Bab II. Gambaran Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Bab ini memaparkan tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Bab III. IsuIsu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Bab ini terdiri dari uraian tentang identifikasi permasalahan, telaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, faktor penghambat dan pendorong pelayanan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan, faktor penghambat danpendorong pelayanan ditinjau dari implikasi RTRW serta penentuan isu isu strategis. Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab ini menjelaskan visi dan misi jangka menengah Kepala Daerah Provinsi Lampung tahun 205 209. Pada bagian ini juga diuraikan tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan, dan hubungannya dengan isu strategis daerah.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 8 Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung untuk kurun waktu lima tahun. Bab VI. Indikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung yang menunjukkan kinerja yang akan dicapai lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Bab VII. Penutup Bab ini memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Penguatan peran stakeholdersdalam pelaksanaan renja, dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan, catatan dan harapan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 9 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Kelembagaandi bidang Ketahanan Pangan Provinsi Lampung dimulai pada saat pembentukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan pada tahun 2000 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 7 Tahun 2000. Saat itu pembangunan di bidang ketahanan pangan ditangani oleh Sub Dinas Ketahanan Pangan. Selanjutnya pada tahun 2007 melalui melalui Perda Nomor 0 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung tanggal Maret 2007 dibentuk Badan Ketahanan Pangan Daerah. Kemudian diperbaharui melalui Perda Nomor 2 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung. Sejak awal tahun anggaran 2008 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi mulai menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam bidang ketahanan pangan. Dalam perjalanannya, untuk perbaikan kinerja maka struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah telah mengalami perbaikan melalui Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 200 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Provinsi Lampung. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 204 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung. Saat ini Badan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut :. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan pangan; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang ketahanan pangan; 3. Pembiayaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di dibidang ketahanan pangan;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 0 5. Pengelolaan administrasi a. Struktur Organisasi Struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung menurut Peraturan Daerah 3Tahun 204 sebagai berikut : Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung KEPALA BADAN SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN BIDANG KETERSEDIAAN KERAWANAN PANGAN BIDANG DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARA GAMAN PANGAN BIDANG MUTU DAN KEAMANAN PANGAN UPT SUB BIDANG KETERSEDIAAN DAN AKSES PANGAN SUB BIDANG KERAWANAN PANGAN SUB BIDANG DISTRIBUSI PANGAN SUB BIDANG HARGA DAN CADANGAN PANGAN SUB BIDANG KONSUMSI PANGAN SUB BIDANG PENGANEKAR AGAMAN PANGAN SUB BIDANG MUTU PANGAN DAN GIZI SUB BIDANG KEAMANAN PANGAN b. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.dalam melaksanakan tugas tersebut Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai fungsi, sebagai berikut :. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan ketahanan pangan;

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketahanan pangan; 3. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang ketahanan pangan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang ketahanan pangan; dan 5. Pengelolaan administratif. c. Unit Pelaksana Teknis Selanjutnya pada tahun 20 melalui Peraturan Gubernur Nomor 0 Tahun 20 dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Gubernur Lampung merasa perlu untuk membentuk UPT ini karena memperhatikan lingkungan hidup, dan adanya perkembangan kesadaran masyarakat akan keamanan pangan serta tuntutan perdagangan pangan hasil pertanian. UPT dimaksud mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan adiminitrasi di bidang sertifikasi mutu dan keamanan pangan produk hasil pertanian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, UPT mempunyai fungsi sebagai berikut :. Pengawasan mutu dan keamanan produk segar hasil pertanian; 2. Pelayanan sertifikasi dan labelisasi produk segar hasil pertanian; 3. Pelayanan pendaftaran produk pangan segar hasil pertanian yang beredar; 4. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan sertifikasi, labelisasi, dan pendafatan produk pangan segar hasil pertanian yang beredar sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah; 5. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang pelayanan sertifikasi, labelisasi, dan pendafataran produk pangan segar hasil pertanian yang beredar; 6. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan; dan 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian Pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dapat dilihat sebagaimana dibawah ini :

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 2 Struktur Organisasi UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian Pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung KEPALA UPT SUB BAGUAN TATA USAHA SEKSI PELAYANAN TEKNIS SEKSI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan Fungsional masingmasing berdasarkan peraturan perundang yang berlaku. ) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. 2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasar kebutuhan dan beban kerja. 3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional, diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 4) Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional, dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. d. Dewan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional pada umumnya dan ketahanan pangan daerah pada khususnya serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan. Maka melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 tanggal 2 April Tahun 2008 dibentuk Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Dalam peraturan ini Gubernur berkedudukan sebagai Ketua dan Wakil Gubernur sebagai Ketua Harian. Selanjutnya Pergub tersebut diperbaharui melalui Peraturan Gubernur Lampung Nomor

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 3 25 tahun 203 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung yang mempunyai tugas sebagai berikut: ) Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Lampung dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Ketahanan Pangan Nasional ; 2) Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan; 3) Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dewan Ketahanan Pangan Provinsi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :. Koordinasi perumusan kebijakan ketahanan pangan meliputi kegiatan dibidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi; 2. Koordinasi dan sinergisitas lintas sektor dan seluruh stake holder dan masyarakat dalam merumuskan langkah operasional (program aksi) kebijakan ketahanan pangan; 3. Fasilitasi terwujudnya ketahanan pangan wilayah melalui forum koordinasi tingkat provinsi dan kabupaten/kota; 4. Mengembangkan jaringan dan sisitem koordinasi antar instansi pemerintah, swasta serta lembaga masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan managemen pembangunan ketahanan pangan wilayah; 5. Koordinasi evaluasi dan pengendalian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan wilayah. Untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Gubernur selaku ketua Dewan Ketahanan Pangan membentuk Kelompok Kerja Ahli (Pokja Ahli) dan Kelompok Kerja Teknis (Pokja Teknis) dengan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/50/II.05/HK/2008 yang kemudian diperbaharui melalui Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/595/II.05/HK/203 tentang pembentukan Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung.Sedangkan pembentukan tim sekretariat DKP Provinsi Lampung dengan Surat Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Nomor : 82/40/II.05/HK/20 kemudian diperbaharui melalui SK Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Nomor 82/570.a/II.05/203 tentang Perubahan Penetapan Tim Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 4 Provinsi Lampung Tahun 203. Sekretariat DKP Provinsi Lampung berada pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dimana Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung ditunjuk sebagai Sekretaris DKP Provinsi Lampung. 2.2. Sumber Daya SKPD A.Sumber Daya Manusia Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung didukung oleh kekuatan sumberdaya manusia di tahun 204 sebanyak 7 orang dan tahun 203 sebanyak 76 orang. Terdiri dari 2pejabat eselon, yaitu: orang pejabat eselon II, 6 orang pejabat eselon III, 4 orang eselon IV dan 50 orang staf di tahun 204 dan 55 orang staf ditahun 203, yang berdasarkan kepangkatan dan golongan terinci sebagai berikut : PANGKAT GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI TAHUN 203 JUMLAH PEGAWAI TAHUN 204 IV/c IV/b 2 4 IV/a 4 6 III/d 7 6 III/c 5 9 III/b 6 22 III/a 7 II/d 4 3 II/c 4 II/b 6 5 I/c I/d Tingkat Kepangkatan PNS Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 5 Pegawai S2 S D3 SMA Tingkat Pendidikan PNS Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun B. Sarana dan Prasarana Peningkatan kualitas sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung didukung oleh sarana dan prasarana sebagai berikut : Bangunan gedung 2 (tiga) lantai di Komplek Kantor Gubernur Lampung, (satu) gedung kantor, Ruang Sekretariat dan 4 Ruang Bidang dan Ruang UPTD, Ruang rapat kecil kapasitas kurang lebih 50 orang dimanfaatkan untuk kegitan koordinasi internal maupun eksternal dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas. No Sarana Prasarana Jumlah Kondisi Baik Kurang Baik Rusak. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 20. 2. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Lemari besi Meja biro Meja ½ biro Meja rapat besar Wireles Lemari Arsip AC PK Meja Rapat Kursi rapat Audio Aplifire Laptop Handycam TV 2 TV 29 Printer Kursi putar ½ biro Sofa Tamu Mobil LCD Kamera Digital Komputer PC Kulkas besar Kulkas kecil Filling Kabinet Rak Buku Mesin Fax Instalasi Telpon 7 2 50 2 2 6 20 5 00 5 2 3 66 5 2 3 5 8 2 0 2 2 7 2 50 2 2 6 20 4 00 5 2 3 66 5 2 3 5 8 2 0 2 2

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 6 28. 29. 30. 3. 32. 33. Mesin Tik Scaner Lemari alat Lab Meja Pelayanan Sound system Layar/screen 4 4 C. Sumber Daya Keuangan Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan ketahanan di Provinsi Lampung, program/kegiatan ketahanan pangan dibiayai oleh dana APBN dan APBD. Rincian kegiatan di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung 200 204 adalah sebagai berikut : Alokasi Anggaran Program/Kegiatan Ketahanan Pangan 200 204 PROGRAM 200 20 202 203 204 APBD (Rp) Administrasi 2.482.460.000 555.208.000 632.60.000 735.845.000 646.475.00 Perkantoran Sarana & 536.938.000 229.000.000 95.000.000 88.982.000 520.450.000 Prasarana Disiplin Aparatur 65.000.000 46.05.000 60.000.000 72.000.000 0 Pelaporan 42.000.000 34.656.000 200.000.000 0.395.000 520.450.000 Capaian Kinerja & Keuangan Diversifikasi & 4.09.733.000 3.845.2.000 3.82.840.000 6.80.778.000 23.320.000 Ketahanan Pangan Total APBD 7.88.3.000 4.70.000.000 4.800.000.000 7.800.000.000 4.385.73.000 APBN Dekonsentrasi (Rp) Diversifikasi & Ketahanan Pangan 8.60.000.000 0.536.243.000 6.04.700.000 4.985.558.000 9.42.067.000 APBN/TP (Rp) Diversifikasi &.0.00.000 2.66.700.000 275.000.000 Ketahanan Pangan Total APBN 9.7.00.000 3.52.943.000 6.04.700.000 5.260.558.000 9.42.067.000 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun 200 204 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintahdaerah Provinsi Lampung dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun tersebut. Pengukuran

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 7 kinerja kegiatan adalah untuk mengetahui tingkat capaian dari target yang telah ditetapkan pada Badan Ketahanan Pangan dan kinerja masingmasing program.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 8 Tabel 2.. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung Tahun 200 204 No Indikator Kinerja Sesuai Tugas & Fungsi SKPD Target SPM 205 (%) Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke Rasio Capaian padatahun Ke 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 () (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (0) () (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (20). Terlaksnanya administrasi 340 org 2 bln 60 70 70 70 70 60 70 70 70 70 00 00 00 00 00 perkantoran & tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang berkualitas 2. Jumlah regulasi ketahanan pangan reg PerGub 00 00 00 00 00 3. Ketersediaan pangan utama (energi dan protein) 2200 kkal/kap/hr 57 gr/kap/hr 2200 57 2200 57 2200 57 2200 57 2200 57 262,74 68,75 2578,28 66,4 2870,04 58,3 29,84 68,23 2.987,84 68,23 8,76 20,6 7,9 6,5 30,45 02,30 32,35 9,70 35,8 98,07 4. Ketersediaan penguatan cadangan pangan 5. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan strategis 6. Presentase peningkatan kemandirian dan penanganan kerentanan pangan masyarakat 7. Jumlah sumber daya manusia yang terbina/terlatih 8. Peningkatan Pola Pangan Harapan 9 Penurunan konsumsi beras,5% per tahun 0 Pengawasan & pembinaan keamanan pangan 60 200 ton 40 40 40 40 40 47,7 46,5 7,3 46,5 9,88 9,25 6,28 78,25 6,28 49,70 00 00% 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 60 5% %/thn % % % % %,28 2,36 0,4,32 0, 28 236 40 32 340 org 60 70 70 70 70 60 70 70 70 70 00 00 00 00 00 90 93,3 93,3 87,3 88, 89,8 9,5 93,3 86,8 89,2 90,2 84,3 85,4* 99,43 0,24 00,44 92,3 9,53 09,2 kg/kap/thn 7,3 5,8 4, 2,5 0,8 6, 4,5 2,8,2 09,5* 98,97 98,88 98,86 98,84 98,83 80 72 sertifikat 72 jenis 5 5 7 25 30 0 7 3 00 25 200 40 260 333,33 83

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 9 Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung Tahun 200 204 Uraian Anggaran pada Tahun Ke Realisasi Anggaran pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi AnggaranTahun Ke 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 Angg RataRata Pertumbuhan Reali aran sasi 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 Presentase peningkatan 368.455.000 39.000.000 29.000.000 700.000.000 325.000.000 358.250.250 268.53.500 27.302.000 648.896.300 32.844.000 97 84 99 93 99 4,84,3 kemandirian dan penanganan kerentanan pangan masyarakat Ketersediaan penguatan cadangan pangan 500.000.000 435.000.000 590.000.000 275.000.000 2.995.000 499.9.000 430.956.500 588..475 273.52.225 209.765.700 00 99 00 99 99 (9,5) (9,8) Ketersediaan pangan utama (energi dan 702.845.000 652.845.000 825.000.000.225.000.000 647.385.000 475.409.000 655.764.500 807.503.000.99.930.300 643.650.975 68 00 98 98 99 5,33 59, protein) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan strategis 238.695.000 238.695.000 575.600.000 835.000.000 00.000.000 25.29.000 223.47.500 566.879.000 82.747.000 97.768.900 90 94 98 98 98 66,6 79 Peningkatan Pola Pangan Harapan 99.905.000 59.905.000 92.240.000 00.000.000 93.652.000 98.92.000 44.57.000 89.287.500 95.728.000 87.962.800 99 90 97 96 94 (35,4) (38) Penurunan konsumsi beras,5% per tahun 776.964.000 892.476.000 486.000.000.263.865.000 455.000.000 754.92.905 888.063.500 472.960.300.67.80.405 454.286.200 97 00 97 92 00 (0,4) () Pengawasan & pembinaan keamanan 932.869.000 947.200.000 685.000.000 2.40.000.000.35.000.000 906.87.755 854.757.300 666.969.200.977.950.000.08.829.950 97 90 97 92 95 25,2 2, pangan Jumlah regulasi ketahanan pangan 300.000.000 200.000.000 340.000.000 262.93.000 27.454.000 294.37.000 89.660.700 36.48.000 244.692.000 27.26.800 98 95 93 93 00 (8,0) (20) Terlaksananya administrasi perkantoran 3.26.398.000 88.864.000 927.60.000 926.222.000.290.245.000 3.225.808.784 765.054.237 780.7.448 800.70.694.229.67.470 03 93 84 86 95 (54,6) (57,9) dan tersedianya sarana prasarana perkantoran yang berkualitas Jumlah sumberdaya manusia yang terbina/terlatih 42.000.000 46.05.000 60.000.000 72.000.000 4.750.000 45.503.700 58.90.500 7.632.200 99 99 98 99 4,8 4,3

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 20 Berdasarkan pada matrik pengukuran pencapaian sasaran maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target kinerja dari Badan Ketahanan Pangan dari seluruh indikator kinerja kegiatan secara fisik lebih dari 00% atau semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan kategori Sangat Baik. Adapun capaian kinerja strategis tahun 200204 disajikan pada di atas.secara umum, kondisi ketahanan pangan Lampung 200204 semakin baik dan kondusif. Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut: a. Produksi komoditas pangan strategis menunjukkan pertumbuhan yang positif. b. Ketersediaan pangan cukup mantap dan mampu mencukupi kebutuhan bagi seluruh penduduk Lampung bahkan penguatan cadangan pangan masyarakat telah melebihi standar pelayanan minimal. c. Harga pangan relatif stabil dan terjangkau masyarakat baik secara umum maupun menjelang hari besar keagamaan. d. Pola konsumsi pangan masyarakat semakin baik dan telah terbentuk kesadaran penganekaragaman konsumsi masyarakat mengkonsumsi pangan selain beras, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya tingkat konsumsi beras setiap tahunnya, walaupun pola pangan harapan masyarakat terjadi penurunan di tahun 203. e. Peran serta masyarakat dalam upaya pemantapan ketahanan pangan semakin meningkat. A. Ketersediaan Pangan di Provinsi Lampung. Produksi Produksi pangan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena terkait erat dengan ketahanan pangan. Produksi padi mengalami peningkatan, yakni dari 2.673.844 ton pada tahun 2009 menjadi 3.207.002 ton di tahun 203, sedangkan komoditi jagung mengalami penurunan, yakni dari 2.067.70 ton pada tahun 2009 menjadi.760.278 ton di tahun 203. Komoditi ubi kayu mengalami peningkatan dari sebesar 7.569.78 ton menjadi 8.329.20 ton di tahun 203.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 2 a. Produksi Tanaman Pangan ) Provinsi Perkembangan komoditi tanaman pangan Provinsi Lampung dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup berarti, baik dalam hal produksi, luas panen maupun produktivitas. Gambaran perkembangan komoditi Tanaman Pangan selama 5 tahun terakhir (2009 203) sebagaimana tabel berikut : Tabel. Perkembangan Produksi tanaman pangan Provinsi Lampung dari tahun 2009203 (ton) No. Komoditi 2009 200 20 202 203. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar KacangTanah Kacang Hijau Kedelai 2.487.34 86.530 2.067.70 7.569.78 45.04.090 3.863 6.53 2.623.873 83.803 2.26.57 8.637.594 44.920 7.67 3.524 7.325 2.752.869 87.926.87.906 9.93.676 47.239 2.9 3.645 0.984 2.908.600 92.855.760.275 8.387.35 47.408 0.694 3.22 7.993 Sumber data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung 3.042.49 64.583.760.278 8.329.20 45.4 0.676 2.643 6.56 Tabel 2. Perkembangan Luas Panen tanaman pangan Provinsi Lampung dari tahun 2009203 (Ha) No. Komoditi 2009 200 20 202 203. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar KacangTanah Kacang Hijau Kedelai 506.596 63.82 434.542 309.047 4.626 8.667 4.325 3.58 528.377 62.23 447.509 346.27 4.62 3.967 3.935 6.95 543.943 63.030 380.97 368.096 4.848 0.48 4.07 9.232 577.246 64.630 360.264 324.749 4.849 8.420 3.576 6.708 Sumber data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung 584.479 53.6 346.35 38.07 4.630 8.305 2.94 4.986 Selama periode tahun 2009203, produksi padi Provinsi Lampung memperlihatkan tren positif. Produksi padi terendah terjadi tahun 2009 yaitu 2.673.844 ton gabah kering giing (GKG) dan tertinggi tahun 203 yang mencapai 3.207.002 ton GKG. Secara ratarata, produksi padi mengalami peningkatan 4,0% atau sekitar 06.63.6 ton GKG. Kenaikan produksi padi pada periode tersebut relatif bervariasi di mana kenaikan produksi tertinggi terjadi tahun 202, yaitu 60.660 ton GKG atau naik 5,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan luas panen bertambah 33.303 hektar. Ditahun 203, produksi padi mencapai 3.207.002 ton GKG atau mengalami

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 22 peningkatan 05.547 ton GKG (3,4%) dibandingkan dengan tahun 202. Pada tahun 203 luas panen mengalami penurunan dibanding tahun 202, meskipun luas panen mengalami penurunan tapi ternyata hasil produksinya meningkat, hal ini karena produktivitas pada tahun 203 mengalami peningkatan. Untuk Padi sawah produktivitas tahun 203 mencapai 6 ton/ha, sementara tahun 202 produktivitas baru mencapai 5 ton/ha. Peningkatan produktivitas ini tidak lepas dari peranan pemerintah dalam budidaya, diantaranya pendampingan dan bimbingan dari penyuluh lapangan sehingga petani bisa memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal. Sementara untuk produktivitas padi ladang tidak mengalami peningkatan, produktivitasnya tetap yaitu 3 ton/ha. Produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 203 merupakan penyumbang produksi nasional nomor 7. Produksi jagung pada tahun 200 mengalami peningkatan produksi No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Tabel 3.Produksi Padi Sawah se Provinsi Lampung Tahun 2009 203 Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji 2 Tulang Bawang Barat 2 Pesisir Barat 3 Bandar Lampung Metro Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 53.44 60.080 65.342 77.80 306.76 208.553 20.067 22.37 338.988 370.06 395.437 399.900 47.52 43.98 443.552 492.35 550.253 570.968 654.545 660.443 08.47 7.088 3.55 39.39 35.75 20.487 45.472 37.6 324.42 87.42 86.728 85.674 9.97 39.59 46.37 50.526 *.239 3.342 * 3.822 87.95 44.304 * 60.245 49.55 66.82 * * * * 9.039 9.336 8.63 6.752 23.048 23.443 24.988 22.555 6.607 226.628 44.3 509.949 673.564 50.339 5.674 86.78 53.472 20.275 29.79 73.473 72.506 9.220 27.027 J u m l a h 2.487.34 2.623.873 2.752.868 2.908.600 3.042.49 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat dari 2.067.70 pada tahun 2009 menjadi 2.26.57 pada tahun 200, dan dari tahun 20 sampai tahun 203 mengalami penurunan, yaitu pada tahun 20 sebesar 7,2%, tahun 202 sebesar 0,7%, dan tahun 203 produksinya mengalami kenaikan meski kecil. Penurunan produksi ini dikarenakan adanya musim kemarau yang ekstrem dan adanya alih fungsi lahan. Namun demikian produksi jagung Provinsi

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 23 Lampung masih menjadi penyumbang nomor 3 untuk produksi nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Produksi ubi kayu Provinsi Lampung merupakan penyumbang nomor untuk produksi nasional. 2) Kabupaten Tabel 4. No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Produksi Tanaman Padi Ladang di Kabupaten se Provinsi Lampung Tahun 2009 203 Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Metro Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 6.339 0.377 0.5 0.32 64 6.992 5.892 6.537 8.876 5.95 26.062 23.562 28.840 29.065 29.972 8.020 7.68 6.807 7.4 6.264 58.04 52.8 46.399 50.70 45.638 30.906 36.20 35.68 30.669 24.807 24.46 23.934 28.99 24.552 8.890.93 4.358 4.842 5.767 2.925 3.830 3.700 5.702 5.53 6.45 679 988 6.32 684 905 535.053 90 3.503 2.042 2.644 2.642 9.95 8 200 23 24 84 82 0 0 0 43 86.530 83.803 87.926 92.855 64.584 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat Tabel 5. No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Metro Produksi Tanaman Jagung di Kabupaten/Kota se ProvinsiLampung Tahun 2009 203 Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 3.459 20.092 6.040 6.488 65.294 22.393 20.226 3.340 58.667 557.444 539.522 529.028 62.254 644.243 442.579 48.635 56.83 54.994 476.2 373.276 40.744 49.554 46.834 22.03 6.96 62.988 72.286 70.972 52.6.557 6.495 7.4 74.455 8.268 56.69 90.555 42.243 27.32 28.02 5.44 9.50 2.209 0.748 2.866 5.749 73 545 268 985 3.629 3.088.865 79.00 9.96 597.080 522.776 293.763 25.35 64.525 7.484 5.392 3.997 922 7.389 20.048 380 2.254 J u m l a h 2.067.70 2.26.57.87.906.760.275.760.278 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 24 Tabel 6. Produksi Tanaman Kedelai di Kabupaten se Provinsi Lampung Tahun 2009 203 No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 645 39 92 07 33 4.94.50 2.554 778 30 2.07.24 694.734 789.43 76.34.060.585 2.897.557 2.397.824 987 2.24.62.397.079.0.279 868.870.03.265 46 247 4 77 0 930 50 30 02 39 78 202 20 24 0 9 97 0 93 4 4 64 25 0 0 0 50 4 9 8 9 Metro J u m l a h 6.53 7.325 0.984 7.993 6.56 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat Tabel 7. Produksi Tanaman Ubi Kayu di Kabupaten se ProvinsiLampung Tahun 2009 203 Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Metro Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 3.298 3.298 4.863 3.680 5.694 9.206 9.206 6.396 2.270 3.849 36.602 38.46 283.225 24.730 20.75 897.4.058.097.360.303.236.925.342.254 2.793.383 3.287.5 3.83.53 3.37.68 2.968.247.23.960.293.039.28.005.357.275.556.99 389.868 384.706 388.290 373.832 448.207 2.023.958 844.058 847.575 532.395 570.405 43.460 53.976 76.833 7.00 86.429 26.882 9.25 2.850 3.606 322.629 30.29 26.66 20.778.89.859.46.060.058.94 982.294 4.643 3.802 3.802 3.579 3.390 4.234 2.5 2.5 2.050 2.530 2.87 J u m l a h 7.569.78 8.637.594 9.93.676 8.387.35 8.329.20 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 25 Tabel 8. Produksi Tanaman Ubi Jalar di Kabupaten se Provinsi Lampung Tahun 2009 203 No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 4.459 6.46 5.370 4.226 8.87 7.67 2.937 3.758 93 647 24 4.857 4.535 4.03 3.622 9.85 8.653 2.760.484.400 53 809.55 530 324 6.455 5.33 3.655 4.292.225 6.730 3.08.75.639 733 539.76 40 222 8.048 4.697 6.09 3.793 0.203 6.028 2.522.295.57 846 502.68 375 269 4.67 4.688 3.344 4.348 8.020 6.763.835.458.48 5.355 734.082 793 276 356 Metro J u m l a h 45.04 44.920 47.239 47.408 45.4 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat Tabel 9. Produksi Tanaman Kacang Tanah di Kabupaten se ProvinsiLampung Tahun 2009 203 No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Kabupaten Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 585 580 765 507 243 762 527 480 750 542 598 2.822.044 633.48.62.024.49 632 826 3.086 3.00 2.379 2.45 2.707.452 4.223.873.807.832 2.09 3.049 3.864 2.95.424.00 248 55 43 36 298.33 575.08 73 47 289 06 97 98 7 56 46 368 206 33 245 336 52 42 3 27 34 75 3 30 4 Metro J u m l a h,090 7.67 2.9 0.694 0.676 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 26 Tabel 0. Produksi Tanaman Kacang Hijau di Kabupaten se Provinsi Lampung Tahun 2009 203 Produksi (Ton) No. Kabupaten 2009 200 20 202 203. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu ) Mesuji 2) Tulang Bawang Barat 2) Pesisir Barat 3) Bandar Lampung 86 399 38 338 993 568 66 228 70 7 32 88 245 280 370 880 724 572 72 08 33 70 50 4 28 90 245 40 338 69 60 93 52 7 49 6 28 4 0 84 79 363 54 627 54 699 52 50 38 8 30 6 7 49 297 455 584 449 397 55 86 6 4 25 00 6 4 Metro J u m l a h.090 7.67 2.9 0.694 0.676 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Catatan : ) Masih bergabung dengan Kabupaten Tanggamus 2) Masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang 3) Masih bergabung dengan Kabupaten Lampung Barat b. Perkembangan Produksi Hortikultura Disamping produksi tanaman pangan Provinsi Lampung juga mempunyai potensi dalam memproduksi hortikultura yang terdiri dari sayuran dan buahbuahan. Perkembangan produksi hortikultura sebagaimana tabel. berikut. Tabel. Perkembangan Produksi Hortikultura Provinsi Lampung Tahun 2009 203 No.. 2. 3. 4. 5, 6. 7. 8. 9. 0. Komoditas Cabe Besar Bawang Merah Tomat Manggis Nanas Pisang Durian Alpukat Pepaya Salak Produksi (Ton) 2009 200 20 202 203 20.368 28.686 4.375 42.437 42.436 29 368 705 46 220 7.489 20.330 8.47 6.80 22.392 2.75 6.583 6.033 6.698 3.74 442.43 469.034 505.336 585.608 722.620 68.87 677.78 687.76 87.606 984.297 30.463 36.682 42.549 45.396 44.444 9.257 9.864.546 0.886 9.722 53.354 50.955 23.340 03.33 0.794 5.409 7.364 7.229 6.265 4.078 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Dalam rangka peningkatan mutu dan keamanan produksi hortikultura Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung melalui UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian telah melakukan pembinaan melalui penerbitan sertifikasi Prima 3 pada beberapa komoditas hortikultura baik buahbuahan maupun sayuran.

Renstra 205 209 Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Lampung 27 Sampai tahun 203 telah ada 24 sertifikat yang dikeluarkan untuk pelaku usaha dengan komoditi (kencur Powder, Tomat, Wortel. Jambu Biji, Buah Naga, Buah Jeruk, Nanas, Pepaya, Pisang, Salak dan buah Manggis). c. Perkembangan Produksi Peternakan ). Jumlah Populasi Ternak a).provinsi Provinsi Lampung merupakan salah satu lumbung ternak nasional dan masuk ketiga terbesar dalam penyuplai sapi potong tingkat nasional. Sebagai gambaran produksi ternak provinsi lampung tahun (2009 203) dapat dilihat pada tabel 2. Berikut. Tabel 2. Populasi Ternak di Prov. Lampung tahun 2009 203 No.. 2. 3. S Produksi (ekor) Jenis Ternak u 2009 200 20 202 203 Sapi Potong 463.032 496.066 742.776 778.050 573.483 m Kambing.05.700.050.330.090.647.59.543.253.53 Ayam b Ras Pedaging e 24.087.464 24.203.46 25.788.858 26.782.929 29.93.232 Sumber Data : Dinas Peternakan Provinsi Lampung Grafik. Perkembangan Populasi Ternak di Provinsi Lampung Tahun 2009 203 35000000 30000000 25000000 20000000 5000000 0000000 Ayam Ras pedaging Kambing Sapi Potong 5000000 0 2009 200 20 202 203 Melalui upaya program Peningkatan Populasi Ternak Perkembangan populasi sapi potong, Provinsi Lampung telah berhasil meningkatkan populasi sapi potong menjadi 778.050 ekor pada