permintaan. Sedangkan untuk faktor - faktor lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

PENGENALAN POLA TIDAK TERBIMBING DENGAN METODE FUZZY SUBSTRACTIVE CLUSTERING

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

IMPLEMENTASI FUZZY CLUSTERING UNTUK PREDIKSI PEMILIHAN KETUA OSIS

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

BAB 6. Physical Database Design

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

KLASIFIKASI DATA MULTIDIMENSI MENGGUNAKAN SUBTRACTIVE CLUSTERING DAN K-NEAREST NEIGHTBOR

3.3. TAHAP METODE PENGUMPULAN DATA

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN OBAT PERAWATAN KULIT WAJAH BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN VALIDASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

Data Preprocessing dengan RapidMiner Budi Susanto. RapidMiner - Budi Susanto

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Berdasarkan tahaptahap

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka

PENGELOMPOKAN MINAT BACA MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

pada penelitian ini adalah keramik dengan variasi serbuk gergaji 2,5%, 5%,

Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017 Surabaya, Universitas Airlangga. Evy Dwi Cahyati 1), Dyah Herawatie 2), Eto Wuryanto 3)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Penentuan Lokasi SMP Baru di Kabupaten Klungkung dengan Algoritma Fuzzy Subtractive Clustering

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh:

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

DESAIN FILTER ANALOG (TINJAUAN TEKNIS)

ANALISIS KEMAMPUAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SD DALAM POKOK BAHASAN PECAHAN

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Penerapan Metode Curah Gagasan (Brainstorming) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

SILABUS PEMBELAJARAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIDOARJO on HANDS (SOH) UNTUK MENDUKUNG PROMOSI POTENSI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah kredit simpan pinjam dan pendapatan anggota

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian Pada penelitian ini akan membahas bagaimana menentukan atau memperkirakan vlume prduksi berdasarkan variabel bahan baku, jam kerja, biaya prduksi dan permintaan. Sedangkan untuk faktr - faktr lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan langsung dilapangan dan menggunakan data - data yang sudah ada di perusahaan. 3.2 Obyek Penelitian Obyek penelitian dilakukan pada PT. Mndrian unit Be-Gaya yang berlkasi di Jin. KH. Hasyim Asyari 180 (By Pass) Mjayan Klaten dengan Prduk Kas merk Be- Gaya. 3.3 Metde Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat beberapa metde yang digunakan untuk mengumpulkan data - data yang diperlukan, antara lain : 1. Penelitian Kepustakaan Metde pengumpulan ini dilakukan dengan meninjau beberapa referensi, lapran - lapran ilmiah serta tulisan - tulisan ilmiah yang dapat mendukung terbentuknya landasan teri. 23

24 2. Penelitian Lapangan Untuk mendapatkan data - data yang akurat dan tepat maka metde yang dilakukan yaitu dengan cara : a) Metde bservasi, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan data secara langsung terhadap kejadian - kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga akan diperleh data yang sistematis b) Metde interview, yaitu dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak yang terkait. c) Metde dkumentasi, yaitu dengan melihat data masa lalu yang berasal dari lapran serta catatan pembukuan perusahaan. 3.4 Kerangka Pemecahan Masalah Sebuah penelitian dapat dikatakan benar apabila langkah - langkah yang ditempuh dapat dikategrikan tepat. Hal tersebut dikarenakan adanya langkah - langkah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Sehingga untuk mempermudah memahami permasalahan yang terjadi, maka dibuat suatu kerangka pemecahan masalah. Diagram alir yang memuat kerangka pemecahan masalah terlihat pada gambar 3.1. 3.4.1 Kajian Literatur Penelitian yang baik dimulai dengan kajian pustaka yang merupakan penelusuran kepustakaan. Penelusuran kepustakaan merupakan langkah pertama dari penelitian untuk mengumpulkan infrmasi yang sesuai untuk penelitian. Disamping itu dapat menghindari adanya duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran kepustakaan ini dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana dilakukan. Dengan demikian kita

dapat melakukan urutan dari penelitian ilmu pengetahuan secara jelas sehingga penelitian yang akan kita lakukan dapat dengan jelas diketahui kntribusinya. Dalam penelitian ini kajian literatur dilakukan dalam dua tahap. Pertama kajian induktif yaitu kajian yang diperleh dari makalah atau hasil - hasil penelitian yang mendahului, kedua kajian deduktif yaitu kajian yang diperleh dari bvkultextbk tentang teri - teri mendasar yang dapat digunakan dalam menyelesaikan atau mengembangkan permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini. 3.4.2 Identifikasi Variabel Identifikasi variabel ini didapat dari hasil bservasi sebelum dilakukan penelitian lebih jauh, sehingga didapat dua variabel yaitu : /. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan suatu faktr yang digunakan dalam usaha untuk memastikan hubungan antara pengaruh dari suatu variabel terhadap suatu gejala. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah prduksi yang dihasilkan 2. Variabel Tak Bebas (Dependent Variable) Variabel tak bebas merupakan satu faktr yang muncul, menghilang dan berubah - ubah pada waktu peneliti memberi, memindahkan, menghilangkan ataupun merubah variabel bebas. Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah jumlah bahan baku, jumlahjam kerja, jumlah biaya prduksi dan jumlah pennintaan.

26 3.4.3 Langkah Penyelesaian dengan Algritma Subtractive Clustering Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai algritma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu algritma subtractive clustering. Adapun langkah - langkah algritma subtractive clustering adalah sebagai berikut: Langkah 0 Data yang ada dibawa dalam bentuk matrik Langkah 1 Tetapkan nilai : a. R (jari-jari, yaitu vektr yang akan menentukan seberapa besar pengaruh pusat cluster pada tiap tiap dimensi data). b. Q (Squash factr atau faktr pengali ke jari-jari yang akan menentukan kedekatan suatu pusat cluster yang mana keberadaannya terhadap pusat cluster yang lainnya akan dikurangi). c. Rasi Penerimaan ( merupakan bilangan pecahan yang menunjukkan ptensi terhadap pusat cluster pertama. Jika ptensi lebih besar dari rasi penerimaan, maka keberadaan titik tersebut akan diterima sebagai pusat clusterbaru). d. Rasi Penlakan (merupakan bilangan pecahan yang menunjukkan ptensi terhadap pusat cluster pertama, jika ptensi lebih kecil dari rasi penlakan, maka titik tersebut akan diabaikan untuk dipertimbangkan menjadi pusat cluster baru selanjutnya). e. Xmin (minimum data yang diperblehkan untuk setiap atribut, defaultnya nilai terkecil dari setiap atribut). f. Xmax (maximum data yang diperblehkan untuk setiap atribut, defaultnya nilai terbesar untuk setiap atribut). Langkah 2 Nrmalisasi a. Xmmj =min x(. Jj =],2,...,m\i =\,2,...n b. A'max / =max[x,; j/ =],2,...,m\i =1,2,.../?

27 c. Hitung j^-a'min, '' A'max,- A'min. i = 1,2,...,n; j = 1,2, m Langkah 3 Tentukan ptensi awal tiap-tiap titik data a. i= 1. Kerjakan hingga i=n, '/;,. = Xy; j=l,2,...,m Hitung: 1)1 Distk=^(Xk>-T,j)2 7 =1 Ptensi awal: n -4 k=\ (distt ] I r" J j=1,2,...m; k=l,2,...n i=i+l Langkah 4 Cari titik dengan ptensi tertinggi : a. M = max[p1 i=l,2,...,n]; b. h = i, sedemikian hingga D, = M; Langkah 5 Tentukan pusat cluster dan kurangi ptensinya terhadap titik-titik sekitamya a. Center = [] b. V, = Xh ; J=l,2,...,m; c. Cluster = 0 (jumlah cluster); d. Kndisi=1;

28 e. Z = M; f. Kerjakan jika (Kndisi^O) & (ZfO): Kndisi=0 (sudah tidak ada caln pusat baru lagi); Rasi = Z/M Jika Rasi > Rasi Penerimaan, maka Kndisi=l; (ada caln pusat baru) Jika tidak, fit Jika Rasi > Rasi Penlakan, (caln baru akan diterima sebagai pusat jika keberadaannya akan memberikan keseimbangan terhadap data-data yang letaknya cukup jauh dengan pusat cluster yang telah ada), maka kerjakan Md = -1; Kerjakan untuk i = Cluster awal yang terbentuk: i. V, -Center, (f =^ ^ J=l,2,...,m r m» w =Z«;,) 7 = 1 iii.jika (Md < 0) atau (Sd < Md), maka Md = Sd; Smd = VMd; Jika (Rasi + Smd) > 1, maka Kndisi = 1; (Data diterima sebagai pusat cluster) Jika (Rasi + Smd) < 1, maka Kndisi = 2; (Data tidak akan dipertimbangkan kembali sebagai pusat cluster). Jika Rati < Rasi Penlakan maka kndisi = 2; Jika Kndisi=l (Caln pusat baru diterima sebagai pusat baru), kerjakan: li (Tuster = Cluster+1; it Kurangi ptensi dari titik-titik di dekat pusat cluster. Vi ~ Xn ' S// ~- ; J =U,...,/«;' =1,2,...,/?. r *q

29-4 Dc; =M*e in, I(S,j)2.i=i :i = l,2,... n I), = A ~ A, Jika D, < 0, maka D, = 0; i=l,2,...,n. Z = max[d, i=l,2,...,n]; Pilih h = i, sedemikian hingga D, = Z; Jika Kndisi=2 (Caln pusat baru tidak diterima sebagai pusat baru), maka In Di = 0; h Z = max[diji=l,2,...,n]; in Pilih h = i, sedemikian hingga D, = Z; Langkah 6 Kembalikan pusat cluster dari bentuk ternrmalisasi ke bentuk semula : Cij = C * (XMaxj - XMin,) + XMin, Langkah 7 Hitung nilai sigma cluster, = r,*(xmaxl - XMin,)/V8 3.4.4 Inferensi Setelah data siap, maka dilah dengan algritma subtractive clustering hingga didapat sejumlah cluster (pusat). Sedangkan prses inferensi atau prses pembangkitan aturan Fuzzynya juga menggunakan subtractive clustering.

30 3.4.5 Pengujian Data Pada bagian ini akan dilakukan simulasi dan melakukan pengujian. Apabila hasil yang diperleh sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka sistem dapat segera dijalankan. Namun, apabila masih belum sesuai maka perlu diulang lagi dari Algritma Subtractive Clustermg 3.4.6 Implementasi ke dalam Sistem Prduksi Setelah data diuji dan data dianggap dapat merepresentasikan sistem nyatanya maka kita menggunakan mdel Fuzzy tersebut untuk memprediksikan vlume prduksi perusahaan tersebut.

i'vct)ictii i-i ivs tit.lii >erumusan Masalah "uiuan Penelitian laentiiikasi vanaei sesuai Sistem f rauksi.seit iambars.! Diagram Alir Penelitian